Anda di halaman 1dari 13

BAB 5

TINGKAT  KESADARAN DAN


KETIDAKSADARAN MANUSIA

TUJUAN TUJUAN
Setelah membaca Bab 6 ini anda diharapkan
a. Memahami pengertian kesadaran diri dan dan ketidaksadaran
b. Mengoptimalkan tingkat kesadaran anda untuk kelancaran aktifitas sehari-hari.
c. Dapat membedakan bentuk kesadaran dan ketidaksadaran
d. Mampu menjelaskan struktur kesadaran dan ketidaksadaran

PENDAHULUAN
PENDAHuLUAN
Secara umum kesadaran meliputi keadaan dimana indvidu
menginstropeksikan informasi sensorik, memperoleh informasi dan bagaimana
kita berpikir dan memecahkan masalah.
Istilah kesadaran mencakup pengertian persepsi, pemikiran, perasaan,

dan ingatan seseorang yang aktif pada saat tertetu. Dalam pengertian ini

kesadaran sama artinya dengan mawas diri ( awareness )

Pembahasan tentang kesadaran akan memberikan penjelasan bagaimana

seseorang dapat menyadari semua perilakunya dengan segala tingkat

keawasannya di lingkungan, seberapa besarkan seseorang mampu mengingat

dan terpusat ( focus pada suatu kegiatan)

Kesadaran menjadi topik penting untuk menganalisa perilaku-perilaku


manusia yang normal maupun mengalami gangguan perilaku. Kesadaran selalu
berdampingan dengan ketidaksadaran oleh karena keduanya yang sangat
mempengaruhi munculnya perilaku individual.
Beberapa ahli psikologi yang memiliki sumbangan pemikiran tentang
kesadaran dan ketidaksadaran ini salah satunya adalah S, Freud. Banyak
teorinya yang masih relevan dan sampai saat ini dijadikan referensi dalam
menangani kasus penderita depresi, hysteria dan gangguan kejiwaan lainnya.
Materi ini sangat membantu perawat dalam menangani pasien yang
memiliki gangguan dengan kesadarannya

URAIAN MATEURAIAN

URAIAN MATERI
A. PENGERTIAN KESADARAN
Apakah kesadaran itu ?
Secara harfiah, kesadaran sama artinya dengan mawas diri (awareness).

Kesadaran juga bisa diartikan sebagai kondisi dimana seorang individu memiliki

kendali penuh terhadap stimulus internal maupun stimulus eksternal.

Dalam Cambridge International Dictionary of English (1995) ada sejumlah definisi

tentang kesadaran. Pertama, kesadaran diartikan sebagai kondisi terjaga atau mampu

mengerti apa yang sedang terjadi (The condition of being awake or able to understand

what is happening). Kesadaran dapat juga diartikan sebagai semua ide, perasaan,

pendapat, dsb. yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang. (All the ideas, feelings,

opinions, etc. held by a person or a group of people)

Kesiagaan dan rangsangan (stimuli) merupakan kata kunci penting dalam

kesadaran. Kesiagaan berarti kesiapan, kewaspadaan, menghadapi sesuatu. Kesiagaan

termanifestasi dalam berbagai bentuk menurut rangsangan yang diterima. Orang yang

mengamati bahwa langit semakin mendung akan siap-siap dengan payung atau

menangguhkan perjalanannya, atau menghentikan pekerjaan yang bakal terganggu

apabila hujan datang.

Orang yang sadar akan keterbatasan dirinya dalam bidang-bidang tertentu tidak

akan memaksakan diri mengambil peran dalam bidang-bidang itu. Maka melalui

kesadaran ini bisa difahami bahwa tidak setiap orang ingin atau berambisi menduduki

jabatan-jabatan tertentu (presiden, kepala desa, kepala bagian di suatu kantor, dan

sebagainya) atau mengejar atau memperdalam keahlian-keahlian atau kepiawaian


dalam bidang tertentu (musik, olah raga, peneliti, dsb). Sebaliknya, orang yang

menyadari kemampuan atau bakatnya dalam bidang tetentu (seharusnya) akan berusaha

mengembangkan kemampuan atau bakat secara maksimal. Pengetahuan atau perasaan

tertentu yang samar-samar (knowledge or feeling, esp. of a not very clear kind;

awarenes) juga adalah kesadaran. Ketika seseorang berbicara dengan orang lain, ia

masih “sadar” akan keadaan dirinya dan keadaan sekitarnya yang tidak menjadi fokus

perhatiannya.

