Sikap dan Tuntunan Jenazah Penanganan Jenazah secara Umum dan berdasarkan pandangan Agama Kristen Protestan Kehilangan adalah peristiwa dari pengalaman manusia yang bersifat unik secara individual. Hidup adalah serangkaian kehilangan dan pencapaian. Kehilangan dapat memiliki beragam bentuk, sesuai nilai dan prioritas yang dipengaruhi oleh lingkungan seseorang yang meliputi keluarga, teman, atau masyarakat, dan budaya. Kehilangan yang dirasakan kurang nyata dan dapat disalah artikan, seperti kehilangan kepercayaan diri atau pretise. Kehilangan dapat bersifat aktual atau dirasakan. Kehilangan yang bersifat aktual dapat dengan mudah diidentifikasi, misalnya seorang anak yang temannya pindah rumah dan yang paling nyata adalah kematian. Dalam kehidupan setiap individu hanya ada satu hal yang pasti, yaitu individu tersebut akan meninggal dunia . Kematian merupakan suatu hal yang alami. Saat terjadinya kematian merupakan saat-saat yang tidak diketahui waktunya. Sikap dan Tuntunan Jenazah A. Sikap Dan Tuntunan Kepada Jenazah Dalam menangani jenazah perawat harus melakukannya dengan hormat dan sebaik-baiknya. Rasa hormat ini dapat dijadikan prinsip, dengan kata lain, seseorang telah diperlakukan secara manusiawi dan sama seperti orang lain. Seorang perawat harus memperlakukan tubuh jenazah dengan hormat. Sikap dan Tuntunan Jenazah Perawatan tubuh setelah kematian disebut perawatan postmortem. Hal ini dapat menjadi tanggung jawab perawat. Perawat akan lebih mudah melakukannya apabila bekerja sama dengan staf kesehatan lainnya. Adapun hal yang harus diperhatikan : 1. Perlakukan tubuh dengan rasa hormat yang sama perawat lakukan terhadap orang yang masih hidup 2. Beberapa fasilitas memilih untuk meninggalkan pasien sendiri sampai petugas kamar jenazah tiba. 3. Periksa prosedur manual rumah sakit sebelum melanjutkan perawatan postmortem. Sikap dan Tuntunan Jenazah b. Hal-Hal Yang Perlu Dipersiapkan Dalam Teknis Penanganan Segala sesuatu yang akan disediakan dalam Perawatan Jenazah, yaitu antara lain : 1. Tempatkan dan atur jenazah pada posisi anatomis. 2. Singkirkan pakaian atau alat tenun. 3. Lepaskan semua alat kesehatan 4. Bersihkan tubuh dari kotoran dan noda 5. Tempatkan kedua tangan jenazah di atas abdomen dan ikat pergelangannya (tergantung dari kepercayaan atau agama) 6. Tempatkan satu bantal di bawah kepala. Sikap dan Tuntunan Jenazah 7. Tutup kelopak mata, jika tidak bisa tertutup bisa menggunakan kapas basah. 8. Katupkan rahang atau mulut, kemudian ikat dan letakkan gulungan handuk di bawah dagu. 9. Letakkan alas di bawah glutea 10. Tutup tubuh jenazah sampai sebatas bahu 11. Kepala ditutup dengan kain tipis 12. Catat semua milik pasien dan berikan kepada keluarga 13. Beri kartu atau tanda pengenal Sikap dan Tuntunan Jenazah – Tindakan di Kamar Jenazah – Jenazah dimandikan oleh petugas kamar jenazah yang telah mengetahui cara memandikan jenazah yang infeksius. – Petugas sebaiknya menggunakan pelindung : - masker penutup mulut - kaca mata pelindung mata - sarung tangan karet - apron/baju khusus untuk melindungi tubuh dalam keadaan tertentu - sepatu lars sampai lutut (sepatu boot) – Menggunakan air pencuci yang telah dibubuhi desinfektan, antara lain kaporit – Mencuci tangan dengan sabun