HIV AIDS
Acquired immune deficiency syndrome (AIDS) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV. Acquired
immune deficiency syndrome atau AIDS adalah tahapan akhir dari penyakit infeksi Human
immunodeficiency virus (HIV). Sedangkan Human immunodeficiency virus atau HIV adalah virus yang
merusak sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Jika semakin banyak
sel CD4 yang dihancurkan, maka daya tahan tubuh akan melemah sehingga rentan terhadap berbagai
penyakit.
Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi benar-benar hilang. Namun, tidak semua
pengidap HIV akan menjadi HIV/AIDS. Infeksi yang seharusnya tidak parah pada orang normal dapat
menjadi mematikan pada penderita AIDS. Hingga kini belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan
HIV/AIDS.
Penyebab Penyakit AIDS
Pengobatan
Hingga kini belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan HIV/AIDS.
Tujuan pengobatan AIDS adalah untuk menghentikan perkembangan penyakit dan mendukung
penderita agar dapat hidup normal. Penting untuk memulai pengobatan HIV sejak dini agar tidak
menjadi HIV AIDS. Pengobatan dilakukan dengan menggunakan obat antiretroviral (ARV). Obat
tersebut melawan infeksi HIV dan memperlambat penyebaran virus di dalam tubuh.
Terdapat beberapa kelas obat ARV, seperti:
1. protease inhibitors
2. integrase inhibitors
3. nucleoside/nucleotide reverse transcriptase inhibitors (NRTIs)
4. non-nucleoside reverse transcriptase inhibitors (NNRTIs)
5. chemokine co-receptor antagonists
6. entry inhibitors
Biasanya, pengobatan dilakukan dengan menggunakan kombinasi beberapa macam obat. Jenis
dari kombinasi obat bervariasi, tergantung dari masing-masing penderita. Pengobatan AIDS harus
dilakukan seumur hidup.
Pencegahan
Ada berbagai upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan HIV dan AIDS, antara
lain:
1. Gunakan kondom yang baru setiap berhubungan intim.
2. Hindari berhubungan intim dengan lebih dari satu pasangan.
3. Bersikap jujur kepada pasangan jika mengidap positif HIV, agar pasangan juga
menjalani tes HIV.
4. Diskusikan dengan dokter jika didiagnosis positif HIV saat hamil, mengenai
penanganan selanjutnya, dan perencanaan persalinan, untuk mencegah penularan dari
ibu ke janin.
5. Bersunat untuk mengurangi risiko infeksi HIV.
6. Jika menduga baru terinfeksi atau tertular virus HIV, seperti setelah melakukan
hubungan intim dengan pengidap HIV, maka harus segera ke dokter. Tujuannya agar
mendapatkan obat post-exposure prophylaxis (PEP) yang dikonsumsi selama 28 hari
dan terdiri dari 3 obat antiretroviral.
Daftar Pusaka
https://www.alodokter.com/hiv-aids/gejala
https://www.klikdokter.com/penyakit/masalah-infeksi/aids
https://www.halodoc.com/kesehatan/hiv-dan-aids