1. Sifat Alam Kesadaran

a. Mempunyai kemampuan mempertimbangkan, mengendalikan, dan  mengontrol

serta tingkah laku

b. Mempunyai dorongan/energi mental yang lebih lemah daripada alam bawah

sadar

c.  Kemampuan yang terbatas dalam mencatat peristiwa-peristiwa yang dialami.  Ini

yang sering menyebabkan lupa pada hal-hal yang telah dialami, bahkan pada hal-hal

yang sudah diusahakan untuk mengingatnya.

2. Saat-saat rentan kesadaran

Ada saat-saat tertentu di mana kesadaran rentan terhadap bajakan emosi dan karenanya

harus diwaspadai. Ironisnya di saat-saat inilah justru “kesadaran” kita harus

dibangkitkan atau “diaktifkan”. Membangkitkan kesadaran di saat-saat kritis itu

memerlukan latihan berkesinambungan karena akan sangat membantu mencegah

serangan irasionalitas.

a. saat kurang percaya diri

b. malam hari selama tidur ketika tingkat kesadaran minimal

c. ketika sedang sangat mengantuk

d. ketika sedang dalam situasi ketakutan


e. ketika sedang lapar berat

f. ketika sakit atau letih

g. ketika dalam kegembiraan/kesedihan/kesulitan/persoalan yang luar     biasa

h. di tengah keramaian (crowd)

i. ketika dikejutkan

j. ketika sedang merasa sangat tenang dan nyaman

k. ketika kenyang

l. ketika keinginan akan sesuatu muncul

Dengan kata lain, kerentanan kesadaran terjadi pada saat di mana “keseimbangan diri”

manusia” terganggu yang bisa disebabkan oleh satu atau sejumlah hal di atas. Situasi-

situasi di atas akan dialami oleh setiap orang atau kelompok orang dan bisa

mempengaruhi sikap atau tindakan yang akan diambil oleh orang atau kelompok orang

tersebut.

3. Pengertian Ketidaksadaran
Apakah ketidaksadaran itu ?
Selain kesadaran ada juga ketidaksadaran yaitu alam bawah sadar

(Unconscious Mind), merupakan bagian yang paling dominan dan penting dalam

menentukan perilaku manusia. Mencakup segala sesuatu yang sangat sulit dibawa ke

alam sadar, seperti nafsu dan insting kita serta segala sesuatu yang masuk ke dalamnya

karena kita tidak mampu menjangkaunya, seperti kenangan pahit atau emosi yang terkait

dengan trauma.

 Ciri- ciri Alam Tak Sadar

a. Mengandung ide dan afek yang di tekan

b. Hal-hal yang terdapat dalam alam tak sadar tidak dapat diingat  kembali

c. Apabila mau muncul ke alam sadar harus melewati sensor alam  prasadar

d. Memiliki prinsip kesenangan dengan tujuan memuaskan keinginan.


e. Berhubungan erat dengan naluri terutama naluri seksual.

B. TEORI KESADARAN DARI AHLI PSIKOLOGI

1. Teori Kesadaran S. Freud

Pemahaman tentang kesadaran dan ketidaksadaran manusia merupakan salah


satu sumbangan terbesar dari pemikiran Freud. Menurutnya, kunci untuk memahami
perilaku dan problema kepribadian bermula dari hal tersebut. Ketidakasadaran itu tidak
dapat dikaji langsung, karena perilaku yang muncul itu merupakan konsekuensi
logisnya.

Dalam teori tentang alam sadar (Conscious Mind), Freud menjelaskan bahwa alam
sadar adalah satu-satunya bagian yang memiliki kontak langsung dengan realitas

Freud mengemukakan teori topografi tentang kesadaran. Tingkat kesadaran

menurutnya dibagi menjadi 3 daerah, yaitu : alam sadar, alam prasadar, dan alam tak

sadar.

a. Alam sadar

Kesadaran itu merupakan suatu bagian terkecil atau tipis dari keseluruhan pikiran

manusia. Hal ini dapat diibaratkan seperti gunung es yang ada di bawah permukaan

laut, dimana bongkahan es itu lebih besar di dalam ketimbang yang terlihat di

permukaan.

b. Alam prasadar (Preconscious Mind),

Biasa disebut sebagai jembatan antara Conscious dan Unconscious.Ia berisikan

segala sesuatu yang yang dengan mudah dipanggil ke alam sadar. Seperti: kenangan-

kenangan yang walaupun tidak kita ingat ketika kita berpikir, tetapi dapat dengan

mudah dipanggil lagi, atau seringkali disebut sebagai “kenangan yang sudah

tersedia” (available memory).


c. Alam tak sadar/ alam bawah sadar

Alam bawah sadar ( Unconscious Mind ), merupakan bagian yang paling dominan

dan penting dalam menentukan perilaku manusia.

