ASKEP ILMU
KEPERAWATAN DASAR
PENYAKIT FEBRIS
Anggota :
Dian Novianti (02228021)
Dicky Adila (02228022)
Dika Septiani (02228023)
Dwi Sapitri (02228024)
Dwi Susanti (02228025)
Egi Ayu Amaratry (02228026)
BAB 1
PENDAHULUA
N
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Febris (Demam) merupakan keadaan ketika individual mengalami
atauberisikomengalami kenaikan suhu tubuh terus menerus lebih dari 37,8
°Cperoral atau37,9°C perrectal karena faktor eksternal (Tamsuri 2016). Suhu
tubuh dapat dikatakannormal apabila suhu 36,5 °C – 37,5 °C. Febris terjadi bila
berbagai proses infeksi dan non infeksi dan berinteraksi dengan mekanisme
hospes. Penigkatan suhudiatasnormal (37,2 °C) sudah dapat dikatakan bahwa
pasien mengalami demam. (Festy.2020).
B. Tujuan penulisan
1. tujuan umum
Bertujuan memberikan tambahan wawasan tentang materi penyakit mengenai
febris kepada para pelajar khususnya bidang Kesehatan
2.Tujuan Khusus
a. Dapat mengetahui penyakit febris.
b. Memahami mekanisme terjadinya febris.
c. Dapat memahami penulisan asuhan keperawatan dengan diagnosa medisfebris.
d. Mengidentifikasi tindakan kompres yang tepat pada saat terjadi febris.
e. Menganalisa pengaruh pemberian kompres terhadap perubahan suhu
C. Ruang lingkup
Menurut World Health Organzation (WHO) memperkirakan jumlah kasus
demam diseluruh dunia mencapai 16 – 33 juta dengan 500 – 600 ribu
kematian tiap tahunnya (WHO, 2019). Dan Di Indonesia anak yang berusia
dibawah 5 tahun atau anak balita diketahui sebesar 31% yang mengalami
demam dan sebesar 37% pada anak yang berusia 6-23 bulan yang lebih
mudah mengalami demam dan sebesar 74%yang dibawa ke fasilitas
kesehatan (Kemenkes RI, 2018) .
D. Metode penulisan
Metode yang digunakan penulis adalah metode deskriptif karena
menggambarkan hasil dari asuhan keperawatan yang menyajikan fakta
sistematik dan menitik beratkan pada salah satu masalah prioritas utama
yang disertai dengan analisis yang aktual yang dialami pasien. Jadi,
penulis melakukan metode penulisan dengan mengambarkan asuhan
keperawatan pada pasien penyakit febris, dengan cara mengumpulkan
data secara sistematik sehingga mudah dipahami.
E. Sistematika penulisan
Penyusun laporan tugas akhir ini terdiri dari lima bab yang disusunsecarasistematis
dengan urutan sebagai berikut :
1. Bab Satu berisi tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, tujuan,
metode yang digunakan dalam penulisan dan sistematika dari penulisan
2. Bab Dua berisi tentang dasar teori yang terbagi menjadi dua bahasan, yang
pertama yaitu konsep dasar penyakit konsep dasar keperawatan
3. Bab Tiga berisi tentang tinjauan kasus yang terdiri dari pengkajian, diagnosa
keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi
4. Bab Empat berisi tentang pembahasan yaitu membahas tentang adanya
kesenjangan antara teori dan penerapan langsung dilapangan.
5. Bab Lima merupakan bab penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran
BAB 2
PENDAHULUA
N
CRÉDITOS: Esta plantilla para presentaciones es una creación de Slidesgo, e
incluye iconos de Flaticon, e infografías e imágenes de Freepik
BAB II PENDAHULUAN
A. Konsep dasar medis
1. Definisi
Febris atau Demam adalah kenaikan suhu tubuh yang ditengahi oleh kenaikan titik ambang
regulasi panas hipotalamus. Dan dapat terjadi bila berbagai proses infeksi dan non infeksi
berinteraksi dengan mekanisme pertahanan hospes (Twisti ayani & Wintari, 2017).
2. Anatomi dan fisiologi
Hipotalamus merupakan bagian ujung anterior diensefalon dan di depan nucleus
interpedunkularis. Hipotalamus terbagi dalam berbagai inti dan dareah inti. Hipotalamus terletak
pada anterior dan inferior thalamus. Berfungsi mengontrol dan mengatur system saraf autonom,
Pengaturan diri terhadap homeostatic, sangat kuat dengan emosi dan dasar pengantaran tulang,
Sangat penting berpengaruh antara system syaraf dan endokrin. Hipotalamus juga bekerjasama
dengan hipofisis untuk mempertahankan keseimbangan cairan, mempertahankan pengaturan suhu
tubuh melalui peningkatan vasokonstriksi atau vasodilatasi dan mempengaruhi sekresi hormonal
dengan kelenjar hipofisis. Hipotalamus juga sebagai pusat lapar dan mengontrol berat badan.
