Anda di halaman 1dari 5

ASKEP CEDERA MEDULA SPINALIS

A. PENGKAJIAN
Penting bagi perawat untuk mengetahui bahwa setiap adanya riwayat trauma pada
servikal merupakan hal yang penting diwaspadai. Tingkat kehati-hatian perawat yang
tinggi dapat mencegah cedera spinal servikal yang stabil dapat tidak menjadi cedera
spinal yang tidak stabil karna pada setiap fase awal kondisi trauma servikal, perawat
adalah orang yang pertama dan paling sering melakukan intervensi.
B. PEMERIKSAAN FISIK
Kaji keadaan umum, tanda-tanda vital, adanya deficit neurologis, dan status
kesadaran pada fase awal kejadian trauma, terutama pada klien yang diindikasikan
cedera spinal tidak stabil.setiap didapatkan adanya perubahan pada KU,TTV, deficit
neurologis, dan tingkat kesadaran secara bermakna harus secepatnya dilakukan
kolaborasi dengan dokter
Defek neurologis ditentukan oleh lokasi dan kekuatan trauma. Syok spinal terjadi
bila trauma terjadi pada servikal atau setinggi torasik.teknik pemeriksaan colok
dubur dengan menilai reflex bulbokarvenosus untuk merasakan adanya reflex jepitan
pada sfingter ani pada jari akibat stimulus nyeri yang kita berikan pada glans penis
atau klitoris
Pada pengakajian focus lihat adanya derfomitas pada leher, kaji adanya memar
baik pada leher, muka, dan bagian belakag telinga. Tanda memar pada wajah, mata
atau dagu merupakan salah satu tanda adanya cedera hiperekstensi pada leher
C. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Memberikan parameter pada perawat setiap adanya kelainan atau perubahan yang
didapat pada pemeriksaan diagnostic.
Pada pemeriksaan radiologi servikal didapatkan :
1. Fraktur odontoid didapatkan gambaran pergeseran tengkorak kedepan
2. Fraktur C2 di dapatkan gambaran fraktur
3. Fraktur pada badan vertebra
4. Fraktur kompresi
5. Sublukasi pada tulang
6. Disloksasi pada tulang belakang servikal
D. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Actual/risiko tinggi injury (cedera) korda spinalis yang berhubungan dengan
kompresi korda sekunder dari cedera spinal servikal tidak stabil,manipulasi
berlebihan pada leher
2. Actual/risiko tinggi pola napas tidak efektif yang berhubungan dengan kelemahan
otot-otot pernapasan, kelumpuhan otot diafragma
3. Actual/risiko tinggi penurunan curah jantung yang berhubungan dengan
penurunan denyut jantung,dilatasi pembuuh darah, penurunan kontraksi otot
jantung sekunder dari hilangnya control pengiriman dari reflex baroreseptor
akibat kompresi korda.

E. INTERVENSI KEPERAWATAN

1. Actual/risiko tinggi injury (cedera) korda spinalis yang berhubungan dengan


kompresi korda sekunder dari cedera spinal servikal tidak stabil,manipulasi
berlebihan pada leher

INTERVENSI RASIONAL
Monitor TTV Penurunan denyut jantungdan tekanan
darah merupakan tanda awal dari
hilangnya sensor pengiriman dari reflex
baroreseptor dampak dari kompresi korda
Monitor tiap jam akan adanya syok spinal Cedera pada vertebra servikal dapat
pada fase awal cedera selama 48 jam mengakibatkan terjadinya syok spinal.
Syok spinal adalah tidak berfungsinya
system saraf otonom dalam mengatur
tonus pembuluh darah dan cardiac
output.gambaran klasik berupa
hipotensi,bradikardi, paralisis, tes reflex
bulbokarvenosus pada colok dubur
didapatkan penjepitan anus (+)
Lakukan teknik pengangkatan cara log Teknik ini mempunyai prinsip
rolling atau menggunakan long memindahkan kolumna vertebralis
backboard pada setiap transportasi klien sebagai satu unit dengan kepala dan
pelvis dengan tetap menjaga kesejajaran
tulang belakang untuk menghindari
kompresi korda
Istirahatkan klien dan atur posisi Posisi fisiologis akan menurunkan
fisiologis kompresi saraf leher
Imobilisasi leher terutama pada klien Pemasangan fiksasi koral servikal dapat
yang mengalami cedera spinal tidak menjaga kestabilan dalam meakukan
stabil mobilitas leher.
Beri penjelasan tentang kondisi klien Usaha untuk meningkatkan kooperatif
klien terhadap intervensi yang diberikan
dan membantu menurunkan kecemasan
klien
Untuk dilakukan dekompresi dan Tindakan medis dekompresi untuk
stabilisasi terutama pada klien dengan mencegah terjadinya kompresi korda
cedera spinal tidak stabil atau dekompresi diikuti fiksasi dengan plat
mempunyai resiko tinggi kompresi korda yang dipasang pada korpus-korpus
servikal vertebra yang utuh dapat menjaga
kestabilan servikal sampai masa
penyembuhan dari kerusakan servikal
2. Actual/risiko tinggi pola napas tidak efektif yang berhubungan dengan kelemahan otot-otot
pernapasan, kelumpuhan otot diafragma

