Di Susun Oleh:
Afandi:202001137
2020
A. Pengertian HIV dan AIDS
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan
tubuh yang selanjutnya melemahkan kemampuan tubuh melawan infeksi dan penyakit.
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah kondisi di mana HIV sudah pada
tahap infeksi akhir. Ketika seseorang sudah mengalami AIDS, maka tubuh tidak lagi
memiliki kemampuan untuk melawan infeksi yang ditimbulkan.
darah putih berada jauh di bawah normal. Tanda-tanda HIV AIDS pada tahap ini
antara lain berat badan menurun drastis, sering demam, mudah lelah, diare kronis,
dan pembengkakan kelenjar getah bening. Karena pada fase AIDS sistem
kekebalan tubuh sudah sangat lemah, maka penderita HIV/AIDS akan sangat
rentan terkena infeksi dan jenis kanker tertentu. Penyakit yang biasanya terjadi
pada penderita AIDS antara lain:
Infeksi jamur pada mulut dan tenggorokan
Pneumonia
Toksoplasmosis
Meningitis
Tuberkulosis (TB)
Kanker, seperti limfoma dan sarkoma kaposi
Pengobatan HIV
Meskipun sampai saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan HIV, tetapi ada jenis
obat yang dapat memperlambat perkembangan virus. Jenis obat ini disebu
antiretroviral (ARV). ARV bekerja dengan menghilangkan unsur yang dibutuhkan
virus HIV untuk menggandakan diri dan mencegah virus HIV menghancurkan sel
CD4. Jenis obat ARV memiliki berbagai varian, antara lain Etravirine, Efavirenz,
Lamivudin, Zidovudin, dan juga Nevirapine. Selama mengonsumsi obat antiretroviral,
dokter akan memonitor jumlah virus dan sel CD4 untuk menilai respons pengidap
terhadap pengobatan. Hitung sel CD4 akan dilakukan tiap 3–6 bulan. Sedangkan
pemeriksaan HIV RNA, dilakukan sejak awal pengobatan, lalu dilanjutkan tiap 3–4
bulan selama masa pengobatan. Agar perkembangan virus dapat dikendalikan,
pengidap harus segera mengonsumsi ARV begitu didiagnosis mengidap HIV. Risiko
pengidap HIV untuk terserang AIDS akan semakin besar jika pengobatan ditunda,
karena virus akan semakin merusak sistem kekebalan tubuh. Selain itu, penting bagi
pengidap untuk mengonsumsi ARV sesuai petunjuk dokter. Konsumsi obat yang
terlewat hanya akan membuat virus HIV berkembang lebih cepat dan memperburuk
kondisi pengidap. Segera minum obat jika jadwal konsumsi obat pengidap dan tetap
ikuti jadwal berikutnya. Namun jika dosis yang terlewat cukup banyak, segera
bicarakan dengan dokter. Kondisi pengidap juga memengaruhi resep atau dosis yang
sesuai. Dokter juga dapat menggantinya sesuai dengan kondisi pengidap. Selain itu,
pengidap juga boleh untuk mengonsumsi lebih dari 1 obat ARV dalam sehari.
F. VCT
Tes HIV atau juga sering disebut dengan VCT (Voluntary Counseling and Testing)
adalah tes yang dilakukan untuk mengetahui status HIV dan dilakukan secara sukarela
serta melalui proses konseling terlebih dahulu.
G. Windowplor
Masa atau periode jendela HIV (window period of HIV) adalah rentang waktu yang
dibutuhkan virus untuk membentuk antibodi dalam darah sampai infeksi virus terdeteksi
di dalam tubuh. Masa jendela HIV penting diketahui untuk menentukan kapan waktu tes
yang tepat sehingga bisa memperoleh hasil diagnosis HIV yang akurat.