Anda di halaman 1dari 71

DAHLIA BARAT

ASKEP ILMU
KEPERAWATAN DASAR
PENYAKIT FEBRIS
Anggota :
Dian Novianti (02228021)
Dicky Adila (02228022)
Dika Septiani (02228023)
Dwi Sapitri (02228024)
Dwi Susanti (02228025)
Egi Ayu Amaratry (02228026)
BAB 1
PENDAHULUA
N
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Febris (Demam) merupakan keadaan ketika individual mengalami
atauberisikomengalami kenaikan suhu tubuh terus menerus lebih dari 37,8
°Cperoral atau37,9°C perrectal karena faktor eksternal (Tamsuri 2016). Suhu
tubuh dapat dikatakannormal apabila suhu 36,5 °C – 37,5 °C. Febris terjadi bila
berbagai proses infeksi dan non infeksi dan berinteraksi dengan mekanisme
hospes. Penigkatan suhudiatasnormal (37,2 °C) sudah dapat dikatakan bahwa
pasien mengalami demam. (Festy.2020).
B. Tujuan penulisan

1. tujuan umum
Bertujuan memberikan tambahan wawasan tentang materi penyakit mengenai
febris kepada para pelajar khususnya bidang Kesehatan
2.Tujuan Khusus
a. Dapat mengetahui penyakit febris.
b. Memahami mekanisme terjadinya febris.
c. Dapat memahami penulisan asuhan keperawatan dengan diagnosa medisfebris.
d. Mengidentifikasi tindakan kompres yang tepat pada saat terjadi febris.
e. Menganalisa pengaruh pemberian kompres terhadap perubahan suhu
C. Ruang lingkup
Menurut World Health Organzation (WHO) memperkirakan jumlah kasus
demam diseluruh dunia mencapai 16 – 33 juta dengan 500 – 600 ribu
kematian tiap tahunnya (WHO, 2019). Dan Di Indonesia anak yang berusia
dibawah 5 tahun atau anak balita diketahui sebesar 31% yang mengalami
demam dan sebesar 37% pada anak yang berusia 6-23 bulan yang lebih
mudah mengalami demam dan sebesar 74%yang dibawa ke fasilitas
kesehatan (Kemenkes RI, 2018) .
D. Metode penulisan
Metode yang digunakan penulis adalah metode deskriptif karena
menggambarkan hasil dari asuhan keperawatan yang menyajikan fakta
sistematik dan menitik beratkan pada salah satu masalah prioritas utama
yang disertai dengan analisis yang aktual yang dialami pasien. Jadi,
penulis melakukan metode penulisan dengan mengambarkan asuhan
keperawatan pada pasien penyakit febris, dengan cara mengumpulkan
data secara sistematik sehingga mudah dipahami.
E. Sistematika penulisan
Penyusun laporan tugas akhir ini terdiri dari lima bab yang disusunsecarasistematis
dengan urutan sebagai berikut :
1. Bab Satu berisi tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, tujuan,
metode yang digunakan dalam penulisan dan sistematika dari penulisan
2. Bab Dua berisi tentang dasar teori yang terbagi menjadi dua bahasan, yang
pertama yaitu konsep dasar penyakit konsep dasar keperawatan
3. Bab Tiga berisi tentang tinjauan kasus yang terdiri dari pengkajian, diagnosa
keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi
4. Bab Empat berisi tentang pembahasan yaitu membahas tentang adanya
kesenjangan antara teori dan penerapan langsung dilapangan.
5. Bab Lima merupakan bab penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran
BAB 2
PENDAHULUA
N
CRÉDITOS: Esta plantilla para presentaciones es una creación de Slidesgo, e
incluye iconos de Flaticon, e infografías e imágenes de Freepik
BAB II PENDAHULUAN
A. Konsep dasar medis
1. Definisi
Febris atau Demam adalah kenaikan suhu tubuh yang ditengahi oleh kenaikan titik ambang
regulasi panas hipotalamus. Dan dapat terjadi bila berbagai proses infeksi dan non infeksi
berinteraksi dengan mekanisme pertahanan hospes (Twisti ayani & Wintari, 2017).
2. Anatomi dan fisiologi
Hipotalamus merupakan bagian ujung anterior diensefalon dan di depan nucleus
interpedunkularis. Hipotalamus terbagi dalam berbagai inti dan dareah inti. Hipotalamus terletak
pada anterior dan inferior thalamus. Berfungsi mengontrol dan mengatur system saraf autonom,
Pengaturan diri terhadap homeostatic, sangat kuat dengan emosi dan dasar pengantaran tulang,
Sangat penting berpengaruh antara system syaraf dan endokrin. Hipotalamus juga bekerjasama
dengan hipofisis untuk mempertahankan keseimbangan cairan, mempertahankan pengaturan suhu
tubuh melalui peningkatan vasokonstriksi atau vasodilatasi dan mempengaruhi sekresi hormonal
dengan kelenjar hipofisis. Hipotalamus juga sebagai pusat lapar dan mengontrol berat badan.
Sebagai pengatur tidur, tekanan darah, perilaku agresif dan seksual dan pusat respons emosional
(rasa malu, marah, depresi, panic dan takut).Adapun fungsi dari hipotalamus antara lain adalah:
a. Mengontrol suhu tubuh
b. Mengontrol rasa haus dan pengeluaran urin
c. Mengontrol asupan makanan
3. Etiologi
Demam sering disebabkan karena infeksi. Penyebab demam selain infeksi juga dapat
disebabkan oleh keadaan toksemia, keganasan atau reaksi terhadappemakaian obat,
juga pada gangguan pusat regulasi suhu sentral (misalnya perdarahan otak, koma).
Pada dasarnya untuk mencapai ketepatan diagnosis penyebab demam diperlukan
antara lain: ketelitian pengambilan riwayat penyekit pasien, pelaksanaan pemeriksaan
fisik, observasi perjalanan penyakit dan evaluasi pemeriksaan laboratorium, serta
penunjang lain secara tepat danholistic (Nurarif, 2015).
Demam terjadi bila pembentukan panas melebihi pengeluaran. Demam dapat
berhubungan dengan infeksi, penyakit kolagen, keganasan, penyakit metabolik
maupun penyakit lain. Demam dapat disebabkan karena kelainan dalam otak sendiri
atau zat toksik yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu, penyakit-penyakit bakteri,
tumor otak atau dehidrasi (Guyton dalamThobroni, 2015).
4.Manifestasi klinis

