Frekuensi kunjungan:
Kunjungan I (12-24 minggu)
Kunjungan II (28-32 minggu)
Kunjungan III (34 minggu)
Kunjungan IV dst…(36-42 minggu)
Alat dan bahan
Handscoen
Jangka panggul
Meteran atau Midline
Stetoskop
Spigmomanometer
Funandoskop/linec/dopler
Jam tangan dengan jarum detik
Timbangan berat badan
Pengukur tinggi badan
Hammer Reflek
Buku catatan dan alat tulis
Tahap pra interaksi
Tahap orientasi
Tahap kerja
Identitaspasien
Keluhan utama pasien
Menanyakan riwayat haid (HPHT)
Menanykan riwayat kehamilan dan persalinan
Menanykan riwayat kehamilan sekarang
Menanykan riwayat keluarga
Menganalisa riwayat penyakit/medik
Menganmnesa tentang keyakinan, nilai, budaya
Keadaan umum pasien
Antropometri
TTV
Melakukan pemeriksaan fisik secara umum
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksa berdiri disebelah kanan ibu,
menghadap kearah kepala ibu
Kedua telapak tangan pemeriksa diletakkan
pada puncak fundus uteri
Rasakan bagian janin yang berada pada bagian
fundus (bokob atau kepala atau kosong)
Hasilnya adalah jika kepala janin yang berada
di fundus maka palpasi akan teraba bagian
bulat, keras dan ndapat digerakkan. Jika
bokong yang terletak difundus, maka
pemeriksa akan meraba suatu bentuk yang
tidak spesifik, lebih besar dan lebih lunak dari
kepala, tidak adapat digerakkan, serta fundus
terasa penuh. Pada letak lintang, palpasi
didaerah fundus akan teraba kosong
Kedua telapak tangan diletakkan pada kedua sisi perut, dan
lakukan tekanan yang lembut tetapi cukup dalam untuk meraba
dari kedua sisi
Pemeriksa berdiri disebelah kanan ibu, menghadap kepala ibu
Kedua telapak tangan pemeriksa bergeser turun kebawah
sampai disamping kiri dan kanan umbilikus
Secara perlahan geser jari – jari dari satu sisis ke sisi lain untuk
menentukan pada sisi mana terletak punggung, lengan dan kaki
Tentukan bagian punggung janin untuk menentukan auskultasi
denyut jantung
Hasilnya adalah bagian bokong janin akan teraba sebagai suatu
benda yang keras pada beberapa bagian lunak dengan bentuk
teratur, sedangkan bila teraba adanya bagian – bagian kecil yang
tidak teratur dan menpunyai banyak tonjolan serta dapat
bergerak dan menendang, maka bagian tersebut adalah kaki,
lengan atau lutut. Bila punggung janin tidak teraba dikedua sisi
mungkin punggung janin berada pada sisi yang sama dengan
punggung ibu (posisi posterior) atau janin dapat pula barada
pada posisi dengan punggung teraba disalah satu sisi.
Lutut ibu dalam posisi fleksi
Pemeriksaan ini dilakukan dengan hati – hati oleh
karena dapat menyebabkan perasaan tak nyaman
pada ibu. Coba untuk menilai bagian janin mana
yanga berada di sana
Bagian terendah janin di raba di antara ibu jari dan
telunjuk tangan kanan
Tentukan apa yang menjadi bagian terendah janin
dan apakah bagian tersebut mengalami engagement
atau belum
Hasilnya adalah apabila bagian janin dapat
digerakkan ke arah kranial ibu , maka bagian
terbawah janin belum melewati pintu atas panggul.
Bila kepala yang berada pada bagian terbawah, coba
untuk menggerakkan kepala. Bila kepala tidak dapat
digerakkan lagi, maka kepala sudah engaged fan
bila tidak dapat diraba adanya kepala atau bokong,
maka kepala janin adalah melintang.
Pemeriksa menghadap kearah kaki ibu. Kedua
lutut ibu masih pada posisi fleksi
Letakkan kedua telapak tangan pada bagian
bawah abdomen dan coba untuk menekan
kearah pintu atas panggul
Hasil yang didapat pada dasarnya sama
dengan pemeriksaan Leopold III, menilaim
begian janinterbawah yang berada dalam
panggul dan menilai seberapa jauh bagian
tersebut masuk melalui pintu atas panggul
DJJ