Anda di halaman 1dari 11

POKOK BAHASAN

BAB 1. Ketentuan Restrukturisasi

BAB 2. Syarat Restrukturisasi

BAB 3. Tahap-Tahap Restrukturisasi

BAB 4. Perjanjian Restrukturisasi Kredit

BAB 5. Kualitas Kredit

2
ROADMAP MATERI RESTRUKTURISASI
KREDIT
Kualitas Kredit Restrukturisasi

Perjanjian Restrukturisasi Kredit

Tahap - Tahap Restrukturisasi Kredit

Syarat Restrukturisasi Kredit

Ketentuan Restrukturisasi Kredit

3
1

KETENTUAN
RESTRUKTURISASI
KETENTUAN RESTRUKTURISASI
Restrukturisasi kredit adalah upaya perbaikan yang dilakukan bank dalam
kegiatan perkreditan terhadap debitur yang mengalami kesulitan untuk
memenuhi kewajibannya, yang dilakukan antara lain melalui :

1. Perubahan tingkat suku bunga kredit.


2. Pengurangan tunggakan bunga dan /atau denda/ pinalty.
3. Perpanjangan jangka waktu kredit / penjadwalan kembali.
4. Penambahan fasilitas kredit suplesi kredit.
5. Pengambilalihan aset debitur.
6. Pembayaran sejumlah kewajiban bunga yang
dilakukan kemudian (deferred interest payment /
interest baloon payment).
7. Perubahan Skim Kredit dan Cara Angsuran.
8. Penjualan agunan.
9. Konversi Kredit menjadi Penyertaan Modal
Sementara.
10. Kombinasi dari jenis restrukturisasi Nomor
1 s/d 9 tersebut di atas.
Restrukturisasi kredit bertujuan untuk penyelamatan kredit sekaligus
menyelamatkan usaha debitur agar kembali sehat. Hal yang utama dalam
pelaksanaan restrukturisasi kredit adalah tetap mengutamakan kepentingan BRI.
Restrukturisasi kredit harus merupakan alternatif terbaik dalam menyelamatkan
kredit sekaligus menyelamatkan usaha debitur.

Restrukturisasi kredit hanya dapat dilakukan terhadap


debitur yang memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Debitur mengalami kesulitan
pembayaran pokok dan atau bunga kredit ;
dan
2. Debitur masih memiliki prospek
usahayang baik dan dinilai mampu memenuhi
kewajiban setelah kredit direstrukturisasi.
3. Debitur menunjukkan itikad yang positif
untuk bekerjasama (kooperatif ) terhadap
upaya restrukturisasi kredit yang akan
dijalankan.

5
1. Penurunan Suku Bunga
Perubahan tingkat suku bunga dilakukan dengan menurunkan tingkat suku
bunga menjadi lebih kecil dari tingkat suku bunga yang saat ini diberlakukan
kepada debitur.

Penurunan tingkat suku bunga tersebut berlaku untuk perhitungan bunga yang
akan datang (setelah restrukturisasi kredit). Pengurangan tunggakan bunga
dan atau denda / penalty.
Besar suku bunga dan kewenangan pemberian suku bunga restrukturisasi kredit
yang dikenakan kepada debitur untuk masing-masing kategori kolektibilitas
kredit mengacu pada ketentuan ALCC.

Penetapan suku bunga untuk kredit yang direstrukturisasi harus


memperhatikan prospek keuntungan bagi BRI.

2. Pengurangan Tunggakan Bunga Dan Atau


Denda / Penalty
Pemberian keringanan tunggakan bunga dan atau dende / penalty maksimum
sebatas tunggakan bunga dan atau denda yang belum dibayar oleh debitur.

Khusus untuk debitur dengan kualitas kredit Lancar (L) dan DPK, restrukturisasi
dengan cara pemberian keringanan tunggakan bunga dan atau denda/penalty
hanya dapat dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Debitur terkena bencana
2. Bencana sebagaimana tersebut diatas berdampak
terhadap usaha debitur lebih dari 50% yang
ditetapkan berdasarkan judgement PKL dan
dituangkan dalam LKN
3. Dikecualikan dari bencara banjir, apabila lokasi
usaha debitur terletak di wilayah yang memang
merupakan langganan bencana seperti rutin
terjadi banjir tahunan dan atau ketika musim hujan
(misalnya : wilayah yang terletak disepanjang aliran
sungai Ciliwung, dll)

6
3. Perpanjangan Jangka Waktu Kredit
Penjadwalan Kembali
Dilakukan dengan cara memberikan tambahan jangka waktu kredit termasuk
perubahan jadwal dan besarnya angsuran pembayaran pokok dan atau bunga/
denda.

Disesuaikan dengan kemampuan / cashflow debitur. Untuk kredit konsumtif


disesuaikan dengan repayment capacity debitur ybs.

Tidak ada pembatasan jangka waktu dalam perpanjangan / rescheduling


pinjaman yang direstrukturisasi.

Namun demikian, meskipun tidak terdapat pembatasan jangka waktu,


rescheduling kredit harus memperhatikan
prospek usaha, repayment capacity debitur
serta mempertimbangkan potensi penurunan
nilai agunan atau umur ekonomis agunan
saat penetapan jangka waktu rescheduling.

Restrukturisasi kredit dengan cara


rescheduling ini dapat dilakukan untuk
semua kategori kolektibilitas kredit.