a. Fase 1 awal (awitan dingin menggigil) Tanda dan gejala: Peningkatan denyut jantung,
peningkatan lajudankedalaman pernapasan, mengigil akibat tegangan dan kontraksi otot,
peningkatan suhu tubuh, pengeluaran keringat berlebih, rambut padakulit berdiri, kulit pucat
dan dingin akibat vasokontriksi pembuluh darah.
b. Fase 2 (proses demam) Tanda dan gejala: Proses mengigil lenyap, kulit terasa hangat /panas,
merasa tidak panas/dingin, peningkatan nadi, peningkatan rasa haus, dehidrasi, kelemahan,
kehilangan nafsu makan (jika demammeningkat), nyeri pada otot akibat katabolisme protein.
c. Fase 3 (pemulihan) Tanda dan gejala: kulit tampak merah dan hangat, berkeringat, menggigil
ringan dan kemungkinan mengalami dehidrasi.
5.Masalah yang muncul
a. Hipertermia, kondisi hipertermia jika tidak di atasi dengan baikdapat menyebabkan seseorang
mengalami heat stroke.
b. Hipotermia, masalah yang muncul jantung dan organ vital lainnya gagal berfungsi, gangguan
sistem pernafasan, bahkan kematian.

6. Discharge Planning
Memberikan motivasi kepada pasien untuk dapat meningkatkanderajat kesehatan yang lebih baik
B.KONSEP DASAR KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Identitas klien Meliputi: nama, tempat tanggal lahir, umur, jenis kelamin,
nama orangtua, perkerjaan orang tua, alamat, suku, bangsa, agama.
b. Keluhan utama : Klien yang biasanya menderita febris mengeluh suhu
tubuh panas 37,5°C, berkeringat, mual/muntah.
c. Riwayat kesehatan sekarang : Pada umumnya didapatkan peningkatan
suhu tubuh diatas 37,5 °C. gejala febris yang biasanya yang kan timbul
menggigil, mual/muntah, berkeringat, nafsu makan berkurang, gelisah,
nyeri otot dan sendi.
d. Riwayat kesehatan dulu : Pengakjian yang ditanyakan apabila klien
pernah mengalmi penyakit sebelumnya.
e. Riwayat kesehatan keluarga : Penyakit yang pernah di derita oleh
keluarga baik itu penyakit keturunanataupun penyakit menular, ataupun
penyakit yang sama.
f. Genogram : Petunjuk anggota keluarga klien.
g. Riwayat kehamilan dan kelahiran : Meliputi prenatal, natal, postnatal,
serta data pemebrian imunisasi padaanak.
h. Riwayat sosial : Pengkajian terhadap perkembangan dan keadaan sosial
klien
i. Kebutuhan dasar
1) Makanan dan minuman, biasa klien dengan febris mengalami nafsumakan,
dan susuh untuk makan sehingga kekurang asupan nutrisi.
2) Pola tidur, biasanya klien dengan febris mengalami susah untuktidurkarena
klien merasa gelisah dan berkeringat.
3) Mandi
4) Eliminasi, klien febris biasanya susah untuk buang air besar danjugabisa
mengakibatkan terjadi konsitensi bab menjadi cair.
j. Pemeriksaan Fisik
1) Kesadaran, Biasanya kesadaran klien dengan febris 15 13, berat badanserta
tinggi badan
2) Tanda-tanda vital, head to toe, Biasa klien dengan febris suhunya37,5 °C,
nadi 80x/menit.
a) Kepala dan leher bentuk, kebersihan, ada bekas trauma atau tidak
b) Kulit, rambut, kuku, turgor kulit (baik-buruk), tidakadagangguan/kelainan.
c) Mata, umumnya mulai terlihat cekung atau tidak.
d) Telinga, hidung, tenggorokan dan mulut bentuk. kebersihan, fungsi indranya adanya gangguan atau
tidak, biasanya padakliendengan febris mukosa bibir klien akan kering dan pucat.
e) Thorak dan abdomen, biasa pernafasan cepat dandalam. Abdomen biasanya nyeri dan ada
peningkatan bising usus.
f) Sistem respirasi, umumnya fungsi pernafasan lebih cepat dandalam
g) Sistem kardiovaskuler, pada kasus ini biasanya denyut padanadinya meningkat.
h) Sistem musculoskeletal, terjadi gangguan apa tidak.
i) Sistem pernafasan, pada kasus ini tidak terdapat nafas yangtertinggal gerakan nafas dan biasanya
kesadarannya gelisah, apatisatau koma
k. Data penunjang
Biasanaya dilakukan pemeriksaan laboratorium urine, feses, darah, danbiasanya leokosit nya 10.000
(meningkat). Sedangkan Hb, Ht menurun.
l. Data pengobatan
Biasanya diberikan obat antipiretik untuk mengurangi suhu tubuhklien, seperti ibuprofen, paracetamol
(Yahya, 2018)
2. Diagnosa keperawatan
a. Hipertemi berhubungan dengan peningkatan laju metabolisme (D.0130)
b. Defisit nutrisi berhubungan dengan peningkatan kebutuhan metabolism (D.0019)
c. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan (D.0056)
d. Gangguan pola tidur berhubungan dengan hambatan lingkungan (D.0055)

