Anda di halaman 1dari 18

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, inayah, taufik,
dan ilhamnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah
satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca. Makalah ini disusun dalam rangka untuk
menyelesaikan tugas dari dosen kami .......

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun  isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 07 Desember 2022

Penyusun

<I>
i
DAFTAR ISI

<I>
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ilmu keperawatan mencangkup pengetahuan tentang individu, keluarga, dan masyarakat
tentang kebutuhan biologis, psikologis, sosial dan spiritual. Umumnya aspek biologis dianggap
paling penting dan sangat diperhatikan di masyarakat. Namun aspek psikologis juga tak kalah
pentingnya. Sebab, antara biologis dan psikologis saling berhubungan dan ketergantungan. Baik
perawat, tenaga medis ataupun masyarakat harus memahami dan mengetahui apa itu psikologis
untuk menciptakan kesempurnaan dalam hidup.
Di psikologis terdapat pemahaman mengenai kesadaran dan ketidaksadaran. Menurut Sigmund
Freud kita tidak bisa hanya menyelidi kesadaran saja, sebab yang paling penting dan memiliki
pengaruh besar dalam kehidupan jiwa manusia adalah ketidaksadaran. Kesadaran adalah elemen-
elemen mental dalam kesadaran dalam waktu tertentu dan kesadaran juga diartikan sebagai
kemampuan individu mengadakan hubungan dengan lingkungan serta dengan diri sendiri.
Sedangkan ketidaksadaran adalah tidak disadari, hanya dapat dibuktikan secara tidak langsung.
Kesadaran dan ketidaksadaran tidak dapat dipisahkan. Kesadaran berfungsi untuk menyesuaikan
diri dengan lingkungan, sedangkan ketidaksadaran berfungsi untuk menyesuaikan diri dengan dunia
dalam. Ketidaksadaran merupakan lingkungan primer dari kejiwaan manusia dan merupakan
sumber kesadaran.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan kesadaran?
2. Apakah bentuk dari kesadaran?
3. Apakah yang dimaksud dengan ketidaksadaran?
4. Apakah bentuk dari ketidaksadaran?
5. Apa saja teori tentang kesadaran dan ketidaksadaran?
6. Apa saja struktur kesadaran dan ketidaksadaran?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui mengenai kesadaran.
2. Untuk mengetahui bentuk dari kesadaran.
3. Untuk mengetahui mengenai ketidaksadaran.
4. Untuk mengetahui bentuk dari ketidaksadaran.
5. Untuk mengetahui teori tentang kesadaran dan ketidaksadaran.
6. Untuk mengetahui struktur kesadaran dan ketidaksadaran.

<I>
i
BAB II
PEMBAHASAN
A. ALAM SADAR
1) Pengerertian Kesadaran
Kesadaran merupakan kemampuan individu mengadakan hubungan dengan lingkungannya
serta dengan dirinya sendiri (melalui panca inderanya) dan mengadakan pembatasan terhadap
lingkungannya serta terhadap dirinya sendiri (melalui perhatian).
Alam sadar adalah alam yang berisi hasil-hasil pengamatan kita kepada dunia luar
(Maramis, 1999).
Macam kesadaran terhadap respon diri :
1. Kesadaran Pasif adalah keadaan individu bersikap menerima segala stimulus yang
diberikan pada saat itu, baik stimulus internal maupun eksternal.
2. Kesadaran Aktif adalah kondisi seseorang menitikberatkan pada inisiatif dan
mencari dan dapat menyeleksi stimulus stimulus yang diberikan.
Macam Kesadaran terhadap dimensi :
1. Weakfullnes
2. Consciousness
3. Awareness

2)Bentuk kesadaran

Menurut Maramis (1999) bentuk-bentuk kesadarannya, yaitu : kesadaran normal,


kesadaran menurun, kesadaran meninggi,kesadaran waktu tidur, kesadaran waktu
mimpi,kesdaran waktu disosiasi, trance, hipnotis, dan kesadaran yang terganggu.

1. Kesadaran normal,suatu bentuk kesadaran yang ditandai individu sadar tentang diri dan
lingkungannya sehingga daya ingat, perhatian, dan orientasinya mencakup ruang, waktu,
dan orang dalam keadaan baik.

