Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

POKOK BAHASAN : Miopi

SUB POKOK BAHASAN :

1. Menjelaskan pengertian miopi


2. Menyebutkan gejala miopi
3. Menyebutkan akibat terkena miopi
4. Menyebutkan makanan pencegah dan terapi penyembuhan miopi

WAKTU : 09.00 WIB

HARI / TANGGAL : Selasa, 21 Oktober 2014

SASARAN : Kelompok Karang Taruna

TEMPAT : Desa Sumbersari

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang miopi kepada kelompok Karang
Taruna selama 1 x 20 menit diharapkan Kelompok Karang Taruna mengetahui
tentang Miopi pada remaja.

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 1 x 20 menit tentang miopi pada
Kelompok Karang Tauna maka diharapkan:
1. Mampu menjelaskan tentang pengertian miopi
2. Menyebutkan gejala terkena miopi
3. Menyebutkan akibat terkena miopi
4. Menyebutkan makanan yang bisa mencegah miopi
5. Menyebutkan terapi atau pencegahan terhadap miopi
C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
NO TAHAP KEGIATAN MEDIA
1. Pembukaan  Memberi salam Lisan
(5 menit)  Menjelaskan tujuan
 Menjelaskan proses
belajar mengajar
2. Pelaksanaan  Menanyakan kepada klien Leaflet
(10 menit) apa yang diketahui tentang
miopi
 Menjelaskan pengertian
miopi
 Menjelaskan gejala dan
akibat miopi
 Menjelaskan terapi dan
makanan pecegah miopi
3. Penutup  Evaluasi Lisan
(5 menit)  Menyimpulkan materi
 Memberi kesempatan pada
klien untuk bertanya
 Membagikan leaflet
 Memberi salam penutup

D. MEDIA
1. Leaflet
2. Power Point
3. Contoh menu makanan

E. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab

F. EVALUASI
1. Standar persiapan
a. Pengaturan tempat
b. Kesiapan materi
c. Mempersiapkan leaflet dan Power Point
2. Standar proses
a. Membaca buku referensi tentang miopi
b. Memberi penyuluhan tentang miopi
3. Standar hasil
a. Mampu menjelaskan tentang pengertian miopi
b. Menyebutkan gejala terkena miopi
c. Menyebutkan akibat terkena miopi
d. Menyebutkan makanan yang bisa mencegah miopi
e. Menyebutkan terapi atau pencegahan terhadap miopi

G. PUSTAKA
http:// www.solusisehat.net/tips_kesehatan.php?id=149
http:// www.info-sehat.com
Maryunani,Anik. 2002. Safe Motherhood, Modul Sepsis Puerperalis.
Jakarta: EGC

H. LAMPIRAN
1. Leaflet
2. Materi
3. Soal
MIOPI

Rabun jauh adalah kesalahan refraksi mata di mana bola mata terlalu mencembung
dan fokus cahaya berada di depan retina mata. Hal ini menyebabkan kesulitan untuk
memfokuskan objek yang jauh dari mata (Kamus Kesehatan).

Miopi merupakan mata dengan daya lensa positif yang lebih kuat sehingga sinar
yang sejajar atau datang dari tak terhingga difokuskan didepan retina. Kelainan ini
diperbaiki dengan lensa negatif sehingga bayangan benda tergeser ke belakang dan
diatur dan tepat jatuh diretina (Mansjoer, 2002).

Miopi adalah anomali refraksi pada mata dimana bayangan difokuskan di depan
retina, ketika mata tidak dalam kondisi berakomodasi. Ini juga dapat dijelaskan pada
kondisi refraktif dimana cahaya yang sejajar dari suatu objek yang masuk pada mata
akan jatuh di depan retina, tanpa akomodasi. Miopia berasal dari bahasa Yunani
“muopia” yang memiliki arti menutup mata. Miopia merupakan manifestasi kabur bila
melihat jauh, istilah populernya adalah “nearsightedness” (American Optometric
Association, 2006).