3. Intervensi keperawatan
No. Diagnosa Tujuan intervensi
keperawatan
1. Hipertemi b.d. Setelah dilakukan Manajemen hipertermia
peningkatan laju tindakan Observasi
metabolisme keperawatan selama a. Identifikasi penyebab hipertermia
(D.0130) 3x 24 jam b. Monitor suhu tubuh
diharapkan c. Monitor kadar elektrolit
termoregulasi d. Monitor komplikasi
membaik, dengan e. Akibat hipertermia
kriteria hasil: Terapeutik
1. Pucat menurun a. Longgarkan atau lepaskan pakaian ketat
2. Menggigil b. Berikan cairan oral
menurun Edukasi
3. Takikardi c. Anjurkan tirah baring
menurun d. Kolaborasi
4. Suhu membaik e. Kolaborasi pemberiancairan dan elektrolit
5. Suhu kulit
membaik
No. Diagnosa Tujuan intervensi
keperawatan
2. Defisit nutrisi Setelah dilakukan Pemantuan nutrisi
b.d. tindakan keperawatan Observasi
peningkatan 3x24 jam diharapkan a. Identifikasi factor yang mempengaruhi asupan
kebutuhan status nutrisi membaik, gizi
metabolisme dengan kriteria hasil: b. Identifikasi perubhanBB
(D.0019) 1. Pola makanan c. Identifikasi kelainanpada kulit
yang dihabiskan d. Identifikasi kelainanpada rambut
2. Sariawan e. dentifikasi pola makanf. Identifikasi
berkurang kemampuanmenelan
3. Perasaan cepat f. Monitor asupan oral
kenyang menurun g. Monitor hasil laboratorium
4. Nafsu makan Terapeutik
meningkat a. Timbang BB
5. Bising usus b. Hitung perubahan BB
membaik Edukasi
c. Jelaskan tujuan danprosedur pemantauan
d. Informasikan hasil pemantauan
No. Diagnosa Tujuan intervensi
keperawatan

3. Intoleransi Setelah dilakukan tindakan Pemantauan tanda vital


aktivitas b.d keperawatan 3x24 jam Observasi
kelemahan diharapkan toleransi a. Monitor nadi (frekuensi, kekuatan, irama)
(D.0056) aktivitas meningkat, b. Monitor pernapasan(frekuensi, kedalaman)
dengan kriteria hasil: c. Monitor suhu tubuh
1. Frekuensi nadi d. Monitor oksimetri nadi
membaik
2. Kemudahan dalam Terapeutik
melakukan aktivitas a. Atur interval pemantauan sesuai kondisi
sehari – hari pasien
3. Perasaan lemah
menurun Edukasi
4. Frekuensi napas a. Jelakan tujuan dan prosedur pemantauanb.
membaik Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
No. Diagnosa Tujuan intervensi
keperawatan
4. Gangguan pola Setelah dilakukan Teknik menenangkan
tidur b.d tindakan keperawatan Observasi
hambatan 3x24 jam, diharapkan: a. Identifikasi masalah yang dihadapi
lingkungan 1. Kesejahteraan
(D.0055) fisik membaik Terapeutik
2. Perawatan sesuai b. Buat kontrak denganpasien
kebutuhan c. Ciptakan ruangan yangnyaaman dan tenang
3. Keluhan tidak
nyaman menurun Edukasi
4. Gelisah menurun a. Anjurkan teknik menenangkan hingga perasaan
5. Keluhan sulit tidur menjadi tenang
menurun
4. Implementasi keperawatan
Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana tindakanyang
telah direncanakan sebelumnya.

5. Evaluasi keperawatan
Tahap dimana perawat mengkaji respon pasien setelah dilakukanintervensi
keperawatan dan mengkaji ulang asuhan keperawatan yangtelahdilakukan
BAB III
Tinjauan kasus
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Tanggal masuk: 19 februari 2024
Ruang / kelas: Dahlia barat
No Registerasi: 2402191592
Diagnosa keperawatan: febris

