HIPERTERMI
A. Definisi
Hipertemi dapat disebabkan karena gangguan otak atau akibat bahan toksik
yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu. Zat yang dapat menyebabkan
efek perangsangan terhadap pusat pengaturan suhu sehingga menyebabkan
demam yang disebut pirogen. Zat pirogen ini dapat berupa protein, dan zat
lain. Terutama toksin polisakarida, yang dilepas oleh bakteri toksi/pirogen
yang dihasilkan dari degenerasi jaringan tubuh dapat menyebabkan demam
selama keadaan sakit (Julia, 2000).
Faktor penyebabnya:
Dehidrasi
Pengobatan/ anesthesia
Proses Terjadinya:
Substansi yang menyebabkan deman disebut pirogen dan berasal baik dari
oksigen maupun endogen. Mayoritas pirogen endogen adalah mikroorganisme
atau toksik, pirogen endogen adalah polipeptida yang dihasilkan oleh jenis sel
penjamu terutama monosit, makrofag, pirogen memasuki sirkulasi dan
menyebabkan demam pada tingkat termoregulasi di hipotalamus, Guyton
(1990).
C. Pathway
D. Gejala hipertermia
Pusing
Lemah
Mual
Sakit kepala
E. Manifestasi Klinis
1. Suhu tinggi 37,8 °C (100 °F) per oral atau 38,8 °C (101 °F)
2. Takikardia
4. Mengigil
5. Dehidrasi
7. Pernafasan cepat
8. Mulut kering
F. Komplikasi
2. Kematian
G. Pemeriksaan Laboraturium
2. Pemeriksan urine
3. Uji widal: suatu reaksi oglufinasi antara antigen dan antibodi untuk
pasien hypoid
4. Pemeriksan elektrolit: Na, K, Cl
5. Iji torniquet
H. Penatalaksaan
Penatalaksanaan Keperawatan
I. Penatalaksanaan Medis
Hipertermi Pengkajian
Merupakan tahap awal dan dasar utama dari proses keperawatan yang
bertujuan untuk mengumpulkan data-data. Tahap pengkajian terdiri atas:
pengumpulan data, analias data, merumuskan masalah, analisa masalah.
(Lismidar, 1990)
Data subjektik
Data objektif
Takikardia
Diagnosa Keperawatan
Perencanaan
Hipertermi
Tujuan
Kriteria hasil
Rencana tindakan
Evaluasi