DISUSUN OLEH :
WITA NURMALA
NIM. 1490122104
A. Pengertian
besar demam pada anak merupakan akibat dari perubahan pada pusat
dengan adanya demam dapat menyerang sistem tubuh. Selain itu demam
di atas normal atau diatas 370C dan merupakan salah satu gejala saat tubuh
keadaan saat suhu tubuh manusia berada di atas normal atau diatas 37 0C
B. Etiologi
reaksi terhadap pemakaian obat, juga pada gangguan pusat regulasi suhu
1. Suhu lingkungan
2. Adanya infeksi
3. Pneumonia
4. Malaria
5. Otitis media
6. Imunisas
C. Manifestasi Klinik
2. Kulit kemerahan
5. Menggigil
6. Dehidrasi
Mempengaruhi
Demam
hipotalamus
anterior
Gangguan rasa
Aksi piretik nyaman
peningkatanm evaporasi
anorexia
Rewel
Input makanan
Hipovolemi
Deficit nutrisi
Meningkatnya
metabolic tubuh
kelemahan
Intoleransi
aktivitas
1. Tindakan farmakologis
antipiretik berupa:
a. Paracetamol
b. Ibuprofen
ulang dengan jarak antara 6-8 jam dari dosis sebelumnya. Untuk
dilakukan:
a. Memberikan minuman yang banyak
F. Komplikasi
H. D. Pemeriksaan
Diagnostik
I. 1. Pemeriksaan fungsi
paru
J. Untuk mengetahui
kemampuan paru dalam
melakukan pertukaran
gas secara
K. efisien.
L. 2. Pemeriksaan gas
darah arteri
M. Untuk memberikan
informasi tentang
difusi gas melalui
membrane kapiler
N. alveolar dan
keadekuatan oksigenasi.
O. 3. Oksimetri
P. Untuk mengukur
saturasi oksigen kapiler
Q. 4. Pemeriksaan sinar
x dada
R. Untuk pemeriksaan
adanya cairan, massa,
fraktur, dan proses-
proses abnormal.
S. 5. Bronkoskopi
T. Untuk memperoleh
sampel biopsy dan
cairan atau sampel
sputum/benda asing
U. yang menghambat
jalan nafas.
V. 6. Endoskopi
W. Untuk melihat lokasi
kerusakan dan adanya
lesi.
X. 7. Fluoroskopi
Y. Untuk mengetahui
mekanisme
radiopulmonal, misal:
kerja jantung dan
Z. kontraksi paru.
AA. 8. CT-Scan
BB. Untuk
mengintifikasi adanya
massa abnorma
Pengkajian mencakup pengumpulan informasi subjektif dan
1. Pengkajian
1) Pengkajian berupa:
panas
muntah, nafsu makn, eliminasi, nyeri otot dan sendi dll), apakah
menggigil, gelisah.
penyakit lain yang pernah diderita oleh anggota keluarga yang lain
2) Pemeriksaan fisik
3) Sistem integument
Turgor kulit menurun, adanya luka atau warna kehitaman
4) Sistem pernafasan
5) Sistemkardiovaskuler
Perfusi jaringan menurun, nadi perifer lemah atau berkurang,
6) Sistem gastrointestinal
obesitas.
7) Sistem urinary
sakit saat berkemih.
8) Sistem musculoskeletal
ekstrimitas.
9) Sistem neurologis
3) Pemeriksaan laboratorium
1) Pemeriksaan darah
puasa >120mg/dl dan dua jam post prandial > 200 mg/dl.
2) Urine
3) Kultur pus
2. Analisa Data
dibedakan atas data subyektif dan data obyektif dan berpedoman pada
mengabsorbsi makanan.