1. IDENTITAS PASIEN
Nama:Ny.M Jenis kelamin: Perempuan
Status perkawinan: Menikah Agama:Islam
Suku bangsa: Betawi Pendidikan: SMA
Bahasa yang digunakan: Indonesia Pekerjaan: ibu rumah tangga
Alamat:Jl. Cililitan Kecil III Sumber Biaya: BPJS
Sumber informasi: Pasien
2. RIWAYAT KEPERAWATAN
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
1) Alasan masuk rumah sakit : demam 4 hari sebelum masuk rumah
sakit, disertai batuk+berdahak, nyeri kepala, pusing berputar,
mual, muntah 1x hari ini, lemas, setiap makan dan minum tidak bias
karena ada mual dan muntah.
2) Keluhan utama: demam sudah 4 hari naik turun sebelum masuk
rumah sakit, kepala pusing berputar, ada mual, muntah kadang,
badan terasa lemas dan batuk.
3) Kronologis Keluhan
• Faktor pencetus: demam, nyeri kepala, lemes, mual
• Timbulnya keluhan: bertahap
• Lamanya: 4 hari
• Upaya mengatasi: dating kerumah sakit, berobat
b. Riwayat kesehatan masa lalu
1) Riwayat imunisasi ( hepatitits): tidak ada
2) Riwayat alergi: tidak ada
3) Riwayat kecelakaan: tidak ada
4) Riwayat di rawat di rumah sakit: tahun 2021 pasien dirawat inap di Aster
Timur dengan UAP dd Nstemi.
5) Riwayat pemakaian obat: tidak ada
c. Riwayat Kesehatan Keluarga ( genogram)
d. Riwayat psikosisal dan spiritual
1) Adakah orang yang terdekat dengan pasien: suami
2) Interaksi dalam keluarga
-Pola komunikasi: baik, tidak ada kurangnya komunikasi
-Pembuat Keputusan: suami
-Kegiatan Kemasyarakatan: senam dan mengikuti pengajian
3) Dampak penyakit pasien terhadap keluarga: tidak bisa berkumpul dengan keluarga
4) Masalah yang mempengaruhi pasien: pasien tidak dapat mengurus keluarga
5) Mekanisme kopling terhadap stress: tidur
6) Persepsi pasien terhadap penyakitnya
-Hal yang sangat dipikirkan saat ini: ingin cepat sembuh
-Harapan setelah menjalani keperawatan: pasien mampu menjaga kesehatan
-Perubahan yang di rasakan setelah jatuh sakit: pasien merasa lemas aktivitas
terganggu
7) Tugas perkembangan menurut usia saat ini: bekerja
8) Sistem nilai kepercayaan
 Nilai nilai yang bertentangan dengan kesehatan: tidak ada
 Aktivitas agama / kepercayaan yang dilakukan: sholat dan berdoa
e. Kondisi lingkungan rumah ( lingkungan rumah yang mempengaruhi
kesehatan saat ini: tidak ada
f. Pola kebiasaan sehari hari sebelum sakit
1) Pola Nutrisi
• frekuensi makan: 3x/hari
• Nafsu makan: baik
• Jenis makanan dirumah: nasi dan lauk pauk
• Makanan yang tidak disukai / alergi / pantangan: tidak ada
• Kebiasaan sebelum makan:beroda
2) Pola eliminasi
1.BAK
- Frekuensi: 3xsehari
- Warna: kuning
- Keluhan yang berhubungan dengan BAK: 2xsehari
2. BAB
- Frekuensi: 2xsehari
- Waktu: tidak tentu
- Warna: coklat
- Bau: khas
- Konsistensi: padat
- Keluhan:tidak ada
- Penggunaan laxative / pencahar: tidak ada
3) Pola personal hygiene
a) Mandi
-frekuensi : 2 x/hari
- sabun : ya
b) oral hygiene
- frekuensi : 3 x/hari
- waktu : setelah makan
c) cuci rambut
- frekuensi : 2x/minggu
-shampoo : ya
4) Pola istirahat dan tidur
- lama tidur : 6 jam
-kebiasaan sebelum tidur : berdoa
-keluhan : sulit tidur
5) Pola aktivitas dan Latihan
a) Kegiatan dalam pekerjaan: memasak dan mengurus keluarga
b) Waktu bekerja : Pagi ,Siang ,Malam
c) Olah Raga : Ya
Jenisnya : senam Frekuensi : 2x/ minggu
d)Kegiatan waktu luang : berkumpul dengan keluarga
e)Keluhan dalam beraktivitas : Pergerakan tubuh

6) Pola kebiasaan yang mempengaruhi Kesehatan


a) merokok : tidak
b) minuman keras : tidak
c) ketergantungan obat : tidak
3. PENGKAJIAN FISIK
• Sistem Pencernaan
a. Mual : iya
b. Muntah: seuai warna makanan
c. Nafsu makan: kurang
d. Kebiasaan bab: 1-2 x/hari
e. Bising usus: <30x/menit
f. Gejala yang mengikuti: mual dan muntah
• Sistem Urgenital:
a. BAK: pola rutin 2-3 x/hari
jumlah: 100 cc / 24 jam
warna: kuning jernih
• Sistem kekebalan tubuh
a. suhu: 37,8◦ C
b. Bb sebelum sakit: 60 kg
c. Bb sesudah sakit: 58 kg
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG •Hasil laboratorium 19 Februari 2024

Gula Darah Sewaktu 89 mg/dl


Eritrosit 4,5 juta/ul
MCH 30,4 pg
MCHC 34,7 g/dl
MCV 87,7fl
HT 39%
HB 13,6 g/dl
Leukosit 9,9 ribu/ul
RDW 13,0%
Trombosit 247 ribu/ul
Kreatinin 1,09 mg/dl

Ureum 25 mg/dl
Kalium 3,5 mmol/l
Klorida 106 mmol/l
Natrium 147 mmol/l
5. PENATALAKSANAAN

a. Nacl / 8 jam
b. PCT 3x100 mg
c. Ondan 3x8 mg iv
d. Omz 2x1 iv
e. Ambroxol 3x30 mg
f. Betahistine 24 mg tab (oral)
g. Flunarizine 5 mg tab (oral)
B.Diagnosa Keperawatan
1. Hiprtermia b.d dehidrasi
Ds: pasien mengatakan demam
pasien mengatakan lemas dan pusing
Do: kulit terasa hangat
suhu 37,8◦ C
pasien sulit tidur

2. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis


Ds: pasien mengatakan nyeri kepala, pusing berputar
P: nyeri karna vertigo
Q: seperti ditusuk tusuk
R: kepala
S: 5
T: saat duduk atau menduduk
Do: pasien tampak meringis
pasien tampak gellisah, sulit tidur
3. Resiko defisit nutrisi d.d ketidakmampuan menelan makanan, faktor psikologis ( keenganan
untuk menelan maknan)
Ds: pasien mengatakan nafsu makan berkurang
pasien mengatakan mual
pasien mengatakan muntah kadang kadang
Do: pasien tampak lemas
pasien tampak mual dan muntah
c.Intervensi

1. Hipertermia b.d dehidrasi


Manajemen Hipertermi:

Observasi:
- Monitor suhu tubuh

Terapeutik:
- longgarkan atau lepaskan pakain pasien
- berikan cairan oral
- lakukan pendingina eksternal