4. Penambahan Fasilitas Kredit


/ Suplesi Kredit
• Pemberian tambahan fasilitas kredit baik direct maupun contingent agar
usaha debitur dapat beroperasi kembali dan atau debitur dapat meningkatkan
kapasitas produksinya sehingga dapat memenuhi kewajiban kepada bank.
• Penambahan fasilitas kredit tidak diperkenankan untuk melunasi tunggakan
pokok dan atau bunga / denda. Penambahan fasilitas kredit / suplesi kredit
dalam rangka restrukturisasi kredit harus didukung dengan agunan yang
cukup (meng-cover seluruh kewajiban kredit debitur).
• Restrukturisasi Kredit dengan cara penambahan fasilitas kredit ini dapat
dilakukan untuk semua kategori kolektibilitas kredit

7
5. Pengambilalihan Aset Debitur
Restrukturisasi kredit dapat dilakukan melalui pengambilalihan aset debitur.
Pengambilalihan tersebut dapat diperhitungkan sebagai pengurangan
kewajiban debitur.

Jenis aset yang dapat diambil alih oleh BRI dapat berupa aset yang menjadi
agunan maupun yang bukan merupakan agunan, namun diutamakan aset
yang menjadi agunan.

Besar nilai aset yang diambil alih sekurang-kurangnya sama dengan nilai
tunggakan / kewajiban pokok dan atau bunga yang akan dilunasi ditambah
dengan biaya-biaya lain yang ditimbulkan akibat pengambilalihan aset tersebut.

Penetapan jenis restrukturisasi dengan cara pengambilalihan aset debitur harus


mempertimbangkan peruntukkan aset debitur yang diambil alih tersebut, yaitu
untuk dapat dijual kembali.

Analisis restrukturisasi melalui pengambilalihan aset debitur mengacu pada


ketentuan analisis restrukturisasi kredit.
Apabila aset debitur yang
akan diambil alih akan dijual
kembali, maka mekanisme
pengambilalihan aset debitur
mengacu pada ketentuan
Pembelian Agunan.

8
6. Pembayaran Sejumlah Kewajiban Bunga Yang
Dilakukan Kemudian (Deferred interest Payment
Interest Baloon Payment).
Menangguhkan sementara pembayaran sebagian atau seluruh beban bunga
yang seharusnya dibayar oleh debitur (tunggakan bunga) yang terakumulasi
baik sebelum maupun selama jangka waktu restrukturisasi kredit.

Bunga yang ditangguhkan pembayarannya tersebut harus dibayar kembali


oleh debitur di kemudian hari sesuai jadwal pembayaran yang telah disepakati.
Atas bunga yang ditangguhkan tersebut tidak dikenakan bunga atau penalty.

Restrukturisasi Kredit dengan cara pembayaran sejumlah kewajiban bunga yang


dilakukan kemudian ini dapat dilakukan untuk semua kategori kolektibilitas
kredit.
Suku bunga untuk restrukturisasi kredit dengan cara pembayaran
sejumlah kewajiban bunga yang dilakukan kemudian
(deferred interest payment) diatur antara lain sebagai berikut :

• Tingkat suku bunga restrukturisasi kredit yang akan dibebankan kepada


debitur harus dihitung atas dasar kemampuan keuangan usaha debitur,
yang dilakukan setelah pejabat kredit lini melakukan analisis pada cashflow
debitur.
• Tingkat suku bunga restrukturisasi yang dibebankan kepada debitur tersebut,
dapat di-reviewsecara periodik dan disesuaikan dengan cashflow debitur.

7. Perubahan Skim Kredit dan Cara Angsuran


Restrukturisasi kredit dapat dilakukan dengan perubahan terhadap skim kredit
dan cara angsuran dengan tetap memperhatikan kaidah-kaidah dan filosofi
pemberian kredit.

9
8. Penjualan Agunan
Penjualan agunan merupakan penjualan aset atau
agunan debitur yang diserahkan kepada bank.

Penjualan agunan dapat dilakukan secara di bawah tangan atau dengan cara
lelang melalui Kantor Lelang Negara.

Tujuan penjualan agunan antara lain sebagai berikut :


1. Mempercepat penyelesaian kredit dalam rangka mengurangi risiko bank.
2. Memperoleh harga jual yang optimal dengan alternatif cara pembayaran
terbaik yang dapat diterima oleh bank.

Restrukturisasi Kredit dengan cara penjualan agunan ini dapat dilakukan untuk
semua kategori kolektibilitas kredit.

10
9. Konversi Kredit Menjadi Penyertaan Modal
Sementara
Penyertaan Modal Sementara adalah penyertaan modal oleh Bank pada
perusahaan debitur untuk mengatasi kegagalan Kredit (debt to equity swap),
termasuk penanaman dalam bentuk surat utang konversi wajib (mandatory
convertible bonds) dengan opsi saham (equity options) atau jenis transaksi
tertentu yang berakibat Bank memiliki atau akan memiliki saham pada
perusahaan debitur.

Penyertaan Modal Sementara hanya dapat dilakukan untuk Kredit yang memiliki
kualitas Kurang Lancar, Diragukan, atau Macet. Penyertaan Modal Sementara
wajib ditarik kembali apabila:
1. Telah melampaui jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun ; atau.
2. Perusahaan debitur tempat penyertaan telah memperoleh laba kumulatif.

Penyertaan Modal Sementara wajib dihapusbukukan dari neraca Bank apabila


telah melampaui jangka waktu 5 (lima) tahun.

10. Kombinasi Dari Berbagai Alternatif Ayat (1)


s/d Ayat (9)

RINGKASAN
Restrukturisasi Kredit adalah upaya perbaikan yang dilakukan bank dalam
kegiatan perkreditan terhadap debitur yang mengalami kesulitan untuk
memenuhi kewajibannya

11

Anda mungkin juga menyukai