APAKAH HIV?
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyebabkan AIDS
Infeksi HIV tidak secara cepat merusak sistem kekebalan tubuh tetapi ahrus
bereplikasi dalam sel (terutama sel T CD4 dan makrofag) dan menginfeksi tubuh
selama bertahun-tahun (biasanya 5-10 tahun atau lebih).
HIV akan mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dengan menghasilkan antibody
untuk HIV
Orang yang terinfeksi HIV akan terlihat sehat tanpa gejala selama 5-10 tahun atau
lebih, Selama masa tersebut orang yang terinfeksi HIV dapat menularkan virusnya
kepada orang lain.
APAKAH AIDS?
Singakatan dari Acquired Immunodeficiency Syndrome
Orang yang terinfeksi HIV kekebalan tubuhnya melemah dan tidak sanggup lagi
melawan infeksi
Orang yang terinfeksi HIV dapat terlihat sehat tanpa gejala dalam jangka waktu 5-10
tahun atau lebih (bervariasi masing-masing orang)
Sesudah jangka waktu tersebut HIV memperbanyak diri secara cepat dan diikuti
dengan perusakan limfosit CD4 dan sel kekebalan lainnya sehingga berkurangnya
kekebalan tubuh yang progresif. Saat itulah orang dikatakan dalam kondisi AIDS
Progresifitas tergantung pada beberapa faktor, seperti usia kurang dari 5 tahu atau
diatas 40 tahun, infeksi lainnya dan faktor genetic. Cepatnya perkembangan AIDS
dipengaruhi oleh jumlah virus dalam plasma (viral load) dan jumlah sel T dalam CD4
ARV (Anti Retrovine) adalah obat untuk mengendalikan jumlah HIV dalam tubuh
tetapi tidak menyembuhkan.
STADIUM II
Perjalanan virus yang terlihat pada tahapan ini adalah : berat badan menurun <10% tanpa
sebab yang jelas, infeksi saluran nafas atas berulang, Herpes Zooster, Kelitis Angularis,
sariawan berulang (2x atau lebih dalam 6 bulan), erupsi pruritik popular, dermatitis seboroik
dan infeksi fungal pada kuku.
STADIUM III
Sistem kekebalan tubuh mulai terganggu dan kadar virus mulai meningkat. Mulai muncul
gejala-gejala penyakit terkait HIV: berat badan menurun >10% tanpa sebab yang jelas, diare
kronis tanpa sebab > 1 bulan, demam tanpa sebab (intermitten atau konstan) >1 bulan,
kandidasis oral, oral hairy leukoplakia, TB paru, infeksi bakteri berat (antara lain pneumoni,
meningitis), gingivitis atau stomatitis ulseratif nekrotikans akut dan anemia, netropenia,
trombositopenia.
STADIUM IV
Sistem kekebalan tubuh mulai berkurang sehingga timbul infeksi oportunistik yang serius
seperti :
kanker kulit (Sarkoma Kaposi)
Infeksi usus yang menyebabkan diare berkepanjangan dan kehilangan berat badan
total
TB ekstra paru
Infeksi Cytomegalovirus (misalnya retinitis)
Toksoplasma SSP
Ensefalopati HIV
Kripokokus ekstra paru, termasuk meningitis
TERAPI HIV
FORMULA LINI 1
Pengobatan ARV adalah pengobatan untuk HIV dengan obat-obatan Anti Retroviral
yang lebih dikenal dengan obat ARV
ARV sudah terbukti dapast menghambat replikasi HIV sehingga kada virus dalam
darah yang menginfeksi sel kekebalan tubuh atau CD4 menurun sehingga kekebalan
tubuh mulai pulih atau meningkat
Telah terbukti kalau pengobatan ARV efektif bila menggunakan kombinasi 3 jenis
obat ARV sekaligus. MAnfaat ARV bagi orang dengan HIV adalah menghambat
progresifitas infeksi HIV, meningkatkan kekebalan tubuh, mengurangi kadar HIV
dala darah dan membuat tubuh merasa lebih baik
ARV yang ada di Indonesia terdiri dari :
- Formula Lini 1 : Zidovudine, Stavudine, LAmivudine, NEvirapine dan Efavirenz
- Formula Lini 2: Lopinvir/ritonavir, Tenofovir, DIdanosin, Abacavir,
Tenofovir+Emtricitabine
PENGGUNAAN ARV
Penggunaan ARV ditentukan oleh dokter yang terlatih dengan mempertimbangkan kondisi
sebagai berikut :
Penilaian riwayat gejala klinis dari hasil kunjungan rutin ke dokter seperti munculnya
infeksi oportunistik tertentu antara lain TB, jamur di dalam mulut atau vagina,
penurunan berat badan >10% dari berat badan awal dalam satu bulan terakhir, diare
atau demma lebih dari satu bulan
Pemantauan tingkat kekebalan tubuh yang terus menurun hingga jumlah CD4
mencapai 350 atau dibawah 350 dan tidak ada tanda-tanda akan meningkat
Pemantauan kadar virus (viral load) yang menunjukkan peningkatan. Tes viral load
terbatas dan mahal
Kepatuhan penggunaan ARV mutlak 100% untuk menghindari virus semakin
bertambah aktif bereplikasi dan mengakibatkan resistensi terhadap ARV
KEPATUHAN BEROBAT
Tujuan:
Pada akhir pertemuan diharapkan klien mempunyai pemahaman dasar dari:
Setiap kunjungan berkala
Penilaian kesiapan klien untuk memulai pengobatan
Rencana dan cara memulai pengobatan
Tinjau ulang dan nilai kepatuhan pada bulan yang telah lalu tentang:
Obat yang diminum
- Bila terjadi perubahan macam/jenis obat atau dosis
- Penjelasan diet/pantangan yang diberlakukan
- Cara menyimpan
Kepatuhan
- Apakah minum semua dosis?