<I>
i
2. Kesadaran yang menurun, suatu bentuk kesadaran yang berkurang secara keseluruhan,
kemampuan persepsi, perhatian dan pemikiran, Tingkat menurunnya kesadaran :
a. Amnesia, menurunnya kesadaran ditandai dengan hilangnya ingatan atau lupa
tentang suatu kejadian tertentu.
b. Apatis, menurunnya kesadaran ditandai dengan acuh tak acuh terhadap stimulus
yang masuk (mulai mengantuk)
c. Somnolensi, menurunya kesadaran ditandai dengan mengantuk (rasa malas, dan
ingin tidur)
d. Sopor, menurunnya kesadaran ditandai dengan hilangnya ingatan, orientasi,dan
pertimbangan
e. Subkoma dan koma, menurunnya kesadaran ditandai dengan tidak ada respon
terhadap rangsang yang keras,
3. kesadaran yang tinggi adalah bentuk kesadaran dengan respon yang meninggi terhadap
rangsangan.

Contoh : Warna terlihat lebih terang dengan suara terdengar lebih keras.

4. Kesadaran waktu tidur, suatu bentuk kesadaran yang ditandai dengan menurunnya
kesadaran secara reversibel, biasanya disertai posisi berbaring da tidak bergerak.

Contoh :

a. Nonrapid eye movement sleep (nrem sleep) atau tidur tanpa gerak mata cepat
b. Rapid eye movement sleep (REM sleep) atau tidur dengan gerak mata cepat,
20%-25% dari lamanya tidur malam seorang dewasa muda dan ada hubungan
dengan mimpi.

<I>
i
5. Kesadaran waktu disosiasi

Adalah suatu bentuk kesadaran ditandai dengan keadaan memisahkan sebagian


tingkah laku atau kejadian dirinya secara psikologi dari kesadaran.

6. Trance

Adalah keadaan kesadaran tanpa reaksi yang jelas terhadap lingkungan yang
biasanya mulai dengan mendadak.

7. Hipnotis

Adalah kesadaran yang sengaja diubah melalui sugesti.

8. Kesadaran yang terganggu

3)Struktur Kesadaran

Menurut Jung sebagaimana diuraikan oleh Sumadi Suryabrata (1983), komponen pokok
kesadaran adalah fungsi jiwa dan sifat jiwa.

Fungsi jiwa adalah menurut Jung adalah suatu aktifitas kejiwaan yang secara teori tiada
berubah dalam lingkungan yang berbeda-beda.

Jiwa memiliki empat fungsi pokok, yaitu :

a. Fungsi pikiran, bersifat rasional dan cara bekerjanya dengan penilaian salah-benar
b. Fungsi perasaan, bersifat rasional dan cara bekerjanya dengan penilaian senang dan tidak
senang.dan tidak senang.
c. Fungsi pendriaan, bersifat irasional dan cara bekerjanya tanpa penilaian; sadar (indrawi)
d. Fungsi perasaan, bersifat irasional dan cara bekerjanya tanpa penilaian; tak sadar (naluri)

<I>
i
SIKAP JIWA adalah arah daripada energi psikis umum atau libido yang menjelma dalam
bentuk orientasi manusia terhadap dunianya dapat keluar atau kedalam.

Berdasarkan sikap jiwa manusia digolongkan menjadi dua tipe :

1. Tipe Ekstrover

Sikap kesadaran yang mengarah keluar dirinya.

2. Tipe Introvert

Sikap kesadarannya mengarah kedalam diri manusia.

4)Ciri – Ciri Alam Sadar

1. Percaya pada diri sendiri


2. Bukan pendendam
3. Bersikap baik
4. Tidak merasa iba terhadap diri sendiri
5. Mengalahkan rasa takut

5)Teori Alam Sadar

 Teori Sigmund Freud (1856-1939)

Alam sadar merupakan bagian kecil dari kehidupan psikis yang merupakan sistem yang
disadari. Kesadaran ini diperoleh melalui pengamatan (persepsi) baik berasal dari luar
dirinya (eksternal) maupun yang dari dalam dirinya (internal). Alam sadsar memiliki
hubungan yang sangat erat dengan alam prasadar. Dalam kehidupan psikis, ternyata
hanya bahan-bahan yang berasal dari alam prasadar yang dapat masuk ke alam sadar,
sedangkan hal-hal lain berada diluar kesadaran. Kesadaran itu sendiri merupakan
fenomena subjektif yang isinya hanya dapat dikomunikasikan malalui perilaku dan
bahasa.

