Anda di halaman 1dari 68

ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA II

“PANCA INDERA”

Kelompok 5
1.Dean Pratama Putra (1701053)
2.Dechania Samura (1701054)
3.Indah Septia (1701066)
4.Jihan Fahira Sasmito (1701067)
5.Sarah Amelia Azhar (1701081)
6.Septia Nurbaiti (1701082)
7.Zulfithri Mutiara Ramadhani (1701093)
8.Elsi Diana (1801127)
DOSEN PENGAMPU :
MIRA FEBRINA, M.Sc,.Apt
Sub Pembahasan
01 Anatomi Fisiologi Indera penglihatan (mata)

02 Anatomi Fisiologi Indera pengecap (lidah)

03 Anatomi Fisiologi Indera penciuman (hidung)

04 Anatomi Fisiologi Indra pendengaran (telinga)

05 Anatomi Fisiologi Indra peraba (kulit)


Anatomi Fisiologi Indera Penglihatan
(Mata)
PANCA INDRA

Alat indera pada manusia akan


berfungsi dengan baik jika :
1. Saraf-saraf yang berfungsi membawa
rangsangan bekerja dengan baik
2. Otak sebagai pengolah informasi
bekerja dengan baik
3. Alat-alat indera tidak mempunyai
kelainan bentuk dan fungsinya
1. Indra Penglihatan (Mata)

Mata adalah organ penglihatan yang


menerima rangsangan berupa cahaya
(fotoreseptor).

Reseptor mata adalah fovea centralis


pada retina, yang merupakan lapisan
mata terdalam yang peka terhadap
cahaya. Yang diatur oleh lobus
oksipetalis.
LAPISAN
LUAR
(FIBROSA)

SKLERA KORNEA
A. Lapisan Luar (Fibrosa)

1. Sklera dan Retina


Sklera sebagai dinding bola mata merupakan jaringan yang kuat tidak
bening, tidak kenyal dan tebalnya kira-kira 1 mm. Dibagian anterior, sklera
bersambung dengan membrane epitelium yang jernih , yaitu kornea. Kornea
dilindungi oleh selaput tipis yang disebut konjungtiva.

Sinar cahaya masuk melalui kornea untuk sampai mencapai retina. Kornea
di bagian anterior tampak cembung dan berfungsi dalam membiaskan sinar
cahaya untuk difokuskan pada retina. Sklera, adalah bagian pelindung mata
yang berwarna putih di bagian luar bola mata.
LAPISAN
TENGAH
(VASKULER
DAN TRAKTUS
UVEAL)

KOROID IRIS
BADAN
SILIARIS
B. Lapisan tengah (vaskuler dan traktus uveal)

1. Koroid
Selaput hitam (koroid) merupakan lapisan tengah dari bola mata yang
banyak mengandung pembuluh darah. Fungsi dari selaput ini adalah memberi
nutrisi dan oksigen ke mata serta menyerap cahaya dan mengurangi cahaya
yang memantul di sekitar mata. Cahaya masuk melalui pupil, menstimulasi
reseptor di retina dan kemudian di absorbs oleh koroid
B. Lapisan tengah (vaskuler dan traktus uveal)

2. Badan Siliaris
Badan siliaris merupakan bagian lanjutan dari koroid yang terdiri atas otot
siliaris (serat otot polos) dan sel epitelium sekretorik. Badan siliaris melekat pada
ligament suspensori , yang bagian ujung lainnya, melekat pada kapsul yang
membungkus lensa.

Kontraksi dan relaksasi otot siliaris mengubah ketebalan


lensa,membelokan sinar cahaya yang masuk ke mata untuk memfokuskan pada
retina.
Sel epitelium menyekreksikan cairan aqueous ke bagian anterior mata
yaitu ruang antara kornea dan lensa (bilik anterior dan posterior). Badan siliaris
di persarafi oleh cabang parasimpatik dari saraf kranial ketiga yaitu nervus
okulomotor. Stimulasi menyebabkan kontraksi otot siliriaris dan akomodasi mata
B. Lapisan tengah (vaskuler dan traktus uveal)

3. Iris
Iris merupakan bagian mata yang terlihat berwarna dan memanjang secara
anterior dari badan siliaris, berada di belakang kornea dan di depan lensa mata.
Iris membagi bagian anterior mata menjadi bilik anterior dan posterior yang
mengandung cairan aqueous yang di sekresi oleh badan siliaris.