Edukasi:
- Anjurkan tirah baring

Kolaborasi:
- Pemberian obat analgesik dan vertigo
2. Nyeri akut b.d Agen pencedera fisiologi

Manajemen Nyeri:
Observasi:
- identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,intensitas nyeri
- identifikasi skala nyeri
- identifikasi respons nyeri non-verbal
Terapautik:
- berikan Teknik nonfarmakologi untuk mengurangu rasa nyeri
Kolaborasi:
- kolaborasi dengan pemberian obat analgesik dan vertigo
3. Resiko deficit nutrisi d.d ketidakmampuan menelan makanan faktor fisikologis (
keenganan untuk makan

Manajemen Nutrisi:
Observasi:
- identifikasi status nutrisi 01 02
Edukasi:
- Ajarkan diet yang diproramkan
Kolaborasi:
- pemberian medikasi sebelum makan
- kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah 03
kalori dan nutrein yang dibutuhkan,
jika perlu
D.Penatalaksanaan keperawatan

Tgl./waktu NO DK Tindakan keperawatan dan hasil

20/02/2024 Dx1 Memonitor suhu tubuh


10.00 1.1 S: - Keluarga pasien mengatakan masih demam
- Pasien mengatakan masih lemas & pusing
O : - Akral teraba hangat, keadaan umum sakit sedang.
- tanda-tanda vital
Td: 93/57mmhg
01 N : 69x/menit
02
Rr : 20x/menit Sh : 37’8 oC Sat : 97%

10.10 1.2 Menyarankan pasien untuk melonggarkan atau melepaskan pakaian


S : Pasien mengatakan akan melakukan nya
O :Pasien terlihat melonggarkan pakaian nya

10.12 1.3 Menganjurkan pasien untuk memperbanyak minumair putih


03
S: Pasien mengatakan akan melakukan nya dan keluarga pasien juga
akan membantu untuk mengingatkan nya
O: Pasien mengangguk dan mengerti saat diberitahu
Tgl./waktu NO DK Tindakan keperawatan dan hasil

10.15 1.4 Melakukan pendinginan eksternal dengan menyarankan memberikan


kompres dingin
S: keluarga pasien mengatakan paham cara mengkompres dengan air
dingin
O: -
01 02

10.17 1.5 Menganjurkan untuk tetap dengan posisi tirah baring


S: Pasien mengatakan akan melakukannya
O: Pasien tetap dengan posisi tirah baring

03
D.Penatalaksanaan keperawatan

Tgl./waktu NO DK Tindakan keperawatan dan hasil

21/02/2024 1.1 Memonitor suhu tubuh


21.00 S: Keluarga pasien mengatakan pasien masih sedikit demam, tapi
sudah tidak pusing
O: Td: 117/61 mmHg N: 52x/menit Rr: 20x/menit Sh: 36’8 oC Sat: 98%

01 pasien untuk 02
Menganjurkan memperbanyak minumair putih
21.05 1.2 S: Pasien mengatakan sudah melakukannya
O: -

Melakukan pendinginan eksternal dengan menyarankan memberikan


21.10 1.3 kompres dingin
S: keluarga pasien mengatakan sudah mengerti dan kemarin sudah
mencoba kompres dengan air 03dingin
O: - Suhu Kemarin : 37’8 oC
- Suhu Sekarang : 36’8 oC
D.Penatalaksanaan keperawatan

Tgl./waktu NO DK Tindakan keperawatan dan hasil

21.15 1.4 Menganjurkan untuk tetap dengan posisi tirah baring


S: Pasien mengatakan tetap melakukannya
O: Pasien tetap dengan posisi tirah baring
23/03/2024
08.30 1.1 Memonitor suhu tubuh pasien
01
S: Pasien mengatakan sudah02tidak demam lagi
O: Td: 116/54 mmHg N: 56x/menit Rr: 20x/menit Sh: 36 oC Sat: 99%

20/02/2024 Dx 2 Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,


10.20 2.1 intensitas nyeri.
H/: Pasien mengatakan nyeri pada bagian kepala, nyeri seperti
ditusuk”, nyeri saat vertigo timbul
03
10.23 2.2 Mengidentifikasi skala nyeri
H/: Pasien mengatakan skala nyeri 5
D.Penatalaksanaan keperawatan

Tgl./waktu NO DK Tindakan keperawatan dan hasil

10.25 2.3 Mengidentifikasi respons nyeri non-verbal


H/: Pasien tampak meringis kesakitan

10.27 2.4 Memberikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri.
H/: Mengajarkan pasien untuk melakukan teknik tarik nafas dalam
01 02
11.30 2.5 Kolaborasi dengan pemberian obat analgesik dan vertigo
H/: Pasien diberikan obat analgesik PCT 3x500mg melalui iv, obat
vertigo betahistin 24 mg tab (oral) dan Flunarizine 5 mg tab (oral)

03
D.Penatalaksanaan keperawatan

Tgl./waktu NO DK Tindakan keperawatan dan hasil

21/02/2024 2.1 Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,


21.20 intensitas nyeri.
H/: Pasien mengatakan nyeri pada bagian kepala sudah jarang, vertigo
juga sudah jarang

21.23 2.2 01 skala nyeri 02


Mengidentifikasi
H/: Pasien mengatakan skala nyeri 2

21.25 2.3 Mengidentifikasi respons nyeri non-verbal


H/: Pasien tampak lebih tenang

22.00 2.4 Kolaborasi dengan pemberian obat analgesik dan vertigo


03
H/: Pasien diberikan obat analgesik PCT 3x500mg melalui iv, obat
vertigo betahistin 24 mg tab (oral) dan Flunarizine 5 mg tab (oral)
D.Penatalaksanaan keperawatan