Sebagai pengatur tidur, tekanan darah, perilaku agresif dan seksual dan pusat respons emosional
(rasa malu, marah, depresi, panic dan takut).Adapun fungsi dari hipotalamus antara lain adalah:
a. Mengontrol suhu tubuh
b. Mengontrol rasa haus dan pengeluaran urin
c. Mengontrol asupan makanan
3. Etiologi
Demam sering disebabkan karena infeksi. Penyebab demam selain infeksi juga dapat
disebabkan oleh keadaan toksemia, keganasan atau reaksi terhadappemakaian obat,
juga pada gangguan pusat regulasi suhu sentral (misalnya perdarahan otak, koma).
Pada dasarnya untuk mencapai ketepatan diagnosis penyebab demam diperlukan
antara lain: ketelitian pengambilan riwayat penyekit pasien, pelaksanaan pemeriksaan
fisik, observasi perjalanan penyakit dan evaluasi pemeriksaan laboratorium, serta
penunjang lain secara tepat danholistic (Nurarif, 2015).
Demam terjadi bila pembentukan panas melebihi pengeluaran. Demam dapat
berhubungan dengan infeksi, penyakit kolagen, keganasan, penyakit metabolik
maupun penyakit lain. Demam dapat disebabkan karena kelainan dalam otak sendiri
atau zat toksik yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu, penyakit-penyakit bakteri,
tumor otak atau dehidrasi (Guyton dalamThobroni, 2015).
4.Manifestasi klinis
a. Fase 1 awal (awitan dingin menggigil) Tanda dan gejala: Peningkatan denyut jantung,
peningkatan lajudankedalaman pernapasan, mengigil akibat tegangan dan kontraksi otot,
peningkatan suhu tubuh, pengeluaran keringat berlebih, rambut padakulit berdiri, kulit pucat
dan dingin akibat vasokontriksi pembuluh darah.
b. Fase 2 (proses demam) Tanda dan gejala: Proses mengigil lenyap, kulit terasa hangat /panas,
merasa tidak panas/dingin, peningkatan nadi, peningkatan rasa haus, dehidrasi, kelemahan,
kehilangan nafsu makan (jika demammeningkat), nyeri pada otot akibat katabolisme protein.
c. Fase 3 (pemulihan) Tanda dan gejala: kulit tampak merah dan hangat, berkeringat, menggigil
ringan dan kemungkinan mengalami dehidrasi.
5.Masalah yang muncul
a. Hipertermia, kondisi hipertermia jika tidak di atasi dengan baikdapat menyebabkan seseorang
mengalami heat stroke.
b. Hipotermia, masalah yang muncul jantung dan organ vital lainnya gagal berfungsi, gangguan
sistem pernafasan, bahkan kematian.
6. Discharge Planning
Memberikan motivasi kepada pasien untuk dapat meningkatkanderajat kesehatan yang lebih baik
B.KONSEP DASAR KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Identitas klien Meliputi: nama, tempat tanggal lahir, umur, jenis kelamin,
nama orangtua, perkerjaan orang tua, alamat, suku, bangsa, agama.
b. Keluhan utama : Klien yang biasanya menderita febris mengeluh suhu
tubuh panas 37,5°C, berkeringat, mual/muntah.
c. Riwayat kesehatan sekarang : Pada umumnya didapatkan peningkatan
suhu tubuh diatas 37,5 °C. gejala febris yang biasanya yang kan timbul
menggigil, mual/muntah, berkeringat, nafsu makan berkurang, gelisah,
nyeri otot dan sendi.
d. Riwayat kesehatan dulu : Pengakjian yang ditanyakan apabila klien
pernah mengalmi penyakit sebelumnya.
e. Riwayat kesehatan keluarga : Penyakit yang pernah di derita oleh
keluarga baik itu penyakit keturunanataupun penyakit menular, ataupun
penyakit yang sama.
f. Genogram : Petunjuk anggota keluarga klien.
g. Riwayat kehamilan dan kelahiran : Meliputi prenatal, natal, postnatal,
serta data pemebrian imunisasi padaanak.
h. Riwayat sosial : Pengkajian terhadap perkembangan dan keadaan sosial
klien
i. Kebutuhan dasar
1) Makanan dan minuman, biasa klien dengan febris mengalami nafsumakan,
dan susuh untuk makan sehingga kekurang asupan nutrisi.
