1. Polio
Penyakit yang menyerang tubuh terutama pada bagian otot dan syaraf yang dapat
mengakibatkan pelemahan otot yang bersifat permanen. Akhirnya tubuh dapat mengalami
kelumpuhan bahkan hingga kematian. Penyakit ini disebabkan oleh virus polio yang sangat
menular.
Penularan
Cara Pencegahan
2. Ebola
Penyakit yang belakangan ini menjadi perbinacangan hangat adalah penyakit yang
disebabkan oleh virus mematikan dari genus ebolavirus. Gejala yang terjadi biasanya adalah
demam, sakit kepala, nyeri otot, muntah, dan pada akhirnya akan mengakibatkan
peradangan hati, rusaknya ginjal, serta turunnya jumlahtrombosit secara drastis. Sampai
saat ini vaksin untuk ebola belum dapat ditemukan.
Penularan
Cara Pencegahan
AIDS adalah penyakit yang menyerang pada sel-sel darah putih yang bertugas untuk
membentuk kekebalan tubuh. Akibatnya, daya tahan tubuh menjadi merosot dan sangat
mudah dihinggapi berbagai macam penyakit. AIDS dapat menyebabkan kematian.
Penularan
Melalui hubugan seksual dengan penderita AIDS
Melalui cairan tubuh
Melalui transfusi darah
Ditularkan oleh ibu yang tengah mengandung pada bayi yang dikandungnya.
Cara Pencegahan
Hindari kontak dengan cairan tubuh penderita AIDS, seperti sperma, air liur, air seni,
darah, dan cairan tubuh penderita lainnya.
Bagi wanita hamil, jauhkanlah diri dari oenderita AIDS, karena akan sangat
berbahaya bagi dirinya dan bayi yang dikandungnya.
Pemisahan benda-benda pribadi dengan penderita AIDS.
DBD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk
Aedes aegeypti Betina. Gejala yang umum terjadi adalah demam tinggi pada beberapa hari,
sakit pada persendian, munculnya bintik-bintik merah, turunnya trombosit secara drastis,
dan bisa terjadi pendarahan.
Penularan
Cara Pencegahan
Membersihkan genangan air di sekitar rumah agar terbebas dari nyamuk Aedes
aegepty.
Menutup tempat-tempat penyimpanan air.
Menguras bak mandi minimal satu minggu sekali
Memebersihkan pekarangan rumah dari barang-barang bekas yang berpotensi
sebagai tempat perkembangan jentik nyamuk.
5. Rabies
Penyakit rabies adalah penyakit yang menyerang sistem syaraf pusat pada manusia maupun
hewan berdarah panas. Penyakit ini disebabkan oleh virus rabies, dan ditularkan pada
manusia melalui hewan (anjing, kucing, atau kera).
Penularan
Cara Pencegahan
6. Panu
Tidak disangka penyakit kulit yang sering dianggap ringan ini adalah penyakit menular. Panu
menjadikan kulit kita memiliki bercak-bercak putih yang kadang terasa gatal.
Penularan :
Bisa karena jamur di handuk lembab ataupun tidak menjaga kebersihan tubuh.
Tertular dari penderita panu lain.
Cara Pencegahan
Menjaga kebersihan tubuh. Cara termudah adalah dengan mandi setiap hari.
Menghindari pemakaian handuk secara bergantian.
Menjemur handuk setelah dipakai
Mencuci handuk minimal satu minggu sekali.
7. Malaria
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit plasmodium. Parasit ini dibawa
dan disebarkan oleh nyamuk anopheles. Penderita akan mengalami demam tinggi,
menggigil, nyeri bagian tubuh serta mual hingga muntah-muntah.
Penularan
Cara Pencegahan
Menghindari gigitan nyamuk dengan berbagai cara. Memakai pakaian panjang, atau
menggunakan kelambu jika berada di rumah.
Konsultasikan dahulu dengan dokter sebelum bepergian ke daerah yang marak
terjadi malaria.
8. Cacingan
Cacingan adalah penyakit yang masih marak di Indonesia. Hal ini dapat disebabkan karena
kurangnya kesadaran dalam menerapkan pola hidup sehat dan sanitasi yang buruk. Pada
penderita cacingan, akan ditemukan cacing pada tubuhnya, biasanya cacing ini dapat
dikeluarkan lewat buang air besar, ataupun dari mulut dan hidung.
Penularan
Telur cacing dapat masuk melalui kuku dan tangan yang tidak bersih
Makanan yang ridak dibersihkan dengan baik sebelum dimasak
Cara Pencegahan
Mencuci tangan dengan baik setelah dan sebelum beraktifitas di luar rungan, begitu
juga ketika akan makan.
Memastikan kebersihan makanan sebelum dimasak
Memotong kuku dan tidak membiasakan memanjangkan kuku
Rutin membersihkan WC setiap hari
Menjaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan
9. Toksoplasmosis
Penyakit ini disebabkan oleh parasit jenis protozoa dari kelas Toxoplasmea. Infeksi parasit
ini menyebabkan peradangan bada beberapa oran tubuh seperti kulit, kelenjar getah
bening, jantung, paru-paru, bahkan otak dan selaput otak. Biasanya ditularkan melalui
hewan seperti kucing, anjing dan hewan lainnya.
Penularan
Melalui tinja kucing atau kotoran hewan perantara lain yang terkontaminasi ookista
toxoplasma.
Kontak langsung kulit dengan hewanperantara yang terluka.
Penularan dari ibu hamil kepada bayi yang masih dikandungnya.
Cara Pencegahan
Bakteri patogen menjadi penyebab infeksi pada usus besar dan menjadikan tubuh terkena
disentri hasiler. Gejala wal biasanya demam tinggi, mual muntah, diare hebat hingga keluar
lendir dan darah bersamaan dengan kotoran.
Penularan
Karena kuman dan bakteri patogen yang masuk ke dalam sistem pencernaan melalui
mulut.
Cara pencegahan
1. Sariawan
Kelihatannya memang merupakan penyakit yang ringan di mana sebab utamanya yang
paling sering kita tahu adalah akibat dari kekurangan vitamin C. Penyakit ini sebetulnya
merupakan adanya kelainan yang terjadi pada selaput lendir mulut. Bentuknya berupa luka
cekung dan terlihat seperti bercak dengan warna putih agak kuning.
Sariawan ini bisa timbul secara tiba-tiba, namun banyak juga yang mengalaminya
dikarenakan tak sengaja bagian dalam bibir yang tergigit saat mengunyah makanan.
Ternyata, wanita adalah yang paling gampang terkena penyakit ini ketimbang pria. Alergi,
kekurangan zat besi, tak terjaganya kebersihan mulut, gangguan pencernaan, tubuh yang
sedang tak fit, dan faktor psikologi merupakan penyebab-penyebab lainnya.
Sebagian orang masih mengira bahwa sariawan bisa saja menular, apalagi kalau makan dari
sendok yang sama atau minum dari gelas yang sama. Padahal, penyakit kekurangan vitamin
C ini tidak termasuk penyakit menular sama sekali. Hanya saja, jika sariawan dapat bertahan
selama 2 minggu-1 bulan pada tempat yang sama, hati-hati ini adalah gejala awal kanker
rongga mulut.
Pencegahan
Untuk menjaga supaya tidak terkena penyakit sariawan ini, sebaiknya Anda:
2. Penyakit Celiac
Penyakit satu ini tak termasuk dalam kategori penyakit menular karena memang keadaan ini
lebih kepada pencernaan seseorang yang tak bisa mengonsumsi gluten. Gluten adalah
protein yang biasanya ada pada jelai, gandum dan gandum hitam. Seseorang yang tak dapat
mengonsumsinya biasanya akan mengalami reaksi negatif.
Penyakit ini sendiri merupakan sebuah keadaan di mana reaksi buruk dialami oleh usus
sebagai reaksi terhadap gluten pasca mengonsumsinya. Itulah mengapa, penderitanya
biasanya bakal mengalami yang namanya nyeri sendi, kembung, diare, serta sakit perut yang
cukup mengganggu.
Pencegahan
Sayangnya, penyebab pasti dari penyakit ini tidaklah begitu diketahui secara pasti, ini yang
kemudian menjadi alasan untuk sulit menghindari penyakit celiac. Hanya saja, ada yang bisa
Anda lakukan supaya penyakit ini tak kemudian mengganggu Anda. Cobalah cek kesehatan
secara dini, apalagi kalau ada faktor risiko di mana anggota keluarga ada yang pernah
mengidap penyakit ini.
Walau tidak menular, penyakit ini termasuk penyakit yang mampu diturunkan. Tentunya
menjauhi makanan-makanan bergluten juga adalah kuncinya supaya penyakit ini tak
menyerang. Jenis-jenis makanan yang kiranya perlu dihindari antara lain adalah kue dan roti
serta segala makanan yang terbuat dari gluten atau gandum.
3. Diabetes
Mungkin masih ada yang salah paham bahwa diabetes adalah penyakit yang menular. Pada
dasarnya, diabetes bukanlah termasuk penyakit menular, melainkan memang benar bahwa
faktor genetik selalu mampu meningkatkan risiko seseorang turut mengidap penyakit
kencing manis ini. Saat kadar gula darah mengalami peningkatan, maka diabetes pun
muncul.
Gangguan pada fungsi insulin adalah penyebabnya dan setiap penderita diabetes tentunya
dianjurkan untuk tidak mengonsumsi makanan-makanan dengan kadar gula dan karbohidrat
tinggi. Ketika seorang penderita diabetes mengonsumsi makanan yang mengandung
karbohidrat tinggi secara berlebihan, maka otomatis hal ini memperburuk kondisi diabetes.
Hormon insulin di dalam tubuh penderita sudah termasuk sedikit dan sistem kinerja dari
hormon insulin sendiri bakal terganggu.
ads
Padahal, peran dari hormon insulin sangat tinggi, yakni membantu proses pengubahan zat
karbohidrat ke energi. Karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh orang yang sehat maka akan
mampu diubah menjadi energi berkat insulin, tapi penderita diabetes akan mengalami
kesulitan dalam proses tersebut.
Pencegahan
Ada beberapa hal penting dalam mencegah terkena penyakit diabetes, apa saja itu?
Menjaga berat badan supaya tidak obesitas dan tetap pada berat ideal.
Jangan sampai kurang olahraga, maka perbanyaklah aktivitas fisik.
Ikuti tips diet sehat nan seimbang dengan pola makan yang penuh dengan sayur,
buah serta biji-bijian.
Tidak minum minuman beralkohol.
Tidak merokok.
Rajin mengontrol tekanan darah.
Rajin mengontrol gula darah.
4. Osteoporosis
Penyakit tidak menular selanjutnya adalah osteoporosis, yakni penyakit yang berkaitan erat
dengan kondisi tulang. Ketika osteoporosis terjadi, maka ini tandanya massa tulang pada
penderita tergolong rendah. Kerapuhan tulang juga terjadi dikarenakan adanya kualitas
jaringan tulang yang menurun sekaligus mikro arsitektur tulang.
Asupan vitamin D yang kurang, kemudian juga kekurangan hormon estrogen serta kanker
tulang mampu menjadikan seseorang berisiko terkena osteoporosis. Kepadatan tulang juga
sangat dipengaruhi oleh banyak tidaknya seseorang melakukan latihan fisik. Meski ada
bahaya olahraga yang berlebihan, tentunya olahraga tetaplah dibutuhkan dan penting.
Pencegahan
Dalam mencegah supaya osteoporosis tak berisiko tinggi, maka ikutilah cara-cara di bawah
ini:
Olahraga secara teratur untuk menjaga kesehatan tulang dan meningkatkan stamina.
Konsumsi setiap hari makanan yang mengandung kalsium tinggi.
Tidak mengonsumsi minuman beralkohol karena ternyata penyerapan kalsium ke
dalam tulang dapat dihambat oleh alkohol.
Mengonsumsi suplemen vitamin D3 dan juga asupan kalsium.
5. Hipertensi
Tekanan darah tinggi alias hipertensi merupakan sebuah penyakit yang sebetulnya tidaklah
menular, tapi memang ada faktor genetika yang bisa memperbesar peluang seseorang
dalam mengidap penyakit ini. Ketika tekanan darah meningkat, maka otomatis jantung
harus kerja secara lebih keras untuk mengedarkan darah ke seluruh tubuh lewat pembuluh
darah.
Hipertensi ada 2 jenis, yakni hipertensi esensial atau primer di mana adalah yang paling
umum. Tekanan darah ini tak ada pemicu medis yang diketahui secara jelas. Sedangkan
untuk hipertensi sekunder biasanya dipicu oleh faktor sistem endokrin, jantung, arteri dan
bahkan juga ginjal.
Pencegahan
Untuk menstabilkan senantiasa tekanan darah Anda, pastikan untuk melakukan hal-hal
seperti berikut:
6. Rematik
Penyakit selanjutnya yang tidaklah menular adalah penyakit rematik di mana fokusnya
adalah pada persendian, seperti tangan, lutut dan juga bagian sendi lain. Meski tidak
menular, ada baiknya untuk Anda tetap mewaspadai kondisi ini. Biasanya, tanda-tanda
penyakit ini adalah adanya peradangan sendi di mana sendi sulit digerakkan, terasa panas,
sekaligus membengkak dan kemerahan.
Penyakit rematik sendiri ternyata memiliki 100 jenis kondisi dan yang paling umum atau
sering diderita adalah osteoarthritis atau yang terjadi akibat adanya gangguan pada sistem
daya tahan tubuh penderita. Asam urat adalah yang selanjutnya di mana ini terjadi akibat
dari adanya zat asam yang menumpuk pada sendi.
Pencegahan
Untuk mencegah supaya rematik tak datang menyerang, langkah-langkah ini bisa Anda coba
lakukan:
Terapi relaksasi.
Mengonsumsi banyak sayur dan juga buah.
Jauhi makanan yang merupakan sumber dari lemak hewani.
Jauhi obesitas dengan menjaga berat badan ideal.
Tidak melakukan kegiatan fisik secara berlebihan.
Mulailah berolahraga yang ringan dan aman dengan pemanasan sebelumnya.
Tidak mengenakan sepatu berhak tinggi.
Hindari kebiasaan terlalu lama di depan komputer maupun menonton TV.
Pada beberapa orang, kasus ini akan dirasakan dalam bentuk gejala tunggal, seperti
misalnya sembelit saja walau ada banyak orang yang memiliki keluhan rasa sakit perut. Hal
ini otomatis menjadikan penderitanya merasakan ketidaknyamanan berlebih.
Pencegahan
Dalam menghindari sindrom iritasi usus, di bawah ini merupakan langkah-langkah tepat
yang bisa Anda lakukan untuk pencegahan:
8. Fibromyalgia
Kondisi penyakit ini memang tidak menular, namun dapat menyebabkan penderita
menderita rasa sakit yang cukup tak nyaman di seluruh tubuhnya. Sifat dari penyakit ini
termasuk jangka panjang dan kronis. Semua usia dapat mengalaminya, hanya saja paling
umum memang diderita oleh yang usianya antara 30-50 tahun.
Terkadang rasa sakit ini juga ditambah beberapa gejala lainnya seperti otot-otot yang kaku,
tubuh yang cepat lelah dan sulit tidur, kesulitan dalam berkonsentrasi, mengalami
kecemasan, depresi, sindrom iritasi usus, kram perut, dan juga sakit kepala. Tiap pasien bisa
saja mengalami tingkat keparahan gejala yang tidak sama antara yang satu dengan yang
lain.
Pencegahan
Untuk mengurangi risiko penyakit ini dialami oleh Anda, ada beberapa langkah yang bisa
dilakukan:
Banyak-banyak olahraga.
Terapi psikologis.
Terapi fisik apabila gejala sudah mulai muncul agar bisa meringankan rasa sakitnya.
9. Asma
Penyakit satu ini sama sekali tidaklah menular, namun seseorang bisa saja terkena asma
karena faktor debu, makanan/minuman dingin, stres, serta alergi makanan. Walau tak
menular, namun seseorang yang terkena penyakit ini perlu mendapatkan penanganan
serius. Ini karena jenis penyakit kronis yang terjadi di saluran pernapasan. Batuk, nyeri di
bagian dada, sesak nafas dan mengi adalah contoh gejala dari asma yang akan memicu sulit
bernapas pada penderitanya.
Pencegahan
Cara mencegah asma sendiri tidaklah sulit. Anda cukup perlu melakukan beberapa hal di
bawah ini agar mengurangi risikonya:
Lakukan olahraga ringan secara rutin dan jauhi jenis olahraga berat.
Minum teh herbal beberapa waktu sekali.
Jauhi asap rokok, makanan penyebab alergi, debu, dan juga alergen lainnya.
Jauhi depresi dan stres.
10. Narkolepsi
Penyakit satu ini tak menular karena sebetulnya kondisi ini lebih kepada gangguan tidur
dengan gejala awal yang ditandai dengan rasa mengantuk berlebihan, terutama terjadi di
siang hari. Pada umumnya, hal ini bakal berlanjut dengan serangan tidur yang mendadak
seperti orang pingsan. Hal ini bisa terjadi di mana saja dan kapan saja.
Gejala yang timbul biasanya antara lain adalah melemahnya otot yang tiba-tiba juga
menjadi lemas, gangguan pada ingatan, sering berhalusinasi, depresi, sakit kepala, dan
ketindihan. Ada beberapa kasus di mana penderitanya mengalami ketindihan atau badan
yang tiba-tiba tak dapat digerakkan dan paling sering terjadi saat tidur.
Pencegahan
Dalam mencegah penyakit satu ini, Anda bisa berfokus untuk melakukan beberapa hal di
bawah ini:
Tidak merokok.
Tidak minum kafein.
Tidak minum minuman keras.
Tidak mengonsumsi makanan yang porsinya besar apalagi saat sebelum tidur.
Suhu dan suasana kamar bisa dibuat semenyenangkan dan senyaman mungkin.
Terapi relaksasi untuk menenangkan pikiran.
Mandi air hangat sebelum tidur.
Rutin berolahraga, bahkan boleh juga beberapa jam sebelum Anda berangkat tidur.