Disusun Oleh :
Annida Setya Tahira
Baiq Candri Wulan Tunjung Tilah
Dinda Dwi Cahyani
Eva Dwi Rahayu
Ferdian Hardianata
Ghina Aulia Syafiatun
Hariri Rizki
Ihtisyamuddin
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga penulis berhasil menyelesaikan makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya.
Makalah ini berisikan Tahapan Pengkajian Dalam Proses Keperawatan. Diharapkan
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua sehingga dan dapat menambah pengetahuan
wawasan setiap orang yang membacanya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala usaha kita. Amin.
DAFTAR ISI
COVER………………………………………………………………………………………….i
KATA PENGANTAR........................................................................................……………….ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................……………….iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................……………….1
A. Latar Belakang.........................................................................................……………….1
B. Rumusan Masalah....................................................................................……………….2
C. Tujuan......................................................................................................……………….2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................……………….3
A. Definisi Pemeriksaan Thorax...................................................................……………….3
B. Macam-Macam Pemeriksaan Thorax......................................................……………….3
C. Manfaat Pemeriksaan Thorax.................................................................……………….4
D. Metode Pemeriksaan Thorax...................................................................……………….6
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………12
A. Kesimpulan..............................................................................................………………12
B. Kritik Dan Saran......................................................................................………………12
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan pada masa kini sudah merupakan industri jasa kesehatan
utama dimana setiap rumah sakit bertanggung gugat terhadap penerima jasa pelayanan
kesehatan. Keberadaan dan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan ditentukan
oleh nilai-nilai dan harapan dari penerima jasa pelayanan tersebut. Asuhan Keperawatan
atau askep adalah proses atau tahapan kegiatan dalam perawatan yang diberikan langsung
kepada pasien dalam berbagai tatanan pelayanan kesehatan. Pelaksanaan askep dilakukan
berdasarkan kaidah-kaidah keperawatan sebagai suatu profesi yang didasarkan ilmu dan kiat
keperawatan yang bersifat humanistic, dan berdasarkan kebutuhan objektif pasien untuk
mengatasi masalah yang dihadapi pasien serta dilandasi kode etik dan etika keperawatan
dalam lingkup wewenang serta tanggung jawab keperawatan. Dalam proses perawatan,
asuhan keperawatan dilaksanakan dalam beberapa tahap yang meliputi pengkajian, diagnosa
keperawatan, perencanaan (intervensi), pelaksanaan (implementasi), serta evaluasi.
Pengkajian merupakan pengambilan data yang dilakukan pertama kali setelah pasien masuk.
Pada hal ini perawat hanya bisa mengumpulkan data yang bersifat desriptif, singkat, dan
lengkap. Pengkajian tidak mencakup kesimpulan atau pernyataan interpratif yang tidak
didukung oleh data. Data deskriptif berasal dari persepsi klien tentang gejala, persepsi, dan
pengamatan keluarga, pengamatan perawat, atau laporan dari anggota tim perawatan
kesehatan.
B. Rumusan Masalah
Apa itu pengkajian keperawatan?
B. Manfaat Pengkajian
Manfaat dari pengkajian keperawatan adalah memperoleh data dan informasi
mengenai masalah kesehatan yang ada pada klien sehingga dapat di tentukan
tindakan yang harus diambil untuk mengatasi masalah tersebut yang menyangkut
masalah fisik,mental,sosial dan spiritual serta faktor lingkungan yang
mempengaruhinya. Data tersebut harus akurat dan mudah dianalisi. Manfaat-
manfaat pengkajian dalam proases keperawatan :
1. Untuk mengidentifikasi kebutuhan pasien yang unik dan respons pasien terhadap
masalah-masalah dinyatakan sebagai diagnosis keperawatan yang mempengaruhi
tindakan rencana keperawatan yang diperlukan.
2. Untuk menggabungkan dan mengorganisir informasi yang dikumpulkan dari
beberapa sumber menjadi satu sumber umum, sehingga pola-pola kesehatan
pasien dapat dianalisa dan masalah-masalah dapat diidentifikasikan.
3. Untuk meyakinkan garis dasar informasi yang ada dan untuk bertindak sebagai
point referensi dan untuk mengukur perubahan-perubahan pada kondisi pasien.
4. Untuk mengidentifikasikan karakteristik unik dari kondisi kondisi pasien dan
respon yang akan mempengaruhi rencana dan pemberian keperawatan.
5. Untuk mensuplai data yang cukup, guna memberikan alasan akan kebutuhan
pasien untuk perawatan keperawatan.
6. Untuk memberikan dasar guna penulisan rencana keperawatan yang efektif
7. Untuk mencapai tujuan-tujuan ini, maka perawat menggunakan semua informasi
yang ada tentang pasien yang dikumpulkan dari interview pasien, riwayat
kesehatan, pemeriksaan fisik, dan tes leboratorium dan tes diagnostik lainnya.
Pengkajian harus lengkap dan seakurat mungkin. Bahkan pencarian perawat untuk
masalah-masalah pasien dan informasi status kesehatan pasien tidak pernah
lengkap, maka penilaian keperawatan perlu terus menerus untuk menemukan
identifikasi masalah-masalah baru juga perubahan prioritas klinis. (Nur salam,
2001:90)
C. Sumber-sumber data
1. Sumber data primer
Klien adalah sumber utama data (primer) dan perawat dapat menggali informasi
yang sebenarnya mengenai masalah kesehatan klien.
