Anda di halaman 1dari 14

EVALUASI KEPERAWATAN DAN DOKUMENTASI EVALUASI KEPERAWATAN

Kelompok 5
Vefy Adiati 04091003005 Oktini 04091003011 Diah Ayu A.D 04091003017 Meity Masitha 04091003022 Eka Fitriyanie Ari Yuliamto Ronal Sinaga Rengganis Eka S 04091003040 04091003042 04091003043 04091003048

Dosen Pengasuh : Ns. Nurna Ningsih S.Kp., M.Kes.,

Latar Belakang Evaluasi


Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan yang menandakan seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana tindakan dan pelaksanaannya sudah berhasil dicapai. Melalui evaluasi memungkinkan perawat untuk memonitor kealpaan yang terjadi selama tahap pengkajian, analisa, perencanaan dan pelaksanaan tindakan (ignatavicius & Bayne, 1994). Meskipun tahap evaluasi diletakkan pada akhir proses keperawatan evaluasi merupakan bagian integral pada setiap tahap proses keperawatan

Pembahasan
Faktor yg dievaluasi mengenai status kesehatan klien, terdiri dari beberapa komponen meliputi: KAPP Kognitif, Afektif, Psikomotor, Perubahan fungsi dan tanda gejala yang spesifik).

Penentuan Keputusan
1. Klien telah mencapai hasil yang ditentukan dalam tujuan. (Masalah Teratasi) 2. Klien masih dalam proses mencapai hasil yang telah ditentukan. (Masalah Teratasi Sebagian) 3. Klien tidak dapat mencapai hasil yang telah ditentukan. (Masalah Tidak Teratasi)

Lanjutan . . .
Ada 2 komponen untuk mengevaluasi kualitas tindakan keperawatan, yaitu : 1) Proses (formatif) Fokus tipe evaluasi adalah aktivitas dari proses keperawatan dan kualitas pelayanan tindakan keperawatan. Evaluasi proses harus dilaksanakan segera setelah perencanaan keperwatan dilaksanakan untuk membantu keefektivitasan terhadap tindakan. Metode pengumpulan data dalam evaluasi formatif terdiri dari analisa rencana tindakan keperawtan, open-chart audit, pertemuan kelompok, interview dan observasi dengan klien, dan menggunakan form evaluasi. Sistem penulisan pada tahap evaluasi ini bisa menggunakan sistem SOAP atau model dokumentasi lainnya,

Lanjutan . . .
(2) Hasil (sumatif)

Fokus evaluasi hasil adalah perubahan perilaku atau status kesehatan klien pada akhir tindakan perawatan klien. Tipe evaluasi ini dilaksanakan pada akhir tindakan keperawatan secara paripurna. Sumatif evaluasi adalah obyektif, fleksibel dan efisien. Adapun metode pelaksanaan evaluasi sumatid terdiri dari closed-chart audit, interview akhir pelayanan, pertemuan akhir pelayanan, dan pertanyaan kepada klien dan keluarga.

Komponen Evaluasi
1. Menentukan kriteria, standar dan pertanyaan evaluasi 2. Mengumpulkan data mengenai keadaan klien terbaru 3. Menganalisa dan membandingkan data terhadap kriteria dan standar 4. Merangkum hasil dan membuat kesimpulan 5. Melaksanakan tindakan yang sesuai berdasarkan kesimpulan

DOKUMENTASI EVALUASI KEPERAWATAN


Pentingnya pencatatan evaluasi keperawatan
Mengkomunikasikan status klien dan hasilnya berhubungan dengan semua arti umum untuk semua perawat. Memerikan informasi yang bermanfaat untuk memutuskan apakah mengawali, melanjutkan, memodifikasi atau menghentikan tindakan keperawatan. Memberikan bukti revisi untuk perencanaan perawatan yang berdasarkan pada catatan penilaian ulang atau reformulasi diagnosa keperawatan. Standar dokumentasi untuk bagian III adalah terus mencatat pernyataan evaluasi perawatan yang merefleksikan kefektifan asuhan keperawatan, respon klien untuk intervensi perawatan, dan revisi rencana keperawatan.

DOKUMENTASI EVALUASI KEPERAWATAN


Tipe Pernyataan Evaluasi Pernyataan evaluasi formatif Pernyataan formatif merefleksikan observasi perawat dan analisis terhadap klien terhadap respon langsung pada intervensi keperawatan. Contohnya, berjalan selama 15 menit di ruang masuk. Tidak kelemahan atau sesak nafas yang diobservasi pada klien. Pernyataan evaluasi sumatif Pernyataan sumatif merefleksikan rekapitulasi dan sinopsis observasi dan analisis mengenai status kesehatan klien terhadap waktu. Pernyataan-pernyataan ini menguraikan kemajuan terhadap pencapaian kondisi yang dijelaskan dalam hasil yang diharapkan.

Langkah-Langkah yang Penting dalam Pencatatan Evaluasi 1. Pengumpulan data dan pembentukan pernyataan kesimpulan merupakan dua langkah penting dalam pencatatan evaluasi. 2. Kepekaan terhadap kemampuan klien untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. 3. Keadaan faktor lingkungan, sosial dan dukungan keluarga.

METODE EVALUASI PENCATATAN


Evaluasi Formatif ditulis pada Catatan Perkembangan Evaluasi Sumatif ditulis pada Catatan Naratif

CONTOH KASUS
Evaluasi Formatif Anak N masuk rumah sakit sejak kemarin dengan keluhan lemah, tidak bisa bermain, selalu tidur. Dari pengkajian secara objektif terlihat ada oedem di seluruh tubuh dan wajah, berat badan bertambah. Orang tua anak N mengatakan bahwa An. N tidak mau makan dan juga rewel. Diagnosa Medis : SN (sindrome nefrotik) C:\Users\Acer Mini\Documents\evaluasi kep.docx

Lanjutan . . .
EVALUASI SUMATIF
Tinjauan periodik sumatif Ada perubahan sejak peninjauan akhir. Pasien masih memerlukan bantuan ADL( aktivitas sehari hari ) atau ketergantungan sebagian dibanding beberapa hari yang lalu dengan ADL seluruhnya harus dibantu. Keluarga tetap mendukung dan sering mengunjungi. Masalah utama adalah Kelebihan volume cairan b.d akumulasi cairan dalam jaringan dan Intoleransi aktivitas b.d kelelahan akibat kekurangan energi. Kolaborasi pemberian obat diuretika dan kortikosteroid serta Diet cukup protein dan rendah garam (2 g/KgBB/hari) Diet protein dan (1 g/kgBB/hari) Diet rendah garam. Terlihat oedema di wajah pasien. Tujuan : Tidak ada akumulasi cairan dalam tubuh klien dalam waktu 3 hari. Pasien masih mengeluh lesu dan lemah (Intoleransi aktivitas). Pantau TTV Pasien dan respon keluhan pasien. Tujuan : Pasien bisa melakukan aktivitas mandiri setelah 3 hari

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai