Anda di halaman 1dari 11

10 PENYAKIT MENULAR

1. Polio

Penyakit yang menyerang tubuh terutama pada bagian otot dan syaraf yang dapat
mengakibatkan pelemahan otot yang bersifat permanen. Akhirnya tubuh dapat mengalami
kelumpuhan bahkan hingga kematian. Penyakit ini disebabkan oleh virus polio yang sangat
menular.

Penularan

Kontak langsung dengan penderita polio.


Secara oral melalui ludah penderita polio.
Virus masuk melalui mulut dan hidung.
Bepergian ke daerah yang masih banyak terjadi polio dengan sistem daya tahan
tubuh yang lemah.

Cara Pencegahan

Vaksin polio ketika masih usia anak-anak.

2. Ebola

Penyakit yang belakangan ini menjadi perbinacangan hangat adalah penyakit yang
disebabkan oleh virus mematikan dari genus ebolavirus. Gejala yang terjadi biasanya adalah
demam, sakit kepala, nyeri otot, muntah, dan pada akhirnya akan mengakibatkan
peradangan hati, rusaknya ginjal, serta turunnya jumlahtrombosit secara drastis. Sampai
saat ini vaksin untuk ebola belum dapat ditemukan.

Penularan

Kontak langsung dengan penderita, atau melalui cairan tubuh.

Cara Pencegahan

Hindari bepergian ke daerah rawan Ebola


Menghindari kontak langsung dengan penderita. Aplagi terkena cairan tubuhnya
seperti ludah, kotoran, ataupun keringat.
Jika terpaksa harus kontak angsung dengn penderita, gunakan pengaman tubuh
seperti sarung tangan dan masker.

3. AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndorme)

AIDS adalah penyakit yang menyerang pada sel-sel darah putih yang bertugas untuk
membentuk kekebalan tubuh. Akibatnya, daya tahan tubuh menjadi merosot dan sangat
mudah dihinggapi berbagai macam penyakit. AIDS dapat menyebabkan kematian.

Penularan
Melalui hubugan seksual dengan penderita AIDS
Melalui cairan tubuh
Melalui transfusi darah
Ditularkan oleh ibu yang tengah mengandung pada bayi yang dikandungnya.

Cara Pencegahan

Hindari kontak dengan cairan tubuh penderita AIDS, seperti sperma, air liur, air seni,
darah, dan cairan tubuh penderita lainnya.
Bagi wanita hamil, jauhkanlah diri dari oenderita AIDS, karena akan sangat
berbahaya bagi dirinya dan bayi yang dikandungnya.
Pemisahan benda-benda pribadi dengan penderita AIDS.

4. DBD (Demam Berdarah Dengue)

DBD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk
Aedes aegeypti Betina. Gejala yang umum terjadi adalah demam tinggi pada beberapa hari,
sakit pada persendian, munculnya bintik-bintik merah, turunnya trombosit secara drastis,
dan bisa terjadi pendarahan.

Penularan

Ditularkan melalui gigitan nyamuk betina Aedes aegepty betina

Cara Pencegahan

Membersihkan genangan air di sekitar rumah agar terbebas dari nyamuk Aedes
aegepty.
Menutup tempat-tempat penyimpanan air.
Menguras bak mandi minimal satu minggu sekali
Memebersihkan pekarangan rumah dari barang-barang bekas yang berpotensi
sebagai tempat perkembangan jentik nyamuk.

5. Rabies

Penyakit rabies adalah penyakit yang menyerang sistem syaraf pusat pada manusia maupun
hewan berdarah panas. Penyakit ini disebabkan oleh virus rabies, dan ditularkan pada
manusia melalui hewan (anjing, kucing, atau kera).

Penularan

Melalui gigitan hewan atau luka terbuka.

Cara Pencegahan

Menghindari gigitan hewan atau luka terbuka pada hewan.

6. Panu
Tidak disangka penyakit kulit yang sering dianggap ringan ini adalah penyakit menular. Panu
menjadikan kulit kita memiliki bercak-bercak putih yang kadang terasa gatal.

Penularan :

Bisa karena jamur di handuk lembab ataupun tidak menjaga kebersihan tubuh.
Tertular dari penderita panu lain.

Cara Pencegahan

Menjaga kebersihan tubuh. Cara termudah adalah dengan mandi setiap hari.
Menghindari pemakaian handuk secara bergantian.
Menjemur handuk setelah dipakai
Mencuci handuk minimal satu minggu sekali.