2. Sumber data sekunder
Orang terdekat, informasi dapat diperoleh melalui orang tua, suami atau istri,
anak, teman klien, jika klien mengalami gangguan keterbatasan dalam
berkomunikasi atau kesadaran yang menurun, misalnya klien bayi atau anak-anak,
atau klien dalam kondisi tidak sadar. (POTTER and PERRY (2005)
3. Sumber data lainnya
Catatan medis dan anggota tim kesehatan lainnya.
Riwayat penyakit
Konsultasi
Perawat lain
Jika klien adalah rujukan dari pelayanan kesehatan lainnya, maka perawat
harus meminta informasi kepada perawat yang telah merawat klien
sebelumnya. Hal ini untuk kelanjutan tindakan keperawatan yang telah
diberikan.
Kepustakaan.
Untuk mendapatkan data dasar klien yang komprehensif, perawat dapat
membaca literatur yang berhubungan dengan masalah klien. Memperoleh
literatur sangat membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan
yang benar dan tepat.
a. Informasi Biografi
Informasi biografi adalah data demografi faktual tentang klien. Usia klien,
alamat, pekerjaan dan status pekerjaan, status perkawinan dan tipe asuransi
yang ditanggung harus dimasukkan.
b. Harapan Klien
Pengkajian harapan klien tidak sama dengan seperti halnya alasan untuk
mencari perawatan kesehatan, meskipun kadang hal tersebut sering berkaitan.
Ini menjadi lebih penting bagi perawat untuk mengetahui apa yang penting
bagi klien yang mencari perawatn kesehatan.
c. Penyakit Saat Ini
Jika ada suatu penyakit, perawat mengumpulkan data yang penting dan
berkaitan tentang awaitan gejala. Perawat menentukan kapan gejala mulai
timbul secara mendadak atau bertahap, dan apakah gejala selalu tibul atau
hilang dan tibul. Pada bagian tentang riwayat penyakit saat ini, perawat
mencatat informasi spesifik seperti letak, intensitas dan kualitas gejala.
Berguna juga mempelajari harapan klien tentang pemberi perawatan
kesehatan. Harapan yang demikian memberikan perawat informasi tentang
persepsi klien mengenai pola penyakit atau perubahan dalam gaya hidup.
f. Riwayat Psikososial
g. Kesehatan Spiritual
h. Tinjauan Sistem
3. Pengkajian Fisik
Pengkajian fisik dan pengumpulan data laboratorium dan diagnostik mencakup
pengumpulan objektif, informasi yang dapat diamati yang tidak dikaburkan oleh
persepsi klien. Pemeriksaan fisik adalah mengukur tanda-tanda vital dan
pengukuran lainnya serta pemeriksaan semua bagian tubuh dengan menggunakan
teknik inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi.
a. Urutan Pemeriksaan
Inspeksi
Inspeksi adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan cara melihat
bagian tubuh yang diperiksa melalui pengamatan. Hasilnya
seperti : Mata kuning (icteric), terdapat struma di leher, kulit
kebiruan (sianosis).
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Sumber data pengkajian yang terakhir adalah hasil dari pemeriksaan diagnostik
dan laboratorium. Pemeriksaan ini sangat penting, artinya bagi perawat untuk
menelaah hasil pemeriksaan ini untuk memastikan perubahan yang teridentifikasi
dalam riwayat kesehatan keperawatan dan pemeriksaan fisik. Data laboratorium
dapat membantu mengidentifikasi masalah keperawatan kesehatn aktual atau
potensial yang sebelumnya tidak diketahui oleh klien atau pemeriksa.
A. Kesimpulan
1. Pengkajian merupakan tahap awal proses keperawatan dan merupakan suatu
proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk
mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan klien. (Syehaceh,2010)
2. Manfaat dari pengkajian ini adalah untuk mengidentifikasi kebutuhan pasien yang
unik dan respons pasien terhadap masalah-masalah dinyatakan sebagai diagnosis
keperawatan yang mempengaruhi tindakan rencana keperawatan yang diperlukan.
( Nur salam, 2001:90)
3. Proses keperawatan terdiri dari 5 tahap yaitu: Pengkajian, Diognasa, Perencanaan,
Pelaksanaan dan Evaluasi. Tahap-tahap dalam proses keperawatan saling
berkesinambungan dan tidak dapat di pisahkan satu sama lain . (Syehaceh,2010)
4. Proses keperawatan merupakan suatu kegiatan yang terorganisir dengan
menggunakan metode yang sistematis dalam memberikan ASKEP kepada
individu,kelompok,keluarga dan masyarakat terhadap masalah kesehatan yang
dialami.
5. Pencatatan proses keperawatan merupakan metode yang tepat untuk pengambilan
keputusan yang sistematis, problem solving, dan riset lebih lanjut (Lunney; M.
(1992)
B. Saran
1. Perawat harus memiliki kemampuan professional dalam melaksanakan
pengkajian,karena pengkajian data merupakan dasar utama dari pelaksanaan
proses keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Dinarti, Ariyani R.,Heni N.,Reni C.. 2009. Dokumentasi Keperawatan. Jakarta: Trans Info
Media
Nasir, A & Muhith,A. 2011. Dasar-Dasar Keperawatan Jiwa. Jakarta: Selemba Medika
Rahmawati, A. 2015. Hubungan Regimen Terapeutik dengan Kejadian Kebutaan. Artikel Jurnal
program S1 Keperawatan UMJ
Simamora, R.H. (2008). Peran Manajer dalam Pembinaan Etika Perawat Pelaksana dalam
Peningkatan Kualitas Pelayanan Asuhan Keperawatan. Jurnal IKESMA, Vol. 4, No. 2
Wardani, I. Y. 2012. Dukungan Keluarga: Factor Penyebab Ketidak Patuhan Klien Menjalani
Pengobatan. Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 15 no 1.