Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesadaran merupakan kemampuan individu mengadakan hubungan dengan


lingkungannya serta dengan dirinya sendiri (melalui panca inderanya) dan
mengadakan pembatasan terhadap lingkungannya serta terhadap dirinya sendiri
(melalui perhatian). Alam sadar adalah alam yang berisi hasil-hasil pengamatan
kita kepada dunia luar (Maramis, 1999).
Bentuk kesadaran
Menurut Maramis (1999) bentuk-bentuk kesadarannya, yaitu : kesadaran
normal, kesadaran menurun, kesadaran meninggi,kesadaran waktu tidur,
kesadaran waktu mimpi,kesdaran waktu disosiasi, trance, hipnotis, dan kesadaran
yang terganggu. Kesadaran normal,suatu bentuk kesadaran yang ditandai individu
sadar tentang diri dan lingkungannya sehingga daya ingat, perhatian, dan
orientasinya mencakup ruang, waktu, dan orang dalam keadaan baik. Kesadaran
yang menurun, suatu bentuk kesadaran yang berkurang secara keseluruhan,
kemampuan persepsi, perhatian dan pemikiran,

1.2 Rumusan Masalah

1.Pengertian kesadaran dan ketidaksadaran ?

2.Teori kesadaran dan ketidaksadaran ?

3.Struktur kesadaran dan ketidaksadaran ?

4.Perubahan tingkat kesadaran ?

1
1.3 Tujuan
1.Mengetahui pengertian kesadaran dan ketidaksadaran.
2.Mengetahui teori kesadaran dan ketidaksadaran.
3.Mengetahui struktur kesadaran dan ketidaksadaran.
4.Mengetahui perubahan tingkat kesadaran.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Kesadaran Dan Ketidaksadaran

Freud (1964) mengemukakan bahwa kehidupan mental seseorang terbagi


menjadi dua tingkat yaitu; alam sadar dan alam tidak sadar. Alam tidak sadar
terbagi lagi menjadi dua tingkat alam tidak sadar dan alam bawah sadar. Dalam
psikologi Freudian ketiga tingkat kehidupan mental ini di pahami baik sebagai
proses maupun lokasi. Keberdaan lokasi dari ke tiga tingkat tersebut bersifat

2
hipotesis dan tidak nyata ada di dalam tubuh, sekalipun demikian ketika
membahas alam tidak sadar, Freud melihatnya sebagai suatu alam tidak sadar
sekaligus proses terjadi tanpa disadari.berikut diuraikan lebih rinci dari ketiga
alam tersebut :

1) Alam sadar
Aktinson dkk (2012) mengemukakan bahwa pada hakekatnya alam
sadar/kesadaran(conscious)sebagai tingkat kesiagaan individu pada saat ini
terhadap stimuli eksternal dan sensasi tubuh, memori, dan pikiran. Jadi
kita sadar jika kita memantau lingkungan (internal dan eksternal). Dalam
teori psikoanalisis alam sadar memainkan peranan yang tidak berarti.
Alam sadar didefinisikan sebagai elemen-elemen mental yang setiap saat
berada dalam kesadaran(feist dan feist, 2009).
2) Alam bawah sadar
Alam bawah sadar (preconscious) memuat semua elemen yang tidak
disadari, tetapi bisa muncul dalam kesadaran dengan cepat / agak sukar
(freud, 1964). Isi alam bawah sadar ini datang dari dua sumber, yang
pertama datang dari persepsi sadar. Sumber yang kedua dari gambaran-
gambaran bawah sadar adalah alam tidak sadar. Freud yakin pikiran bisa
menyelinap dari sensor yang ketat dan masuk ke alam bawah sadar dalam
bentuk yang tersembunyi.

3) Alam tidak sadar


Alam tidak sadar ( unconscious ) menjadi tempat bagi segala
dorongan, desakan, maupun insting yang tidak disadari tetapi
ternyata mendorong perkataan, perasaan, dan tindakan kita. Tidak
semua proses tidak sadar tersebut muncul dari represi pengalaman
masa kanak-kanak. Freud (1964) meyakini bahwa sebagian dari
alam tidak sadar kita berasal dari pengalaman-pengalaman nenek
moyang kita yang diwariskan dari generasi kegenerasi melalui
proses pengulangan. Ia menyebutkan warisan gambaran tidak sadar
tersebut sebagai peninggalan filogenetis (filogenetic endowment).

