Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENANGANAN DAN PENCEGAHAN GANGGUAN PADA


SISTEM PERSEPSI SENSORI
Dosen Pengampu : Ns. Yunita Galih Yudanari.,S.Kep.,M.Kep,

Satuan Acara Penyuluhan Ini Dususun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah KMB3

Disusun Oleh :

1. Rika Wulan Fitria 010118A117


2. Rina Andreani 010118A118
3. Syahrul Ditalailasari 010118A136
4. Wilujeng Handayani 010118A150
5. Yunike Ayu 010118A156
6. Suci Purwaningrum 010118A165

FAKULTAS KEPRAWATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPRAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan: penanganan atau pengelolaan untuk penyakit Miopi


Sub pokok pembahasan :
1. Definisi miopi
2. Etiologi miopi
3. Tanda dan gejala miopi
4. Tata laksana
5. Pencegahan miopi

Hari / tanggal :
Waktu : 40 menit
Sasaran : masyarakat
Tempat pelaksanaan : desa
Tujuan pelaksanaan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang penanganan atau pengobatan


miopi, selama 1x40 menit diharapkan masyarakat mengetahui dan menerapkan
tentang penganannya.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Setelah diberikan pendidikan selama 1x40 menit tentang penangannya terhadap


penyakit miopi, diharapkan masyarakat mampu :
 Menjelakan definisi miopi
 Menjelakan etiologi miopi
 Menjelaskan tanda dan gejala mipi
 Menjelaskan tata laksana miopi
 Menjelaskan pencegahan miopi
3. Setting tempat
4. Metode
 Ceramah
 Tanya jawab
5. Media dan alat bantu
 ppt
 poster
6. Materi
Terlampir
7. Kegiatan Penyuluhan

No Tahapan Waktu Kegiatan Feedback/kegiatan Media


sasaran
1. Pembuktia 5 menit  Memberi salam  Membalas salam
n  Memperkenalkan  Memperhatikan
diri  Memperhatikan
 Menjelaskan
cakupan materi
 Memperhatikan
 Melakukan kontrak
waktu

2. Penyajian 20Menit  Menjelakan definisi  Memperhatika PPT


materi miopi dan
 Menjelakan etiologi  Memperhatikan Poster
miopi
 Memperhatikan
 Menjelaskan tanda
dan gejala miopi
 Menjelaskan tata
 Memperhatikan
laksana miopi
 Menjelaskan
pencegahan miopi

3. Diskusi 10 menit Menjawab pertanyaan Mengajukan pertanyaan


4. Penutup 5 menit  Mengajukan  Peserta menjawab

pertanyaan untuk pertanyaan yang


mengevaluasi diajukan oleh
penyuluh
 Mengucapkan salam  Peserta menjawab
salam
8. Evaluasi
a. Evaluasi proses tercapai apabila:
 100% masyarakat tetap mengikuti acara penyuluhan sampai akhir
 95% masyarakat antusias untuk memperhatikan dan berperan serta aktif
dalam kegiatan penyuluhan
b. Evaluasi hasil tercapai apbila
 97% masyarakat dapat mengulang kembali dengan bahasanya senidri
mengenai definisi miopi
 95% masyarakat dapat mengulang kembali dengan bahasanya senidri
mengenai etiologi miopi
 90% masyarakat dapat mengulang kembali dengan bahasanya senidri
mengenai tanda dan gejala miopi
 90% masyarakat dapat mengulang kembali dengan bahasanya senidri
mengenai tata laksana miopi
 90% masyarakat dapat mengulang kembali dengan bahasanya senidri
mengenai pencegahan miopi
c. Daftar pustaka
Sujudi. 2008. Efek Akupunktur Dalam Meningkatkan Ketahanan
Tubuh (Endurance) Pada Olahraga. Meridian Vol. 15(3): 110-115.
Dabov, S., Goutoranov, G., Ivanova, R., Petkova, N. 1985.
Clinical Aplication of Acupuncture in Ophthalmology.
Acupuncture Electro-therapeutics Research Vol. 10(1). Pp. 79-93