Miopia atau sering disebut sebagai rabun jauh merupakan jenis kerusakan mata yang
disebabkan pertumbuhan bola mata yang terlalu panjang atau kelengkungan kornea
yang terlalu cekung (Sidarta, 2007).

Miopi adalah suatu kelainan refraksi di mana cahaya peralet yang memasuki mata
secara keseluruhan dibawa menuju focus didepan retina. Miopia, yang umumnya
disebut sebagai kabur jauh / terang dekat (Syafa, 2010).

Miopi adalah suatu kelainan refraksi dimana sinar sejajar yang masuk kemata jatuh
di depan retina pada mata yang istirahat ( tanpa akomodasi) gambaran kelainan
pemokusanan cahaya didepan retina. (Yayan A.Israr, 2010).
GEJALA DAN AKIBAT MIOPI
1. Gejala :
Penglihatan kabur atau mata berkedip ketika mata mencoba melihat suatu
objek dengan jarak jauh ( anak-anak sering tidak dapat membaca tulisan di
papan tulis tetapi mereka dapat dengan mudah membaca tulisan dalam sebuah
buku. Penglihatan untuk jauh kabur, sedangkan untuk dekat jelas. Jika derajat
miopianya terlalu tinggi, sehingga letak pungtum remotum kedua mata terlalu
dekat, maka kedua mata selalu harus melihat dalam posisi kovergensi, dan hal
ini mungkin menimbulkan keluhan (astenovergen). Mungkin juga posisi
konvergensi itu menetap, sehingga terjadi strabismus konvergen (estropia).
Apabila terdapat miopi pada satu mata jauh lebih tinggi dari mata yang lain
dapat terjadi ambliopia pada mata yang myopianya lebih tinggi. Mata ambliopia
akan bergulir ke temporal yang disebut strabismus divergen (eksotropia).
(Illyas,2005).
Pasien dengan miopi akan memberikan keluhan sakit kepala, sering disertai
dengan juling dan celah kelopak yang sempit. Seseorang penderita myopia
mempunyai kebiasaan mengerinyitkan matanya untuk mencegah aberasi sferis
atau untuk mendapatkan efek pinhole (lubang kecil). Pasien myopia mempunyai
pungtum remotum (titik terjauh yang masih dilihat jelas) yang dekat sehingga
mata selalu dalam atau berkedudukan konvergensi yang akan menimbulkan
keluhan astenopia konvergensi.bila kedudukan mata ini menetap, maka
penderita akan terlihat juling kedalam atau esoptropia (Sidarta, 2005).
2. Akibat :
a. Jarak terlalu dekat membaca buku, menonton televisi, bermain videogames,
main komputer, main ponsel, dan lain-lain. Mata yang dipaksakan dapat
merusak mata. Pelajari jarak aman aktivitas mata kita agar selalu terjaga
kenormalannya.
b. Terlalu lama beraktifitas pada jarak pandang yang sama seperti bekerja di
depan komputer, di depan layar monitor, di depan mesin, di depan berkas,
dan lain-lain. Mata butuh istirahat yang teratur dan sering agar tidak terus
berkontraksi yang monoton.
c. Tinggal di tempat yang sempit penuh sesak karena mata kurang berkontraksi
melihat yang jauh-jauh sehingga otot mata jadi tidak normal. Atur sedemikian
rupa ruang rumah kita agar kita selalu bisa melihat jarak pandang yang jauh.
d. Kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan mata kita seperti
membaca sambil tidur-tiduran, membaca di tempat yang gelap, membaca di
bawah sinar matahari langsung yang silau, menatap sumber cahaya terang
langsung, dan lain sebagainya.
e. Terlalu lama mata berada di balik media transparan yang tidak cocok untuk
mata dapat mengganggu kesehatan mata seperti sering kelamaan memakai
helm, lama memakai kacamata yang tidak sesuai dengan mata normal kita,
dan sebagainya.
f. Kekurangan gizi yang dibutuhkan mata juga bisa memperlemah mata
sehingga kurang mampu bekerja keras dan mudah untuk terkena rabun jika
mata bekerja terlalu diporsir. Vitamin A, betakaroten, ekstrak billberry,
alpukat, dan lain sebagainya bagus untuk mata.