Jadi secara umum kesadaran artinya dengan mawas diri ( awareness ). Kesadaran
bisa diartikan sebagai kondisi dimana seorang individu memiliki kendali penuh

3
terhadap stimulus internal maupun stimulus eksterna. Kesadaran merupakan
kemampuan individu mengadakan hubungan dengan lingkungannya serta dengan
dirinya sendiri (melalui panca inderanya) dan mengadakan pembatasan terhadap
lingkungannya serta terhadap dirinya sendiri (melalui perhatian).

Ketidaksadaran adalah daerah kesadaran yang berisi berbagai ide dan efek yang
tertekan, yang tidak dapat diingat kembali karena ditahan oleh efek alam prasadar
sebagai sensor. Ketidaksadaran (unconscious) menjadi tempat bagi segala
dorongan, desakan, maupun insting yang tidak disadari tetapi ternyata mendorong
perkataan, perasaan, dan tindakan kita.

Macam kesadaran terhadap respon diri :


1. Kesadaran Pasif
adalah keadaan individu bersikap menerima segala stimulus yang
diberikan pada saat itu, baik stimulus internal maupun eksternal.
2. Kesadaran Aktif
adalah kondisi seseorang menitikberatkan pada inisiatif dan mencari dan
dapat menyeleksi stimulus stimulus yang diberikan.

Macam Kesadaran terhadap dimensi :


Weakfullnes

Consciousness

Awareness

2.2 Teori Kesadaran Dan Ketidaksadaran

1. Teori psikoanalisis atau psikodinamika

Tokoh utama teori ini adalah Sigmud Freud, lahir tanggal 6 maret atau 6
mei 1856 di Freibeg Moravia, yang kini jadi bagian Republik Ceko (para
cendikiawa bersilang pendapat tentang tanggal lahirnya, tanggal yang pertama

4
disebut adalah delapan bulan setelah pernikahan orang tuanya). Sirgmund Freud
adalah anak kesayangan ibunya yang tidak langsung membuat dirinya
berkembang menjadi pribadi yang percaya diri sepanjang hidupnya. Selama 4
bulan Charnot,ia belajar teknik hypnosis untuk menangani hysteria, suatu kelainan
yg umumnya ditandai kelumpuhan/kelainan fungsi organ-organ tubuh tertentu.
Melalui upaya hypnosis ini Freud mengetahui penyebab psikogenesis dan seksual
dari gejala-gejala hysteria.

2. Ketidaksadaran kolektif

Seperti halnya Freud, Carl Gustav Jung juga mendasarkan teori


kepribadian pada asumsi bahwa pikiran/psike (psiche), mempunyai level
kesadaran dan ketidaksadaran. Konsep ini yang disebut Jung sebagai
ketidaksadaran kolektif. Hal penting dari Jung adalah kesadaran dan
Ketidaksadaran kolektif sudah mengakar dari masa lalu leluhur seluruh spesies.
Hal ini mempresentasikan konsep Jung yang paling kontroversal dan yang paling
penting. Isi dari ketidaksadaran kolektif initdk diam begitu saja tanpa berkembang
melainkan ia aktif dan mempengaruhi pikiran, emosi, dan tindakan seseorang.
Dengan lebih banyak lagi persepsi pengulangan, pembentukan ini mulai
mengembangkan beberapa isi dan muncul sebagai arketipe otonomi yang relatif.
Aketipe (arcetype) adalah bayangan-bayangan leluhur atau arkaik yang datang
dari ketidaksadaran kolektif (Jung dalam freist dan freist, 2009). Arktipe
mempunyai dasar biologis,tetapi asalnya terbentuk melalui pengulangan
pengalman dari para leluhur manusia.

