Anda di halaman 1dari 14

Penerapan

fisika
dalam
Asuhan
Keperawat
an

OLEH:
M. DILAH RASIT
( PO.62.20.1.16.152 )

Penerapan Fisika dalam


Asuhan Keperawatan

Penerapan Biomekanika
Penggunaan Kruk

Kruk yaitu tongkat atau alat bantu untuk berjalan, biasanya digunakan secara berpasangan yang
di ciptakan untuk mengatur keseimbangan pada saat akan berjalan.
a. Indikasi penggunaan kruk

Pasca amputasi kaki


Hemiparese
Paraparese
Fraktur pada ekstremitas bawah
Terpasang gibs
Pasca pemasangan gibs

b. Kontra Indikasi
Penderita demam dengan suhu tubuh lebih dari 37o C.
Penderita dalam keadaan bedrest.

Fungsi Kruk
1. Sebagai alat bantu berjalan.
2. Mengatur atau memberi keseimbangan waktu berjalan.
3. Membantu menyokong sebagian berat badan klien

Penerapan Biomekanika
Penggunaan Tongkat
Tongkat adalah alat yang ringan, dapat dipindahkan, setinggi pinggang dan terbuat dari kayu atau logam.
a. Tipe tongkat:
Tongkat standar yang berbentuk lurus, tongkat standar mempunyai panjang 91 cm.
Tongkat kaki tiga
Tongkat kaki empat.
b. Persyaratan tongkat meliputi:
Ujung tongkat yang mengenai lantai diberi karet setebal 3,75 cm untuk memberi stabilitas optimal pada klien.
Ukuran tongkat setinggi pangkal paha
Siku klien dapat defleksi (pembelokan) diatas tongkat kira-kira 25-300
Tujuan mobilisasi
Mempertahankan tonus otot
Meningkatkan peristaltik usus sehingga mencegah obstipasi
Memperlancar peredaran darah
Mempertahankan fungsi tubuh

1
Mengembalikan pada aktivitas semula

Penerapan Biomekanika
Kursi Roda
Ada dua tipe kursi roda yaitu kursi roda manual dan listrik. Kursi roda listrik merupakan kursi
roda yang digerakkan dengan motor listrik biasanya digunakan untuk perjalanan jauh bagi
penderita cacat atau bagi penderita cacat ganda sehingga tidak mampu untuk menjalankan
sendiri kursi roda, untuk menjalankan kursi roda mereka cukup dengan menggunakan tuas
seperti joystick untuk menjalankan maju, mengubah arah kursi roda belok kiri atau belok
kanan dan untuk mengerem jalannya kursi roda.
a. Hal-hal yang harus diperhatikan:
Tentukan ukuran tubuh klien
Tentukan kemampuan klien intuk mengikuti perintah
Kekuatan otot dan pergerakan sendi klien,
Adanya paralisis.

b. Indikasi penggunaan kursi roda:


Paraplegia
Tidak dapat berjalan atau tirah baring
Pada pelaksanaan prosedur tindakan, misal klien akan foto rontgen
1
Pasca amputasi
kedua kaki

Penerapan Bioakustika
Alat Bantu Dengar (ABD)
Alat bantu dengar merupakan suatu alatAkustik listrikyang dapat
digunakan oleh orang dengan gangguan fungsi pendengaran
padatelinga. Biasanya alat ini dapat dipasang pada bahagian dalam
telinga manusia ataupun pada bagian sekitar telinga. ABD berfungsi
memperkuat rangsangan bagian sel-sel sensorik telinga bagian dalam
yang rusak, terhadap rangsangan suara dan bunyi-bunyian dari luar.
Lebih lanjut, ABD merupakan sebuah alat elektronik yang menggunakan
baterai. Dalam pemakaiannya terdapatmikrofon yang
mengubahgelombangdari suara tersebut menjadi energilistrik yang
kemudian diterimaamplifieryang dapat memperbesarvolume suara dan
mengirimkannya pada speakeryang ada pada bagian dalam telinga.
Penggunaaan ABD harus menyesuaikan dengan ambang gangguan
pendengaran. Tidak bisa menggunakan ABD tanpa melewati tes ambang
pendengaran. Sebab, terdapat berbagai jenis gangguan pendengaran
yang dialami oleh tuli, ada yang ringan, menengah, berat atau parah
1
tergantung
pada kerusakan yang menyertainy