Mencakup segala sesuatu yang sangat sulit dibawa ke alam sadar, seperti nafsu dan

insting kita serta segala sesuatu yang masuk ke dalamnya karena kita tidak mampu

menjangkaunya, seperti kenangan pahit atau emosi yang terkait dengan trauma.

2. Teori Kesadaran C. G Jung

Menurutnya Kesadaran terdiri dari 3 sistem yang saling berhubungan yaitu

a. Ego

Ego merupakan jiwa sadar yang terdiri dari persepsi, ingatan, pikiran dan

perasaan-perasaan sadar. Ego seseorang adalah gugusan tingkah laku yang umumnya

dimiliki dan ditampilkan secara sadar oleh orang-orang dalam suatu masyarakat. Ego

merupakan bagian manusia yang membuat ia sadar pada dirinya.

b. Personal Unconscious

Struktur psyche ini merupakan wilayah yang berdekatan dengan ego. Terdiri dari

pengalaman-pengalaman yang pernah disadari tetapi dilupakan dan diabaikan dengan

cara repression atau suppression. Pengalaman-pengalaman yang kesannya lemah juga

disimpan kedalam personal unconscious. Penekanan kenangan pahit kedalam personal

unconscious dapat dilakukan oleh diri sendiri secara mekanik namun bisa juga karena

desakan dari pihak luar yang kuat dan lebih berkuasa.

c. Collective Unconscious

Merupakan gudang bekas ingatan yang diwariskan dari masa lampau leluhur

seseorang yang tidak hanya meliputi sejarah ras manusia sebagai sebuah spesies

tersendiri tetapi juga leluhur pramanusiawi atau nenek moyang binatangnya. Collective
unconscious terdiri dari beberapa Archetype, yang merupakan ingatan ras akan suatu

bentuk pikiran universal yang diturunkan dari generasi ke generasi.

C. STRUKTUR KESADARAN DAN STRUKTUR KETIDAKSADARAN

1. Strktur Kesadaran

Kesadaran adalah suatu tingkat kesiagaan individu pada saat ini terhadap stimulus

internaldan eksternal. Yaitu terhadap peristiwa-peristiwa lingkungan dan sensasi tubuh,

memori dan pikiran. Ada dua komponen pokok kesadaran, yaitu sebagai berikut.

a.Sikap jiwa

Jung mendefinisikan sikap sebagai kecenderungan untuk berinteraksi atau bereaksi

ke arah yang khas. Jung melihat bahwa orang memiliki sikap yang terintrovesi sekaligus

terekstraversi.

 Introversi

Menurut Jung, introversi adalah membalikkan energi psikis ke dalam sebuah orientasi

terhadap subjektivitas. Orang yang introver selalu mendengarkan dunia batin mereka

dengan semua bias, fantasi, mimpi, dan persepsi yang terinduvidualisasikan. Segala yang

dilakukannya didasarkan pada pandangan subjektif mereka.

 Ekstraversi

Berlawanan dengan introversi, ekstraversi adalah sikap yang mengarahkan energi psikis

keluar sehingga seseorang diorientasikan menuju sesuatu yang objektif dan menjauh dari

sikap yang subjektif. Orang yang ekstrover lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan

sekitar mereka daripada dunia batin mereka sendiri.

Tidak semua manusia intorver total atau ekstrover total. Seorang introver mirip jungkat-

jungkit yang tidak seimbang karena lebih berat pada sisi introver dan lebih ringan sisi
ekstrover, begitu pun sebaliknya. Sementara orang yang sehat secara psikologis

mencapai keseimbangan pada dua sikap ini.

Freud secara pribadi merupakan seorang yang introver selalu menyesuaikan diri dengan

mimpi-mimpi dan kehidupan fantasinya dalam kesendirian. Namun Jung melihat bahwa

teori Freud bersifat ektrover karena dia mereduksi pengalaman-pengalaman manusia

hanya kepada dunia eksternal seks dan agresi. Jung, tentunya, melihat terorinya sendiri

sebagai teori yang seimbang, sanggup menerima baik sisi objektif maupun subjektif.

b. Fungsi Jiwa

Jung mengartikan fungsi jiwa sebagai suatu bentuk aktivitas kejiwaan yang secara

teori tiada berubah dalam lingkungan yang berbeda-beda. Jung membedakan empat

fungsi pokok menjadi dua, yakni rasional dan irasional. Rasional bekerja dengan

penilaian: pikiran menilai benar-salah, dan perasaan menilai atas dasar menyenangkan-

tidak menyenangkan. Sedangkan irrasional semata hanya mendapat pengamatan:

pendirian mendapatkan pengamatan dengan sadar-indriah, dan intuisi mendapatkan

pengamatan secara tak sadar-naluriah.Keempat fungsi itu dimiliki oleh manusia, namun

biasanya hanya salah satu.