7. Malaria

Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit plasmodium. Parasit ini dibawa
dan disebarkan oleh nyamuk anopheles. Penderita akan mengalami demam tinggi,
menggigil, nyeri bagian tubuh serta mual hingga muntah-muntah.

Penularan

Melalui nyamuk anopheles.

Cara Pencegahan

Menghindari gigitan nyamuk dengan berbagai cara. Memakai pakaian panjang, atau
menggunakan kelambu jika berada di rumah.
Konsultasikan dahulu dengan dokter sebelum bepergian ke daerah yang marak
terjadi malaria.

8. Cacingan

Cacingan adalah penyakit yang masih marak di Indonesia. Hal ini dapat disebabkan karena
kurangnya kesadaran dalam menerapkan pola hidup sehat dan sanitasi yang buruk. Pada
penderita cacingan, akan ditemukan cacing pada tubuhnya, biasanya cacing ini dapat
dikeluarkan lewat buang air besar, ataupun dari mulut dan hidung.

Penularan

Telur cacing dapat masuk melalui kuku dan tangan yang tidak bersih
Makanan yang ridak dibersihkan dengan baik sebelum dimasak

Cara Pencegahan
Mencuci tangan dengan baik setelah dan sebelum beraktifitas di luar rungan, begitu
juga ketika akan makan.
Memastikan kebersihan makanan sebelum dimasak
Memotong kuku dan tidak membiasakan memanjangkan kuku
Rutin membersihkan WC setiap hari
Menjaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan

9. Toksoplasmosis

Penyakit ini disebabkan oleh parasit jenis protozoa dari kelas Toxoplasmea. Infeksi parasit
ini menyebabkan peradangan bada beberapa oran tubuh seperti kulit, kelenjar getah
bening, jantung, paru-paru, bahkan otak dan selaput otak. Biasanya ditularkan melalui
hewan seperti kucing, anjing dan hewan lainnya.

Penularan

Melalui tinja kucing atau kotoran hewan perantara lain yang terkontaminasi ookista
toxoplasma.
Kontak langsung kulit dengan hewanperantara yang terluka.
Penularan dari ibu hamil kepada bayi yang masih dikandungnya.

Cara Pencegahan

Memasak makanan dan minuman dengan sempurna


Mengobati atau menghindari hewan perantara yang sakit
Menjaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan sekitar

10. Disentri Hasiler

Bakteri patogen menjadi penyebab infeksi pada usus besar dan menjadikan tubuh terkena
disentri hasiler. Gejala wal biasanya demam tinggi, mual muntah, diare hebat hingga keluar
lendir dan darah bersamaan dengan kotoran.

Penularan

Karena kuman dan bakteri patogen yang masuk ke dalam sistem pencernaan melalui
mulut.
Cara pencegahan

Memastikan seluruh makanan yang akan dimakan bersih


Mencuci tangan secara teratur terutama setelah beraktifitas, dan sebelum juga
setelah makan
Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
Memasak air minum
Tidak menggunakan air mentah dalam masakan
10 PENYAKIT TIDAK MENULAR

1. Sariawan

Kelihatannya memang merupakan penyakit yang ringan di mana sebab utamanya yang
paling sering kita tahu adalah akibat dari kekurangan vitamin C. Penyakit ini sebetulnya
merupakan adanya kelainan yang terjadi pada selaput lendir mulut. Bentuknya berupa luka
cekung dan terlihat seperti bercak dengan warna putih agak kuning.

Sariawan ini bisa timbul secara tiba-tiba, namun banyak juga yang mengalaminya
dikarenakan tak sengaja bagian dalam bibir yang tergigit saat mengunyah makanan.
Ternyata, wanita adalah yang paling gampang terkena penyakit ini ketimbang pria. Alergi,
kekurangan zat besi, tak terjaganya kebersihan mulut, gangguan pencernaan, tubuh yang
sedang tak fit, dan faktor psikologi merupakan penyebab-penyebab lainnya.

Sebagian orang masih mengira bahwa sariawan bisa saja menular, apalagi kalau makan dari
sendok yang sama atau minum dari gelas yang sama. Padahal, penyakit kekurangan vitamin
C ini tidak termasuk penyakit menular sama sekali. Hanya saja, jika sariawan dapat bertahan
selama 2 minggu-1 bulan pada tempat yang sama, hati-hati ini adalah gejala awal kanker
rongga mulut.

