FEBRIS
Menurut pendapat lain Demam merupakan suatu keaadan suhu tubuh diatas
normal sebagai akibat peningkatan pusat pengatur suhu di hipotalamus.Sebagian
besar demam pada anak merupakan akibat dari perubahan pada pusat panas
(termogulasi) di hipotalamus penyakit –penyakit yangditandai dengan adanya
demam dapat menyerang system tubuh. Selain itu demam mungkin 17 berperan
dalam meningkatkan perkembangan imunitas spesifik dan non spesifik dalam
membantu pemulihan atau pertahanan terhadap infeksi. Sebagian besar kondisi
febris yang terjadi pada bayi serta anak disebabkan oleh virus, dan anak sembuh
tampa terapi spesisfik. Namun infeksi bakteri serius seperti meningitis, sepsis,
osteomilitis, srtritis spesis,infeksi traktus urinarius, pneumonia, endokarditis,
gastroenteritis dapatmula –mula muncul sebagai demam tampa tanda yang
menunjuk padasuatu lokasi. Tantangan bagi klinis adalah melakukan
penatalaksanaan adekuat semua anak dengan infeksi bakteri serius, tanpa
melakukan pengobatan berlebihan terhadap mayoritas luas anak yang
menderitainfeksi virus.
Jadi dapat disimpulkan febris keaadaan dimana seseorang yang mengalami
atauberesiko kenaikan suhu tubuh terus menerus lebih dari batas normalsuhu
tubuh yaitu < 37,5 °C, dan demam juga dapat berperan pentingterhadap
peningkatan perkembangan imunitas dalam membantu pemulihan atau pertahanan
terhadap infeksi, demam dapat terjadi karena berbagai proses infeksi dan non
infeksi yang berinteraksi dengan hospes. (Priadi, 2018)
2. Etiologi
2) Kulit kemerahan
5) Menggigil
6) Dehidrasi
4. Patofisiologi
Demam terjadi bila berbagai proses infeksi dan non infeksi berinteraksi
atau pecahan jaringan akan difagositosis oleh leukosit, makrofag, serta limfosit
pembunuh yang memiliki granula dalam ukuran besar. Seluruh sel ini kemudian
mencerna hasil pemecahan bakteri, dan melepaskan zat interleukinke dalam cairan
demam dengan cara meningkatkan temperatur tubuh dalam waktu 8-10 menit.
Kekurang cairan dan elektrolit dapat mengakibatkan demam, karna cairan dan
Jadi apabila terjadi dehidrasi atau kekurangan cairan dan elektrolit maka
2021).
5. Pathway
Proses infeki dan non infeksi
Bakteri atau pecahan jaringan akan difagositosis oleh leukosit, makrofag, serta
limfosit
Febris
6. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan penunjang :
a. Laboratorium
1) Tes urine dengan melihat warna, konsentrasi, dan kandungan dari urine
yang dihasilkan
2) Tes panel metabolisme untuk mengetahui kondisi tubuh terkait dengan
metabolisme, seperti ginjal dan hati. Beberapa pemeriksaan yang
terkait dengan hal ini adalah kadar gula, protein, kalsium, elektrolit,
ginjal dan hati
3) Tes darah untuk mengetahuai jumlah komponen dari darahseseorang.
b. Foto Rontgentc.
c. Ultrasonografi (USG)
d. Endoskopi/ Scanning
7. Komplikasi
Menurut Nurarif (2020) komplikasi dari demam adalah:
8. Penatalaksanan
Beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk menangani demam pada anak
b. Ibuprofen
Ibuprofen merupakan obat penurun demam yang juga memiliki efek anti
6-8 jam dari dosis sebelumnya. Untuk penurun panas dapat dicapai dengan
d. Memberikan kompres.
B. Konsep Dasar Keperawatan
1. Pengkajian
PengkajianPengkajian mencakup pengumpulan informasi subjektif dan
objektif (misal: TTV, wawancara pasien/keluarga, pemeriksaan fisik) dan
peninjauan informasi riwayat pasien yang diberikan oleh pasien/keluarga
(untuk mengidentifikasi peluang promosi kesehatan) dan risiko (untuk
mencegah atau menunda potensi masalah) (Vanda, 2018).
1) Pengkajian berupa :
a. Identitas: umur untuk menentukan jumlah cairan yang diperlukan.
b. Keluhan utama (keluhan yang dirasakan pasien saat pengkajian):
panas
c. Riwayat kesehatan sekarang: sejak kapan timbul demam, sifat
demam, gejala lain yang menyertai demam (misalnya: mual,
muntah, nafsu makn, eliminasi, nyeri otot dan sendi dll), apakah
menggigil, gelisah.
d. Riwayat kesehatan yang lalu (riwayat penyakit yang sama atau
penyakit lain yang pernah diderita oleh pasien).
e. Riwayat kesehatan keluarga (riwayat penyakit yang sama atau
penyakit lain yang pernah diderita oleh anggota keluarga yang lain
baik bersifat genetik atau tidak).
2) Pemeriksaan fisik Keadaan umum: kesadaran, vital sign, status nutrisi.
3) Pola fungsi kesehatana.
a. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
b. Pola nutrisidan metabolisme
c. Pola eliminasi
d. Pola aktivitas dan latihan
e. Pola tidur dan istirahat
f. Pola kognitif dan perseptual
g. Pola toleransi dan koping stress
h. Pola nilai dan keyakinani
i. Pola hubungan dan peran
2. Penyimpangan KDM
Sitokin pirogen
Mempengaruhi hipothalamus
Anterior
DEMAM
1) Hipertermi
2) Gangguan pola tidur
3) Gangguan tumbuh kembang
4) Intoleran aktivitas
5) Hipovolemia
4. Intervensi Keperawatan
1. Sediakan lingkungan
nyaman dan rendah
Gejala dan Tanda Minor stimulus (mis: cahaya,
suara, kunjungan)
Subjektif 2. Lakukan latihan rentang
gerak pasif dan/atau aktif
1. Dispnea saat/setelah 3. Berikan aktivitas distraksi
aktivitas yang menenangkan
2. Merasa tidak 4. Fasilitasi duduk di sisi
nyaman setelah tempat tidur, jika tidak
beraktivitas dapat berpindah atau
3. Merasa lemah berjalan
Objektif Edukasi
Kolaborasi
Edukasi
1. Anjurkan memperbanyak
asupan cairan oral
2. Anjurkan menghindari
perubahan posisi
mendadak
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
cairan IV isotonis (mis:
NaCL, RL)
2. Kolaborasi pemberian
cairan IV hipotonis (mis:
glukosa 2,5%, NaCl
0,4%)
3. Kolaborasi pemberian
cairan koloid (albumin,
plasmanate)
4. Kolaborasi pemberian
produk darah