Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS JURNAL

PENGARUH TERAPI AKTIF MENGGENGGAM BOLA TERHADAP


KEKUATAN OTOT PASIEN STROKE

A. SUBSTANSI PENELITIAN
1. Judul penelitian
Pengaruh Terapi Aktif Menggenggam Bola Terhadap Kekuatan Otot
Pasien Stroke Di Rssn Bukittinggi

2. Tahun penelitian
Tahun 2014

3. Nama peneliti
- Andika Sulistiawan
- Elfira Husna

4. Lokasi penelitian
Di Rssn Bukittinggi

5. Alamat jurnal
www.googlescholar.com
file:///C:/Users/windows/Desktop/KMB/STROKE
%20SENTER/PERSENTASI%20KASUS/ipi495976.pdf

6. Pendahuluan
Stroke merupakan penyebab kecacatan nomor satu di dunia dan
penyebab kematian nomor tiga di dunia. Pada masyarakat Barat, 80%
penderita mengalami stroke hemoragik. Insiden stroke meningkat seiring
pertambahan usia (Dewanto, 2009). Menurut data statistik stroke
diseluruh dunia juga menyatakan sekitar 15 juta orang di seluruh dunia
mengalami stroke setiap tahun. 1 dari 6 orang di seluruh dunia akan
mengalami stroke dalam hidup mereka. Duapertiga dari kematian stroke
terjadi di negaranegara kurang berkembang (Stroke Assosiation, 2013).
WHO juga memperkirakan 7,6 juta kematian terjadi akibat stroke pada
tahun 2020 mendatang (Junaidi, 2011). Di Indonesia diperkirakan setiap
tahun terjadi 500.000 penduduk terkena serangan stroke, sekitar 2,5 %
atau 125.000 orang meninggal, dan sisanya cacat ringan maupun berat.
Secara umum, dapat dikatakan angka kejadian strokeadalah 200 per
100.000 penduduk. Dalam satu tahun, di antara 100.000 penduduk, maka
200 orang akan menderita stroke.

Terapi latihan adalah salah satu cara untuk mempercepat pemulihan


pasien dari cedera dan penyakit yang dalam penatalaksanaannya
menggunakan gerakan aktif maupun pasif. Gerak pasif adalah gerakan
yang digerakkan oleh orang lain dan gerak aktif adalah gerak yang
dihasilkan oleh kontraksi otot sendiri. Terapi aktif yang dapat dilakukan
(Taufik, 2014).

Salah satu terapi gerak aktif yang dapat dilakukan dengan cara latihan
menggenggam bola. Untuk membantu pemulihan bagian lengan atau
bagian ekstremitas atas diperlukan teknik untuk merangsang tangan
seperti dengan latihan spherical grip yang merupakan latihan fungsional
tangan dengan cara menggenggam sebuah benda berbentuk bulat seperti
bola pada telapak tangan (Prok, Gesal, & Angliadi, 2016).Latihan
menggenggam bola merupakan suatu modalitas rangsang sensorik raba
halus dan tekanan pada reseptor ujung organ berkapsul pada ekstremitas
atas. Respon akan disampaikan ke korteks sensorik di otak jalur sensorik
melalui badan sel pada saraf C7-T1 secara langsung melaui sistem
limbik. Pengolahan rangsang yang ada menimbulkan respon cepat pada
saraf untuk melakukan aksi atas rangsangan tersebut (Prok, Gesal, &
Angliadi, 2016). Latihan menggengam bola salah satu upaya latihan
Range of otion (ROM) aktif. Salah satu media latihan yang bisa
digunakan yaitu penggunaan bola seperti bola karet Irdawati (2008).
Latihan menggenggam akan merangsang serat-serat otot untuk
berkonstraksi, hanya dengan sedikit kontraksi kuat setiap harinya dengan
karakteristik latihan yang menggunakan bola tenis hangat dengan tekstur
lentur dan halus akan melatih reseptor sensorik dan motorik.

7. Metodelogi
a. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien stroke yang
diberikan terapi menggennggam bola dengan jumlah 10 orang dan
sampel berjumlah 10 orang yang diambil secara total Sampling.
Data diolah dan dianalisis secara komputerisasi. Analisis data
dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji T-Test pada CI
95%.

b. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian pra eksperimen dengan one group
pretest-posttest desain.

8. Hasil
Pada hasil penelitian ini didapatkan semua pasien stroke yang melakukan
terapi menggenggam bola perlahan-lahan mendapatkan pemulihan
terhadap penyakit stroke yang mereka derita. Dari hasil penelitian yang
telah dilakukan, distribusi responden tentang menggenggam bola
sebelum diberikan intervensi banyak diantara pasien stroke yang
menemukan kesukaran dalam menggerakkan tangannya. Dari hasil diatas
dapat terlihat pasien masih kurang terpapar dengan inforamasi tentang
terapi menggenggam bola dengan maih adanya ditemukan pasien dengan
pengetahuan rendah.

