0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2K tayangan9 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang konsep praktik keperawatan berbasis bukti (evidence-based practice/EBP) yang penting untuk perawat. EBP didefinisikan sebagai intervensi kesehatan berdasarkan fakta terbaik yang didapat dari penelitian sistematis untuk meningkatkan praktik lapangan. EBP membantu mengubah paradigma keperawatan dari berbasis tradisi menjadi berbasis bukti ilmiah. Langkah-langkah EBP meliputi mengidentifik
Dokumen tersebut membahas tentang konsep praktik keperawatan berbasis bukti (evidence-based practice/EBP) yang penting untuk perawat. EBP didefinisikan sebagai intervensi kesehatan berdasarkan fakta terbaik yang didapat dari penelitian sistematis untuk meningkatkan praktik lapangan. EBP membantu mengubah paradigma keperawatan dari berbasis tradisi menjadi berbasis bukti ilmiah. Langkah-langkah EBP meliputi mengidentifik
Dokumen tersebut membahas tentang konsep praktik keperawatan berbasis bukti (evidence-based practice/EBP) yang penting untuk perawat. EBP didefinisikan sebagai intervensi kesehatan berdasarkan fakta terbaik yang didapat dari penelitian sistematis untuk meningkatkan praktik lapangan. EBP membantu mengubah paradigma keperawatan dari berbasis tradisi menjadi berbasis bukti ilmiah. Langkah-langkah EBP meliputi mengidentifik
sangat penting untuk Perawat: Sebuah pengantar dan refleksi Evidence-Based Practice (EBP) • salah satunya adalah Evidence-Based Nursing (EBN), merupakan pendekatan yang dapat digunakan dalam praktik perawatan kesehatan, yang berdasarkan evidence atau fakta, menurut (Gerrish & Clayton, 1998 EBP didefinisikan • sebagai intervensi dalam perawatan kesehatan yang berdasarkan pada fakta terbaik yang didapatkan. EBP merupakan proses yang panjang, adanya fakta dan produk hasil yang membutuhkan evaluasi berdasarkan hasil penerapan pada praktek lapangan. EBP menyebabkan terjadinya perubahan besar pada literatur, merupakan proses yang panjang dan merupakan aplikasi berdasarkan fakta terbaik untuk pengembangan dan peningkatan pada praktek lapangan Lanjutan... • Pencetus dalam penggunaan fakta menjadi pedoman pelaksanaan praktek dalam memutuskan untuk mengintegrasikan keahlian klinikal individu dengan fakta yang terbaik berdasarkan penelitian sistematik. • Evidence based practice atau EBP adalah salah satu komponen penting dalam praktek keperawatan dewasa ini. • EBP membantu menggeser paradigma keperawatan dari praktik berbasis tradisi atau kebiasaan menjadi berbasis bukti ilmiah • Dalam penerapan EBP diperlukan komitmen, kritical thingking,kreatifitas dan keinginan untuk berubah.Evidence yang digunakan pada EBP dapat dari penelitian kuantitatif atau kualitatif atau bahkan dari laporan kasus,namun masing –masing memiliki kekuatan yang berbeda – beda • Evidence Based Practice Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia keshatan yang pesat harus dapat dimanfaatkan oleh tenaga kesehatan untuk peningkatan kualitas pelayanan yang diberikan .Tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan terutama keperawat yang berkualit as tinggi semakin meningkat.Perawat sebagai bagian dari pelayanan kesehatan harus mampu memanfaatkan perkembangan ilmu dan teknologi dalam meningkatkan asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien. EBP sangat relevan dengan praktikkeperawatan karena 1. Ada gap antara apa yang perawat ketahui dan apa yang perawat lakukan.Apa yang diketahui dari hasil riset tidak diaplikasikan dalam praktik klinis.Ini yang dinamakan research-pratice gap. 2. Praktik keperawatan dapat dan harus diubah dari berbasis tradisi menjadi berbasis bukti. 3. Praktik keperawatan yang efektif memerlukan informasi,keputusan ,dan ketrampilan 4. EBP memberdayakan dan memperluas ketrampilan perawat Langkah-langkah melakukan EBP menurut AMSN (2013) dan Melnyk &Overholt (2005) adalah sebagai berikut : pertanyaan yang berasal dari 1. Mengkaji kondisi praktik dan merumuskan masalah yang ditemukan dari hasil pengkajian. 2. Mencari dan mengumpulkan most relevance and best evidence untuk menjawab pertanyaan yang diajukan .Evidence yang dicari adalah hasil penelitian yang tersedia dan dapat dipercaya dan relevan dengan masalah yang ditemukan. 3. Menilai dan mengkritisi evidence yang sudah ditemukan . 4. Membuat perencanaanpenerapan evidence yang ditemukan diintegrasikan dengan keahlian klinis dan disesuaikan dengan nilai-nilai dan kesukaan pasien. 5. Mengimplemasikan perencanaan yang telah dibuat. 6. Mengevaluasikan keefektifan / dampak / outcome dari hasil implementasikan. Terkait tingkat Evidence,ada 6 level evidence menurut Melnyk &Overholt (2005) yaitu 1. Level I,atau level tertinggi,berupa Systematic reviews atau meta analysis of multiple RCT”s 2. Level II,berupa oe well designed RCT 3. Level III,yaitu Quasi-experimental studies 4. Level IV,yaitu non experimental studies,dapat berupa deskriptif atau kualitatif 5. Level V,yaitu dapat berupa case reports,program evaluation,narrative literature review 6. Level VI,yaituopinion of respected authorities Level I merupakan level tertinggi dimana hasil dari evidence tersebut dapat dianggap paling
• kuat,sedangkan level VI merupakan level terendah tingkat dimana
evidence di level ini dianggap paling lemah untuk digunakan dalam EBP