 Berpikir (Thinking)
Berpikir ialah intelektual logis yang menghasilkan rantai ide-ide. Tipe berpikir bisa

bersifat ekstrover atau introver, tergantung sikap dasar seseorang. Orang yang berpikir

secara ekstrover sangat mengandalkan pikiran-pikiran konkret, namun mereka bisa juga

menggunakan ide-ide abstrak jika ide-ide ini dipancarkan kepada mereka dari luar.

Orang yang berpikir secara introver bereaksi terhadap stimuli eksternal, namun

interpretasi mereka mengenai suatu peristiwa lebih diwarnai oleh makna internal yang

mereka berikan kepada stimuli tersebut daripada oleh fakta-fakta objektif itu sendiri.

 Perasaan (Feeling)
Jung menggunakan istilah perasaan untuk menggambarkan proses mengevaluasi suatu

ide atau peristiwa. Fungsi perasaan harus dibedakan dari emosi. Perasaan adalah

pengevaluasian setiap aktivitas sadar, bahkan terhadap hal-hal yang dinilai sebagai

sesuatu yang tidak begitu disukai. Kebanyakan evaluasi ini tidak memiliki kandungan

emosi, namun mereka sanggup menjadi emosi jika intensitasnya meningkat sampai ke

titik penstimulasian perubahan-perubahan fisiologis dalam diri seseorang.

 Pengindraan (Sensing)
Fungsi yang menerima stimuli fisik dan mentransmisikannya ke alam sadar perseptual

disebut sensasi atau pengindaraan. Orang yang mengindera secara ekstrover memahami

stimuli eksternal secara objektif, kebanyakan sama dengan stimuli yang eksis dalam

realitas. Orang yang mengindera secara introver sebagian besar terpengaruh oleh sensai-

sensasi subjektif.

 Pengintuisian (Intuiting)
Intuisi melibatkan persepsi yang melampaui kerja kesadaran. Pengintuisian didasarkan

pada serangkaian fakta yang menyediakan materi bagi pikiran dan perasaan

2. Struktur Ketidaksadaran

Ketidaksadaran sebagai suatu lapisan psikologi yang mempengaruhi perasaan, pikiran

dan tindakan manusia. Menurut Jung ketidaksadaran punya dua lapisan yaitu sebagai

berikut.

a.  Ketidaksadaran Pribadi

Ketidaksadaran personal ini dibentuk oleh pengalaman-pengalaman individual, karena

itu unik bagi diri kita masing-masing. Ketidaksadaran personal mencakup semua

pengalaman individual tertentu yang direpresi, dilupakan, atau dirasakan selama

hidupnya.

Selain alam ketidaksadaran (bawah sadar), ada juga istilah yang dikemukakan oleh

Freud, yaitu alam prasadar. Alam prasadar merupakan daerah perbatasan antara
ketidaksadaran pribadi dan kesadaran, dan berisikan hal-hal yang siap masuk ke

kesadaran. Sedangkan alam bawah sadar berisi kejadian-kejadian psikis yang terletak

pada daerah perbatasan antara ketidaksadaran pribadi dan ketidaksadaran kolektif.

b.  Ketidaksadaran Kolektif

Berlawanan dengan alam bawah sadar personal yang dihasilkan dari pengalaman-

pengalaman individu, ketidaksadaran kolektif diwariskan dan diturunkan dari generasi-

generasi sebagai potensi psikis. Karena itu, kandungan dari alam bawah sadar kolektif

kurang lebih sama bagi setiap orang di semua budaya.

Isi dari ketidaksadaran kolektif menagaktifkan dan memengaruhi pikiran, emosi, dan

tindakan seseorang. Alam bawah kolektif bertanggung jawab pada banyak mitos,

legenda, dan keyakinan religius manusia. Ketidaksadaran kolektif tentunya tidak

disadari. Sehingga akan membuat kita bertanya-tanya mengenai bagaimana orang dapat

mengetahui atau menyadari ketidaksadaran tersebut. Ketidaksadaran tersebut diperoleh

secara tidak langsung, yaitu melalui manifestasi ketidaksadaran yang berbentuk gejala

dan kompleks, mimpi, dan arketipe.