Penerapan Bioakustika
Tes Audiometer
Pemeriksaan audiometri
Ketajaman pendengaran sering diukur
dengan suatu audiometri. Alat ini
menghasilkan nada-nada murni dengan
frekuensi melalui aerphon. Pada sestiap
frekuensi ditentukan intensitas ambang dan
diplotkan pada sebuah grafik sebagai
prsentasi dari pendengaran normal. Hal ini
menghasilkan pengukuran obyektif derajat
ketulian dan gambaran mengenai rentang
nada1 yang paling terpengaruh

Penerapan Biolistrik
1.Elektrokardiografi (EKG)

Pengertian
Elektrokardiogram atau EKG merupakan rekaman aktivitas
kelistrikan jantung yang ditimbulkan oleh sistem eksitasi
dan konduktif khusus
Fungsi atau kegunaan Elektrokardiogram (EKG) yaitu:
1. Merupakan standar untuk diagnosis aritmia jantung
2. memandu tingkatan terapi dan resiko untuk pasien
yang dicurigai ada infark otot jantung akut
3. digunakan sebagai alat tapis penyakit jantung iskemik
selama uji stres jantung
4. kadang-kadang berguna untuk mendeteksi penyakit
bukan jantung (misal: Emboli paru atau hipotermia)
5. membantu menemukan gangguan elektrolit (misal:
Hiperkalemia dan hipokalemia)
1

Penerapan Biolistrik
Elektromiografi (EMG)
PENGERTIAN
Elektromiogram (EMG) adalah sebuah tes yang
mengukur aktivitas listrik dariotot atau
sekelompok otot. Sebuah EMG dapat
mendeteksi aktivitas ototabnormallistrik
karena penyakit dan kondisi neuromuskuler.
FUNGSI
Elektromiogram berfungsi sebagai pencatat
potensial otot biolistrik selama pergerakan otot
dan berfungsi untuk memperoleh informasi
1
tentang kelistrikan otot.

Penerapan Biolistrik
Elektroneurografi (ENG)
PENGERTIAN
Elektroneurogram (ENG) adalah sebuah alat
untuk mengukur kelistrikan saraf yang dapat
menghasilkan data kelistrikan.
FUNGSI
Elektroneurogram (ENG) berfungsi untuk
mengetahui keadaan lengkungan
refleks,mengetahui kecepatan konduksi saraf
motoris dan sensoris serta untuk menentukan
penderita miastenia gravis.

Penerapan Biooptik
Retinoskop
Alat ini dipakai untuk menentukan reset lensa
demi koreksi mata penderita tanpa aktivitas
penderita, meskipun demikian mata penderita
perlu terbuka dan dalam posisi nyaman bagi si
pemeriksa. Cahaya lampu diproyeksi ke dalam
mata penderita dimana mata penderita tanpa
akomodasi. Cahaya tersebut kemudian
dipantulkan dari retina dan berfungsi sebagai
sumber cahaya bagi sipemeriksa.
Fungsi retinoskop dianggap normal, apabila
suatu objek (cahaya) berada di titik jauh mata
akan difokuskan
pada retina.
1

Penerapan Biooptik
Tonometer
Pemeriksaan tekanan di dalam bola mata (intraokuli)
untuk mengetahui apakah penderita menderita
glaucoma atau tidak. Pada penderita glaucoma
tekanan intraokuli mencapai 80 mmHg. Dalam
keadaan normal tekanan intraokuli berkisar antara 20
25 mmHg dengan rata-rata produksi dan pengeluaran
cairan humor aqueous 5 ml/hari.
Tahun 1950 Tonometer Schiotz dimadifikasi dengan
kemudahan dalam pembacaan secara elektronik dan
dapat direkam di sebut tonograf. Goldmann (1955)
mengembangkan tonometer yang disebut tono meter
Goldmann Aplanation ; pengukuran dengan memakai
alat ini penderita dalam posisi duduk.
1

Penerapan Biooptik
Lensometer
Suatu alat yang dipakai untuk mengukur kekuatan lensa baik dipakai si
penderita atau sekedar untuk mengetahui dioptri lensa tersebut.
Prinsip dasar :
Menentukan fokus lensa positif sangat mudah , dapat dengan cara :
Memfokuskan bayangan dari suatu objek tak terhingga misalnya
(matahari)
Memfokuskan bayangan dari suatu objek yang telah diketahui
jaraknya.
Tehnik di atas ini tidak dapat diterapkan pada lensa negatif namun
dapat dilakukan sedikit modifikasi yaitu : mengkombinasikan lensa
negatif dengan lensa positif kuat yang telah ditentukan dioptrinya,
dengan demikian dapat ditulis rumus sebagai berikut :
Dengan memakai lensometer, benda penyinaran digerakkan sehingga
diperoleh bayangan tajam melalui pengamatan lensa.
1

Sekian dan
Terimakasih
1

Anda mungkin juga menyukai