Pencegahan

Untuk menjaga supaya tidak terkena penyakit sariawan ini, sebaiknya Anda:

Rajin menyikat gigi serta berkumur untuk menjaga kebersihan mulut.


Mengonsumsi setiap hari makanan-makanan yang mengandung vitamin C tinggi.
Tidak merokok.
Membatasi makanan berkadar gula tinggi.
Berhati-hati ketika mengunyah makanan supaya tak tergigit.
Memeriksakan secara rutin akan kondisi mulut dan gigi.

2. Penyakit Celiac

Penyakit satu ini tak termasuk dalam kategori penyakit menular karena memang keadaan ini
lebih kepada pencernaan seseorang yang tak bisa mengonsumsi gluten. Gluten adalah
protein yang biasanya ada pada jelai, gandum dan gandum hitam. Seseorang yang tak dapat
mengonsumsinya biasanya akan mengalami reaksi negatif.

Penyakit ini sendiri merupakan sebuah keadaan di mana reaksi buruk dialami oleh usus
sebagai reaksi terhadap gluten pasca mengonsumsinya. Itulah mengapa, penderitanya
biasanya bakal mengalami yang namanya nyeri sendi, kembung, diare, serta sakit perut yang
cukup mengganggu.
Pencegahan

Sayangnya, penyebab pasti dari penyakit ini tidaklah begitu diketahui secara pasti, ini yang
kemudian menjadi alasan untuk sulit menghindari penyakit celiac. Hanya saja, ada yang bisa
Anda lakukan supaya penyakit ini tak kemudian mengganggu Anda. Cobalah cek kesehatan
secara dini, apalagi kalau ada faktor risiko di mana anggota keluarga ada yang pernah
mengidap penyakit ini.

Walau tidak menular, penyakit ini termasuk penyakit yang mampu diturunkan. Tentunya
menjauhi makanan-makanan bergluten juga adalah kuncinya supaya penyakit ini tak
menyerang. Jenis-jenis makanan yang kiranya perlu dihindari antara lain adalah kue dan roti
serta segala makanan yang terbuat dari gluten atau gandum.

3. Diabetes

Mungkin masih ada yang salah paham bahwa diabetes adalah penyakit yang menular. Pada
dasarnya, diabetes bukanlah termasuk penyakit menular, melainkan memang benar bahwa
faktor genetik selalu mampu meningkatkan risiko seseorang turut mengidap penyakit
kencing manis ini. Saat kadar gula darah mengalami peningkatan, maka diabetes pun
muncul.

Gangguan pada fungsi insulin adalah penyebabnya dan setiap penderita diabetes tentunya
dianjurkan untuk tidak mengonsumsi makanan-makanan dengan kadar gula dan karbohidrat
tinggi. Ketika seorang penderita diabetes mengonsumsi makanan yang mengandung
karbohidrat tinggi secara berlebihan, maka otomatis hal ini memperburuk kondisi diabetes.
Hormon insulin di dalam tubuh penderita sudah termasuk sedikit dan sistem kinerja dari
hormon insulin sendiri bakal terganggu.

ads

Padahal, peran dari hormon insulin sangat tinggi, yakni membantu proses pengubahan zat
karbohidrat ke energi. Karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh orang yang sehat maka akan
mampu diubah menjadi energi berkat insulin, tapi penderita diabetes akan mengalami
kesulitan dalam proses tersebut.
Pencegahan

Ada beberapa hal penting dalam mencegah terkena penyakit diabetes, apa saja itu?

Menjaga berat badan supaya tidak obesitas dan tetap pada berat ideal.
Jangan sampai kurang olahraga, maka perbanyaklah aktivitas fisik.
Ikuti tips diet sehat nan seimbang dengan pola makan yang penuh dengan sayur,
buah serta biji-bijian.
Tidak minum minuman beralkohol.
Tidak merokok.
Rajin mengontrol tekanan darah.
Rajin mengontrol gula darah.

4. Osteoporosis

Penyakit tidak menular selanjutnya adalah osteoporosis, yakni penyakit yang berkaitan erat
dengan kondisi tulang. Ketika osteoporosis terjadi, maka ini tandanya massa tulang pada
penderita tergolong rendah. Kerapuhan tulang juga terjadi dikarenakan adanya kualitas
jaringan tulang yang menurun sekaligus mikro arsitektur tulang.