Lampiran
1. Definis
Miopia disebut dengan rabun jauh akibat berkurangnya kemampuan untuk melihat
jauh akan tetapi dapat melihat dekat dengan lebih baik (Ilyas, 2008).
2. Etiologi
Faktor genetik merupakan salah satu penyebab terjadinya miopia, Selain faktor
genetik, menurut Curtin (2002) ada 2 mekanisme dasar yang menjadi penyebab
miopia yaitu:
a. Hilangnya bentuk mata (hilangnya pola mata), terjadi ketika kualitas gambar
dalam retina berkurang.
b. Berkurangnya titik fokus mata maka akan terjadi ketika titik fokus cahaya berada
di depan atau di belakang retina.
3. Tanda dan gejala
Gejala utama adalah gangguan penglihatan jarak jauh (buram). Tanda-tanda mata
miopik antara lain adalah bola mata memanjang, kamera okuli anterior dalam, dan
pupil melebar.
4. Penatalaksanaan
Pengobatan terhadap miopia dapat dilakukan diantaranya dengan :
a. Kacamata, terapi yang diberikan pada pasien yang menderita miopia adalah
dengan pemakaian kacamata negatif untuk memperbaiki penglihatan jarak jauh.
b. Lensa kontak, lensa kontak yang biasanya digunakan ada 2 jenis yaitu, lensa
kontak keras yang terbuat dari bahan plastik polimetilmetacrilat (PMMA) dan
lensa kontak lunak terbuat dari bermacam-macam plastik hidrogen.
c. Bedah keratoretraktif, mencakup serangkaian metode untuk mengubah
kelengkungan permukaan anterior bola mata diantaranya adalah keratotomi radial,
keratomileusis, keratofakia, dan epikeratofakia
d. Lensa intraokuler, penanaman lensa intraokuler merupakan metode pilihan untuk
koreksi kesalahan refraksi pada afakia
e. Operasi laser refraktif, dapat mengurangi kondisi refraksi miopia, namun tidak
menurunkan laju kondisi kebutaan karena ablasio retina, degenerasi makula, dan
glaukoma akibat miopia derajat tinggi
f. Farmakologi, antikolinergik seperti atropin telah digunakan dengan kombinasi
kacamata bifokus untuk menghambat progresivitas miopia. Walaupun
progresivitas miopia terhambat selama terapi namun efek jangka pendek
nampaknya dengan perbedaan ukuran tidak lebih dari 1-2 D dan tidak ada kasus
miopia patologis yang telah dicegah dengan terapi ini (Seet, 2001)
g. Nonfarmakologi, menjaga higiene visual dengan iluminasi yang adekuat, postur
tubuh yang nyaman dan alami saat melakukan kerja, dan menghindari kelelahan
mata (Abrams, 1993).

Selain itu miopi juga dapat diobati dengan terapi akupunktur


a. Pengertian terapi akupunktur
akupuntur berasal dari kataLatin. Acus yang artinya jarum dan Punctur
yang artinya menusuk, jadi akupuntur berarti “menusuk dengan jarum” (Dr.
Djuharto S.S, 1982). Didalam bahasa Inggris menjadi to puncture, sedangkan
dalam bahasa Cina adalahcenciu. Kata tersebut kemudian diadaptasikan
kedalam bahasa Indonesia menjadi akupunktur atau tusuk jarum. Akupunktur
merupakan pengobatan yang dilakukan menusukkan jarum di titik-titik
tertentu pada tubuh pasien, telinga,kepala, sekitar telapak kaki dan tangan
untuk mempengaruhi/ memperbaikikesalahan aliran bioenergi tubuh yang
disebut dengan Qi (dibaca: Chi). Dalam pergerakannya Qi mengalir searah
dalam sistem saluran yang disebut meridian.
Akupunktur memiliki banyak efek positif yang salah satunya adalah
menyembuhkan berbagai penyakit karena dapat melancarkan peredaran
darah.Tak hanya sekadar melancarkan peredaran darah, akupunktur juga
membantumemelihara organ dalam sehingga menjadikan tubuh dapat lebih
sehat danterpelihara.

