DENGAN DEMAM
A. DASAR SURAT
B. DEFINISI DEMAM
Demam adalah keadaan dimana terjadi kenaikan suhu hingga 380 C atau
lebih.Ada juga yang yang mengambil batasan lebih dari
37,80C.Sedangkan bila suhu tubuh lebih dari 400C disebut demam tinggi
(hiperpireksia)(Julia, 2000).
D. MANIFESTASI KLINIS
tanda dan gejala demam antara lain :
1. Anak rewel (suhu lebih tinggi dari 37,8 C – 40 C)
2. Kulit kemerahan
3. Hangat pada sentuhan
4. Peningkatan frekuensi pernapasan
5. Menggigil
6. Dehidrasi
7. Kehilangan nafsu makan
Banyak gejala yang menyertai demam termasuk gejala nyeri punggung,
anoreksia dan somlolen. Batasan mayornya yaitu suhu tubuh lebih tinggi
dari 37,5 ºC-40ºC, kulit hangat, takichardi, sedangkan batasan karakteristik
minor yang muncul yaitu kulit kemerahan, peningkatan kedalaman
pernapasan, menggigil/merinding perasaan hangat dan dingin, nyeri dan
sakit yang spesifik atau umum (misal: sakit kepala verigo), keletihan,
kelemahan, dan berkeringat (Isselbacher. 1999, Carpenito. 2000)
E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
F. PENATALAKSANAAN MEDIS
Tindakan farmakologis yang dapat dilakukan yaitu memberikanantipiretik
berupa:
1). ParacetamolParacetamol atau acetaminophen merupakan obat pilihan
pertama untuk menurunkan suhu tubuh. Dosis yang diberikan antara
10-15 mg/Kg BB akan menurunkan demam dalam waktu 30 menit
dengan puncak pada 2 jam setelah pemberian. Demam dapat muncul
kembali dalam waktu 3-4 jam.Paracetamol
2).IbuprofenIbuprofen merupakan obat penurun demam yang juga
memiliki efek antiperadangan. Ibuprofen merupakan pilihan kedua
pada demam, bila alergi terhadap parasetamol. Ibuprofen dapat
diberikan ulang dengan jarak antara 6-8 jam dari dosis sebelumnya.
Untuk penurun panas dapat dicapai dengan dosis 5mg/Kg BB.
INTERVENSI
Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi atau inflamasi
Tujuan :Suhu tubuh dalam batas normal (36.5 º ).
Kriteria hasil:
a. Suhu dalam batas normal
b. Bebas dari kedinginan
c. Tidak mengalami komplikasi
Intervensi :
a. Pantau suhu pasien (derajad dan pola),perhatian menggigil/ diaphoresis
b. Berikan kompres air hangat untuk merangsang penurunan panas atau
demam
c. Kolaborasi memberikan antipiretik2. Resiko defisit volume cairan yang
berhubungan dengan intake tidak adekuat dan diaporesis (Doenges,
2000).
Tujuan :
Defisit volume cairan dapat diatasi.
Kriteria hasil :Mempertahankan cairan dan elektrolit dalam tubuh.
Intervensi :
a. kaji masukan dan haluaran cairan,
b. kaji tanda- tanda vital pasien,
c. ajarkan pasien pentingnya mempertahankan masukan yang adekuat
(sedikitnya 2000 ml / hari, kecualiterdapat kontra indikasi penyakit
jantung atau ginjal),
d. kaji tanda dan gejala dini defisit volume cairan (mukosa bibir kering,
penurunan berat badan).
e. Timbang berat badan setiap hari.
3. Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan anoreksia (Carpenito, 1999).
Tujuan :
Kebutuhan nutrisi terpenuhi.
Kriteria hasil :Berat badan normal, nafsu makan ada /
bertambah.Intervensi :
a. timbang berat badan pasien setiap hari
b. jelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat beri diet lunak,
c. ajarkan pasien untuk makan sedikit tapi sering,
d. pertahankam kebersihan mulut dengan baik,e. sajikan makanan dalam
bentuk yang menarik
7.RencanaKeperawatan
8. Evaluasi
1)Respon klien
2)Alat kompres terpasang dengan benar
3)Suhu tubuh klien membaik.
9. Dokumentasi
1)Waktu pelaksanaan
2)Catat hasil dokumentasi setiap tindakan yang dilakukan dan di
evaluasidan catat nama perawat yang melaksanakan
DAFTAR PUSTAKA
Sumijati M.E, dkk. 2000. Asuhan Keperawatan Pada Kasus Penyakit Yang Lazim
Terjadi Pada Anak.PERKANI : Surabaya
Wahidiyat Iskandar. 1995. Ilmu Kesehatan Anak Edisi 2. Info Medika : Jakarta
Lynda juall, Carpenito, 2000, Buku Saku Diagnosa Keperawatan / Lynda juall
Carpenito, Editor Edisi Bahasa Indonesia, Monica Ester (Edisi 8), Jakarta: EGC.