Asupan vitamin D yang kurang, kemudian juga kekurangan hormon estrogen serta kanker
tulang mampu menjadikan seseorang berisiko terkena osteoporosis. Kepadatan tulang juga
sangat dipengaruhi oleh banyak tidaknya seseorang melakukan latihan fisik. Meski ada
bahaya olahraga yang berlebihan, tentunya olahraga tetaplah dibutuhkan dan penting.

Pencegahan

Dalam mencegah supaya osteoporosis tak berisiko tinggi, maka ikutilah cara-cara di bawah
ini:

Olahraga secara teratur untuk menjaga kesehatan tulang dan meningkatkan stamina.
Konsumsi setiap hari makanan yang mengandung kalsium tinggi.
Tidak mengonsumsi minuman beralkohol karena ternyata penyerapan kalsium ke
dalam tulang dapat dihambat oleh alkohol.
Mengonsumsi suplemen vitamin D3 dan juga asupan kalsium.

5. Hipertensi

Tekanan darah tinggi alias hipertensi merupakan sebuah penyakit yang sebetulnya tidaklah
menular, tapi memang ada faktor genetika yang bisa memperbesar peluang seseorang
dalam mengidap penyakit ini. Ketika tekanan darah meningkat, maka otomatis jantung
harus kerja secara lebih keras untuk mengedarkan darah ke seluruh tubuh lewat pembuluh
darah.

Hipertensi ada 2 jenis, yakni hipertensi esensial atau primer di mana adalah yang paling
umum. Tekanan darah ini tak ada pemicu medis yang diketahui secara jelas. Sedangkan
untuk hipertensi sekunder biasanya dipicu oleh faktor sistem endokrin, jantung, arteri dan
bahkan juga ginjal.

Pencegahan

Untuk menstabilkan senantiasa tekanan darah Anda, pastikan untuk melakukan hal-hal
seperti berikut:

Mengonsumsi setiap hari makanan yang mengandung serat tinggi.


Menjauhi makanan-makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi.
Jaga berat badan ideal (turunkan berat badan apabila merasa obesitas).
Jauhi minuman keras.
Terapi relaksasi.
Perbanyak olahraga.
Jauhi kafein.
Jauhi rokok (baik itu kegiatan merokok aktif maupun asapnya).

6. Rematik

Penyakit selanjutnya yang tidaklah menular adalah penyakit rematik di mana fokusnya
adalah pada persendian, seperti tangan, lutut dan juga bagian sendi lain. Meski tidak
menular, ada baiknya untuk Anda tetap mewaspadai kondisi ini. Biasanya, tanda-tanda
penyakit ini adalah adanya peradangan sendi di mana sendi sulit digerakkan, terasa panas,
sekaligus membengkak dan kemerahan.

Penyakit rematik sendiri ternyata memiliki 100 jenis kondisi dan yang paling umum atau
sering diderita adalah osteoarthritis atau yang terjadi akibat adanya gangguan pada sistem
daya tahan tubuh penderita. Asam urat adalah yang selanjutnya di mana ini terjadi akibat
dari adanya zat asam yang menumpuk pada sendi.

Pencegahan

Untuk mencegah supaya rematik tak datang menyerang, langkah-langkah ini bisa Anda coba
lakukan:

Terapi relaksasi.
Mengonsumsi banyak sayur dan juga buah.
Jauhi makanan yang merupakan sumber dari lemak hewani.
Jauhi obesitas dengan menjaga berat badan ideal.
Tidak melakukan kegiatan fisik secara berlebihan.
Mulailah berolahraga yang ringan dan aman dengan pemanasan sebelumnya.
Tidak mengenakan sepatu berhak tinggi.
Hindari kebiasaan terlalu lama di depan komputer maupun menonton TV.

7. Sindrom Iritasi Usus


Bernama lain Irritable Bowel Syndrome, penyakit ini termasuk yang tidak menular, tapi
merupakan sebuah kondisi yang dapat terjadi di kalangan orang-orang yang usianya 20
tahun lebih. Tanda-tanda dari adanya sindrom ini biasanya meliputi rasa kembung di perut,
sakit perut, kram perut, serta sembelit/diare.