B. Analisa PICOT
Uraian PICOT ( Problem, Intervention, Comparison, Outcome, Time)
Problem:
Kelompok dalam penelitian ini yang menggenggam bola dengan jumlah 10
orang dan sampel berjumlah 10 orang Di Rssn Bukittinggi.

Intervention:
Intevensi yang diberikan pemberian latihan menggenggam bola merupakan
suatu modalitas rangsang sensorik raba halus dan tekanan pada reseptor ujung
organ berkapsul pada ekstermitas atas. Respon akan disampaikan ke korteks
sensorik di otak jalur sensorik melalui badan sel pada saraf C7-T1 secara
langsung melalui sistem limbik. Pengolahan rangsang yang ada menimbulkan
respon cepat pada saraf untuk melakukan aksi atas rangsangan tersebut.
Mekanisme ini dinamakan feedback (Prok, Gessal, & Angliadi, 2016). Untuk
membantu pemulihan bagian lengan atau bagian ekstremitas atas diperlukan
teknik untuk merangsang tangan seperti dengan latihan spherical grip yang
merupakan latihan fungsional tangan dengan cara menggenggam sebuah benda
berbentuk bulat seperti bola pada telapak tangan (Prok, Gesal, & Angliadi,
2016).

Comparison:
- Judul : Pengaruh Terapi Aktif Menggenggam Bola Terhadap Kekuatan Otot
Pasien Stroke Di Rssn Bukittinggi. Hasil yang didapat pelitian tersebut
dapat disampaikan bahwa Pengaruh terapi aktif menggenggam bola efektif
untuk membantu pasien stroke dalam rehabilitasi otot untuk pemulihan.
- Judul : Meridian Massage Dapat Menurunkan Edema Tangan Pada Pasien
Stroke Oleh Teti Agustin, Moh. Afandi, Samektro Wibowo. Hasil jurnal
menunjukkan responden yang mengalami edema pada tangannya setelah
dilakukan meridian massege terjadi penurunan edema. Pasien stroke yang
mengalami edema pada tangannya setelah dilakukan meridian massege
selama 10 menit 1 kali per hari setelah 6 hari penurunan edema, sehingga
teknik meridian massege sangat efektif untuk diimplementasikan pada
pasien yang mengalami edema ditangan.

Out Come:
Dari hasil penelitian didapatkan ada pengaruh antara terapi menggenggam
bola terhadap kekuatan otot pasien stroke di RSSN Bukittinggi (p = 0,000).

Time :
Waktu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan terapi menurut Penelitian
Kwakkel memperlihatkan bahwa peningkatan intensitas waktu terapi latihan,
16 jam dalam enam bulan pertama memiliki pengaruh yang kecil tapi
bermakna pada kemampuan fungsional penderita stroke, terutama jika
dilakukan lebih intensif dan lebih dini.

IMPLIKASI KEPERAWATAN
Bagi pelayanan keperawatan khususnya hasil penelitian terapi menggenggam
bola terhadap kekuatan otot pasien stroke diharapkan menjadi salah satu
intervensi mandiri untuk seorang perawat dalam melakukan asuhan
keperawatan yang mengalami Kelemahan Otot Pada Tangan Pasien Stroke.
Yang mana terapi menggenggam bola ini sangat membantu bagi mereka
pemulihan bagian lengan atau bagian ekstremitas atas diperlukan teknik untuk
merangsang tangan seperti dengan latihan spherical grip yang merupakan
latihan fungsional tangan dengan cara menggenggam sebuah benda berbentuk
bulat seperti bola pada telapak tangan. Respon akan disampaikan ke korteks
sensorik di otak jalur sensorik melalui badan sel pada saraf C7-T1 secara
langsung melaui sistem limbik. Pengolahan rangsang yang ada menimbulkan
respon cepat pada saraf untuk melakukan aksi atas rangsangan tersebut.

APPLICABLE
Hasil di tempat praktek:
Terapi menggenggam bola ini sangat membantu bagi pemulihan bagian lengan
atau bagian ekstremitas atas, namun cara ini kurang bisa diterapkan terhadap
pasien di ruang Stroke Center karena adanya beberapa faktor:
1. Pasien mengalami penurunan kesadaran dan kelemahan, sehingga
dalam hal ini instruksi yang diberikan kepada pasien lebih sulit untuk
dievaluasi dan tidak bisa terukur dengan baik
2. Waktu yang singkat dalam mengimplementasikan, hasil yang kami
lakukan tentu akan berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti
dengan kurun waktu selama 6 bulan. Waktu yang singkat ini pula menjadi
salah satu faktor keterbatasan dalam implementasi jurnal yang dilakukan.
Hasil dalam penerapan jurnal ini tentu akan lebih baik jika diterapkan pada
pasien pasca stroke yang dalam masa pemulihan dengan kesadaran dan
kekuatan otot yang memungkinkan dalam kurun waktu yang cukup lama atau
kurang lebih 6 bulan, sehingga akan terlihat keadaan yang bisa terevaluasi dari
terapi menggenggam bola pada pasien pemulihan pasca stroke.

Anda mungkin juga menyukai