Anda di halaman 1dari 15

Home Bab 1 Bab 2 Bab 3

Makalah
Patofisiologi kelainan sistem endokrin

OLEH :
Farhat saputra
202001094

Program studi S1 Keperawatan


Universitas Widya Nusantara Palu
2022/2023
Home Bab 1 Bab 2 Bab 3

LATAR BELAKANG

 Sistem endokrin mengatur dan mempertahan fungsi tubuh dan metabolisme


tubuh. Jika terjadi gangguan endokrin akan menimbulkan masalah yang
komplek terutama metabolisme fungsi tubuh terganggu salah satu gangguan
endokrin adalah diabetes meletus yang disebabkan karena defisiensi absolute
atau relatif yang disebabkan metabolisme karbohidrat,lemak,dan
protein(Maulana 2008).
Home Bab 1 Bab 2 Bab 3

DEFINISI

Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang
menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk
mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan
dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan
menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan. Sistem endokrin tidak
memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar-
kelenjar lain dalams aluran gastroinstestin.
Home Bab 1 Bab 2 Bab 3

Patofisiologi kelainan sistem endokrin pada anak

Hormon berperan sebagai pembawa pesan untuk


mengkoordinasikan kegiatan berbagai organ tubuh.
Jika kelenjar endokrin mengalami kelainan fungsi,
maka kadarhormon di dalam darah bisa menjadi
tinggi atau rendah, sehingga mengganggu fungsi
tubuh. Untuk mengendalikan fungsi endokrin,
maka pelepasan setiap hormon harus diatur dalam
batas yang tepat.
Home Bab 1 Bab 2 Bab 3

1. Abnormalitas Pada Sekresi Hormone Pertumbuhan

a. Kerdil (Dwarfism)

Dwarfism disebabkan oleh hiposekresi growth hormone (GH) selama masa kanak-
kanak mengakibatkan pertumbuhan terhenti. Hormon pertumbuhan manusia digunakan
secara terapeutik dalam kasus dwarfism hipofisis. Tes diagnosa yang dapat dilakukan
untuk menilai pertumbuhan anak dan memastikan apakah mengidap dwarfism
mencakup:

• Pengukuran
• Teknologi Pencitraan
• Tes genetic
Home Bab 1 Bab 2 Bab 3

Ada beberapa pengobatan dan perawatan yang


tersedia, antara lain :
1) Bedah 2.Terapi hormon

Sering kali bedah dilakukan untuk mengoreksi Kekurangan hormon pertumbuhan


tulang. Beberapa prosedur bedah yang dapat dapat diobati dengan memberikan
dilakukan mencakup memasukkan staples logam suntikan hormon sintetis. Anak yang
untuk mengoreksi arah bertumbuhnya tulang, mengidap dwarfisme disarankan
memasukkan batang logam untuk mengoreksi menerima suntikan harian selama
bentuk tulang belakang, meluruskan tulang beberapa tahun sampai dia mencapai
dengan bantuan pelat logam, dan memperbesar rata-rata tinggi badan orang dewasa
ukuran pembukaan pada tulang belakanguntuk di keluarganya.
mengurangi tekanan pada sumsum tulang
belakang.
Home Bab 1 Bab 2 Bab 3

Next

2. Gigantisme 3. Akromegal

Gigantisme terjadi karena hipersekresi Akromegali terjadi karena hipersekresi


growth hormone (GH) selama masa growth hormone (GH) setelah penutupan
remaja dan sebelum penutupan lempeng lempeng epifisis tidak menyebabkan
lempeng epifisis mengakibatkan penambahan panjang tulang panjang, tetapi
pertumbuhan tulang panjang yang menyebabkan pembesaran yang tidak
berlebihan (gigantisme hipofisis).
proporsional pada jaringan, penambahan
ketebalan tulang pipih dan wajah, dan
memperbesar ukuran tangan dan kaki.
Home Bab 1 Bab 2 Bab 3

Terdapat 3 macam pengobatan akromegali yaitu


pengobatan medis, bedah dan radiasi :

