Anda di halaman 1dari 12

Kelompok 1:

1. M.Dilah Rasit
2. Icha Saveny Febriana
3. Vidya Eka Saputri
4. Julyanto Putra Admaja
5. Guvika Julnisa
6. Desi Rinjani
7. Desty Natalia Damayanthi
8. Eko Apriyanto
9. Ira Putri Sukmawati

Agama Kristen Protestan

Sikap dan Tuntunan Jenazah


Sikap dan Tuntunan Jenazah
Penanganan Jenazah secara Umum dan berdasarkan pandangan Agama
Kristen Protestan
Kehilangan adalah peristiwa dari pengalaman manusia yang bersifat unik secara individual.
Hidup adalah serangkaian kehilangan dan pencapaian. Kehilangan dapat memiliki beragam
bentuk, sesuai nilai dan prioritas yang dipengaruhi oleh lingkungan seseorang yang meliputi
keluarga, teman, atau masyarakat, dan budaya. Kehilangan yang dirasakan kurang nyata dan
dapat disalah artikan, seperti kehilangan kepercayaan diri atau pretise. Kehilangan dapat
bersifat aktual atau dirasakan. Kehilangan yang bersifat aktual dapat dengan mudah
diidentifikasi, misalnya seorang anak yang temannya pindah rumah dan yang paling nyata
adalah kematian. Dalam kehidupan setiap individu hanya ada satu hal yang pasti, yaitu
individu tersebut akan meninggal dunia . Kematian merupakan suatu hal yang alami. Saat
terjadinya kematian merupakan saat-saat yang tidak diketahui waktunya.
Sikap dan Tuntunan Jenazah
A. Sikap Dan Tuntunan Kepada Jenazah
Dalam menangani jenazah perawat harus
melakukannya dengan hormat dan sebaik-baiknya. Rasa
hormat ini dapat dijadikan prinsip, dengan kata lain,
seseorang telah diperlakukan secara manusiawi dan sama
seperti orang lain. Seorang perawat harus memperlakukan
tubuh jenazah dengan hormat.
Sikap dan Tuntunan Jenazah
Perawatan tubuh setelah kematian disebut perawatan postmortem. Hal ini
dapat menjadi tanggung jawab perawat. Perawat akan lebih mudah
melakukannya apabila bekerja sama dengan staf kesehatan lainnya. Adapun
hal yang harus diperhatikan :
1. Perlakukan tubuh dengan rasa hormat yang sama perawat
lakukan terhadap orang yang masih hidup
2. Beberapa fasilitas memilih untuk meninggalkan pasien sendiri
sampai petugas kamar jenazah tiba.
3. Periksa prosedur manual rumah sakit sebelum melanjutkan
perawatan postmortem.
Sikap dan Tuntunan Jenazah
b. Hal-Hal Yang Perlu Dipersiapkan Dalam Teknis Penanganan
Segala sesuatu yang akan disediakan dalam Perawatan Jenazah, yaitu antara lain :
1. Tempatkan dan atur jenazah pada posisi anatomis.
2. Singkirkan pakaian atau alat tenun.
3. Lepaskan semua alat kesehatan
4. Bersihkan tubuh dari kotoran dan noda
5. Tempatkan kedua tangan jenazah di atas abdomen dan ikat pergelangannya
(tergantung dari kepercayaan atau agama)
6. Tempatkan satu bantal di bawah kepala.
Sikap dan Tuntunan Jenazah
7. Tutup kelopak mata, jika tidak bisa tertutup bisa menggunakan kapas basah.
8. Katupkan rahang atau mulut, kemudian ikat dan letakkan gulungan handuk di
bawah dagu.
9. Letakkan alas di bawah glutea
10. Tutup tubuh jenazah sampai sebatas bahu
11. Kepala ditutup dengan kain tipis
12. Catat semua milik pasien dan berikan kepada keluarga
13. Beri kartu atau tanda pengenal
Sikap dan Tuntunan Jenazah
– Tindakan di Kamar Jenazah
– Jenazah dimandikan oleh petugas kamar jenazah yang telah mengetahui cara memandikan jenazah
yang infeksius.
– Petugas sebaiknya menggunakan pelindung :
- masker penutup mulut
- kaca mata pelindung mata
- sarung tangan karet
- apron/baju khusus untuk melindungi tubuh dalam keadaan tertentu
- sepatu lars sampai lutut (sepatu boot)
