Disusun Oleh :
DENPASAR
2023
1.DEFINISI
a)Keadaan suhu tubuh seseorang yang meningkat di atas rentang normalnya.(nic noc.2007).
b)Keadaan dimana seorang individu mengalami peningkatan suhu tubuh atas 37,8°C peroral atau
38,8C perrektal karena faktor eksternal (Carpenito, 1995).
c)Hipertermi adalah peningkatan suhu tubuh inti akibat kehilangan mekanisme termorgulasi.
(ensiklopedia keperawatan).
Jadi hipertermi adalah keadaan suhu tubuh seseorang yang meningkat diatas rentang normalnya
karena faktor eksternal atau akibat kehilangan mekanisme termorgulasi.
2.KLASIFIKASI HIPERTERMI
1.Subjektif
Mual
2.Objektif
Kulit memerah
Suhu tubuh meningkat
Kejang/konvulsi
Kulit hangat bila disentuh
Takikardia
Fase – fase terjadinya hipertermi :
Fase I : Awal
3.ETIOLOGI
Hipertermidapat disebabkan gangguan otak atau akibat bahan toksik yang mempengaruhi pusat
pengaturan suhu. Zat yang dapat menyebabkan efek perangsangan terhadap pusat pengaturan suhu
sehingga menyebabkan demam disebut pirogen. Zat pirogen ini dapat berupa protein,pecahan protein
dan zat lain. Terutama toksin polisakarida yang dilepas oleh bakteri toksik / pirogen yang dihasilkan
dari degenerasi jaringan tubuh dapat menyebabkan demam selama keadaan sakit.
Faktor penyebabnya :
a). Dehidrasi.
b). Penyakit atau trauma.
c). Ketidakmampuan atau menurunnya kemampuan untuk berkeringat.
d). Pakaian yang tidak tepat.
e). Kecepatan metabolisme meningkat.
g).Terpajan pada lingkungan yang panas (jangka panjang).
h).Aktivitas yang berlebihan.
f). Pengobatan/anesthesia.
Batasan Karakteristik
1. Mayor (Harus Terdapat)
a). Suhu lebih tinggi dari 37,80C per oral atau 38,80C per rektal.
b). Kulit hangat.
c). Takikardia.
2. Minor (Mungkin Terjadi)
a) Kulit kemerahan.
b) Peningkatan kedalaman pernapasan.
c) Menggigil atau merinding .
d) Dehidrasi.
e) Sakit dan nyeri yang spesifik atau umum (misalnya: sakit, malaise/ kelelahan)
f) Kehilangan nafsu makan.
Proses Terjadinya
Substansi yang menyebabkan demam disebut pirogen dan berasal baik dari oksigen maupun
endogen. Mayoritas pirogen endogen adalah mikroorganisme atau toksik, pirogen endogen adalah
polipeptida yang dihasilkan oleh jenis sel penjamu terutama monosit, makrofag, pirogen memasuki
sirkulasi dan menyebabkan demam pada tingkat termoregulasi di hipotalamus. Peningkatan kecepatan
dan pireksi atau demam akan engarah pada meningkatnya kehilangan cairan dan elektrolit, padahal
cairan dan elektrolit dibutuhkan dalam metabolisme di otak untuk menjaga keseimbangan
termoregulasi di hipotalamus anterior. Apabila seseorang kehilangan cairan dan elektrolit (dehidrasi),
maka elektrolit-elektrolit yang ada pada pembuluh darah berkurang padahal dalam proses
metabolisme di hipotalamus anterior membutuhkan elektrolit tersebut, sehingga kekurangan cairan
dan elektrolit mempengaruhi fungsi hipotalamus anterior dalam mempertahankan keseimbangan
termoregulasi dan akhirnya menyebabkan peningkatan suhu tubuh.Akibat bila tidak ditanggulangi
adalah pasien dapat mengalami kejang serta demam.
4.PATOFISIOLOGI
Suhu tubuh kita dalam keadaan normal dipertahankan di kisaran 37°C oleh pusat pengatur
suhu di dalam otak yaitu hipotalamus. Pusat pengatur suhu tersebut selalu menjaga keseimbangan
antara jumlah panas yang diproduksi tubuh dari metabolisme dengan panas yang dilepas melalui kulit
dan paru,sehingga suhu tubuh dapat dipertahankan dalam kisaran normal. Walaupun demikian, suhu
tubuh kita memiliki fluktuasi harian yaitu sedikit lebih tinggi, pada sore hari jika dibandingkan pagi
harinya. Selain itu terdapat pula kondisi “demam” lainnya namun yang tidak disebabkan oleh
kenaikan set point di pusat pengatur suhu di otak, yaitu dikenal sebagai hipertermia. Pada hipertermia,
terdapat kenaikan suhu tubuh yang tinggi yang disebabkan oleh peningkatan suhu inti tubuh secara
berlebihan sehingga terjadi kegagalan mekanisme pelepasan panas. Hipertermia antara lain dijumpai
pada heat stroke (tersengat panasnya udara lingkungan), aktivitas fisik yang berlebihan pada cuaca
panas serta dikarenakan efek dari beberapa jenis obat-obatan seperti ekstasi.
PATWAY HIPERTERMI
5.PEMERIKSAAN PENUNJANG
a)Pemeriksaan Darah Lengkap Pemeriksaan Darah Lengkap (Complete Blood Count / CBC) untuk
mengindetifikasi kemungkinan terjadinya resiko infeksi.
6.PENATALAKSANAAN MEDIS
Yaitu tindakan yang diberikan meliputi :
Pola aktivitas
Pola aktivitas klien selama terkena hipertermi
Pola istirahat
Pola istirahat klien selama hipertermi.
Pola nutrisi
Pola nutrisi klien meliputi makan,minum dll
C.PEMERIKSAAN FISIK
1.Keadaan umum
2.Tanda-tanda vital
a.Tensi
b.Nadi
c.Respirasi
d.Suhu
3.Pemeriksaan kepala
4.Pemeriksaan leher
5.Pemeriksaan Ekstrimitas atas dan bawah
6.Pemeriksaan kulit
7.pemeriksaan dada
8.pemeriksaan abdomen
9.pemeriksaan genetalia
B.DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.Hiperemi berhubungan dengan ketidakadekuatan termoregulasi suhu.
2.Hipertermi berhubungan dengan peningkatan metabolisme.
3.Hiperemi berhubungan dengan ketidakcukupan hidrasi untuk aktivitas yang berat yang ditandai
dengan pasien mengeluh haus, badan pasien panas, dehidrasi dan mukosa bibir kering.
C.INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Diagnosa : Hipertermi berhubungan dengan ketidakuatan termoregulasi suhu.
2. Tujuan : Suhu tubuh tidak panas lagi.
3. Kriteria Hasil : Suhu tubuh dalam rentang normal
N INTERVENSI RASIONAL
O
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito,Lynda Jual.2006
Tarwanto, Wartonah. 2006. Kebutuhan dasar manusia dan proses keperawatan edisi3
Salemba:Medika.