Anda di halaman 1dari 13

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena berkat kasih dan tuntunannya
sehingga kami sebagai kelompok 1 dalam pembuatan tugas PENYAKIT PRESBIOPI
dalam Mata Kuliah Sistem Sensori Persepsi dapat terselesaikan dengan sangat baik.
Kami sebagai kelompok 1 memohon sekirannya jika ada kesalahan dalam pembuatan
TUGAS ini kiranya dapat menyampaikan kepada kami sehingga kami dengan baik pula dapat
menerima kritikan dan saran dari para mahasiswa/mahasiswi yang sudah bersedia
memberikan waktu untuk membacanya dan bisa menambah wawasan serta ilmu pengetahuan
melalui proses belajar.
Terima Kasih

Penulis

Kelompok 1

Kelompok 1 | Penyakit Presbiopi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..1
DAFTAR ISI2
BAB I PENDAHULUAN3
1.1 LATAR BELAKANG...3
1.2 TUJUAN3
1.3 MANFAAT3
BAB II PEMBAHASAN.4
2.1 DEFINISI...4
2.2 ETIOLOGI.4
2.3 ANATOMI FISIOLOGI....4
2.4 TANDA DAN GEJALA5
2.5 PATOFISIOLOGI.5
2.6 PENATALAKSANAAN MEDIS.6
2.7 PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK.6
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN...7
3.1 PATHWAY7
3.2 PENGKAJIAN..8
3.3 DIAGNOSA KEPERAWATAN...8
3.4 INTERVENSI KEPERAWATAN.9
BAB IV PENUTUP..12
KESIMPULAN12
SARAN.12
DAFTAR PUSTAKA...13

Kelompok 1 | Penyakit Presbiopi

2 I
BAB

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Proses menua adalah keadaan yang tidak dapat dihindarkan. Manusia seperti
halnya semua makhluk hidup di dunia ini mempunyai batas keberadaannya dan akan
berakhir dengan kematian. Perubahan-perubahan pada usia lanjut dan kemunduran
kesehatannya kadang-kadang sukar dibedakan dari kelainan patologi yang terjadi akibat
penyakit. Dalam bidang endokrinologi hampir semua produksi dan pengeluaran hormon
dipengaruhi oleh enzim-enzim yang sangat dipengaruhi oleh proses menjadi tua.
Presbiopi merupakan kelainan pada mata yang kita kenal dengan sebutan mata
tua, di mana si penderita tidak dapat melihat benda dari jarak dekat dan dari jarak jauh
maupun membaca tulisan dengan ukuran yang agak kecil seperti tulisan yang terdapat
dalam koran atau majalah dengan jelas. Bertambahnya usia akan mempengaruhi fungsi
organ pada mata seseorang yang berusia 60 tahun, fungsi kerja pupil akan mengalami
penurunan 2/3 dari pupil orang dewasa atau muda, penurunan tersebut meliputi ukuranukuran pupil dan kemampuan melihat dari jarak jauh. Hal ini disebabkan karena
elastisitas lensa mata berkurang karena usia tua, yang pada umumnya diderita oleh
orang-orang yang sudah mulai memasuki usia 45 tahun sampai dengan usia 50 tahun.
Dan sekalipun telah menggunakan bantuan kaca mata, namun bagaimanapun juga tetap
saja akan merasa kurang nyaman, jika harus membaca tulisan sekecil itu.

1.2 TUJUAN
Adapun tujuan penulis membuat makalah ini adalah agar pembaca, mengetahui
tentang presbiopi dan bagaimana asuhan keperawatannya.

1.3 MANFAAT
Agar setelah membaca makalah ini, pembaca dapat mengembangkan wawasan dan
pengetahuannya mengenai pembahasan kami tentang presbiopi.

Kelompok 1 | Penyakit Presbiopi

2 II
BAB

PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI
Presbiopi merupakan kondisi mata dimana lensa kristalin kehilangan fleksibilitasnya
sehingga membuatnya tidak dapat fokus pada benda yang dekat. Presbiopi merupakan bagian
alami dari penuaan mata. Presbiopi ini bukan merupakan penyakit dan tidak dapat dicegah
(AOA, 2006).