INTERVENSI RASIONAL
Observasi fungsi pernapasan, catat Distress pernapasan tau perubahan pada
frekuensi pernapasan,dyspnea atau tanda vital dapat terjadi sebagai akibat
perubahan tanda-tanda vital stress fisiologi dapat menunjukkan
terjadinya spinal syok.
Pertahankan perilaku tenang, bantu klien Membantu klien mengalami efek
untuk control diri dengan menggunakan fisiologis hipoksia, yang dapat
pernapasan lebih lambat dan dalam dimanifestasikan sebagai
ketakutan/ansietas
Pertahankan jalan napas posisi kepala Klien dengan cedera servikalis akan
tanpa gerak membutuhkan bantuan untuk mencegah
aspirasi/mempertahnkan jalan napas
Observasi warna kulit Menggambarkan adanya kegagalan
pernapasan yang memerlukan tindakan
segera
Kaji distensi perut dan spasme otot Kelaianan penuh pada perut disebabkan
karna kelumpuhan diafragma
Lakukan pengukuran kapasitas vital, Menentukkan fungsi otot-otot pernapasan
volume tidal,dan kekuatan pernapasan pengkajian terus menerus untuk
mendeteksi adanya kegagaalan
pernapasan
Pantau analisa gas darah AGD Untuk mengetahui adanya kelainan
fungsi pertukaran gas sebagai contoh
hiperventilasi PaO2 rendah dan PaCO2

3. Actual/risiko tinggi penurunan curah jantung yang berhubungan dengan penurunan denyut
jantung,dilatasi pembuuh darah, penurunan kontraksi otot jantung sekunder dari hilangnya
control pengiriman dari reflex baroreseptor akibat kompresi korda.

INTERVENSI RASIONAL
Kaji dan lapor tanda penurunan curah Kejadian mortality dan morbidity
jantung sehubungan dengan cedera spinal yang
tidak stabil meningkat sampai 48 jam
pertama pasca cedera
Palpasi nadi perifer Penurunan curah jatung dapat
menunjukkan menurunnya nadi, radial,
popliteal, dorsalis pedis,dan postibial,
nadi mungkin cepat hilang atau tidak
teratur untuk dipalpasi
Pantau adanya haluaran urine, catat Ginjal berespon untuk menurunkan curah
haluaran dan kepekatan/konsentrasi urine jantung dengan menahan cairan dan
natrium, haluaran urine biasanya
menurun selama dua hari karna
perpindahan cairan ke jaringan tetapi
dapat meningkat pada malam hari
sehingga cairan berpindah kembali ke
sirkulasi bila klien tidur
Kaji perubahan pada sensorik contoh Dapat menunjukkan tidak adekuatnya
letargi, cemas, dan depresi perfusi serebral sekunder terhadap
penurunan curah jantung
Berikan istirahat psikologi dengan Sress emosi menghasilkan
lingkungan dengan tenang vasokonstriksi, yang terkait dan
meningkatkan TD serta frekuensi kerja
jantung
Berikan oksigen tambahan dengan kanula Meningkatkan sediaan oksigen untuk
nasal masker sesuai dengan indikasi kebutuhan miokard untuk melawan efek
hipoksia/iskemia
Pantau pemeriksaan EKG Untuk menilai adanya kelaianan irama
jantung akibat kehilangan control otonom
dari kerusakan pengiriman pesan oleh
baroreseptor efek dari kompresi korda

Anda mungkin juga menyukai