Edukasi :
- Anjurkan tirah baring
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian
cairan dan elektrolit
intravena
Edukasi :
- Ajarkan cara
memperbanyak
cairan
Kolaborasi:
- Kolaborasi pemberian
diuretic
3 Defisit nutrisi Setelah dilakukan Manajemen nutrisi
(D.00019) tindakan keperawatan (l.03119) :
Penyebab : selama 1x8 maka Tindakan
- Ketidakmampuan diharapkan nafsu makan Observasi
menelan makanan dan status nutrisi - Identifikasi status
- Ketidakmampuan membaik dengan kriteria nutrisi
mencerna hasil : - Identifikasi alergi
makanan - Keinginan makan dan intoleransi
- Ketidakmampuan membaik makanan
mengabsorpsi - Asupan makanan - Identifikasi
nutrient membaik makanan yang
- Peningkatan - Kemampuan disukai
kebutuhan merasakan makan - Monitor asupan
metabolismme membaik makanan
- Faktor ekonomi - Porsi makan - Monitor berat badan
- Faktor psikologis dihabiskan - Monitor hasil
Gejala dan Tanda meningkat pemeriksaan
Mayor : - Perasaan cepat laboratorium
Objektif kenyang menurun Terapeutik
- Berat badan (L.03030) dan (L.03024) - Lakukan oral hygen,
menurun minimal jika perlu
10% dibawah - Sajikan makanan
rentang ideal secara menarik dan
suhu sesuai
Gejala dan Tanda - Berikan makanan
Minor : tinggi serat untuk
Subjektif mencegah
- Cepat kenyang koonstipasi
setelah makan - Berikan makanan
- Nyeri abdomen tinggi kalori dan
- Nafsu makan protein
menurun - Berikan seplemen
makanan
Objektif Edukasi
- Bising usus - Anjurkan posisi
hiperaktif duduk
- Otot pengunyah - Ajarkan diet yang
lemah diprogramkan
- Otot menelan Kolaborasi
lemah - Kolaborasi
- Membrane pemberian medikasi
mukosa pucat sebelum makan
- Sariawan Kolaborasi dengan ahli
- Diare gizi
- Rambut rontok
4 Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan Manajemen Energi
(D.0056) tindakan keperawatan (I.05178)
Penyebab : selama 1x8 maka Tindakan:
- Ketidakseimbangan diharapkan nafsu makan Observasi
antara suplai dan dan status nutrisi - Identifikasi gangguan
kebutuhan oksigen membaik dengan kriteria fungsi tubuh yang
- Tirah baring hasil : mengakibatkan
- Kelemahan - Keinginan makan kelelahan
- Imobilitas membaik - Monitor kelelahan
- Gaya hidup - Asupan makanan fisik dan emosional
monoton membaik - Monitor pola dan jam
Gejala dan Tanda - Kemampuan tidur
Mayor : merasakan makan - Monitor lokasi dan
Subjektif membaik ketidaknyamanan
Mengeluh lelah - Porsi makan selama melakukan
Objektif dihabiskan aktivitas
- Frekuensi jantung meningkat
meningkat >20% - Perasaan cepat Terapeutik
dari kondisi istirahat kenyang menurun - Sediakan lingkungan
Gejala dan Tanda (L.03030) dan (L.03024 nyaman dan rendah
Minor : stimulus (mis: cahaya,
Subjektif suara, kunjungan)
- Dispneu - Lakukan latihan
- Merasa lemah rentang gerak pasif
- Merasa tidak dan/atau aktif
nyaman setelah - Berikan aktivitas
beraktivitas distraksi yang
Objektif menenangkan
- Tekanan darah - Fasilitasi duduk di sisi
berubah >20% tempat tidur, jika
dari kondidi tidak dapat berpindah
istirahat atau berjalan
- Gambaran EKG
aritmia Edukasi
- sianosis - Anjurkan tirah baring
- Anjurkan melakukan
aktivitas secara
bertahap
- Anjurkan
menghubungi perawat
jika tanda dan gejala
kelelahan tidak
berkurang
- Ajarkan strategi
koping untuk
mengurangi kelelahan
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan
ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan
makanan
H. Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap terakhir dari proses keperawatan.