1.Pengobatan medis 2. Pembedahan

Pengobatan medis utama adalah Untuk adenoma hipofisis, pembedahan


dengan analog somatostatin dan trans sphenoid merupakan pilihan dan
analogdopamin. Oleh karena dapat menyembuhkan.Laws dkk. (2000)
somatostatin, penghambat sekresi melaporkan hasil terapi pembedahan
GH, mempunyai waktu paruh pendek trans sphenoid pada 86 pasien
maka yang digunakan adalah analog akromegali : IGF-1 mencapai normal
kerja panjang yang dapat diberikan 1 pada 67%, kadar GH dapat disupresi
kali sebulan sampai < 1 ng/ml oleh beban glukosa
pada 52%.
Home Bab 1 Bab 2 Bab 3

Next
3. Radiasi

Untuk tercapainya hasil yang diharapkan dengan terapi radiasi


diperlukan waktu bertahun-tahun.Terapi radiasi konvensional saja
menghasilkan remisi sekitar 40% setelah 2 tahun dan 75% setelah 5
tahun terapi, namun disertai efek negatif berupa pan
hipopituitarisme.
Home Bab 1 Bab 2 Bab 3

2. Abnormalitas Pada Sekresi Antidiretik Hormone :

Hiposekri ADH

Abnormalitas Sekresi
Hormon Tiroid

Hipersekresi
Home Bab 1 Bab 2 Bab 3

Asuhan keperawatan
A. pengkajian
B. anamnesa

1. Biodata pasien : a. Keluhan utama : keluhan anak pada pertama saat


Nama : An. A masuk rumah sakit anak mengeluh sering
Umur : 10 tahun kesemutan,sering buang air dimalam hari,sering
Jenis kelamin : perempuan merasa haus,merasa lemah,serta pandangan kabur
Alamat : Donggala b. Riwayat indikan sekarang : anak tampak terlihat
Status : Belum Menikah lemah,terjadi benurunan berat bdan,tonus otot
menurun,tampak pernafasan yang cepat dan dalam.
c. Riwayat penyakit lalu : pasien mengatakan tidak
ada riwayat penyakit.
d. Riwayat keluarga : apakah ada salah satu atau
kedua orang tua yang mengalami DM.
Home Bab 1 Bab 2 Bab 3

Pemeriksaan fisik
A. Aktivitas / Istirahat
Tanda :lemah,letih,susah bergerak/susah berjalan,kram otot,tonus otot menurun.
B. Sirkulasi
Tanda :
1. Adanya riwayat hipertensi : infark miokard akut,kesemutan pada ekstreminitas dan tachicardia.
2. Perubahan tekanan darah postural : hipertensi,nadi yang menurun
3. Distrimia,krekel : DVJ
C. Neurosensori
Gejala: pusing/pening,gangguan penglihatan,disorientasi :mengantuk,lifargi,stuport/koma (tahap
lanjut),sakit kepala kesemutan .
D. Nyeri /kenyamanan
Gejala : abdomen yang tegang /nyeri (sedang)
E. Keamanan
Gejala : kulit kering,gatal :ulkus kulit,demam diaperesis
Home Bab 1 Bab 2 Bab 3

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa Intervensi

1
Resiko ketidak NOC :
seimbangan gula darah Setelah dilakukan dilakuakan asuhan keperawatan 1x24 jam diharapkan pasien membaik.
Kriteria hasil :
b/d penyakit diabates.
  1. Tanda-tanda vital dalam keadaan normal
2. Meningkat dalam keadaan fisik
 
NIC :
- Pantau TTV:
TD : 110/80
S : 36°c
N :100x/m
- Pantau kadar gula darah
- Pantau tanda dan gejala hiperglikemi dan hipoglikemi
- Intruksikan pada pasien dan keluarga mengenai pencegahan dan pengenalan tanda hiperglikemi
dan hipoglikemi beserta menejemennya
- Kolaborasikan pemberian insulin
Home Bab 1 Bab 2 Bab 3

Implementasi

Pelaksanaan adalah inisiatif dari rencana indikan untuk


mencapai tujuan yang spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai
setelah rencana indikan disusun dan di harapkan pada
nursing aders untuk membantun klien mencapai tujuan yang
diharapkan yang mencakup peningkatan indikan, pencegahan
penyakit dan pemulihan indikan dan mempalisitasi kopping
Home Bab 1 Bab 2 Bab 3

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai