2
ROADMAP MATERI RESTRUKTURISASI
KREDIT
Kualitas Kredit Restrukturisasi
3
1
KETENTUAN
RESTRUKTURISASI
KETENTUAN RESTRUKTURISASI
Restrukturisasi kredit adalah upaya perbaikan yang dilakukan bank dalam
kegiatan perkreditan terhadap debitur yang mengalami kesulitan untuk
memenuhi kewajibannya, yang dilakukan antara lain melalui :
5
1. Penurunan Suku Bunga
Perubahan tingkat suku bunga dilakukan dengan menurunkan tingkat suku
bunga menjadi lebih kecil dari tingkat suku bunga yang saat ini diberlakukan
kepada debitur.
Penurunan tingkat suku bunga tersebut berlaku untuk perhitungan bunga yang
akan datang (setelah restrukturisasi kredit). Pengurangan tunggakan bunga
dan atau denda / penalty.
Besar suku bunga dan kewenangan pemberian suku bunga restrukturisasi kredit
yang dikenakan kepada debitur untuk masing-masing kategori kolektibilitas
kredit mengacu pada ketentuan ALCC.
Khusus untuk debitur dengan kualitas kredit Lancar (L) dan DPK, restrukturisasi
dengan cara pemberian keringanan tunggakan bunga dan atau denda/penalty
hanya dapat dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Debitur terkena bencana
2. Bencana sebagaimana tersebut diatas berdampak
terhadap usaha debitur lebih dari 50% yang
ditetapkan berdasarkan judgement PKL dan
dituangkan dalam LKN
3. Dikecualikan dari bencara banjir, apabila lokasi
usaha debitur terletak di wilayah yang memang
merupakan langganan bencana seperti rutin
terjadi banjir tahunan dan atau ketika musim hujan
(misalnya : wilayah yang terletak disepanjang aliran
sungai Ciliwung, dll)
6
3. Perpanjangan Jangka Waktu Kredit
Penjadwalan Kembali
Dilakukan dengan cara memberikan tambahan jangka waktu kredit termasuk
perubahan jadwal dan besarnya angsuran pembayaran pokok dan atau bunga/
denda.
7
5. Pengambilalihan Aset Debitur
Restrukturisasi kredit dapat dilakukan melalui pengambilalihan aset debitur.
Pengambilalihan tersebut dapat diperhitungkan sebagai pengurangan
kewajiban debitur.
Jenis aset yang dapat diambil alih oleh BRI dapat berupa aset yang menjadi
agunan maupun yang bukan merupakan agunan, namun diutamakan aset
yang menjadi agunan.
Besar nilai aset yang diambil alih sekurang-kurangnya sama dengan nilai
tunggakan / kewajiban pokok dan atau bunga yang akan dilunasi ditambah
dengan biaya-biaya lain yang ditimbulkan akibat pengambilalihan aset tersebut.
8
6. Pembayaran Sejumlah Kewajiban Bunga Yang
Dilakukan Kemudian (Deferred interest Payment
Interest Baloon Payment).
Menangguhkan sementara pembayaran sebagian atau seluruh beban bunga
yang seharusnya dibayar oleh debitur (tunggakan bunga) yang terakumulasi
baik sebelum maupun selama jangka waktu restrukturisasi kredit.
9
8. Penjualan Agunan
Penjualan agunan merupakan penjualan aset atau
agunan debitur yang diserahkan kepada bank.
Penjualan agunan dapat dilakukan secara di bawah tangan atau dengan cara
lelang melalui Kantor Lelang Negara.
Restrukturisasi Kredit dengan cara penjualan agunan ini dapat dilakukan untuk
semua kategori kolektibilitas kredit.
10
9. Konversi Kredit Menjadi Penyertaan Modal
Sementara
Penyertaan Modal Sementara adalah penyertaan modal oleh Bank pada
perusahaan debitur untuk mengatasi kegagalan Kredit (debt to equity swap),
termasuk penanaman dalam bentuk surat utang konversi wajib (mandatory
convertible bonds) dengan opsi saham (equity options) atau jenis transaksi
tertentu yang berakibat Bank memiliki atau akan memiliki saham pada
perusahaan debitur.
Penyertaan Modal Sementara hanya dapat dilakukan untuk Kredit yang memiliki
kualitas Kurang Lancar, Diragukan, atau Macet. Penyertaan Modal Sementara
wajib ditarik kembali apabila:
1. Telah melampaui jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun ; atau.
2. Perusahaan debitur tempat penyertaan telah memperoleh laba kumulatif.
RINGKASAN
Restrukturisasi Kredit adalah upaya perbaikan yang dilakukan bank dalam
kegiatan perkreditan terhadap debitur yang mengalami kesulitan untuk
memenuhi kewajibannya
11