Iris merupakan bagian sirkular yang terdiri atas sel pigmen dan dua lapisan
serat otot polos,yaitu otot sirkular dan radian. Pada bagian tengahnya terdapat
aperture (celah) yang disebut pupil.
C. Lapisan Dalam

Pada bintik kuning terdapat sel kerucut dan


1. Retina sel batang.
Retina adalah lapisan paling • Sel kerucut berfungsi untuk melihat di
dalam pada mata yang peka terhadap tempat yang terang. Sel ini memerlukan
cahaya. Retina ini memiliki sel-sel protein iodopsin.
saraf. Pada retina terdapat bintik • Sel batang berfungsi untuk melihat di
kuning dan bintik buta. Bintik kuning tempat yang gelap. Sel ini memerlukan
adalah bagian retina yang paling peka protein mata yang disebut rodopsin.
terhadap cahaya karena merupakan Rodopsin dapat di bentuk apabila terjadi
tempat perkumpulan sel-sel saraf yang penggabungan iodopsin dan vitamin A.
berbentuk kerucut dan batang. Kita
bisa melihat apabila bayangan jatuh Bintik buta tidak mengandung sel batang dan
pada titik ini. sel kerucut sehingga tidak dapat menanggapi
rangsangan cahaya
Lensa Mata

• Adalah lensa bikonkaf bening dari serat protein. Daya akomodasi


adalah kemampuan lensa mata untuk mengubah kecembungan
sehingga bayangan jatuh tepat pada retina.
• Saat otot siliaris berkontraksi otot bergerak kedepan melepaskan
tarikannya pada lensa dan lensa meningkatkan ketebalannya
• Semakin dekat objek yang di pandang semakin tebal lensa untuk
memungkinkan pemfokusan. Lensa membiaskan sinar cahaya
yang direfleksikan oleh objek di depan mata
Cairan Aqueous

• Bagian anterior mata yakni ruang antara kornea dan lensa di bagi
menjadi dua bilik yakni bilik anterior dan bilik posterior oleh iris.
Kedua bilik mengandung cairan bening yaitu suatu cairan aqueous
bening yang disekresikan ke bilik posterior
• Cairan ini terus diproduksi dan di alirkan tetapi tekanan okulernya
• tetap konstan antara 1.3 dan 2.6 kPa (10 – 20 mmHg)
Badan vitreus

• Badan vitreus terletak dibelakang lensa dan bagian posterior


(rongga) bola mata,badan vitreus merupakan substansi
bening ,halus tidak berwarna dan menyerupai jelly yang terdiri
atas 99% air, beberapa garam dan mukoprotein.
• Substansi ini mempertahankan tekanan intraokuler yang 7 cukup
untuk menunjang retina pada koroid dan mencegah kolapnya
dinding bola mata.
• Mata mempertahankan bentuknya karena tekanan intraocular
yang diberikan oleh badan vitreus dan cairan aqueous.
Organ okuli assesoria

Your Picture Here Your Picture Here Your Picture Here Your Picture Here Your Picture Here

KELOPAK TEPI
ALIS MATA APPARATUS
MATA KONJUNGTIVA KELOPAK
LAKRIMALIS
MATA
Your Picture Here

1. Alis dan bulu mata, berfungsi menghindari mata dari air, benda asing dan kotoran.
2. Kelopak mata, terdiri dari lapisan konjungtiva dan otot orbikularis okuli, berfungsi
untuk melindungi mata dan memejamkan mata.
3. Konjungtiva merupakan membrane bening yang halus dan melapisi kelopak mata
serta bagian depan bola mata
4. Aparatus lakrimalis, terletak di sudut mata, terdiri dari kelenjar lakrimal (air mata)
dan saluran air mata. Kelenjar lakrimal menghasilkan air mata yang berfungsi
sebagai penjaga kelembapan mata, pembunuh benda asing (enzim lisozim), dan
membersihkan mata saat berkedip.
Pembuluh darah yg memperdarahi mata

