Anda di halaman 1dari 19

Voluntary Counseling And Testing (VCT)

Disusun oleh:
Nama: Wilujeng Handayani
NIM: 010118A150
Apa itu HIV/AIDS???
Human immunodeficiency virus (HIV) adalah virus yang menyerang
sistem kekebalan tubuh dengan cara menginfeksi dan
menghancurkan sel.
Infeksi HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi
kondisi yang serius yang disebut AIDS (Acquired Immune
Deficiency Syndrome).

Menurut Depkes RI (2014), AIDS adalah singkatan dari Acquired


Immune Deficiency Syndrome yang merupakan dampak atau efek
dari perkembang biakan virus HIV dalam tubuh makhluk hidup.
Sindrom AIDS timbul akibat melemah atau menghilangnya sistem
kekebalan tubuh karena sel CD4 pada sel darah putih yang banyak
dirusakoleh Virus HIV.
Apa penyebab HIV???
Penyebab penyakit HIV/AIDS adalah virus HIV itu
sendiri. HIV merupakan retrovirus manusia infeksius
yang menginfasi sel yang normal dan sehat. Virus
menggunakan asam ribonukleat (RNA) sendiri untuk
mengubah asam deoksiribonukleat (DNA) yang ditemukan
pada sel yang sehat kedalam sel yang bereplikasi yaitu,
virus mengendalikan biosintesis sel yang ada untuk
menduplikasi dan menyebarkan HIV kedalam tubuh.
HIV menginfasi sel normal, memasukkan RNA-nya
kedalam sel, dan menggunakan biomekanisme yang
mempertahankan hidup sel untuk mengonversi RNA
menjadi DNA. Oleh karena itu, sel HIV dibentuk dan
kemudian mampu memproduksi sel HIV baru.
Apa tanda gejala HIV/AIDS???
• Tahap awal CD4 menurun • Batuk kering
dan jumlah virus • Sariawan oral
meningkat • Bintik putih pada lidah,
• Penurunan berat badan pada mulut atau
dalam waktu cepat tenggorok
• Pembesaran nodus limfe • Infeksi herpes
yang persisten zoster/ruam syaraf
• Demam berulang • Pneumonia
• Keringat malam • Bintik merah ,coklat,
• Diare pink atau ungu pada
• Malaiseumum(keletihan bawah kulit didalam
yang berlebih/tidak bisa mulut, hidung, atau
dijelaskan) kelopak mata
Bagaimana cara penularan HIV???
1. Ketika seseorang kontak dengan vagina, anal, atau oral seseorang
yang memiliki HIV tanpa kondom.
2. Dengan berbagi jarum suntik dan peralatan obat suntik lainnya
yang terkontaminasi dengan HIV.
3. Menggunakan peralatan tato dan body piercing (termasuk tinta)
yang tidak disterilkan atau benar-benar dibersihkan dan terinfeksi
HIV.
4. Dari seorang ibu dengan HIV kepada bayinya (sebelum atau selama
kelahiran) dan dengan menyusui.
5. Memiliki infeksi menular seksual (IMS) lainnya seperti klamidia
atau gonore. IMS dapat melemahkan perlindungan alami tubuh dan
meningkatkan kesempatan terinfeksi HIV jika seseorang terkena
virus.
6. Kontak dengan darah, air mani, atau cairan vagina yang memiliki
infeksi HIV pada luka atau luka terbuka
Bagaimana cara mencegah HIV/AIDS???
1. Abstinence yaitu tidak melakukan hubungan seks
sampai siap menikah/mental, fisik, dan sosial
terutama remaja seperti kita-kita
2. Be faithfull yaitu saling setia hanya pada satu
pasangan
3. Condom use, pada pasangan seksual aktif, gunakan
kondom
4. Dont share needle and drugs yaitu tidak
menggunakan jarum suntik secara bergantian dan
tidak menggunakan narkoba
5. Education yaitu mencari informasi yang benar
sebanyak mungkin (Jozh Mansoden, 2010)
Apa itu test HIV???
Tes HIV memungkinkan kita mengetahui apakah terinfeksi virus HIV.
Kebanyakan tes HIV mencari antibodi terhadap virus HIV. Antibodi
adalah protein yang dibuat oleh sistem kekebalan tubuh untuk
menyerang kuman tertentu.
• Tes HIV dilakukan untuk mendiagnosis mereka yang baru terinfeksi,
untuk mengidentifikasi infeksi yang sebelumnya tidak dikenal, dan
untuk meringankan pikiran orang-orang yang tidak terinfeksi.
Sangat penting untuk melakukan tes hiv pada wanita hamil untuk
mengurangi penularan HIV dari ibu ke bayi.
• Tes HIV biasanya dilakukan dengan dua proses. Proses tes HIV
pertama adalah untuk menguji antibodi dalam darah atau air liur.
Jika tes HIV ini positif, tes HIV kedua disebut Western blot
dilakukan untuk memastikan bahwa hasil tes HIV pertama adalah
benar. Jika hasil kedua tes HIV(antibodi dan Western blot) adalah
positif, kemungkinan > 99% bahwa pasien terinfeksi HIV.
Bagaimana cara melakukan test HIV???
•Cara melakukan tes HIV
Biasanya tes hiv dilakukan dengan jalan tes darah di puskesmas, rumah sakit, atau klinik. Tes HIV ini
dilakukan dengan cara mengambil sample darah pasien. Darah pasien diambil menggunakan jarum suntik
sekali pakai
• Waktu yang tepat untuk tes HIV
Jika kita terinfeksi HIV, biasanya sistem kekebalan tubuh baru akan membentuk antibodi tiga minggu
hingga tiga bulan setelah terinfeksi. Masa ini disebut masa jendela. Jadi, jika merasa terpajan, atau
melakukan perilaku berisiko tertular HIV, kita sebaiknya menunggu tiga bulan setelah peristiwa
berisiko sebelum kita melakukan tes HIV. Seseorang juga dapat langsung melakukan tes HIV, dan
mengulangi tes HIV tiga bulan setelah peristiwa (bukan setelah tes pertama).
Hasil Tes HIV dan Setelah Tes HIV
Sampel darah yang telah diambil akan dianalisa di laboratorium untuk mendeteksi respons antibodi
terhadap HIV atau materi genetik (DNA atau RNA) HIV di dalam darah. Hasil tes ELISA umumnya
akan keluar dalam 2-4 hari, hasil tes Western Blot atau IFA membutuhkan waktu 1-2 minggu,
sedangkan hasil tes PCR membutuhkan waktu 2-6 minggu.
Ada beberapa jenis hasil tes HIV, yaitu:
• Normal atau negatif. Hasil tes dikatakan normal atau negatif jika: Tidak ditemukan antibodi HIV di
dalam darah pasien. Tes PCR tidak mendeteksi keberadaan RNA atau DNA HIV.
• Abnormal atau positif. Hasil tes dikatakan abnormal atau positif jika: Ditemukan antibodi HIV di
dalam darah pasien. Tes PCR mendeteksi keberadaan materi genetik HIV (RNA atau DNA).
• Tidak dapat ditentukan (indeterminate result). Hasil tes tidak menunjukkan secara jelas apakah
pasien terinfeksi HIV atau tidak. Kondisi ini mungkin terjadi ketika antibodi HIV belum berkembang
atau ketika jenis antibodi lain mengganggu hasil tes. Jika ini terjadi, tes PCR dapat dilakukan untuk
melihat keberadaan virus. Pasien yang tetap memiliki hasil tes tidak tentu selama 6 bulan atau lebih
disebut stable indeterminate dan dianggap tidak terinfeksi HIV.
Tindak lanjut setelah melakukan test HIV
• Jika hasil tes HIV negatif, bukan berarti pasien tidak terinfeksi HIV. Pasien mungkin masih
dalam masa inkubasi virus atau di dalam masa jendela, yaitu rentang waktu mulai dari awal
penularan hingga muncul antibodi HIV. Dokter akan menganjurkan pasien untuk menjalani
tes ulang 3 bulan setelah tes pertama. Hal ini dilakukan untuk memastikan hasil tes dan
sebagai langkah pencegahan penyebaran virus. Jika hasil tes HIV ulang tetap negatif, maka
dokter akan menyatakan Anda tidak terinfeksi virus HIV, namun tetap merekomendasikan
pemeriksaan HIV secara berkala untuk deteksi dini infeksi HIV
• Jika pasien dinyatakan positif terinfeksi HIV, maka pasien dan dokter dapat berdiskusi
untuk merencanakan langkah dan jenis terapi pengobatan yang akan dijalani pasien. Ada
beberapa langkah awal yang akan dianjurkan oleh dokter setelah terdiagnosis HIV, antara
lain:
-Berdiskusi dengan sesama penderita HIV akan sangat membantu pasien dalam melalui masa
awal setelah diagnosis.
-Mengonsumsi obat antiretroviral (ART) untuk menghambat perkembangan HIV dan
membantu melindungi sistem imun tubuh pasien, dan risiko penularan juga dapat ditekan.
-Menjalani pemeriksaan lanjutan untuk mencegah kemungkinan adanya penyakit menular
seksual (PMS).
-Menggunakan kondom ketika melakukan hubungan seksual dengan pasangan.
-Meminta pasangan untuk menjalani tes HIV.
Penggalian faktor Risiko
• Penggalian faktor risiko
Menurut penelitian di Cina tahun 2012, faktor risiko kejadian
HIV/AIDS ditularkan melalui hubungan homoseksual,
heteroseksual dan penggunaan suntik. Penelitian di Nicaragua
2013, faktor risiko yang berhubungan dengan HIV/AIDS
adalah hubungan heteroseksual, tingkat pengetahuan tentang
HIV/AIDS, sikap dan kesadaran tentang HIV/AIDS, tingkat
kemiskinan, tingkat migrasi, jarak tempat tinggal jauh dari
pelayanan kesehatan. Hasil penelitian Susilowati tentang
faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian HIV/AIDS
di RSUP Dr Karyadi Semarang menyatakan ada pengaruh
riwayat pernah menderita menderita PMS, riwayat
dalamkeluarga yang HIV/AIDS, serta tingkat pendidikan yang
rendah.
 

Anda mungkin juga menyukai