<I>
i
 Teori Carl Gustaf Jung

Menurut Jung yang terkenal dengan psikologi analitiknya bahwa jiwa (psikis) manusia
yang merupakan totalitas keidupan jiwa terdiri Alam sadar (kesadaran), yang berfungsi
untuk beradaptasi terhadap dunia luar (lahiriah)

B. ALAM PRASADAR

1) Pengertian Alam Prasadar

Alam pra-sadar (Preconscious Mind), yaitu jembatan antara Conscious dan Unconscious,
berisikan segala sesuatu yang yang dengan mudah dipanggil dipanggil ke alam sadar, seperti
kenangan-kenangan yang walaupun tidak kita ingat ketika kita berpikir, tetapi dapat dengan
mudah dipanggil lagi, atau seringkali disebut sebagai “kenangan yang sudah tersedia” (available
memory).

2)Ciri-Ciri Alam Prasadar

a. Mengandung ide dan efek yang ditekan.


b. Hal-hal yang terdapat dalam alam tak sadar tidak dapat di ingat kembali.
c. Apabila mau muncul ke alam sadar harus melewati sensor alam prasadar.

3)Teori Alam Prasadar

 Teori Sigmund Freud (1856-1939)

Alam prasadar merupakan jembatan penghubung antara alam tak sadar dan alam sadar.
Kehidupan psikis alam prasadar disebut proses berpikir sekuder yang memiliki prinsip
kenyataan dan bertujuan menghambat munculnya keinginan instingtif, menghindari
ketidak senangan dan mengikat energi psikis agar sesuai dengan kenyataan dan ajaran
serta norma individu.

Alam prasadar berisikan kehidupan psikis yang laten dan tanggapan yang dapat diingat
sehingga sewaktu-waktu dapat dimunculkan kembali melalui ingatan. Persepsi, dan
reproduksi. Alam prasadzr menjaga agar hasrat yang mencemaskan dan bertentangan
dengan realitas tidak keluar ke alam sadar.

<I>
i
C. ALAM TIDAK SADAR

1)Pengertian Alam Tidak Sadar

Alam tak sadar adalah daerah kesadaran yang berisi berbagai ide dan efek yang tertekan, yang
tidak dapat diingat kembali karena ditahan oleh efek alam prasadar sebagai sensor. Pengertian
lain alam tak sadar adalah alam yang berisi kompleks-kompleks terdesak Das Es, Das Ich, dan
Das Ueber Ich (aramis, 1999)

2)Struktur Ketidaksadaran

Terdiri dari ketidaksadaran pribadi dan ketidaksasdaran kolekif.

Ketidaksadaran pribadi, berisi hal-hal yang diperoleh individu selama hidupnya, yang meliputi
hal-hal yang terdesak, terlupakan, (bahan-bahan ingatan), dan hal-hal yang teramati, berpikir,
dan terasa dibawah ambang kesadaran. Termasuk juga alam pra sadar, yang merupakan daerah
perbatasan antara ketidaksadaran pribadi da kesadaran yang bersisi hal-hal yang siap masuk ke
kesadaran dan alam bawah sadar, merupakan daerah perbatasab antara ketidaksadaran pribadi
denagn ketidak sadaran kolektif dan berisi hal-hal yang tidak dapat diingat lagi, hal-hal yang
tidak diolah, dan keadaan trance.

Ketidaksadaran kolektif, berisi mitologi dansimbolik masa lalu yang diperoleh selama
pertumbujan psikis seluruh jenis manusia, melalui generasi terdahulu yang merupakan
endapancara-cara reaksi kemanusiaan yang khas zaman dahulu pada saat manusia menghadapi
ketakutan, bahaya, perjuanngan, kelahiran, dan kematian

a. Paling atas yang berada langsung dibawah ketidaksadaran pribadi, berisikan emosi, afek,
dan dorongan primitif
b. Di bawah lapisan tersebut, berisilan inovasi, yaitu erupsi dari bagian terdalam dari
ketidaksadaran serta hal-hal yang sama sekali tidak dapat dibuat dasar.

<I>
i
Manisfestasi ketidsaksadaran dapat berupa simptom dan kompleks, mimpi, dan archetypus.
Simptom adalah gejala dorongan jalannya energi yang normal dan merupakan tanda bahaya,
yang memberi tahu bahwa ada sesuatu dalam kesadaran yang kurang, dan perlu perluasan alam
tak sadar. Bentuknya dapat gejala kejasmanian maupun kejiwaan.

Mimpi sering timbul dari hal-hal yang terdesak, memiliki hukum dan bahasa sendiri, mimpi
tidak terkait sebab-akibat, ruang dan waktu. Bahasa mimpi adalah pelambang penafsiran,
menurut Jung, mimpi merupakan manisfer ketidaksadaran kolektif yang mempunyai fungsi
konstruktif, sebagai regulasai (pengaturan) isi ketidaksadaran, keberatsebelahan dari konflik.