Tgl./waktu NO DK Tindakan keperawatan dan hasil


23/02/2024 2.1 Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
08.35 intensitas nyeri.
H/: Pasien mengatakan sudah tidak nyeri lagi

08.37 2.2 Mengidentifikasi respons nyeri non-verbal


H/: Pasien tampak lebih tenang
01 02
20/02/2024 Dx 3
10.30 3.1 Mengidentifikasi status nutrisi
H/: Pasien mengatakan nafsu makan menurun

10.32 3.2 Ajarkan diet yang di programkan


H/: Makan makanan yang lunak dengan porsi sedikit tapi sering
03
11.30 3.3 Kolaborasi pemberian obat pereda nyeri dan obat mual muntah
H/: Pasien diberikan obat PCT 3x500 mg dan obat ondan 3x8 mg
melalui (Intravena)
D.Penatalaksanaan keperawatan

Tgl./waktu NO DK Tindakan keperawatan dan hasil


11.32 3.4 Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrien
yang dibutuhkan
H/: Mengetahui jumlah kalori dan nutrien yang tepat untuk kondisi
pasien saat ini

21/02/2024
21.30 3.1
01 02
Mengidentifikasi status nutrisi
H/: Pasien mengatakan nafsu makan mulai bertambah

21.35 3.2 Ajarkan diet yang di programkan


H/: Pasien mengatakan sudah bisa makan dan minum

22.00 3.3 Kolaborasi pemberian obat pereda nyeri dan obat mual muntah
H/: Mual muntah berkurang, 03
Pasien diberikan obat PCT3x500 mg dan
obat ondan 3x8

23/02/2024 Mengidentifikasi status nutrisi


08.40 3.1 H/: Pasien mengatakan sudah nafsu makan
E.Evaluasi keperawatan

No.DK Hari/tgl/jam Evaluasi Hasil (SOAP)


Dx 1 Selasa S:
1.2 20/02/2024 - Keluarga pasien mengatakan pasien masih demam
14.30 WIB - pasien mengatakan masih lemas dan pusing
O: Pasien tampak lemas
A: Tujuan belum tercapai, masalah belum teratasi.
P: Intervensi dilanjutkan
01 tubuh
- Monitor suhu 02
- Menyarankan pasien untuk melonggarkan atau melepaskan pakaian
- menganjurkan pasien untuk minum air putih yang banyak
- Melakukan pendinginan eksternal dengan menyarankan pasien untuk
kompres air dingin
- Menganjurkan untuk tetap dengan posisi tirah baring

1.2 Rabu 03 pasien masih sedikit demam, tapi


S: Keluarga pasien mengatakan
21/02/2024 sudah tidak pusing
08.30 WIB O: Pasien masih tampak sedikit lemas
A: Tujuan belum tercapai, masalah teratasi Sebagian
E.Evaluasi keperawatan

No.DK Hari/tgl/jam Evaluasi Hasil (SOAP)


.
P: Intervensi dilanjutkan
- Monitor suhu tubuh
- menganjurkan pasien untuk memperbanyak minumair putih
- Melakukan pendinginan eksternal dengan menyarankan pasien untuk
kompres air dingin
01 untuk tetap dengan
- Menganjurkan 02 posisi tirah baring

1.3 Jumat S: Pasien mengatakan sudah tidak demam lagi


23/02/2024 O: Pasien tampak sudah ada sedikit tenaga, dan tidak lemas lagi
A: Tujuan tercapai, masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dihentikan

03
E.Evaluasi keperawatan

No.DK Hari/tgl/jam Evaluasi Hasil (SOAP)


.
Dx 2 Selasa S: Pasien mengatakan masih nyeri bagian kepala, pasien mengatakan
2.1 20/02/2024 skala nyeri 5
14.30 O: Pasien tampak meringis
A: Tujuan belum tercapai, masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
01 lokasi, karakteristik,
- Mengidentifikasi 02 durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri.
- Mengidentifikasi skala nyeri
- Mengidentifikasi respons nyeri non-verbal
- Memberikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri.
- Kolaborasi dengan pemberian obat analgesik dan vertigo

2.2 Rabu 03 kepala sudah menurun, pasien


S: Pasien mengatakan nyeri bagian
21/02/2024 mengatakan skala nyeri 2
O: Pasien tampak sedikit lebih tenang
A: Tujuan belum tercapai, masalah teratasi sebagian
E.Evaluasi keperawatan

No.DK Hari/tgl/jam Evaluasi Hasil (SOAP)


.
P: Intervensi dilanjutkan
- Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri.
- Mengidentifikasi skala nyeri
- Mengidentifikasi respons nyeri non-verbal
01
- Kolaborasi dengan pemberian 02obat analgesik dan vertigo

2.3 Jumat S: Pasien mengatakan sudah tidak nyeri bagian kepala


23/02/2024 O: Pasien tampak lebih tenang, pasien berbaring dengan posisi seni
fawler
A: Tujuan tercapai, masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
03
E.Evaluasi keperawatan

No.DK Hari/tgl/jam Evaluasi Hasil (SOAP)


.
Dx 3 Selasa S: Pasien mengatakan nafsu makan menurun
20/2/24 O: Pasien tampak mual & muntah
14.30 WIB A: Tujuan belum tercapai, masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
- Mengidentifikasi status nutrisi
- Ajarkan diet01
yang diprogramkan02
- Kolaborasi pemberian obat pereda nyeri dan obat mual muntah
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrien
yang dibutuhkan

S: Pasien mengatakan nafsu makan mulai bertambah


O: mual & muntah berkurang
03 teratasi sebagian
A: Tujuan belum tercapai, masalah
P: Intervensi dilanjutkan
- Mengidentifikasi status nutrisi
- Ajarkan diet yang diprogramkan
- Kolaborasi pemberian obat pereda nyeri dan obat mual muntah
E.Evaluasi keperawatan

No.DK Hari/tgl/jam Evaluasi Hasil (SOAP)


.
3.3 Jumat S: Pasien mengatakan sudah nafsu makan
23/02/2024 O: Porsi makan yang dihabiskan banyak
14.30 WIB A: Tujuan tercapai, masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
01 02

03
BAB 4
pembahasan
A.PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Pengkajian pada klien Ny. M dilakukan pada tanggal 20 Februari 2024.