2.2 ETIOLOGI
Presbiopi disebabkan oleh proses penuaan. Presbiopi dipercaya disebabkan karena
penebalan secara bertahap dan kehilangan fleksibilitas dari lensa. Perubahan karena penuaan
ini dikaitkan dengan perubahan pada protein di lensa mata yang membuat lensa lebih keras
dan kurang elastis dari waktu ke waktu.
Presbiopia dapat terjadi karena kelemahan otot akomodasi atau lensa mata tidak
kenyal atau berkurang elastisitasnya akibat sclerosis lensa ( Istiqamah, 2004 )
Mekanisme nyata dari presbyopia tidak diketahui kepastiannya, bukti penelitian lebih
kuat mendukung berkurangnya elastisitas dari crystalline lens, walaupun perubahan pada
kelengkungan lensa dari pertumbuhan yang terus menerus dan berkurangnya kekuatan
cilliary muscles ( otot yang membelokkan dan meluruskan lensa ) juga di jadikan sebagai
sebab.

2.3 ANATOMI FISIOLOGI

Kelompok 1 | Penyakit Presbiopi

2.4 TANDA DAN GEJALA

Seorang yang mengalami presbiopi biasanya saat membaca buku, majalah, koran dan
bahan bacaan yang lain dengan memanjangkan tangan (menempatkan bahan bacaan dengan
jarak yang jauh dari mata) untuk mendapatkan fokus yang sesuai. Ketika melakukan
pekerjaan yang membutuhkan jarak yang dekat dengan mata seperti menyulam dan menulis
biasanya otang dengan presbiopi merasakan sakit kepala, otot mata menegang, atau perasaan
lelah.

2.5 PATOFISIOLOGI
Cahaya masuk ke mata dan dibelokkan (refraksi) ketika melalui kornea dan strukturstruktur lain dari mata (kornea, humor aqueus, lensa, humor vitreus) yang mempunyai
kepadatan berbeda-beda untuk difokuskan di retina.
Mata mengatur (akomodasi) sedemikian rupa ketika melihat objek yang jaraknya
bervariasi dengan menipiskan dan menebalkan lensa. Penglihatan dekat memerlukan
kontraksi dari cilliary body, yang bisa memendekan jarak antara kedua sisi ciliary body yang
diikuti relaksasi ligament pada lensa. Lensa menjadi lebih cembung agar cahaya dapat
terfokuskan pada retina. (Long, 1996).
Pada mata presbyopia yang dapat terjadi karena kelemahan otot akomodasi atau lensa
mata tidak kenyal atau berkurang elastisitasnya, menyebabkan kurang bisa mengubah bentuk
lensa untuk memfokuskan mata saat melihat. Akibat gangguan tersebut bayangan jatuh
dibelakang retina. Karena daya akomodasi berkurang, maka titik dekat mata makin menjauh.
(Istiqamah, 2004).
Akomodasi suatu proses aktif yang memerlukan usaha otot, sehingga dapat lelah.
Jelas musculus cilliary salah satu otot yang terlazim digunakan dalam tubuh. Derajat
kelengkungan lensa yang dapat ditingkatkan jelas terbatas dan sinar cahaya dari suatu objek
yang sangat dekat individu tak dapat dibawah kesuatu focus diatas retina, bahkan dengan
usaha terbesar. Titik terdekat dengan mata, tempat suatu objek dapat dibawah ke focus jelas
dengan akomodasi dinamai titik dekat penglihatan. Titik dekat berkurang selama hidup,
mula-mula pelan-pelan dan kemudian secara cepat dengan bertambahnya usia dari sekitar 9
cm pada usia 10 tahun sampai sekitar 83 cm pada usia 60 tahun. Pengurangan ini terutama
karena peningkatan kekerasan lensa, dengan akibat kehilangan akomodasi karena penurunan
terus-menerus dalam derajat kelengkungan lensa yang dapat ditingkatkan. Dengan berlalunya
waktu, individu normal mencapai usia 40-45 tahun, biasanya kehilangan akomodasi, telah
cukup menyulitkan individu membaca dan pekerjaan dekat.( Ganong, 1995).