Fantasi dan khayalan merupakan bentuk manisfer ketidaksadaran yang bersangkutan dengan
mimpi dan timbul pada saat taraf kesadaran merendah.

3)Bentuk Ketidaksadaran

Ketidaksadaran mempunyai dua lingkaran, yaitu ketidaksadaran pribadi dan ketidaksadaran


kolektif. Ketidaksadaran pribadi diperoleh individu selama hidup, meliputi hal-hal yang terdesak
atau tertekan dan hal-hal yang terlupakan serta hal-hal yang teramati, terpikir dan terasa dibawah
ambang kesadaran

4)Ciri-ciri alam tak sadar

a. Mengandung ide dan efek yang ditekan.


b. Hal-hal yang terdapat dalam alam tak sadar tidak dapat di ingat kembali.
c. Apabila mau muncul ke alam sadar harus melewati sensor alam prasadar.
d. Memiliki prinsip kesenangan denagn tujuan memuaskan keinginan.
e. Behubungan erat dengan naluri terutama naluri seksual.

<I>
i
5)Teori Alam Tidak Sadar

- Teori Sigmund Freud (1856-1939)

Alam tak sadar merupakan sistem dinamisyang berisi berbagaia ide dan efek yang ditekan atau
terdesak. Hal-hal yang ada dalam alam tidak sadar dapat dimunculkan kembali ke alam sadar
karena ada sensor maupun resepsi dari alam prasadar dibuat tak berdyaa seperti pada
pembentukan gejala neurotik, dalam keadaan mimpi, atau dikelabuhi melalui lelucon.

Kehidupan psikis pada alam tak sadar disebut proses berpikir primer yang mengutamakan
pemuasan keinginan dan erat berkaitan dengan prinsip kesenangan (hedoinisme) dan naluri
seksual. Alam tak sadar berisis kekuatan pokok, yaitu nafsu-nafsu yang merupakan ungkapan
libido sebagai sumber segala nafsu yang hendak tampak keluar.

Menurut Kaplan H. Dkk (1997),alam tak sadar memiliki 5 ciri, yaitu :

a. Berhubungan ertat dengan dorongan insting, yaitu dorongan seksual dan dorongan
mempertahankan diri
b. Isi alam tak sadar terbatas pada harapan yang mencari pemenuhan sehingga menimbulkan
motivasi
c. Alam tak sadar ditandai proses beepikir primer yang memiliki tujuan utama mempermudah
pemenuhan harapan dan pelepasan insting yang diatur oleh prinsip kesenangan.
d. Ingatan yang berada dalam alam tak sadar mudah dilepaskan dengan simbol verbal
e. Isi yang ada dalam alam tak sadar, untuk dapat disadari, harus melalui alam prasadar
dengan mengalahkan sensor penghambat.

-Teori Carl Gustaf Jung


<I>
i
Menurut Jung yang terkenal dengan psikologi analitiknya bahwa jiwa (psikis) manusia yang
merupakan totalitas keidupan jiwa terdiri dari Alam tak sadar (ketidaksadaran), yang berfungsi
untuk adaptasi terhadap dunia dalam (batiniah). Ketidaksadaran merupakan tenaga utama dari
dari kehidupan manusia. Hubungan antara alam sadar dan alam tak sadar menurut Sumandi
Suryabrata (1989) adalah secara kompensatoris dan abatanyan tidak tetap atau dapat berubah –
ubah, artinya luas daerah kesadaran atau ketidaksadaran dapat bertambah dan berkurang.

D. MACAM-MACAM GANGGUAN TINGKAT KESADARAN

Dikutip dari buku Asuhan Neonatus Bayi dan Balita oleh A. Aziz Alimul Hidayat, berikut
tingkat kesadaran dan nilai skala Glasgow Coma Scale yang mewakilinya:
1. Compos Mentis
Compos Mentis adalah kondisi pasien yang sadar sepenuhnya dan mampu merespons intruksi
petugas medis dan lingkungkan dengan sangat baik. Nilai skala GCS untuk tingkat kesadaran ini
adalah 15-14.
2. Apatis
Apatis merupakan kondisi saat seseorang tidak peduli atau merasa enggan untuk merespons
intrusksi petugas dan lingkungan sekitar. Nilai GCS pada tingkat kesadaran ini, yaitu 13-12.
3. Delirium
Delirium adalah menurunnya tingkat kesadaran yang disertai dengan penurunan kemampuan
motorik. Kondisi ini ditandai dengan pasien yang mengalami gangguan siklus tidur, gelisah,
disorientasi, kacau, hingga meronta-ronta. Nilai GCS pada tingkat kesadaran ini, yaitu 11-10.
4. Somnolen
Somnolen adalah kondisi mengantuk yang cukup dalam, tetapi masih bisa dibangunkan melalui
rangsangan seperti mengajaknya berbicara. Namun, ketika rangsangan tersebut berhenti, pasien
akan kembali tertidur. Nilai GCS pada tingkat kesadaran ini adalah 9-7.