Klienberumur 54 tahun dengan diagnosa medis febris. Saat
pengkajian, pasienmengatakan demam naik turun sudah 4 hari,
disertai batuk + berdahak, nyeri kepala, pusing berputar, lemas, setiap
makan dan minum tidak bisa01 karena ada02mual muntahdan mual
muntah 1x hari ini. Berdasarkan hasil pengkajian pada klienNy.
Mdilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dengan hasilnya yaitu TD:
127/75mmHg, Nadi : 75x/menit, Suhu : 37,8 oC, RR : 20 x/menit,
Saturasi : 98%. Pada pengkajian klien Ny. M ditemukan data, pasien
mengatakan demamnaikturun sudah 4 hari dengan suhu 37,8 oC. Hal
ini sesuai dengan teori (E.Oswari,2006 )bahwa dikatakan demam atau
febris jika suhu tubuh seseorang menjadi lebihdari 37,5 oc
B.DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Diagnosa keperawatan Hipertermi b.d dehidrasi d.d suhu 37,8 oC


Hipertermia adalah suhu tubuh meningkat di atas rentang normal
tubuh Gejala dan tanda mayor objektif suhu tubuh di atas nilai normal
sedangkan gejala dan tanda minor yaitu kulit merah, kejang, takikardi,
takipnea dan kulit teraba hangat (SDKI, DPP PPNI, 2017). Dari hasil
pengkajian yang ditemukan pada klien Ny. M didapatkan data subjektif
yaitu pasien mengatakan demam, pasien mengatakan lemas. Data
objektif yang ditemukan kulit terasa hangat, suhu 37,8 oC, pasien sulit
tidur.
B.DIAGNOSA KEPERAWATAN

2.Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis d.d


pasien mengatakan nyeri bagian kepala Nyeri akut adalah
pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan
kerusakan jaringan aktual atau fungsional dengan onset mendadak
atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung
kurang dari 3bulan (SDKI, DPP PPNI, 2017). Dari hasil pengkajian
yang ditemukan pada klien Ny. M didapatkan data subjektif yaitu
pasien mengatakan nyeri dibagian kepala,pusing berputar. dengan P :
Nyeri karena vertigo, Q : Seperti ditusuk-tusuk, R : Kepala, S: 5, T:
Saat duduk atau menunduk. Data objektif yang ditemukan yaitu pasien
tampak meringis kesakitan, pasien tampak gelisah, pasien sulit tidur,
nafsu makan menurun
B.DIAGNOSA KEPERAWATAN

3. Risiko Defisit Nutrisi d.d ketidakmampuan menelan makanan, faktor


psikolgis(Keengganan untuk makan). Berisiko mengalami asupan
nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme (SDKI,
DPP PPNI, 2017). Dari hasil pengkajian yang ditemukan pada klien
Ny. M didapatkan data subjektif yaitu pasien mengatakan nafsu makan
berkurang, pasien mengatakan mual, pasien mengatakan muntah
kadang-kadang. Data objektif yang ditemukan pasien tampak lemas,
pasien tampak mual muntah
C.INTERVENSI KEPERAWATAN

1.Pada masalah keperawatan Hipertermia yang dilakukan pada klien


Ny. M, intervensinya yaitu Observasi : Monitor suhu tubuh. Terapeutik :
Longgarkanataulepaskan pakaian pasien, berikan cairan oral, lakukan
pendinginan eksternal (Mis. Kompres dingin pada dahi). Edukasi :
Anjurkan tirah baring. Kolaborasi : Kolaborasi penggunaan obat
antipiretik.
2.Pada masalah keperawatan Nyeri Akut yang dilakukan pada Ny. M,
intervensinya yaitu Observasi : Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri., Identifikasi skala nyeri, Identifikasi
respons nyeri non-verbal. Terapeutik : Berikan teknik non farmakologi
untuk mengurangi rasa nyeri. Kolaborasi : Kolaborasi dengan
pemberian obat analgesik, dan vertigo.
C.INTERVENSI KEPERAWATAN

3.Pada masalah keperawatan Resiko Defisit Nutrisi yang dilakukan


pada Ny. M, intervensinya yaitu Observasi : Identifikasi status nutrisi.
Edukasi : Ajarkandiet yang diprogramkan. Kolaborasi : Kolaborasi
pemberian medikasi sebelummakan(Mis. Pereda nyeri, antimetik),
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukanjulahkalori dan nutrien
yang dibutuhkan
D.IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Implementasi pada klien Ny. M dilakukan pada tanggal 20 Februari 2024mulai jam
08.00-14.00 WIB. Implementasi dilakukan sesuai dengan intervensi yang mengacu pada
SIKI. Implementasi yang dilakukan peneliti pada klien Ny. Mpada20 Februari 2024 jam
10.00 yaitu :
• Memonitor suhu tubuh
H/: Suhu 37,8 oC
• Menyarankan pasien untuk melonggarkan atau melepaskan pakaian
H/: Pasien terlihat melonggarkan pakaiannya
• Menganjurkan pasien untuk memperbanyak minum air putih
H/: Pasien mengangguk dan mengerti saat diberitahu
• Melakukan pendinginan eksternal dengan menyarankan kompres dingin
H/: Keluarga pasien mengatakan paham cara mengkompres dengan air dingin
• Menganjurkan untuk tetap posisi tirah baring
H/: Pasien tetap dengan posisi tirah baring
D.IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Pada jam 10.30 peneliti melakukan tindakan implementasi :


• Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitasnyeri.
H/: Pasien mengatakan nyeri pada bagian kepala, nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri saat
vertigo muncul
• Mengidentifikasi skala nyeri
H/: Pasien mengatakan skala nyeri 5
• Mengidentifikasi respons nyeri non-verbal
H/: Pasien tampak meringis kesakitan
• Memberikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
H/: Mengajarkan pasien untuk melakukan teknik tarik nafas dalam
• Kolaborasi dengan pemberian obat analgesik dan vertigo
H/: Paisien diberikan obat analgesik PCT 3x500mg melalui iv, dan diberikanobat
betahistin 24 mg tab melalui oral
D.IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Pada jam 11.30 peneliti melakukan tindakan implementasi :


• Mengidentifikasi status nutrisi
H/: Pasien mengatakan nafsu makan menurun
• Ajarkan diet yang di programkan
H/: Makan makanan yang lunak dengan porsi sedikit tapi sering
• Kolaborasi pemberian obat pereda nyeri dan obat mual muntah
H/: Pasien diberikan obat PCT 3x500 mg dan obat ondan 3x8 mgmelalui (Intravena)
• Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan
nutrienyangdibutuhkan
H/: Mengetahui jumlah kalori dan nutrien yang tepat untuk kondisi pasiensaat ini
E.EVALUASI KEPERAWATAN

Evaluasi keperawatan merupakan tahap akhir dari rangkaian proses keperawatanyang


berguna supaya tujuan dari Tindakan keperawatan yang telah dilakukantercapai atau
perlu pendekatan lain. Evaluasi keperawatan mengukur keberhasilandari rencana dan
pelaksanaan tindakan keperawatan yang dilakukandalammemenuhi kebutuhan klien.
(Olfah & Ghofur, 2016). Hasil evaluasi yang dilakukan pada klien Ny. M terdapat
diagnosa yangteratasi selama 3 hari dilakukan asuhan keperawatan yaitu diagnosa
keperawatan Hipertermi, Nyeri Akut, Resiko Defisit Nutrisi.
BAB v
penutup
A.Kesimpulan
Febris atau Demam adalah kenaikan suhu tubuh yang ditengahi oleh
kenaikantitik ambang regulasi panas hipotalamus. Tinjauan kasus asuhan
keperawatanpadapasien dengan diagnosa medis febris:
1. Pengkajian Pengkajian pada klien Ny. M dilakukan pada tanggal 20
Februari 2024. Klien berumur 54 tahun dengan diagnosa medis febris. Saat
pengkajian, pasienmengatakan demam naik turun sudah 4 hari, disertai
batuk + berdahak, nyeri kepala, pusing berputar, lemas, setiap makan dan
minum tidak bisa karenaadamual muntah dan mual muntah 1x hari ini.
Berdasarkan hasil pengkajianpadaklien Ny. M dilakukan pemeriksaan
tanda-tanda vital dengan hasilnya yaituTD: 127/75 mmHg, Nadi :
75x/menit, Suhu : 37,8 oC, RR : 20 x/menit, Saturasi : 98%.
2. Diagnosa Keperawatan Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien
febris yaitu klien Ny. M adalah:
a. Hipertermi b.d dehidrasi d.d suhu 37,8 oC ditemukan pada tanggal 20
februari 2024
b. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis d.d pasien
mengatakan nyeri bagian kepala, ditemukan pada tanggal 20 februari 2024
c. Risiko Defisit Nutrisi d.d ketidakmampuan menelan makanan,
faktorpsikolgis (Keengganan untuk makan), ditemukan pada tanggal
20februari 2024
3. Intervensi Keperawatan Intervensi yang digunakan dalam kasus pada klien
Ny. M disesuaikan dengan diagnosa yang ditegakkan dan disesuaikan dengan
menyesuaikan keluhan dan kondisi pada klien. Intervensi yang dilakukan oleh
peneliti adalahintervensi yang dilakukan secara mandiri atau kolaborasi.
4. Implementasi Keperawatan Implementasi keperawatan dilaksanakan sesuai
dengan intervensi keperawatan yang telah disusun. Implementasi pada kasus
klien Ny. M telah dilaksanakan sesuai dengan intervensi yang telah
disuseaikan peneliti.

5. Evaluasi Akhir dari proses keperawatan adalah evaluasi


terhadapasuhankeperawatan yang diberikan. Evaluasi yang dilakukan oleh
peneliti pada klien Ny. M selama 3 hari perawatan dan dibuat dalam bentuk
Subjective (Subjektif), Objective (Objektif), Assesment (Penilaian) dan Planning
(Perencanaan) ataudisingkat dengan SOAP. Evaluasi pada klien Ny. M semua
masalah teratasi.
B. Saran
1. Bagi Peneliti Hasil penelitian yang peneliti dapatkan dapat menjadi bahan
acuan danmenjadi bahan pertimbangan pada penelitian selanjutnya dalam
melakukan penelitianpada klien dengan kasus febris.
2. Bagi tempat peneliti Studi kasus pada klien Ny. M dengan penyakit febris
dapat menjadi acuanbagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan
secara professional dankomprehensif.
3. Bagi Perkembangan Ilmu Keperawatan Hasil penelitian ini diharapkan agar
menambah ilmu pengetahuan dalambidangkeperawatan khususnya dalam
pelaksanaan keperawatan pada kliendenganpenyakit febris secara
komprehensif dan mengikuti perkembanganilmukeperawatan yang terbaru.

Anda mungkin juga menyukai