setelah membersihkan jenazah (sebelum dan sesudah sarung tangan dilepaskan) – Jenazah dibungkus dengan kain kafan atau kain pembungkus lain sesuai dengan kepercayaan/agamanya. Sikap dan Tuntunan Jenazah C. Pendampingan Terhadap Keluarga Jenazah Ketika salah satu dari anggota keluarga ada yang meninggal, pastilah ada air mata yang mengalir dari mata. Kesedihan karena kehilangan seseorang yang disayang adalah hal yang tidak sama sekali diinginkan semua orang. Namun, kita sebagai orang yang beriman haruslah percaya bahwa Tuhan Yesus menghendaki kepergian seseorang yang kita sayang adalah hal yang terbaik yang Tuhan mau kasih ke kita dalam kehidupan. Petugas kesehatan khusunya para perawat harus bisa melakukan pendampingan terhadap kelurga yang ditinggalkan. Kita sebagai perawat mendampingi keluarga yang ditinggalkan dengan kemampuan yang bisa kita lakukan. Mengajarkan selalu berpengharapan dan bersyukur kepada Tuhan Yesus. Sikap dan Tuntunan Jenazah D. Evaluasi Keperawatan Jenazah menurut pandangan Agama Kristen Protestan Antropologi Perjanjian Lama menjelaskan bahwa manusia bukan berasal dari Allah melainkan diciptakan oleh Allah (Kej 1:27) atau dibentuk oleh Allah dari debu tanah dan diberi kehidupan setelah Allah menghembus nafas hidup ke dalam hidungnya (Kej. 2:7). Bila manusia disebut ciptaan maka di dalam manusia ada unsur ketidakkekalan (mortality). Rasul Paulus juga berbicara bahwa manusia mati (nekros) karena pelanggaran dan dosa (Ef 2:1, Rm 7:9). Selain itu dalam Roma 6:23, Rasul Paulus mengatakan bahwa upah dosa adalah maut (thanatos). Akibat dosa, manusia terputus hubungannya dengan Allah. Dalam Kej 2:7 dikatakan bahwa Tuhan Allah membentuk manusia dari debu tanah. Allah memasukkan nafas (neshamah) ke dalam bentuk jasmani, dan dengan cara itu manusia menjadi makhluk hidup (nefesh chayyah). Tetapi bukan berarti manusia menerima jiwa atau roh ilahi (divine soul or spirit) Sikap dan Tuntunan Jenazah – Paham immortalitas jiwa tidak dikenal dalam Alkitab. Manusia mengalami kematian bukan karena Tuhan, tetapi karena kemauan manusia sendiri yang hendak menjadi sama seperti Allah. Dosa utama ini yang membawa kematian dalam hidup manusia. Keselamatan yang Allah berikan bukanlah keselamatan untuk jiwanya saja, tetapi keselamatan untuk tubuhnya juga. Kalau manusia mati, ia mati seluruhnya sebagai tubuh dan jiwa. Allah bersama-sama manusia dalam hidupnya dan Allah juga bersama-sama dengan manusia pada waktu manusia mati dan sesudah manusia mati. Jelas bahwa manusia mati sebagai manusia dalam totalitas dirinya. Ia mati sebagai diri yang rohani dan badani. Maka kematian badani adalah lambang yang tepat yang menjelaskan lebih mendalam bahwa maut adalah akibat dosa dan tidak terelakkan. Bila dosa mengakibatkan kematian, maka Kristus telah diutus Allah untuk menghapuskan dosa manusia sehingga di dalam Kristus manusia didamaikan dengan Allah. Dengan jalan itu, Allah memberikan kepada manusia kemungkinan baru untuk hidup sebagai partnerNya. Sikap dan Tuntunan Jenazah KESIMPULAN: Dalam menangani jenazah perawat harus melakukannya dengan hormat dan sebaik-baiknya. Rasa hormat ini dapat dijadikan prinsip, dengan kata lain, seseorang telah diperlakukan secara manusiawi dan sama seperti orang lain.