Teori Beberapa Ahli :

Teori Sigmund Freud (1856-1939)


Menurut Freud bahwa kesadaran hanyalah sebagian kecil dari seluruh
kehidupan psikis. Psikis diibaratkan fenomena gunung es di tangah lautan luas
yang ada dalam alam sadar atau kesadaran, sedangkan yang berada dibawah
permukaan air laut dan merupakan bagian terbesar adalah hal-hal yang tidak
disadari atau ketidaksadaran. Menurut Freud di dalam ketidaksadaran inilah
terdapat kekuatan-kekuatan dasar yang mendorong pribadi.

5
Dalam kehidupan psikis terdapat tiga unsur penting yang membentuk
kepribadian, yaitu : Das Es (the id), Das Ich (the ego), danDas UeberIch (the
super ego)
Das Esd (the id) merupakan bentuk ketidaksardaran, aspek biologis
kepribadian, dan memiliki prinsip kesenangan berisi insting dan nafsu, terutama
nafsu seksual (libido) serta pendorong.
Das Ich (the ego) merupakan kehidupan psikis, aspek sosiologis
kepribadian, dan memiliki unsur kesadaran yang memiliki kemmapuan
menghayati secara lahiriyah dan batiniah. Memiliki prinsip kenyataan dan mampu
beradaptasi dengan kenyataan, serta mampu menjadi filter keluarganya dorongan
instingsif dari Das Es sehingga dapat menghambatdan mengendalikan prinsip
kesenangan.
Freud mengemukakan teori topografi tentang,kesadaran. Tingat kesadaran
menurutnya dibagi menjadi 3 daerah, yaitu : alam sadar, alam prasadar, dan alam
tak sadar.
Alam sadar.
Alam sadar merupakan bagian kecil dari kehidupan psikis yang
merupakan sistem yang disadari. Kesadaran ini diperoleh melalui
pengamatan (persepsi) baik berasal dari luar dirinya (eksternal) maupun yang dari
dalam dirinya (internal). Alam sadsar memiliki hubungan yang sangat erat dengan
alam prasadar. Dalam kehidupan psikis, ternyata hanya bahan-bahan yang berasal
dari alam prasadar yang dapat masuk ke alam sadar, sedangkan hal-hal lain berada
diluar kesadaran.

Alam prasadar atau bawah sadar.


Alam prasadar merupakan jembatan penghubung antara alam tak sadar dan
alam sadar. Kehidupan psikis alam prasadar disebut proses berpikir sekuder yang
memiliki prinsip kenyataan dan bertujuan menghambat munculnya keinginan
instingtif, menghindari ketidak senangan dan mengikat energi psikis agar sesuai
dengan kenyataan dan ajaran serta norma individu.

6
Alam prasadar berisikan kehidupan psikis yang laten dan tanggapan yang
dapat diingat sehingga sewaktu-waktu dapat dimunculkan kembali melalui
ingatan. Persepsi, dan reproduksi.

Alam tak sadar.


Alam tak sadar merupakan sistem dinamisyang berisi berbagaia ide dan
efek yang ditekan atau terdesak. Hal-hal yang ada dalam alam tidak sadar dapat
dimunculkan kembali ke alam sadar karena ada sensor maupun resepsi dari alam
prasadar dibuat tak berdyaa seperti pada pembentukan gejala neurotik, dalam
keadaan mimpi, atau dikelabuhi melalui lelucon.
Kehidupan psikis pada alam tak sadar disebut proses berpikir primer yang
mengutamakan pemuasan keinginan dan erat berkaitan dengan prinsip kesenangan
(hedoinisme) dan naluri seksual. Alam tak sadar berisis kekuatan pokok, yaitu
nafsu-nafsu yang merupakan ungkapan libido sebagai sumber segala nafsu yang
hendak tampak keluar.

Teori Carl Gustaf Jung.