Akupunktur Titik Chengqi, Tongziliao Dan Yintang Dalam Memperbaiki


Visus Kasus Myopia
Dalam bidang oftalmologi (ilmu penyakit mata) akupunktur telah
banyak diterapkan. Dalam sebuah penelitian ditemukan bahwa pada anak-anak
yang menderita myopia, terapi akupunktur pada titik EX HN 2, BL 2, GB 14,
GB 4, ST 1,TE 17, TE 5 dan BL 60 dapat meningkatkan daya akomodasi mata
(Dabov et al., 1985).
Proses Terapi Akupunktur pasien duduk dengan santai tanpa rasa
tegang, tidak terlalu lelah, tidak terlalu kenyang dan tidak terlalu lapar. Terapis
akupunktur melakukan disinfeksi pada tangannya dengan bola kapas steril
yang sudah dibasahi alkohol 70%. Sebelum dilakukan penusukan, daerah titik
yang akan ditusuk dilakukan disinfeksi terlebih dahulu dengan bola kapas
steril yang sudah dibasahi alkohol 70%. Setelah itu dilakukan penusukan
secara berturut-turut pada titik Chengqi, Tongziliao dan Yintang
menggunakan jarum filiform steril sekali pakai. Jarum dibiarkan tertancap
selama 30 menit. Setiap pencabutan jarum, bekas tusukan dilakukan disinfeksi
kembali menggunakan bola kapas steril yang telah dibasahi alkohol 70%.
Analisis data pada penelitian ini menggunakan Uji Wilcoxon untuk
mengetahui perbedaan hasil pengukuran nyeri sebelum terapi Akupunktur
(pretest) dan sesudah terapi Akupunktur (posttest).
Jarum akupunktur bila ditusukkan pada bagian tertentu di tubuh akan
menghantar pesan ke otak dan otak akan mengeluarkan hormon endorphin
yaitu sejenis hormon yang akan menghentikan rasa sakit dan memberikan efek
menenangkan. Hormon ini juga akan bertindak menggerakkan daya tahan
tunuh untuk melawan penyakit. Akupunktur dapat meningkatkan kemampuan
mengambil oksigen, mengeluarkan karbondioksida dengan cara perbaikan
dalam berbagai kapasitas dan volume paru sehingga nilai ketahanan
kardiorespirasi lebih meningkat, dan dapat melancarkan peredaran darah pada
target organ. Efek perbaikan mikrosirkulasi lokal dan distal akan sangat
membantu dalam distribusi oksigen dan energi yang dibutuhkan jaringan otot
aktif. Dengan perbaikan mikrosirkulasi lokal dan distal akibat rangsang
Akupunktur diharapkan ketahanan otot dapat ditingkatkan. Akibat perbaikkan
mikrosirkulasi, Akupunktur dapat menimbulkan efek vasodilatasi umum yang
dapat menimbulkan peningkatkan suhu jaringan sehingga kekuatan otot
diharapkan meningkat pula. Di samping itu, vasodilatasi umum dapat
menimbulkan penurunan tahanan perifer penurunan tekanan darah sehingga
mengurangi kerja jantung. Sekresi Endorfin akibat rangsang Akupunktur
menimbulkan sensasi segar dan rileks (Sujudi, 2008).
5. Pencegahan
Ada cara untuk mencegah terjadinya miopia, yaitu dengan:
a. Mencegah kebiasaan buruk seperti, biasakan anak duduk dengan posisi tegak
sejak kecil, memegang alat tulis dengan benar, lakukan istirahat setiap 30 menit
setelah melakukan kegiatan membaca atau menonton televisi, batasi jam untuk
membaca, dan atur jarak membaca buku dengan tepat (kurang lebih 30 sentimeter
dari buku) dan gunakan penerangan yang cukup, membaca dengan posisi tidur
atau tengkurap bukanlah kebiasaan yang baik.
b. Beberapa penelitian melaporkan bahwa usaha untuk melatih jauh atau melihat
jauh dan dekat secara bergantian dapat mencegah terjadinya miopi.
c. Jika ada kelainan pada mata, kenali dan perbaiki sejak awal. Jangan menunggu
sampai ada gangguan mata. Jika tidak diperbaiki sejak awal, maka kelainan yang
ada bisa menjadi permanen.
d. Untuk anak dengan tingkat miopia kanan dan kiri tinggi, segera lakukan
konsultasi dengan dokter spesialis mata anak supaya tidak terjadi juling. Dan
selama mengikuti rehabilitasi tersebut, patuhilah setiap perintah dokter dalam
mengikuti program tersebut;
e. Walaupun sekarang ini sudah jarang terjadi defisiensi vitamin A, ibu hamil tetap
perlu memperhatikan nutrisi, termasuk pasokan vitamin A selama hamil;
f. Periksalah mata anak sedini mungkin jika dalam keluarga ada yang memakai
kacamata;
g. Dengan mengenali keanehan, misalnya kemampuan melihat yang kurang, maka
segeralah melakukan pemeriksaan.

Anda mungkin juga menyukai