- Bagaimana ketepatan waktunya?
- Apa alasan lupa minum obat?
- Bagaimana jumlah obat?
- Apa alasan klien patuh minum obat?
Efek samping
- MAsalah atau pengalaman yang terjadi
- cara mengatassi yang pernah dilakukan
Dalam setiap diskusi, klien diajak untuk bersama mencatat kesepakatan yang telah
dibicarakan dan disetujui.
Step 2
Nilai kesiapan klien untuk pengobatan dengan menanyakan:
Apakah klien mengerti akan penyakit HIV nya dan status kesehatannya?
Apakah klien mngerti akan rejimen pengobatannya dan tindakana selanjutnya?
Apakah klien membuat komitmen untuk pengobatan jangka panjang?
APakah klien mempunyai hambatan kepatuhan yang utama? Apakah pernah
disampaikan kepada dokter yang menangani?
Seberapa jauh kesiapan klien untuk mulai pengobatan ARV?
Step 3
Diskusikan kesiapan klien untuk berdialog dengan dokter
Rujuk klien ke rumah sakit yang ditunjuk untuk menerima ARV
Diskusikan bagaimana dapat memonitor kepatuhan klien, misalkan dengan kunjungan
lanjutan atau berkala
Tunjukkan dan beritahukan pada klien bagaimana cara menggunakan agenda obat dan
rencana metode yang digunakan
TINDAK LANJUT
Step 4
Buatlah perjanjian yang akan datang
Sediakan nomor emergensi agar klien dapat melaporkan reaksi berlawanan yang berat
SAKIT KEPALA
Apa yang harus dilakukan?
PIjat dengan perlahan, dasar kepala dan pelipis dengan ibu jari
Istirahat di kamar yang tenang dan redup dengan mata tertutup
Kompres dingin di daerah mata dan dahi
Hindari minuman dengan kafein seperti teh atau kopi kental
Minum obat sakit kepala seperti parasetamol sesuai dosis
Kunjungi dokter anda untuk konsultasi
Catatan : biasanya hi;ang dalam 2-4 minggu
Kunjungi klinik bila : pandangan jadi kabur atau tidak focus, parasetamol tidak
mengurangi sakit, sakit kepala yang sering atau sangat berat
MULUT KERING
Apa yang harus dilakukan?
Berkumur dengan air bersih hangat dan air garam
Minum banyak air matang dan bersih
Hindari yang manis
Hindari minuman dengan kafein seperti teh atau kopi kental
Kunjungi dokter untuk konsultasi
Kunjungi klinik bila : mulut terasa sangat kering dan tidak membaik, kesulitan
menelan makanan
RUAM KULIT
Apa yang harus dilakukan?
Sering bersihkan dengan air dan sabun yang tidak berparfum
jaga kulit tetap bersih dan kering
Gunakan lotion bila gata
Hindari sinar matahari
Minum banyak air agar kulit tetap segar
Catatan : ruam sering terlihat pada NEVIRAPIN (NVP), EFAVIRENZ )EFV),
ABACAVIR
Setiap obat baru dapat menyebabkan alergi ruam kulit
Kunjungi klinik bila : demam, merasa sakit di mulut, tenggorokan atau mata merah,
kulit kemerahan bertahan untuk waktu yang lama, ada cairan di dalam bintik merah
DIARE
Apa yang harus dilakukan?
Makan sedikit tapi lebih sering dalam sehari
Makan makanan yang mudah ditelan seperti nasi, pisang dan biscuit
Minum banyak air matang bersih
Minum oralit
Hindari makanan berempah dan digoreng
Kunjungi klinik bila : ada darah dalam diare, diare >4x sehari dan >5 hari berturut-
turur, BB turun lebih dari 2 kg, demam, haus tapi tidak bisa minum atau makan
dengan baik
ANEMIA
Apa yang harus dilakukan?
Makan ikan, ayam dan daging
Makan bayam, asparagus, sayuran hijau tua dan kacang-kacangan
Minum tablet zat besi
Catatan : tanda-tanda bila mengalami anemia adalab pucat di telapak tangand an kuku
jari-jari
Kunjungi klinik bila : merasa lemah selama 3-4 minggu dan semakin lama semakin
lemas, kaki bengkak dan merasa limbung atau pusing
MIMPI BURUK
Apa yang harus dilakukan?
Cova lakukan sesuatu yang membuat gembira dan tenang sebelum tidur
Hindari alkohol, obat karena akan mebuat situasi memburuk
Hindari makanan berlemak dan makan berat sebelum tidur
Bercerita ke orang lain tentang perasaan anda
Catatan : sering terjadi saat menggunakan EFAVIRENZ, biasanya hanya sementara
dan akan menghilang dalam waktu beberapa minggu
Kunjungi klinik bila : tidak bisa tidur untuk beberapa malam, mimpi buruk tentang
bunuh diri
MERASA LELAH
Apa yang harus dilakukan?
Bangun dan pergi tidur pada waktu yang sama setiap hari
Diet seimbang dengan buah dan sayuran
Hindari rokok, alkohol dan obat
Masak masakan praktisbila anda terlalu lelah untuk memasak
Gerak badan ringan
Catatan : sering terjadi saat menggunakan EFAVIRENZ, biasanya hanya sementara
dan akan menghilang dalam waktu beberapa minggu
Kunjungi klinik bila: merasa lelah untuk bergerak atau makan, tidak dapat menelan
atau cukup makan untuk tetap bertenaga