D. BENTUK-BENTUK KHUSUS KETIDAKSADARAN


a. Bayang-bayang/Shadow
Jung berpendapat bahwa kita semua harus terus bergumul untuk mengetahui shadow

kita, karena hal itu akan membuat kita memahami shadow kita sendiri. Sayangnya,

kebanyakan dari kita tidak pernah memahami shadow kita sendiri karena kita hanya

mengidentifikasi diri dengan sisi kepribadian kita yang lebih terang.

b. Proyeksi

Proyeksi di sini diartikan dengan secara tidak sadar menempatkan isi-isi batin sendiri

pada obyek-obyek di luar dirinya. Jung menamakan isi kejiwaan yang diproyeksikan
kepada orang lain itu imago.

c. Animus dan Anima

Animus diartikan sebagai arketipe maskulin pada perempuan, sedangkan anima ialah sisi

feminin laki-laki yang berakar dari alam bawah sadar kolektif. Hanya sedikit laki-laki

yang mengenal anima mereka karena untuk mengenalinya, diperlukan keberanian besar

dan bahkan lebih sulit daripada mengenal shadow mereka. Untuk menguasai proyeksi-

proyeksi anima, lelaki harus menaklukkan penghalang-penghalang intelektual mereka,

turun jauh ke alam bawah sadar dan bergulat dengan sisi feminin mereka. Anima ini

merepresentasikan suasana hati dan perasaan yang irasional.

Sedangkan animus merupakan pemikiran dan penalaran simbolis. Jung yakin bahwa

animus bertanggung jawab terhadap pola pikir dan opini pada perempuan sama seperti

anima menghasilkan perasaan dan suasana hati pada laki-laki. Animus juga merupakan

penjelasan bagi pemikiran irasional dan opini tidak logis yang sering dilekatkan pada

perempuan. Bila seorang perempuan didominasi oleh animusnya, tak satupun tuntutan

logis atau emosional dapat mengguncangkannya dari keyakinan-keyakinan yang sudah

terjali dalam dirinya. Anima dan animus ini muncul dalam mimpi, penglihatan dan

fantasi dalam bentuk yang dipersonifikasi.

RANGKUMAN

 Secara harfiah, kesadaran sama artinya dengan mawas diri (awareness).

Kesadaran juga bisa diartikan sebagai kondisi dimana seorang individu memiliki

kendali penuh terhadap stimulus internal maupun stimulus eksternal.


 Kesiagaan dan rangsangan (stimuli) merupakan kata kunci penting dalam kesadaran.

Kesiagaan berarti kesiapan, kewaspadaan, menghadapi sesuatu. Kesiagaan

termanifestasi dalam berbagai bentuk menurut rangsangan yang diterima.

 Ketidaksadaran yaitu alam bawah sadar (Unconscious Mind), merupakan bagian

yang paling dominan dan penting dalam menentukan perilaku manusia.

Mencakup segala sesuatu yang sangat sulit dibawa ke alam sadar, seperti nafsu dan

insting kita serta segala sesuatu yang masuk ke dalamnya karena kita tidak mampu

menjangkaunya, seperti kenangan pahit atau emosi yang terkait dengan trauma.

 Teori Kesadaran S. Freud, Freud mengemukakan teori topografi tentang kesadaran.

Tingkat kesadaran menurutnya dibagi menjadi 3 daerah, yaitu : alam sadar, alam

prasadar, dan alam tak sadar.

 Teori Kesadaran C. G Jung terkenal dengan psikologi analitiknya, menerangkan

bahwa jiwa(psikis) manusia yang merupakan totalitas kehidupan jiwa terdiri dari 2

alam, yaitu alam sadar dan alam tak sadar.

 Struktur kesadaran , Kesadaran adalah suatu tingkat kesiagaan individu pada saat ini

terhadap stimulus internaldan eksternal. Yaitu terhadap peristiwa-peristiwa

lingkungan dan sensasi tubuh, memori dan pikiran. Ada dua komponen pokok

kesadaran, yaitua. sikap jiwa yang terdiri dari sikap introversi dan sikap ekstraversi b.

Fungsi jiwa yang terdiri dari rasional mencakup pikiran dan perasaan, dan irrasional

mencakup pengindraan dan intuisi.

 Struktur Ketidaksadaran yang terdiri dari ketidaksadaran pribadi dan


ketidaksadaran kolektif
 Bentuk khusus ketidaksadaran yang terdiri dari bayang-bayang/ shadow,
proyeksi, Imago, anima dan animus

Anda mungkin juga menyukai