Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perubahan pelayanan keperawatan mempunyai dua pilihan utama, yaitu mereka
melakukan inovasi dan perubahan atau mereka yang diubah oleh suatu keadaan
dan situasi. Perawat harus mempunyai keterampilan dalam proses keperawatan.
Proses keperawatan merupakan pendekatan dalam menyelesaikan masalah yang
sistematis dan konsistensi dengan menyelesaikan masalah yang sistematis dan
konsisten dengan perencanaan perubahan. Keterampilan kedua adalah ilmu
teoritis dikelas dan mempunyai pengalaman praktik untuk bekerja secara efektif
dengan orang lain (Nursalam, 2011).

Manajemen Keperawatan di Indonesia di masa depan perlu mendapatkan


prioritas utama dalam pengembangan keperawatan di masa depan. Hal ini
berkaitan dengan tuntutan profesi dan tuntutan global bahwa setiap
perkembangan dan perubahan memerlukan pengelolaan secara profesional
dengan memperhatikan setiap perubahan yang terjadi di Indonesia (Nursalam,
2014).

Profesionalisasi keperawatan merupakan proses dinamis yang mengalami


perubahan dan perkembangan karakteristik sesuai dengan tuntutan profesi dan
kebutuhan masyarakat. Proses profesionalisasi merupakan proses pengakuan
terhadap sesuatu yang dirasakan, dinilai dan diterima secara spontan oleh
masyarakat (Nursalam, 2014).

Manajemen keperawatan diaplikasikan dalam tatanan pelayanan keperawatan


nyata yaitu Rumah Sakit dan komunitas sehingga perawat perlu memahami
konsep dan aplikasinya. Konsep yang harus dikuasai adalah konsep manajemen
keperawatan, perencanaan yang berupa strategi melalui pengumpulan data
dengan pendekatan 5 M (Man, Money, Material, Method, Market), analisa
SWOT dan penyusunan langkah-langkah perencanaan, pelaksanaan model
keperawatan profesional dan melakukan pengawasan serta pengendalian.

Pemberian asuhan keperawatan profesional perlu ditunjang dengan adanya


manajemen keperawatan. Proses manajemen keperawatan sejalan dengan proses

1
2

keperawatan sebagai satu metode pelaksanaan asuhan keperawatan secara


profesional, sehingga diharapkan keduanya dapat saling menopang.

Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan dirasakan sebagai


fenomena yang harus direspon oleh perawat. Respon yang ada harus bersifat
kondusif dengan pengelolaan keperawatan dan langkah-langkah konkret dalam
pelaksanaannya. Praktek keperawatan profesional yang diterapkan di rumah sakit
diharapkan dapat memperbaiki asuhan keperawatan yang diberikan untuk pasien
dimana lebih diutamakan pelayanan yang bersifat interaksi antar individu.
Pernyataan tersebut juga sesuai dengan ciri-ciri dari pelayanan keperawatan
profesional yaitu memiliki otonomi, bertanggung jawab dan bertanggung gugat
(accountability), menggunakan metode ilmiah, berdasarkan standar praktik dan
kode etik profesi, dan mempunyai aspek legal.

Rumah Sakit Ratu Zalecha Martapura yang juga sebagai Rumah Sakit rujukan
kota Banjarmasin, Kabupaten Banjar serta wilayah sekitarnya sekaligus sebagai
Rumah Sakit Type B mempunyai beberapa ruangan yang menjadi ruang
percontohan dalam menerapkan model asuhan keperawatan MAKP. Ruang
Bedah merupakan salah satu ruangan dengan pelaksanaan Metode Asuhan
Keperawatan Profesional (MAKP) dengan Metode Tim modular yang ada di
Rumah Sakit Ratu Zalecha Martapura.

Berdasarkan fenomena tersebut, maka Mahasiswa Program Pendidikan Profesi


Ners Universitas Banjarmasin perlu melakukan praktik di rumah sakit dalam
Stase Manajemen guna meningkatkan pengetahuan, keterampilan keperawatan
dan etika profesi dalam melaksanakan manajemen keperawatan serta mencoba
menerapkan model keperawatan MAKP yang nantinya akan dilaksanakan role
play yang meliputi supervisi, ronde keperawatan, timbang terima, sentralisasi
obat, discharge planning, dan penerimaan pasien baru, serta dokumentasi dengan
melibatkan perawat ruangan.

1.2 Tujuan
3.1.2 Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktek profesi manajemen keperawatan,
mahasiswa diharapkan dapat mengerti dan memahami prinsip manajemen
3

keperawatan dan model pemberian Asuhan Keperawatan profesional yang


sesuai dengan prinsip Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP)
metode tim yang telah diterapkan di Ruang Bedah (Al-Muizz) Rumah
Sakit Umum Daerah Ratu Zalecha Martapura.

3.1.3 Tujuan Khusus


Setelah melakukan praktik manajemen, mahasiswa diharapkan dapat :
a. Mengidentifikasi dan menganalisis lingkungan suatu ruang perawatan
dan menghitung kebutuhan tenaga keperawatan disuatu ruangan
perawatan.
b. Melaksanakan peran sesuai dengan Model Asuhan Keperawatan
Profesional (MAKP) Metode Tim yang ada di Ruang Bedah (Al-
Muizz) Rumah Sakit Ratu Zalecha Martapura
c. Melakukan supervisi keperawatan.
d. Melakukan ronde keperawatan.
e. Melakukan timbang terima keperawatan.
f. Melakukan discharge planning.
g. Mendokumentasikan asuhan keperawatan dengan menggunakan model
problem, intervensi, dan evaluasi.
h. Melakukan penerapan sentralisasi obat.
i. Melakukan penerimaan pasien baru.
j. Menganalisis tingkat keberhasilan setelah pelaksanaan Model Asuhan
Keperawatan Profesional (MAKP) Metode Tim yang diterapkan.

3.1.4 Manfaat
a. Manfaat Teoritis
Dari hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan
dan informasi dalam bidang managemen keperawatan tentang prinsip
manajemen keperawatan dan model pemberian Asuhan Keperawatan
profesional yang sesuai dengan prinsip Model Asuhan Keperawatan
Profesional (MAKP) Metode Tim.
4

b. Manfaat Praktis
1) Bagi Rumah Sakit
Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan dalam bidang manajemen keperawatan.
2) Bagi Instansi Akademik
Sebagai bahan masukan dalam kegiatan proses belajar mengajar
tentang pengelolaan ruangan dengan pelaksanaan Model Asuhan
Keperawatan Profesional (MAKP) Metode Tim.
3) Bagi Profesi Keperawatan
Sebagai sarana dan informasi dalam meningkatkan mutu dan
kualitas keperawatan dan profesi ners.
4) Bagi Pasien dan Keluarga
(a) Pasien dan keluarga mendapatkan pelayanan yang memuaskan.
(b) Tingkat kepuasan pasien dan keluarga terhadap pelayanan
tinggi.

Anda mungkin juga menyukai