Concussion atau benturan ringan adalah jenis trauma pada kepala yang memiliki
tingkatan cedera paling ringan dan paling sering terjadi. Concussion ditandai dengan
hantaman yang cukup kuat untuk memberikan efek getaran pada otak, namun
biasanya tidak disertai dengan ada kerusakan pada jaringan di sekitar kepala.
Cedera kepala merupakan cedera meliputi trauma kulit kepala, tengkorak, dan otak
(Morton, 2012 dalam Asuhan Keperawatan Praktis, 2016).
1. Penurunan kesadaran
2. Keabnormalan pada sistem pernafasan
3. Penurunan reflek pupil, reflek kornea
4. Penurunan fungsi neurologis secara cepat
5. Perubahan TTV (peningkatan frekuensi nafas, peningkatan tekanan darah,
bradikardi, takikardi, hipotermi, atau hipertermi).
6. Pusing, vertigo
7. Mual dan muntah
8. Perubahan pada perilaku, kognitif, maupun fisikAmnesia
9. Kejang
1. Nyeri akut
2. Resiko Ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral
3. Risiko Infeksi
1. Nyeri Akut
a. TTV Dalam Keadaan Normal
b. Nyeri Terkontrol
c. Mampu mengenali nyeri (skala, intenitas, frekuensi dan tanda nyeri).
d. Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang.
3. Risiko Infeksi
a. Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi
b. Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi
c. Jumlah leukosit dalam batas normal
d. Menunjukkan perilaku hidup sehat
e. Status imun, gastrointestinal, genitourinaria dalam batas normal
1. Nyeri Akut
Management Nyeri
a. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
b. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
c. Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan
d. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan kebisingan
e. Kurangi faktor presipitasi nyeri
f. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
g. Ajarkan tentang teknik non farmakologi: napas dala, relaksasi, distraksi, kompres
hangat/ dingin
h. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
3. Risiko Infeksi
a. Pertahankan teknik aseptif
b. Batasi pengunjung bila perlu
c. Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawatan
d. Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung
e. Ganti letak IV perifer dan dressing sesuai dengan petunjuk umum
f. Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan, panas, drainase
g. Monitor adanya luka
h. Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi
1.7 Evaluasi
1.9 Kepustakaan