Anda di halaman 1dari 18

TINGKAT KESADARAN

MANUSIA
A. Pengertian
Tingkat kesadaran adalah istilah yang menunjukkan
adanya tingkatan kesadaran manusia.

Pada dasarnya perilaku manusia itu dipengaruhi


oleh alam sadar, alam tidak sadar, dan ambang
sadar.
Alam sadar adalah alam yang ditandai
dengan adanya proses sensoris dan motoris.
Contoh: manusia melakukan segala aktivitas.

Alam tak sadar adalah berhentinya proses


stimulus dan merespon walaupun pusat saraf
dan jantung manusia masih bekerja. Jadi
proses senssoris dan dan motoris tidak ada.
Contoh:
Sedangkan ambang sadar adalah menurunnya
keasadarn manusia karena proses sensoris dan
motorisnya lamban dalam menerima stimulus dan
merespon (tidak seperti apada alam sadar).
Contoh melamun, mengantuk tindihan/rep-rep,
bloking, dsb.
B. Teori-teori Kesadaran
Tokoh-tokoh yang banyak membicarakan
tingkat kesadaran manusia adalah para tokoh
psikologi dalam.

Tokoh-tokoh tersebut antara lain: Sigmund


Freud, Alfred Adler, Carl Gustav Yung, Kunkel,
dan Erikson.
Tokoh-tokoh tersebut memiliki pandangan/
pendapat yang berbeda. Tulislah pendapat-
pendapat para ahli tersebut. Adakah persamaan dan
perbedaannya ? (Diskusikan dengan teman dalam
kelompok belajar Anda)
C. Struktur Kesadaran
Kesadaran memiliki dua komponen utama, yaitu
fungsi jiwa dan sikap jiwa.

Fungsi jiwa ialah suatu bentuk aktivitas


kejiwaan yang secara teori tidak berubah dalam
lingkungan yang berbeda-beda. CG Yung
membedakan 4 fungsi-fungsi jiwa sebagai
berikut.
Fungsi Jiwa
Pikiran
Perasaan
Pendriaan
Intuisi
Sikap jiwa ialah arah energi psikhis umum atau
libido yang menjelma dalam bentuk orientasi
manusia terhadap dunianya. Arah aktivitas energi
psikhis itu dapat keluar ataupun kedalam.

Orientasi manusia terhadap dunianya juga dapat


keluar atau kedalam. Berdasarkan sikap jiwa
manusia dibedakan atas:
1. Manusia berjiwa ekstrovert.
Manusia yang bertipe ekstroverts dipengaruhi oleh
dunia obyektif (dari luar dirinya).

Ciri-cirinya antara lain: Bersikap positif, hatinya


terbuka, mudah bergaul. Bahayanya bila ikatan
dunia luar terlalau kuat, sehingga ia tenggelam
dalam dunia obyektif.
2. Manusia bertipe introverts
Manusia yang bertipe introverts
dipengaruhi oleh dunia subyektif (dari
dalam diri sendiri).

Ciri-cirinya antara lain: menyesuaian


terhadap dunia luar kurang baik, sukar
bergaul, tertutup, kurang dapat menarik
hati. Bahayanya bila jarak dengan dunia
obyektif terlalu jauh, sehingga orang lepas
dari dunia obyektifnya.
D. Struktur Ketidaksadaran
Dalam struktur ketidaksadaran
dibedakan atas: Ketidaksadaran
pribadi dan ketidaksadaran kolektif.
Ketidaksadaran pribadi berisikan hal-
hal yang diperoleh individu selama
hidup.
Ketidaksadaran kolektif mengandung
isi-isi yang diperoleh selama
pertumbuhan jiwa seluruhnya, yaitu
pertumbuhan jiwa semua manusia,
melalui generasi terdahulu.
Ketidaksadaran adalah tidak disadari. Pengetahuan
mengenai ketidaksadaran diperoleh secara tidak
langsung, yaitu melalui manifestasi dari isi-isi
ketidaksadaran.

Manifestati ketidaksadaran dapat berbentuk :


Symtom dan kompleks, mimpi archetypes.
1. Symtom dan kompleks
Symtom dan kompleks merupakan gejala-
gejala yang masih dapat disadari.

Symtom adalah segala dorongan daripada


jalannya energy yang normal, yang dapat
berbentuk symptom kejasmanian maupun
kejiwaan.

Symtom adalah tanda bahaya, yang


member tahu bahwa ada sesuatu dalam
kesadaran yang kurang, dan karenanya perlu
perluasan kea lam tak sadar.
Kompleks-kompleks adalah bagian
kejiwaan yang terpecah dan lepas dari
control kesadaran dan kemudian
mempunyai kehidupan sendiri dalam
kegelapan alam ketidaksadaran, yang selalu
dapat menghambat atau memajukan
prestasi kesadaran.

2. Mimpi, Fantasi dan Khayalan


Mimpi sering timbul dari kompleks dan
merupakan pesan rahasia dari sang malam.
Mimpi mempunyai hukum tersendiri dan
bahasa sendiri, dalam mimpi, soal-soal,
sebab-akibat, ruang dan waktu tidak berlaku,
bahasanya bersifat lambing, sehingga untuk
memahami perlu ditafsirkan.

Menurut Freud dan Adlerr, mimpi dianggap


sebagai hasil dari hal yang patologis, yaitu
penjelmaan angan-angan atau keinginan yang
tak dapat direalisasikan.
Bagi Jung, mimpi berfungsi konstruktif, yaitu
mengkonpensasikan keberatsebelahan dari
konflik. Mimpi merupakan manifestasi
ketidaksadaran kolektif. Fantasi dan khayalan
adalah bentuk manifestasi ketidaksadaran.
Keduanya berkaitan dengan mimpi, dan timbul
pada saat kesadaran merendah.
3. Archetypus
Archetypus merupakan bentuk pendapat
instinktif dan reaksi instingstif terhadap
situasi tertentu, yang terdapat diluar
kesadaran. Archetypus dibawa sejak lahir
dan tumbuh pada ketidaksadaran kolektif
selama perkembangan manusia.

Anda mungkin juga menyukai