Anda di halaman 1dari 20

FALSAFAT ILMU DAN KEPERAWATAN

OLEH
SANTHY. M.Kep
1. KONSEP BERPIKIR KRITIS DEDUKTIF
DAN INDUKTIF
1. PENGERTIAN BERPIKIR KRITIS

2. KARAKTRISTIK BERPIKIR KRITIS

3. KOMPONEN BERPIKIR KRITIS

4. INDIKATOR BERPIKIR KRITIS

5. LANGKAH=LANGKAH BERPIKIR
KRITIS
A. PENGERTIAN BERPIKIR KRITIS

Berpikir kritis adalah orang yang mampu


menyimpulkan apa yang diketahuinya,
mengetahui cara menggunakan informasi untuk
memecahkan permasalahan, dan mampu mencari
sumber-sumber informasi yang relevan sebagai
pendukung pemecahan masalah.
B. Karakteristik berpikir kritis

1. KONSEPTUALISASI
2. RASIONAL DAN BERALASAN
3. REFLEKTIF
4. BAGIAN DARI SUATU SIKAP
5. KEMANDIRIAN BERPIKIR
6. BERPIKIR ADIL DAN TERBUKA
C. KOMPONEN BERPIKIR KRITIS

 Adanya Masalah
 Mempunyai Tujuan
 Adanya Data Dan Fakta
 Teori,definisi,aksioma, Dalil
 Awal Penyelesaian.
 Kerangka Penyelesaian.
 Penyelesaian Dan Kesimpulan.
 Implikasi.
D. INDIKATOR BERPIKIR KRITIS

1. Merumuskan pokok-pokok permasalahan


(klarifikasi)
2. Kemampuan memberikan alasan untuk
menghasilkan argumen yang benar
(Assesment).
3. Menarik kesimpulan dengan jelas dan logis dari
hasil penyelidikan (inferensi).
4. Menyelesaikan masalah dengan beragam
alternatif penyelesaian berdasarkan konsep
(Strategies).
E. LANGKAH-LANGKAH BERPIKIR
KRITIS

1. Mengenali masalah (defining and


clarifying problem)
2. Menilai informasi yang relevan
3. Pemecahan Masalah/ Penarikan
kesimpulan
2. KONSEP BERPIKIR INDUKSI

• Pengertian induksi

Berpikir induksi adalah proses berpikir


yang bertolak dari sejumlah fenomena untuk
menurunkan suatu kesimpulan atau cara
menarik kesimpulan yang bersifat umum
dari pernyataan yang bersifat khusus.
Konsep Berfikir Kritis Induksi
A. Pengertian Induksi
Induksi adalah cara mempelajari sesuatu yang bertolak
dari hal-hal atau peristiwa khusus untuk menentukan hukum
yang umum. Induksi merupakan cara berpikir dimana ditarik
suatu kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai kasus
yang bersifat individual. Penalaran secara induktif dimulai
dengan mengemukakan pernyataan-pernyataan yang
mempunyai ruang lingkup yang khas dan terbatas dalam
menyusun argumentasi yang diakhiri dengan pernyataan
yang bersifat umum (filsafat ilmu.hal 48
Jujun.S.Suriasumantri Pustaka Sinar Harapan. 2005)
Model berpikir induktif diciptakan oleh Hilda
Taba. Model berpikir induktif sangat dekat gaya
penalaran induktif. Model berpikir induktif pada
awalnya dikemukakan oleh filosof Inggris,
Prancis Bacon (1561) yang menghendaki agar
penarikan kesimpulan didasarkan atas fakta-
fakta yang kongkret sebanyak mungkin. Adapun
yang dimaksud dengan berpikir induktif adalah
suatu proses dalam berpikir yang berlangsung
dari hal yang bersifat khusus menuju hal yang
lebih umum.
B. Sifat Induksi
Penalaran induksi seringkali disebut dengan
logika mayor adalah cara berfikir untuk menarik
kesimpulan dari pengamatan terhadap hal yang
bersifat particular kedalam gejala-gejala yang
bersifat umum atau universal. Sehingga dapat
dkatakan bahwa penalaran ini bertolak dari
kenyataan yang bersifat terbatas dan khusus lalu
diakhiri dengan statemen yang bersifat komplek
dan umum.
3. SIFAT-SIFAT INDUKSI/INDUKTIF