2) Pola tidur, biasanya klien dengan febris mengalami susah untuktidurkarena
klien merasa gelisah dan berkeringat.
3) Mandi
4) Eliminasi, klien febris biasanya susah untuk buang air besar danjugabisa
mengakibatkan terjadi konsitensi bab menjadi cair.
j. Pemeriksaan Fisik
1) Kesadaran, Biasanya kesadaran klien dengan febris 15 13, berat badanserta
tinggi badan
2) Tanda-tanda vital, head to toe, Biasa klien dengan febris suhunya37,5 °C,
nadi 80x/menit.
a) Kepala dan leher bentuk, kebersihan, ada bekas trauma atau tidak
b) Kulit, rambut, kuku, turgor kulit (baik-buruk), tidakadagangguan/kelainan.
c) Mata, umumnya mulai terlihat cekung atau tidak.
d) Telinga, hidung, tenggorokan dan mulut bentuk. kebersihan, fungsi indranya adanya gangguan atau
tidak, biasanya padakliendengan febris mukosa bibir klien akan kering dan pucat.
e) Thorak dan abdomen, biasa pernafasan cepat dandalam. Abdomen biasanya nyeri dan ada
peningkatan bising usus.
f) Sistem respirasi, umumnya fungsi pernafasan lebih cepat dandalam
g) Sistem kardiovaskuler, pada kasus ini biasanya denyut padanadinya meningkat.
h) Sistem musculoskeletal, terjadi gangguan apa tidak.
i) Sistem pernafasan, pada kasus ini tidak terdapat nafas yangtertinggal gerakan nafas dan biasanya
kesadarannya gelisah, apatisatau koma
k. Data penunjang
Biasanaya dilakukan pemeriksaan laboratorium urine, feses, darah, danbiasanya leokosit nya 10.000
(meningkat). Sedangkan Hb, Ht menurun.
l. Data pengobatan
Biasanya diberikan obat antipiretik untuk mengurangi suhu tubuhklien, seperti ibuprofen, paracetamol
(Yahya, 2018)
2. Diagnosa keperawatan
a. Hipertemi berhubungan dengan peningkatan laju metabolisme (D.0130)
b. Defisit nutrisi berhubungan dengan peningkatan kebutuhan metabolism (D.0019)
c. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan (D.0056)
d. Gangguan pola tidur berhubungan dengan hambatan lingkungan (D.0055)
3. Intervensi keperawatan
No. Diagnosa Tujuan intervensi
keperawatan
1. Hipertemi b.d. Setelah dilakukan Manajemen hipertermia
peningkatan laju tindakan Observasi
metabolisme keperawatan selama a. Identifikasi penyebab hipertermia
(D.0130) 3x 24 jam b. Monitor suhu tubuh
diharapkan c. Monitor kadar elektrolit
termoregulasi d. Monitor komplikasi
membaik, dengan e. Akibat hipertermia
kriteria hasil: Terapeutik
1. Pucat menurun a. Longgarkan atau lepaskan pakaian ketat
2. Menggigil b. Berikan cairan oral
menurun Edukasi
3. Takikardi c. Anjurkan tirah baring
menurun d. Kolaborasi
4. Suhu membaik e. Kolaborasi pemberiancairan dan elektrolit
5. Suhu kulit
membaik
No. Diagnosa Tujuan intervensi
keperawatan
2. Defisit nutrisi Setelah dilakukan Pemantuan nutrisi
b.d. tindakan keperawatan Observasi
peningkatan 3x24 jam diharapkan a. Identifikasi factor yang mempengaruhi asupan
kebutuhan status nutrisi membaik, gizi
metabolisme dengan kriteria hasil: b. Identifikasi perubhanBB
(D.0019) 1. Pola makanan c. Identifikasi kelainanpada kulit
yang dihabiskan d. Identifikasi kelainanpada rambut
2. Sariawan e. dentifikasi pola makanf. Identifikasi
berkurang kemampuanmenelan
3. Perasaan cepat f. Monitor asupan oral
kenyang menurun g. Monitor hasil laboratorium
4. Nafsu makan Terapeutik
meningkat a. Timbang BB
5. Bising usus b. Hitung perubahan BB
membaik Edukasi
c. Jelaskan tujuan danprosedur pemantauan
d. Informasikan hasil pemantauan
No. Diagnosa Tujuan intervensi
keperawatan
5. Evaluasi keperawatan
Tahap dimana perawat mengkaji respon pasien setelah dilakukanintervensi
keperawatan dan mengkaji ulang asuhan keperawatan yangtelahdilakukan
BAB III
Tinjauan kasus
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Tanggal masuk: 19 februari 2024
Ruang / kelas: Dahlia barat
No Registerasi: 2402191592
Diagnosa keperawatan: febris
1. IDENTITAS PASIEN
Nama:Ny.M Jenis kelamin: Perempuan
Status perkawinan: Menikah Agama:Islam
Suku bangsa: Betawi Pendidikan: SMA
Bahasa yang digunakan: Indonesia Pekerjaan: ibu rumah tangga
Alamat:Jl. Cililitan Kecil III Sumber Biaya: BPJS
Sumber informasi: Pasien
2. RIWAYAT KEPERAWATAN
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
1) Alasan masuk rumah sakit : demam 4 hari sebelum masuk rumah
sakit, disertai batuk+berdahak, nyeri kepala, pusing berputar,
mual, muntah 1x hari ini, lemas, setiap makan dan minum tidak bias
karena ada mual dan muntah.