Menurut Jung yang terkenal dengan psikologi analitiknya bahwa jiwa
(psikis) manusia yang merupakan totalitas keidupan jiwa terdiri dari dua alam,
yaitu :

a. Alam sadar (kesadaran), yang berfungsi untuk beradaptasi terhadap dunia


luar (lahiriah)
b. Alam tak sadar (ketidaksadaran), yang berfungsi untuk adaptasi terhadap
dunia dalam (batiniah). Ketidaksadaran merupakan tenaga utama dari kehidupan
mausia.
Hubungan antara alam sadar dan alam tak sadar menurut Sumandi Suryabrata
(1989) adalah secara kompensatoris dan abatanyan tidak tetap atau dapat berubah-
ubah, artinya luas daerah kesadaran atau ketidaksadaran dapat bertambah atau
berkurang.

2.3 Struktur Kesadaran Dan Ketidaksadaran

7
I. Sruktur Kesadaran

Kesadaran mempunyai dua komponen pokok yaitu;

A. Fungsi Jiwa

B. Sikap Jiwa

Yang dimaksud fungsi jiwa menurut Jung adalah suatu aktifitas kejiwaan yang
secara teori tiada berubah dalam lingkungan yang berbeda-beda.
* Jung membedakan 4 fungsi jiwa :
Rasional :
a. pikiran
b. perasaan
Irasional :
c. pendirian
d. institusi
* penjelasan :
Pikiran bekerja dalam penilaian benar atau salah
Perasaan menilai atas dasar menyenangkan atau tidak menyenangkan
Irrasional tidak memberikan penilaian melainkan semata-mata pengamatan dengan
alam sadar. Institusi merupakan pendapat pengamatan secara tak sadar naluriah

Yang dimaksud sikap jiwa adalah arah daripada energi psikis umum atau
libido yang menjelma dalam bentuk orientasi manusia terhadap dunianya
dapat keluar atau kedalam.
Berdasarkan sikap jiwa manusia digolongkan menjadi dua tipe :
1.Tipe Ekstrovert
Sikap kesadaran yang mengarah keluar dirinya.
2. Tipe Introvert
Sikap kesadarannya mengarah kedalam diri manusia.

II.Struktur Ketidaksadaran
Ketidaksadaran Pribadi

8
Diperoleh individu selama hidup meliputi hal - hal terdesak atau tertekan dan
hal-hal yang terlupakan serta hal-hal yang teramati, terpikir dan terasa di
bawah ambang kesadaran.
Ketidaksadaran Kolektif
Mengandung isi-isi yang diperoleh selama pertumbuhan jiwa seluruhnya
Merupakan endapan cara - cara reaksi kemanusiaan yang khas dalam
menghadapi
situasi - situasi ketakutan, bahaya, perjuangan, kelahiran, kematian
Perwujudan ketidaksadaran :
Symptom dan Kompleks
Merupakan gejala - gejala yang masih dapat di sadari, tanda bahaya yang
memberi tahu bahwa ada sesuatu dalam kesadaran dan karenanya perlu perluasan
ke alam tak sadar.
Mimpi dan Khayalan
Merupakan pesan rahasia dari sang malam, mimpi mempunyai hukum
sendiri dan bahasa sendiri, dalam mimpi soal - soal sebab akibat, ruang dan waktu
tidak berlaku bahasanya bersifat lambang dan karena itu untuk memahaminya
perlu ditafsirkan.

Bentuk khusus isi ketidaksadaran :


1. Bayang-bayang
2. Proyeksi ; Imago
3. Animus & Anima

2.4 Perubahan Tingkat Kesadaran

Menurut Maramis (2005) beberapa diantaranya perubahan tingkat


kesadaran adalah;

1. Kesadaran yg menurun
Merupakan suatu keadaan dengan kemampuan persepsi,
perhatian,dan pemikiran yang berkurang secara keseluruhan