1. Kemampuan Generalisasi
2. Mengajukan Teori
3. Analogi Induktif
4. Analogi Deklaratif
5. Hubungan Kausalitas
2. FAKTOR-FAKTOR PROBALITAS
DALAM INDUKSI.
1. Makin besar jumlah fakta yang di jadikan dasar
maka makin tinggi probalitas kesimpulannya
dan sebaliknya.
2. Makin besar jumlah factor analogi di dalam
premis makin rendah probalitas kesimpulannya
dan sebaliknya
3. Makin besar jumlah factor disanalogis di dalam
premis maka makin tinggi probalitas
kesimpulannya, dan sebaliknya.
4. Semakin luas kesimpulannya maka semakin
rendah probalitasnya dan sebaliknya.
Pendekatan Induktif Pendekatan Induktif
memberi peluang kepada pelajar membuat
kesimpulan sendiri mengenai sesuatu konsep
ataupun benda. Ianya mengutamakan contoh-
contoh pada awal pengajaran dan dibuat
generelisasi daripadanya.Pendekatan Induktif ini
juga tidak digalakan memberi definisi penerangan
dan kandungan pelajaran danianya lebih
mengutamakan mengemukakan soalan, memerhati,
mengkaji, membentuk contoh serta kesimpulan
diberikan kemudian.Konsep Induktif Antara
Konsep Induktif ialah:
C. faktor Probabilitas dalam Induksi
• Pengertian Probabilitas
Probabilitas (Probability) adalah sebuah nilai yang digunakan
untuk menghitung besar peluang suatu kejadian. Probabilitas
seringkali disebut dengan istilah peluang atau kemungkinan.
Probabilitas adalah suatu nilai yang digunakan untuk
mengukur tingkat terjadinya suatu kejadian yang acak. Kata
probabilitas itu sendiri sering disebut dengan peluang atau
kemungkinan. Probabilitas secara umum merupakan peluang
bahwa sesuatu akan terjadi (Susanti, 2014)
Di dalam kehidupan sehari-hari kita sering menerapkan
probabilitas namun kita tidak menyadari bahwa kegiatan
tersebut dapat di hitung secara matematika menggunakan
probabilitas.
Adapun generalisasi induktif adalah argumen
yang kesimpulannya belum atau tidak tersirat di
dalam premis-premisnya; artinya premis-premisnya
tidak mengimplikasikan kesimpulannya. Meskipun
demikian, premis-premis itu sudah cukup kuat
memberikan landasan untuk menerima kesimpulan
yang ditarik., hubungan antara premis dan
kesimpulan dalam argumen induktif disebut
hubungan probabilitas (kemungkinan). Jadi dapat
ditarik kesimpulan bahwa generalisasi induktif
adalah pernyataan umum yang menyimpulkan
sejumlah premis-premis yang sama kondisinya.
Konsep Berfikir Kritis Deduksi
Deduksi berasal dari bahasa Inggris deduction yang
berarti penarikan kesimpulan dari keadaan-keadaan
yang umum, menemukan yang khusus dari yang umum.
Deduksi adalah cara berpikir yang di tangkap atau di
ambil dari pernyataan yang bersifat umum lalu ditarik
kesimpulan yang bersifat khusus.
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang
menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk
seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang
khusus.
KESIMPULAN

1. Berpikir kritis adalah satu kegiatan yang


melibatkan otak dan pikiran dalam
memahami suatu kondisi atau masalah
dalam kehidupan..
2. Berpikir induksi adalah proses berpikir
yang bertolak dari sejumlah fenomena
untuk menurunkan suatu kesimpulan atau
cara menarik kesimpulan yang bersifat
umum dari pernyataan yang bersifat khusus.
DAFTAR PUSTAKA
Hasrianti, 2018. Analisis Kemampuan Berfikir Induktif Dalam Pembelajaran
Fisika Peserta Didik Kelas Xi Di Sma Negeri 5 Luwu. Universitas
Muhammadiyah Makassar : Makassar.
Muafatun, Siti. 2018. Belajar Deduksi Dan Induksi Upaya Melestarikan
Berpikir Kritis. Universitas Pasca Iain : Madura.
Sari, Diah Prawita. 2016. Berpikir Matematis Dengan Metode Induktif,
Deduktif, Analogi, Integratif Dan Abstrak. Jurnal Matematika Dan
Pendidikan Matematika. Vol. 5 (1). 78-89. Issn 2089-855x
Wicaksono, Winahyu Arif, Moh. Salimih Dan Imam Suyanto. 2020. Model
Berpikir Induktif:Analisis Proses Kognitif Dalam Model Berpikir Induktif.
Prosiding Seminar Nasional Inovasi Pendidikan Inovasi Pembelajaran
Berbasis Karakter Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean.
Universitas Sebelas Maret : Jawa Tengah.
Sekian dan Terima kasih………

Anda mungkin juga menyukai