2) Keluhan utama: demam sudah 4 hari naik turun sebelum masuk
rumah sakit, kepala pusing berputar, ada mual, muntah kadang,
badan terasa lemas dan batuk.
3) Kronologis Keluhan
• Faktor pencetus: demam, nyeri kepala, lemes, mual
• Timbulnya keluhan: bertahap
• Lamanya: 4 hari
• Upaya mengatasi: dating kerumah sakit, berobat
b. Riwayat kesehatan masa lalu
1) Riwayat imunisasi ( hepatitits): tidak ada
2) Riwayat alergi: tidak ada
3) Riwayat kecelakaan: tidak ada
4) Riwayat di rawat di rumah sakit: tahun 2021 pasien dirawat inap di Aster
Timur dengan UAP dd Nstemi.
5) Riwayat pemakaian obat: tidak ada
c. Riwayat Kesehatan Keluarga ( genogram)
d. Riwayat psikosisal dan spiritual
1) Adakah orang yang terdekat dengan pasien: suami
2) Interaksi dalam keluarga
-Pola komunikasi: baik, tidak ada kurangnya komunikasi
-Pembuat Keputusan: suami
-Kegiatan Kemasyarakatan: senam dan mengikuti pengajian
3) Dampak penyakit pasien terhadap keluarga: tidak bisa berkumpul dengan keluarga
4) Masalah yang mempengaruhi pasien: pasien tidak dapat mengurus keluarga
5) Mekanisme kopling terhadap stress: tidur
6) Persepsi pasien terhadap penyakitnya
-Hal yang sangat dipikirkan saat ini: ingin cepat sembuh
-Harapan setelah menjalani keperawatan: pasien mampu menjaga kesehatan
-Perubahan yang di rasakan setelah jatuh sakit: pasien merasa lemas aktivitas
terganggu
7) Tugas perkembangan menurut usia saat ini: bekerja
8) Sistem nilai kepercayaan
Nilai nilai yang bertentangan dengan kesehatan: tidak ada
Aktivitas agama / kepercayaan yang dilakukan: sholat dan berdoa
e. Kondisi lingkungan rumah ( lingkungan rumah yang mempengaruhi
kesehatan saat ini: tidak ada
f. Pola kebiasaan sehari hari sebelum sakit
1) Pola Nutrisi
• frekuensi makan: 3x/hari
• Nafsu makan: baik
• Jenis makanan dirumah: nasi dan lauk pauk
• Makanan yang tidak disukai / alergi / pantangan: tidak ada
• Kebiasaan sebelum makan:beroda
2) Pola eliminasi
1.BAK
- Frekuensi: 3xsehari
- Warna: kuning
- Keluhan yang berhubungan dengan BAK: 2xsehari
2. BAB
- Frekuensi: 2xsehari
- Waktu: tidak tentu
- Warna: coklat
- Bau: khas
- Konsistensi: padat
- Keluhan:tidak ada
- Penggunaan laxative / pencahar: tidak ada
3) Pola personal hygiene
a) Mandi
-frekuensi : 2 x/hari
- sabun : ya
b) oral hygiene
- frekuensi : 3 x/hari
- waktu : setelah makan
c) cuci rambut
- frekuensi : 2x/minggu
-shampoo : ya
4) Pola istirahat dan tidur
- lama tidur : 6 jam
-kebiasaan sebelum tidur : berdoa
-keluhan : sulit tidur
5) Pola aktivitas dan Latihan
a) Kegiatan dalam pekerjaan: memasak dan mengurus keluarga
b) Waktu bekerja : Pagi ,Siang ,Malam
c) Olah Raga : Ya
Jenisnya : senam Frekuensi : 2x/ minggu
d)Kegiatan waktu luang : berkumpul dengan keluarga
e)Keluhan dalam beraktivitas : Pergerakan tubuh
Ureum 25 mg/dl
Kalium 3,5 mmol/l
Klorida 106 mmol/l
Natrium 147 mmol/l
5. PENATALAKSANAAN
a. Nacl / 8 jam
b. PCT 3x100 mg
c. Ondan 3x8 mg iv
d. Omz 2x1 iv