Pada beberapa orang, kasus ini akan dirasakan dalam bentuk gejala tunggal, seperti
misalnya sembelit saja walau ada banyak orang yang memiliki keluhan rasa sakit perut. Hal
ini otomatis menjadikan penderitanya merasakan ketidaknyamanan berlebih.

Pencegahan

Dalam menghindari sindrom iritasi usus, di bawah ini merupakan langkah-langkah tepat
yang bisa Anda lakukan untuk pencegahan:

Makanlah tepat waktu dan tidak dengan porsi yang berlebihan.


Lakukan olahraga secara teratur.
Konsumsilah makanan-makanan sehat.
Hindari stres.
Perbanyak minum air putih karena bila kekurangan pun akan menimbulkan bahaya
dehidrasi.

8. Fibromyalgia

Kondisi penyakit ini memang tidak menular, namun dapat menyebabkan penderita
menderita rasa sakit yang cukup tak nyaman di seluruh tubuhnya. Sifat dari penyakit ini
termasuk jangka panjang dan kronis. Semua usia dapat mengalaminya, hanya saja paling
umum memang diderita oleh yang usianya antara 30-50 tahun.

Terkadang rasa sakit ini juga ditambah beberapa gejala lainnya seperti otot-otot yang kaku,
tubuh yang cepat lelah dan sulit tidur, kesulitan dalam berkonsentrasi, mengalami
kecemasan, depresi, sindrom iritasi usus, kram perut, dan juga sakit kepala. Tiap pasien bisa
saja mengalami tingkat keparahan gejala yang tidak sama antara yang satu dengan yang
lain.

Pencegahan

Untuk mengurangi risiko penyakit ini dialami oleh Anda, ada beberapa langkah yang bisa
dilakukan:

Banyak-banyak olahraga.
Terapi psikologis.
Terapi fisik apabila gejala sudah mulai muncul agar bisa meringankan rasa sakitnya.

9. Asma

Penyakit satu ini sama sekali tidaklah menular, namun seseorang bisa saja terkena asma
karena faktor debu, makanan/minuman dingin, stres, serta alergi makanan. Walau tak
menular, namun seseorang yang terkena penyakit ini perlu mendapatkan penanganan
serius. Ini karena jenis penyakit kronis yang terjadi di saluran pernapasan. Batuk, nyeri di
bagian dada, sesak nafas dan mengi adalah contoh gejala dari asma yang akan memicu sulit
bernapas pada penderitanya.

Pencegahan

Cara mencegah asma sendiri tidaklah sulit. Anda cukup perlu melakukan beberapa hal di
bawah ini agar mengurangi risikonya:

Lakukan olahraga ringan secara rutin dan jauhi jenis olahraga berat.
Minum teh herbal beberapa waktu sekali.
Jauhi asap rokok, makanan penyebab alergi, debu, dan juga alergen lainnya.
Jauhi depresi dan stres.

10. Narkolepsi

Penyakit satu ini tak menular karena sebetulnya kondisi ini lebih kepada gangguan tidur
dengan gejala awal yang ditandai dengan rasa mengantuk berlebihan, terutama terjadi di
siang hari. Pada umumnya, hal ini bakal berlanjut dengan serangan tidur yang mendadak
seperti orang pingsan. Hal ini bisa terjadi di mana saja dan kapan saja.

Gejala yang timbul biasanya antara lain adalah melemahnya otot yang tiba-tiba juga
menjadi lemas, gangguan pada ingatan, sering berhalusinasi, depresi, sakit kepala, dan
ketindihan. Ada beberapa kasus di mana penderitanya mengalami ketindihan atau badan
yang tiba-tiba tak dapat digerakkan dan paling sering terjadi saat tidur.

Pencegahan

Dalam mencegah penyakit satu ini, Anda bisa berfokus untuk melakukan beberapa hal di
bawah ini:

Tidak merokok.
Tidak minum kafein.
Tidak minum minuman keras.
Tidak mengonsumsi makanan yang porsinya besar apalagi saat sebelum tidur.
Suhu dan suasana kamar bisa dibuat semenyenangkan dan senyaman mungkin.
Terapi relaksasi untuk menenangkan pikiran.
Mandi air hangat sebelum tidur.
Rutin berolahraga, bahkan boleh juga beberapa jam sebelum Anda berangkat tidur.

Anda mungkin juga menyukai