– Menggunakan air pencuci yang telah dibubuhi desinfektan, antara lain kaporit
– Mencuci tangan dengan sabun setelah membersihkan jenazah (sebelum dan sesudah sarung tangan
dilepaskan)
– Jenazah dibungkus dengan kain kafan atau kain pembungkus lain sesuai dengan
kepercayaan/agamanya.
Sikap dan Tuntunan Jenazah
C. Pendampingan Terhadap Keluarga Jenazah
Ketika salah satu dari anggota keluarga ada yang meninggal, pastilah ada air mata yang
mengalir dari mata. Kesedihan karena kehilangan seseorang yang disayang adalah hal
yang tidak sama sekali diinginkan semua orang. Namun, kita sebagai orang yang
beriman haruslah percaya bahwa Tuhan Yesus menghendaki kepergian seseorang yang
kita sayang adalah hal yang terbaik yang Tuhan mau kasih ke kita dalam kehidupan.
Petugas kesehatan khusunya para perawat harus bisa melakukan pendampingan
terhadap kelurga yang ditinggalkan. Kita sebagai perawat mendampingi keluarga yang
ditinggalkan dengan kemampuan yang bisa kita lakukan. Mengajarkan selalu
berpengharapan dan bersyukur kepada Tuhan Yesus.
Sikap dan Tuntunan Jenazah
D. Evaluasi Keperawatan Jenazah menurut pandangan Agama Kristen Protestan
Antropologi Perjanjian Lama menjelaskan bahwa manusia bukan berasal dari Allah
melainkan diciptakan oleh Allah (Kej 1:27) atau dibentuk oleh Allah dari debu tanah dan
diberi kehidupan setelah Allah menghembus nafas hidup ke dalam hidungnya (Kej. 2:7).
Bila manusia disebut ciptaan maka di dalam manusia ada unsur ketidakkekalan
(mortality). Rasul Paulus juga berbicara bahwa manusia mati (nekros) karena
pelanggaran dan dosa (Ef 2:1, Rm 7:9). Selain itu dalam Roma 6:23, Rasul Paulus
mengatakan bahwa upah dosa adalah maut (thanatos). Akibat dosa, manusia terputus
hubungannya dengan Allah. Dalam Kej 2:7 dikatakan bahwa Tuhan Allah membentuk
manusia dari debu tanah. Allah memasukkan nafas (neshamah) ke dalam bentuk
jasmani, dan dengan cara itu manusia menjadi makhluk hidup (nefesh chayyah). Tetapi
bukan berarti manusia menerima jiwa atau roh ilahi (divine soul or spirit)
Sikap dan Tuntunan Jenazah
– Paham immortalitas jiwa tidak dikenal dalam Alkitab. Manusia mengalami
kematian bukan karena Tuhan, tetapi karena kemauan manusia sendiri yang hendak
menjadi sama seperti Allah. Dosa utama ini yang membawa kematian dalam hidup
manusia. Keselamatan yang Allah berikan bukanlah keselamatan untuk jiwanya saja,
tetapi keselamatan untuk tubuhnya juga. Kalau manusia mati, ia mati seluruhnya
sebagai tubuh dan jiwa. Allah bersama-sama manusia dalam hidupnya dan Allah
juga bersama-sama dengan manusia pada waktu manusia mati dan sesudah
manusia mati. Jelas bahwa manusia mati sebagai manusia dalam totalitas dirinya. Ia
mati sebagai diri yang rohani dan badani. Maka kematian badani adalah lambang
yang tepat yang menjelaskan lebih mendalam bahwa maut adalah akibat dosa dan
tidak terelakkan. Bila dosa mengakibatkan kematian, maka Kristus telah diutus Allah
untuk menghapuskan dosa manusia sehingga di dalam Kristus manusia didamaikan
dengan Allah. Dengan jalan itu, Allah memberikan kepada manusia kemungkinan
baru untuk hidup sebagai partnerNya.
Sikap dan Tuntunan Jenazah
KESIMPULAN:
Dalam menangani jenazah perawat harus melakukannya dengan hormat dan
sebaik-baiknya. Rasa hormat ini dapat dijadikan prinsip, dengan kata lain,
seseorang telah diperlakukan secara manusiawi dan sama seperti orang lain.

Anda mungkin juga menyukai