TERAPI
1. Terapi Non-Farmakologi
a. Kacamata
Pada pasien miopi ini diperlukan lensa kaca mata baca tambahan atau lensa
eddisi untuk membaca dekat yang berkuatan tetentu. Pengobatan pasien
dengan dengan miopi adalah memberikan kaca mata sferis negative terkecil
yang memberikan ketajaman penglihatan maksimal 33cm. Bila pasien
dikoreksi dengan – 3.0 D memberika tajam penglihatan 6/6, dan demikian
memberikan istirahat mata dengan baik sesudah dikoreksi (Ilyas, 2003).
b. Lensa Kontak
Pengobatan biasanya ditolong dengan kacamata rangkap dan harus
melakukan terapi dengan cara menggunakan lensa eddisi untuk membaca
dekat. Untuk jarak baca 33 cm, bila jarak berubah maka pemberian lensa
juga berubah. Pada umur 40 tahun lensa masih dapat mengembang, tetapi
sangat menurun. Pada umur 60 tahun, lensa menjadi sclerosic semua. Jadi
pemberian lensa addisi tergantung pada pada jarak baca dan umur pederita.
Bifokus adalah kacamata yang digunakan untuk mengatasi presbiopia.
Kacamata ini memeliki 2 lensa, yaitu untuk membaca dipasang dibawah dan
untuk melihat jarak jauh dipasang diatas. Jika pelihat jarak jauh masih baik,
bisa digunakan kacamata untuk baca yang dijual bebas.
c. Bedah Keratorefraktif
Bedah keratorefraktif mencakup serangkai metode untuk mengubah
kelengkungan permukaan anterior bola mata diantaranya adalah keratomi
radial, keratomileusis keratofikia, epiakerarfikia.
d. Terapi dengan menggunakan laser dengan atau operasi lasik mata.
Dalam prosedurnya dilakukan pergantian ukuran kornea mata dan
dirubahnya tingkat miopi dengan menggunakan laser.
e. Photorefractive Keratotomy (PRK)
Terapi ini menggunakan konsep yang sama dengan penggantian kembali
kornea mata tetapi menggunakan prosedur yang berbeda.
f. Operasi orthokeratologi dan pemotongan jaringan kornea mata
Orang-orang dengan miopi rendah akan lebih baik jika menggunakan teknik
ini. Orthokeratologi menggunakan kontak lensa secara berangsur-angsur dan
pergantian sementara lekukan kornea. Pemotongan jaringan kornea mata
menggunakan bahan-bahan plastik yang ditanamkan kedalam kornea mata
untuk mengganti kornea yang rusak.
PENCEGAHAN
1. Pencegahan miopia salah satunya dengan cara tidak membaca dalam keadaan
gelap dan menonton TV dengan jarak yang dekat.
2. Memegang alat tulis dengan benar.
3. Lakukan istirahat tiap 30 menit setelah melakukan kegiatan membaca atau
melihat TV.
4. Batasi jam membaca dan aturlah jarak baca yang tepat (30 centimeter).
5. Gunakanlah penerangan yang cukup.
6. Jika memungkinkan memungkinkan untuk anak-anak diberikan kursi yang bisa
diatur tingginya sehingga jarak bacanya selalu 30 cm.

MAKANAN PENUNJANG
1. Wortel
2. Buah pepaya
3. Jeruk nipis
4. Tomat
SOAL:
1. Sebutkan pengertian miopi!
2. Jelaskan makanan apa saja yang bisa membantu pencegahan terkena miop!
3. Jika sudah terkena miopi, apa yang harus dilakukan?
4. Sebutkan gejala terkena miopi! (3)
5. Sebutkan akibat terkena miopi! (2)

Anda mungkin juga menyukai