Kelompok 1 | Penyakit Presbiopi

2.6 PENATALAKSANAAN MEDIS

Eyewear
Kacamata dengan bifocal atau progressive addition lenses (PALs) merupakan
kacamata yang umum digunakan untuk mengoreksi presbiopi. Pilihan yang lain dapat
menggunakan kacamata baca. Kacamata baca tidak seperti bifocal dan progressive
addition lenses (PALs) yang digunakan orang sepanjang hari tetapi kacamata baca ini
hanya digunakan untuk melakukan suatu pekerjaan yang butuh kontak mata yang dekat.
Selain itu presbiopi juga dapat diatasi dengan lensa kontak baik multifocal contact lenses
maupun manovision (Judith lee and Gretchyn Bailey, 2009)
Pembedahan
Prosedur pembedahan dapat menjadi solusi apabila tidak ingin menggunakan lensa
kontak atau kacamata. pembedahan ini meliputi implantasi accommodative intraocular
lenses (IOLs)

2.7 PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK


Penyedia layanan kesehatan akan melakukan pengkajian mata secara umum meliputi
pengkajian untuk menentukan resep untuk kacamata atau lensa kontak. Pemeriksaannya
meliputi :
1. Pengkajian retina
2. Test integritas otot
3. Tes refraksi
4. Slit-lamptest
5. Visual acuity

Kelompok 1 | Penyakit Presbiopi

2 III
BAB

ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 PATHWAY
Faktor Eksternal
Internal

Faktor

-Usia ( penuaan )

- Lensa

Penumpukan protein lensa

Koping individu inafektif

Penebalan lensa mata

Ansiet
ansietas
as

Fleksibilitas mata

Daya akomodasi

Kerja mata
Mata lelah
Pusing
Nyeri

Penerimaan sensori
gangguan sensori
Gangguan
perseptual
sensori
perseptual

Ganguan rasa
nyaman
nyeri

Kelompok 1 | Penyakit Presbiopi

3.2 PENGKAJIAN

1. Biodata : Nama, umur, sex, alamat, suku, bangsa, pendidikan, pekerjaan.


2. Keluhan utama : Pasien tidak bisa membaca lama. Kadang berbayang dan hanya bisa
membaca pada cahaya terang, mengeluh pusing dan kelelahan.
3. Riwayat penyakit dahulu : Pasien menderita kencing manis sejak 5 tahun yang lalu.
4. Riwayat keluarga : Adakah penyakit yang diderita oleh anggota keluarga yang lalu
yang mungkin ada hubungannya dengan penyakit klien sekarang.
5. Riwayat psikososial :
o Intrapersonal : Perasaan yang dirasakan klien ( cemas/sedih)
o Interpersonal : Hubungan dengan orang lain.
6. Pemeriksaan fisik :
o Status kesehatan umum : keadaan umum, tanda vital, dan kesadaran.
o Pemeriksaan fisik mata :
Pengkajian retina
Test integritas otot
Test refraksi
Slit-lamp test
Visual acuity
7. Pemeriksaan laboratorium : Pemeriksaan gula darah

3.3 DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Gangguan sensori-perseptual : penglihatan berhubungan dengan gangguan
penerimaan sensori/status organ indera
2. Gangguan rasa nyaman: nyeri berhubungan dengan proses penyakit
3. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
3.4 INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Gangguan sensori-perseptual :penglihatan berhubungan dengan gangguan penerimaan
sensori/status organ indera
Dengan kriteria hasil yang diharapkan, sbb :
Meningkatkan ketajaman penglihatan dalam batas situasi individu
Mengenal gangguan sensori dan berkompensasi terhadap perubahan
Mengidentifikasi/memperbaiki potensial bahaya dalam lingkungan
Intervensi :

1) Tentukan ketajaman penglihatan, catat apakah satu atau kedua mata terlibat
Rasionalnya : Kebutuhan individu dan pilihan intervensi bervariasi sebab
kehilangna penglihatan terjadi lambat dan progresif.
2) Orientasikan pasien terhadap lingkungan, staf, orang lain di areanya

Kelompok 1 | Penyakit Presbiopi

2
Rasionalnya : Memberikan peningkatan
kenyamanan dan kekeluargaan,

menurunkan kecemasan.
3) Observasi tanda-tanda dan gejala-gejala disorientasi
Rasionalnya : Terbangun pada lingkungan yang tak tikenal dan mengalami
keterbatasan penglihatan dapat mengakibatkan bingung pada orang tua.

4) Perhatikan tentang suram atau penglihatan kabur dan iritasi mata, dimana
dapat terjadi bila menggunakan tetes mata
Gangguan penglihatan dan iritasi dapat berakhir 1-2 jam setelah tetesan mata
tetapi secara bertahap menurun dengan penggunaan.
5) Ingatkan pasien menggunakan kacamata katarak yang tujuannya memperbesar
kurang lebih 25 %, penglihatan perifer hilang, dan buta titik mungkin ada.
Perubahan ketajaman dan kedalaman persepsi dapat menyebabkan bingung
penglihatan/meningkatkan resiko cedera sampai pasien belajar untuk
mengkompensasi.

2. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan proses penyakit


Dengan kriteria hasil yang diharapkan, sbb :
Klien mengungkapakan nyeri yang dirasakan berkurang atau hilang
Klien tidak menyeringai kesakitan
Intervensi :
1. Kaji tingkat nyeri klien
Rasionalnya : Mengetahui tingkat nyeri klien dalam menentukan tindakan
selanjutnya
2. Jelaskan sebab dan akibat nyeri pada klien serta keluarganya
Dengan sebab dan akibat nyeri diharapkan klien berpartisipasi dalam perawatan
untuk mengurangi nyeri
3. Ajarkan tehnik relaksasi dan distraksi
Klien mengetahui tehnik distraksi dn relaksasi sehinggga dapat mempraktekkannya
bila mengalami nyeri
4. Observasi tanda tanda vital dan keluhan klien
Kelompok 1 | Penyakit Presbiopi

2
Mengetahui keadaan umum dan perkembangan
kondisi klien.

3. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan


Dengan kriteria hasil yang diharapkan, sbb :
Tampak rileks dan melaporkan bahwa ansietas menurun sampai tingkat yang
dapat diatasi
Menunjukkan ketrampilan pemecahan masalah
Menggunakan sumber secara adekuat
Intervensi :
1. Kaji tingkat ansietas, derajat pengalaman nyeri/timbulnya gejala tiba-tiba dan
pengetahuan kondisi saat ini
Rasionalnya : Faktor ini mempengaruhi persepsi pasien terhadap ancaman diri,
danpotensial siklus ansietas
2. Berikan informasi yang akurat dan jujur. Diskusikan kemungkinan bahwa
pengawasan dan pengobatan dapat mencegah kehilangan penglihatan tambahan

Kelompok 1 | Penyakit Presbiopi

2
Rasionalnya : Menurunkan ansietas
sehubungan dengan ketidaktahuan dan

harapan yang akan datang dan memberikan dasar fakta tentang pilihan
pengobatan
3. Dorong pasien untuk mengakui masalah dan mengekspresikan perasaan
Rasionalnya : Memberikan kesempata pasien untuk menerima situasi nyata,
mengklarifikasi salah persepsi dan pemecahan masalah
4. Identifikasi sumber atau orang yang dapat membantu
Rasionalnya : Memberi keyakinan bahwa pasien tidak sendiri dalam

menghadapi masalah

4.

Kelompok 1 | Penyakit Presbiopi

BAB IV
PENUTUP

KESIMPULAN
Masalah kesehatan presbiopi dikarenakan proses penuaan yang menyebabkan
perubahan fungsi normal mata yang memang dapat terjadi secara alamiah pada lansia.
Kemudian timbulnya penyakit ini juga dapat dipengaruhi oleh riwayat kesehatan masa
lalunya. Dari beberapa gejala yang ada, telah menimbulkan beberapa masalah keperawatan
baik fisik maupun psikologis.

SARAN
Perawat perlu untuk memberikan intervensi keperawatan yang berkualitas guna
mengurangi dan menanggulangi berbagai masalah keperawatan yang terjadi secara optimal.

Kelompok 1 | Penyakit Presbiopi

DAFTAR 2PUSTAKA

Ganong, W.F. 1995. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.


Istiqamah, Indriana. N. 2004. Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Mata. Jakarta: EGC
Long, Barbara C, 1996. Perawatan Medikal Bedah. Bandung: YIAPK Padjajaran.
Brunner & Suddrath. Jakarta: EGC
Lee, Judith dan Bailey, Gretchyn. 2009. Presbyopia. http://www.allabout
vision.com/condition/presbyopia.htm
Mayo clinic staff. 2009. Presbyopia. http://www.mayoclinic.com /health/presbyopia/DS00589
Subramanian, manju. 2008. Presbyopia. http://www.midlieplus.com
Anonymous. 2006. Presbyopia. http://www.aoa.org/x4697.html
Anonymous. 2009. Presbiopi. http://id.wikipedia.org/wiki/presbiopi

Kelompok 1 | Penyakit Presbiopi

Anda mungkin juga menyukai