e. Ambroxol 3x30 mg
f. Betahistine 24 mg tab (oral)
g. Flunarizine 5 mg tab (oral)
B.Diagnosa Keperawatan
1. Hiprtermia b.d dehidrasi
Ds: pasien mengatakan demam
pasien mengatakan lemas dan pusing
Do: kulit terasa hangat
suhu 37,8◦ C
pasien sulit tidur
Observasi:
- Monitor suhu tubuh
Terapeutik:
- longgarkan atau lepaskan pakain pasien
- berikan cairan oral
- lakukan pendingina eksternal
Edukasi:
- Anjurkan tirah baring
Kolaborasi:
- Pemberian obat analgesik dan vertigo
2. Nyeri akut b.d Agen pencedera fisiologi
Manajemen Nyeri:
Observasi:
- identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,intensitas nyeri
- identifikasi skala nyeri
- identifikasi respons nyeri non-verbal
Terapautik:
- berikan Teknik nonfarmakologi untuk mengurangu rasa nyeri
Kolaborasi:
- kolaborasi dengan pemberian obat analgesik dan vertigo
3. Resiko deficit nutrisi d.d ketidakmampuan menelan makanan faktor fisikologis (
keenganan untuk makan
Manajemen Nutrisi:
Observasi:
- identifikasi status nutrisi 01 02
Edukasi:
- Ajarkan diet yang diproramkan
Kolaborasi:
- pemberian medikasi sebelum makan
- kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah 03
kalori dan nutrein yang dibutuhkan,
jika perlu
D.Penatalaksanaan keperawatan
03
D.Penatalaksanaan keperawatan
01 pasien untuk 02
Menganjurkan memperbanyak minumair putih
21.05 1.2 S: Pasien mengatakan sudah melakukannya
O: -
10.27 2.4 Memberikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri.
H/: Mengajarkan pasien untuk melakukan teknik tarik nafas dalam
01 02
11.30 2.5 Kolaborasi dengan pemberian obat analgesik dan vertigo
H/: Pasien diberikan obat analgesik PCT 3x500mg melalui iv, obat
vertigo betahistin 24 mg tab (oral) dan Flunarizine 5 mg tab (oral)
03
D.Penatalaksanaan keperawatan
21/02/2024
21.30 3.1
01 02
Mengidentifikasi status nutrisi
H/: Pasien mengatakan nafsu makan mulai bertambah
22.00 3.3 Kolaborasi pemberian obat pereda nyeri dan obat mual muntah
H/: Mual muntah berkurang, 03
Pasien diberikan obat PCT3x500 mg dan
obat ondan 3x8
03
E.Evaluasi keperawatan
03
BAB 4
pembahasan
A.PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Implementasi pada klien Ny. M dilakukan pada tanggal 20 Februari 2024mulai jam
08.00-14.00 WIB. Implementasi dilakukan sesuai dengan intervensi yang mengacu pada
SIKI. Implementasi yang dilakukan peneliti pada klien Ny. Mpada20 Februari 2024 jam
10.00 yaitu :
• Memonitor suhu tubuh
H/: Suhu 37,8 oC
• Menyarankan pasien untuk melonggarkan atau melepaskan pakaian
H/: Pasien terlihat melonggarkan pakaiannya
• Menganjurkan pasien untuk memperbanyak minum air putih
H/: Pasien mengangguk dan mengerti saat diberitahu
• Melakukan pendinginan eksternal dengan menyarankan kompres dingin
H/: Keluarga pasien mengatakan paham cara mengkompres dengan air dingin
• Menganjurkan untuk tetap posisi tirah baring
H/: Pasien tetap dengan posisi tirah baring
D.IMPLEMENTASI KEPERAWATAN