9
kemudian muncullah amnesia yang sebagian atau total. Ada
beberapa tingkatan kesadaran yang menurun tersebut;
a) Apati: individu mulai mengantuk dan acuh tak acuh
terhadap rangsangan yang masuk.
b) Somnolensi: sudah mengantuk dan membutuhkan
rangasangan yang lebih keras lagi untuk menarik perhatian.
c) Sopor : hanya berespon dengan rangsangan yang keras,
namun ingatan, orientasi dan pertimbangan sudah hilang.
d) Subkoma dan koma: tidak ada lagi respon terhadap
rangsangan yang keras, bila sudah sangat dlm maka reflex
pupil melebar dan reflex muntah hilang.
2. Kesadaran yang meninggi
Merupakan suatu keadaan dengan respons yang meninggi terhadap
rangsangan, suara-suara terdengar lebih keras, warna-warna
kelihatan lebih terang, yang disebabkan oleh berbagai yang
menstimulasi otak seperti amfetamin dan caffein/ oleh karena
faktor psikologik.
3. Hipnosa
Dari semua perubaan tingkat kesadaran, hipnosislah yang paling
menarik dan paling banyak menimbulkan pertanyaan. Hipnosis
sekarang menjadi objek penelitiaan ilmiah, semenjak banyak fakta
telah diketahui. Atkinson dkk (1996) mengemukakan dalam
hipnosis subjek yang menurut dan kooperatif melepaskan kendali
terhadap perilaku kepada ahli hipnosis dan menerima distorsi
realita.

4. Disosiasi
Sebagai perilaku atau kejadian memisahkan dirinya secara
psikologik dari kesadaran yang kemudian terjadi amnesia sebagian
atau total. Disosiasi itu dapat berupa:
a) Trans: adalah keadaan kesadaran tanpa reaksi yang jelas
terhadap lingkungannya yang biasanya mulai secara
mendadak, bisa terjadi imobilitas dan roman mukaknya
kelihatan seperti bengong atau melamun dapat ditimbulkan
oleh hipnosa atau upacara kepercayaan seperti: kuda
kepang, kesurupan, tari keris dan meditasi.

10
b) Senjakala histerik: kehilangan ingatan atas dasar psikologik
yang terjadi suatu waktu tertentu dan biasanya selektif.
c) Fugue: suatu periode penurunan kesadaran dengan pelarian
secara fisik dari suatu keadaan yang menimbulkan stres,
tetapi dengan mempertahankan kebiasaan dan keterampilan
d) Serangan histerik: suatu penampilan emosional yang jelas
dengan unsur menarik perhatian dan kelihatannya tidak ada
kontak dengan lingkungan.

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Alam sadar merupakan bagian kecil dari kehidupan psikis yang


merupakan sistem yang disadari. Kesadaran ini diperoleh melalui
pengamatan (persepsi) baik berasal dari luar dirinya (eksternal) maupun yang dari
dalam dirinya (internal). Alam sadsar memiliki hubungan yang sangat erat dengan
alam prasadar. Dalam kehidupan psikis, ternyata hanya bahan-bahan yang berasal
dari alam prasadar yang dapat masuk ke alam sadar, sedangkan hal-hal lain berada
diluar kesadaran.
Alam prasadar merupakan jembatan penghubung antara alam tak sadar dan
alam sadar. Kehidupan psikis alam prasadar disebut proses berpikir sekuder yang
memiliki prinsip kenyataan dan bertujuan menghambat munculnya keinginan
instingtif, menghindari ketidak senangan dan mengikat energi psikis agar sesuai
dengan kenyataan dan ajaran serta norma individu. Alam prasadar berisikan

11
kehidupan psikis yang laten dan tanggapan yang dapat diingat sehingga sewaktu-
waktu dapat dimunculkan kembali melalui ingatan. Persepsi, dan reproduksi.

3.2. Saran

Setelah membaca makalah ini kami berharap dapat mendefinisikan apa itu alam
kesadaran dan alam prasadar, mengerti tentang bagian-bagian dan teori alam sadar
dan alam prasadar dan mengerti tentang perubahan tingkat kesadaran.

DAFTAR PUSTAKA

Albin, R S., 1986. Emosi. Terjemahan. Yogyakarta: Kanisius

Aswar, S., 2010. Penyusun Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Alwisol., 2004. Psikologi kepribadian. Malang: UMM Press.

Ahmad, A., 1999. Psikologi Sosial. Jakarta; Penerbit Rineka Cipta.

Allport, F., 1924. Sosial Psychology. Boston: Houghton-Mifflin.

Ahmad, A.,2009. Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

12

Anda mungkin juga menyukai