<I>
i
5. Sopor
Sopor merupakan kondisi mengantuk berat yang dialami oleh pasien dan hanya dapat
dibangunkan melalui rangsangan nyeri. Meskipun begitu, pasien yang berada pada tingkat
kesadaran ini tidak bisa memberikan respons verbal secara baik. Nilai GCS pada kondisi Sopor
adalah 6-5.
6. Semi koma atau koma ringan
Semi koma adalah kondisi pasien yang tidak dapat memberikan respons pada rangsangan verbal
bahkan tidak dapat dibangunkan sama sekali. Namun, jika diberikan rangsangan pada mata,
kornea, dan pupil pasien masih memberikan respons yang baik. Nilai GCS untuk kondisi tersebut
adalah 4.
7. Koma
Koma adalah kondisi pasien dengan penurunan tingkat kesadaran yang sangat rendah. Dalam
kondisi ini, pasien tidak memberikan respons apa pun terhadap segala rangsangan nyeri. Adapun
nilai GCS untuk kondisi tersebut adalah 3.

<I>
i
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Kesadaran dan ketidaksadaran tidak bisa dipisahkan. Kesadaran berfungsi untuk menyesuaikan
diri dengan lingkungan, sedangkan ketidaksadaran berfungsi menyesuaikan diri dengan dunia
dalam. Ketidaksadaran merupakan lingkungan primer dari kejiwaan manusia dan merupakan
sumber kesadaran. S. Freud dengan teorinya psikoanalitik, menggambarkan kesadaran dan
ketidaksadaran sebagai fenomena gunung es di tengah laut, yang tampak di atas permukaan
adalah daerah kesadaran. Carel Gustav Jung dengan teorinya, psikologi analitik menjelaskan
bahwa jiwa (psikis) manusia merupakan totalitas kehidupan jiwa yang terdiri atas alam sadar dan
alam tak sadar, keduanya berhubungan secara kompensatoris. Alfred Adler dengan teorinya,
psikologi individu, memandang kesadaran sebagai pusat kepribadian bukan ketidaksadaran.
Struktur kesadaran menurut Jung terdiri atas fungsi jiwa dan sifat jiwa. Fungsi pokok jiwa terdiri
atas fungsi pemikiran, perasaan, pendirian dan intuisi, sedangkan struktur ketidaksadaran
berbentuk simptom dan komplek serta mimpi dan archetypes.

3.2. SARAN

Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat bersifat membangun bagi pembaca pada
umumnya. Dan penulis juga menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan makalah ini

<I>
i
DAFTAR PUSTAKA
http://www.slideshare.net/pjj_kemenkes/tingkat-kesadaran-dan-ketidaksadaran-manusia

http://fatichaghevi.blogspot.co.id/2013/12/tingkat-kesadaran-dan-ketidaksadaran_16.html

http://psikologikepdedot.blogspot.co.id/2015/03/tingkat-kesadaran-dan-ketidaksadaran_27.html

http://baqiys.blogspot.co.id/2013/12/bentuk-bentuk-kesadaranpsikologi.html

http://bantarmerak64.blogspot.co.id/2012/03/kesadaran-dan-ketidaksadaran-manusia.html

Hartono, Dudi. 2016. Modul Bahan Ajar Cetal Keperawatan Psikologi. Jakarta : Pusdik SDM
Kesehatan. K. ISFADA. 2018. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT Bumi Aksara

PJJ Kemenkes. 2014. Tingkat Kesadaran dan Ketidaksadaran Manusia. Tingkat Kesadaran dan
Ketidaksadaran Manusia.

Setiawati, Ririn. 2015. Faktor Ketidaksadaran Personal pada Gede Suta dalam Roman Une
Saison Indonésienne Karya Jean Rocher: Tinjauan Teori Psikologi Analitik Carl Gustav Jung.
Jurusan Bahasa dan Sastra Asing. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Semarang.
Wilcox, Lynn. Psikologi Kepribadian, cet. 1. Terjemahan : Kumalahadi P. Yogyakarta :
IRCiSoD,, 2018.

<I>
i
<I>
i
<I>
i
<I>
i

Anda mungkin juga menyukai