ASUHAN KEPERAWATAN
" FEBRIS"
Oleh
Nama : NURFADILLAH
NIM : BT2101017
CI LAHAN CI INSTITUSI
WATAMPONE
I .Konsep Medis
A. Pengertian
Demam merupakan suatu keaadan suhu tubuh diatas normal sebagai akibat
peningkatan pusat pengatur suhu di hipotalamus. Sebagian besar demam pada anak
merupakan akibat dari perubahan pada pusat panas (termogulasi) di hipotalamus
penyakit-penyakit yang ditandai dengan adanya demam dapat menyerang system tubuh.
Selain itu demam mungkin berperan dalam meningkatkan perkembangan imunitas
spesifik dan non spesifik dalam membantu pemulihan atau pertahanan terhadap infeksi
(Sodikin. 2015).
Demam merupakan suatu keadaan saat suhu tubuh manusia berada di atas normal
atau diatas 37oC dan merupakan salah satu gejala saat tubuh manusia terserang penyakit
(Cahyaningrum & Putri, 2017).
B. Etiologi
Demam sering disebabkan karena infeksi. Penyebab demam selain infeksi juga
dapat disebabkan oleh keadaan toksemia, keganasan atau reaksi terhadap pemakaian
obat, juga pada gangguan pusat regulasi suhu sentral (misalnya perdarahan otak, koma).
Pada dasarnya untuk mencapai ketepatan diagnosis penyebab demam diperlukan antara
lain: ketelitian pengambilan riwayat penyekit pasien, pelaksanaan pemeriksaan fisik,
observasi perjalanan penyakit dan evaluasi pemeriksaan laboratorium, serta penunjang
lain secara tepat dan holistic (Nurarif, 2015).
a. Suhu lingkungan.
b. Adanya infeksi.
c. Pneumonia.
d. Malaria.
e. Otitis media
f. Imunisas
C. Patifisiologi
demam sendiri disebabkan karena kuman masuk ke dalam mulut melalui makanan
atau minuman yang tercemar oleh salmonella. Sebagian kuman dapat dimusnahkan oleh
asam hcl lambung dansebagian lagi masuk ke usus halus. Jika responimunitas humoral
mukosa (igA) usus kurang baik, maka basil salmonella akan menembussel epitel (sel m)
dan selanjutnya menuju lamina propia dan berkembang biak di jaringan limfoid plak
nyeri di ileum distal dan kelenjar getah bening. Basil tersebut masuk ke aliran darah
(Lestari, 2016)
D. Manifestasi Klinik
Menurut Nurarif (2015) tanda dan gejala terjadinya febris adalah:
1. Demam
2. Gangguan saluran pencernaan
3. Gangguan kesadaran
4. Relaps (kambuh)
E. Komplikasi
Menurut Nurarif (2015) komplikasi dari demam adalah:
1. Dehidrasi : demam meningkatkan penguapan cairan tubuh
2. Kejang demam : jarang sekali terjadi (1 dari 30 anak demam).Sering terjadi
pada anak usia 6 bulan sampai 5 tahun. Serangan dalam 24 jam pertama
demam dan umumnya sebentar, tidak berulang. Kejang demam ini juga tidak
membahayakan otak.
F. Tes Diagnostik
1. Pemeriksaan fisik: Tanda-tanda vital
2. Pemeriksaan antisan covid: Untuk mengetahui adanya reaktif atau non reaktif
pada pasien
3. Tes urine: Salah satu pemeriksaan lab yang umum dilakukan untuk
mendiagnosis penyakit demam yang terjadi adalah dengan melakukan tes
urine. Cara ini dilakukan dengan melihat warna, konsentrasi, dan kandungan
dari urin yang dihasilkan. Pemeriksaan ini untuk memastikan gangguan yang
membuat seseorang mengalami demam dan juga memantau kondisi kesehatan
seseorang.
4. Tes darah: Pemeriksaan lab lainnya untuk mendiagnosis gangguan yang
menimbulkan demam adalah dengan tes darah. Tes ini mempunyai fungsi
untuk mengetahui jumlah komponen dari darah pada seseorang. Jika penilaian
dari tes ini di luar angka normal, berarti terdapat masalah yang lebih besar
sehingga tubuh mengalami demam.
5. Tes panel metablisme: Tes panel metabolisme juga merupakan salah satu
pemeriksaan lab yang dilakukan untuk mendiagnosis penyakit demam yang
terjadi. Hal ini memiliki fungsi untuk mengetahui kondisi tubuh terkait dengan
metabolisme, seperti ginjal dan hati. Beberapa pemeriksaan yang terkait
dengan hal ini adalah kadar gula, protein, kalsium, elektrolit, ginjal, dan hati.
G. Penatalaksanaan Medik
Menurut Kania dalam Wardiyah, (2016) penanganan terhadap demam dapat
dilakukan dengan tindakan farmakologis dan tindakan non farmakologis. Beberapa
tindakan yang dapat dilakukan untuk menangani demam pada anak :
1. Tindakan farmakologis
Tindakan farmakologis yang dapat dilakukan yaitu memberikan antipiretik
berupa:
a. Paracetamol
Paracetamol merupakan obat pilihan pertama untuk menurunkan suhu tubuh.
Dosis yang diberikan antara 10-15 mg/Kg BB akan menurunkan demam dalam waktu
30 menit dengan puncak pada 2 jam setelah pemberian. Demam dapat muncul kembali
dalam waktu 3-4 jam.
b. Ibuprofen
Ibuprofen merupakan obat penurun demam yang juga memiliki efek anti
peradangan. Ibuprofen merupakan pilihan kedua pada demam, bila alergi terhadap
parasetamol. Ibuprofen dapat diberikan ulang dengan jarak antara 6-8 jam dari dosis
sebelumnya. Untuk penurun panas dapat dicapai dengan dosis 5mg/Kg BB
A. Pengkajian
Pengkajian merupakan langakah utama dan dasar
utama dari proses keperawatan yang mempunyai dua
kegiatan pokok yaitu:
1. Pengumpulan data
Pengumpulan data yang akurat dan sistematis akan
memmbantu menentukan status kesehatan dan pola
pertahanan penderita, mengidentifikasikan, kekuatan dan
kebutuhan penderita yang dapat di peroleh melalui
anamnese, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium
serta pemeriksaan penunjangan lainnya.
Data Objektif :
Data Subjektif :
- Merasa lemah
- Mengeluh haus
Data Objektif :
Penyimpangan KDM
Mempengaruhi
hiphotalamus anterior
anoreksia
Intake makanan
berkurang
HIPOVOLEMIA
C. Intervensi Keperawatan
Kriteriah hasil :
- Mengigil menurun
- Kulit merah menurun
- Kejang menurun
- Komsumsioksigen menurun
- Kutis memorata Menurun
- Pucat memurun
Intervensi : MANAJEMEN HIPERTERMIA
Observasi
Observasi
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
Tujuan : Setelah dilakukan Tindakan keperawatan selama 1x8 jam di, maka
diharapkan hipovelemia membaik dengan
Kriteria hasil :
Observasi
kriteria hasil:
Observasi
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
DAFTAR PUSTAKA
Hartini. S. (2015). Efektifitas kompres air hangat terhadap penurunan suhu tubuh
Telogorejo : Semarang.
Kyle, terri dan Carman, susan. (2015). Buku ajar keperawatan edisi 2. Jakarta:EGC
Setiadi. (2016). Konsep & Penulisan Dokumentasi Asuhan Keperawatan Teori dan
Praktik.Yogyakarta : Graha Ilmu