Mata diperdarahi oleh darah arteri yang berasal dari arteri siliaris
dan arteri retina yang merupakan cabang dari arteri optalmik,salah
satu cabang dari arteri karotis internus. Vena yang memperdarahi
mata adalah vena retina sentral yang akhirnya bermuara ke sinus
vena profunda. Arteri dan vena terbungkus di dalam saraf optic
yang masuk ke mata pada diskus optic.
Saraf Optik

• Serat saraf optic berasal dari retina dan serat ini berkumpul untuk
membentuk saraf optic sekitar 0.5 cm dari sisi makula lutea
• Traktus optikus merupakan jaras saraf optic posterior ke kiasma
optic
• Saraf optik mentransmisikan impuls cahaya yang di tangkap retina
menuju otak . menghubungkan kebagian belakang mata dekat
makula. Bagian terlihat dari saraf optik disebut disk optik
Your Picture Here

Saraf Optik
Otot-Otot Bola Mata
No. nama otot Fungsi otot
6. Otot – otot bola mata
1. Levator palpebralis sup Mengangkat kelopak mata

2.
MUSKULI
6. Orbikularis okuli
OKULI (OTOT MATA) :
Menutup mata
3. Rektus inferior Mengangkat bola mata kebawah

4. Rektus medial Gerakan mata ke arah medial

5. Rektus lateral Gerakkan mata kearah lateral

6. Rektus okuli superior Mengangkat bola mata keatas

7. Obliquus inferior Gerakan bola mata kebawah dan keluar

8. Obliquus superior Memutar mata keatas, kebawah, dan arah dalam


Fisiologi Indra Penglihatan
• Gelombang cahaya berjalan dengan kecepatan 300.000km/d
tk. Cahaya direfleksikan ke mata oleh objek di dalam lapang
pandang. Cahaya putih merupakan kombinasi semua warna s
pectrum ,visual yaitu merah, orange, kuning, hijau, biru, indig
o dan ungu
• Cahaya yang masuk ke mata ditangkap oleh kornea dilanjutk
an ke lensa mata lalu difokuskan pada retina yaitu pada mac
ula fovea lalu merangsang sel batang dan sel kerucut yang da
pat mengeksitasi sel saraf lalu dilanjutkan ke corteks cerebri
Lanjutan...
• Cara kerja mata manusia pada dasarnya sama dengan cara kerja kamera, kec
uali cara mengubah fokus lensa. Sinar yang masuk ke mata sebelum sampai d
i retina mengalami pembiasan lima kali yaitu waktu melalui konjungtiva, kor
nea, aqueus humor, lensa, dan vitreous humor
• Bagi mata normal, bayang-bayang benda akan jatuh pada bintik kuning, yaitu
bagian yang paling peka terhadap sinar
• Ada dua macam sel reseptor pada retina, yaitu sel kerucut (sel konus) dan se
l batang (sel basilus)
• Jarak terdekat yang dapat dilihat dengan jelas disebut titik dekat (punctum p
roximum). Jarak terjauh saat benda tampak jelas tanpa kontraksi disebut titi
k jauh (punctum remotum)
Cara kerja mata
Proses Melihat
• Cahaya yang dipantulkan oleh benda ditangkap oleh mata, menembus kor
nea dan diteruskan melalui pupil.
• Intensitas cahaya yang telah diatur oleh pupil diteruskan menembus lensa
mata.
• Daya akomodasi pada lensa mata mengatur cahaya supaya jatuh tepat dibi
ntik kuning.
• Pada bintik kuning, cahaya diterima oleh sel kerucut dan sel batang, kemu
dian disampaikkan ke otak.
• Cahaya yang disampaikan ke otak akan diterjemahkan oleh otak sehingga
manusia bisa mengetahui apa yang mereka lihat
Proses melihat
Your Picture Here Your Picture Here Your Picture Here

Presbiopi Hipermetropi Miopi

Kelainan pada
mata Your Picture Here Your Picture Here Your Picture Here

Astigmatisma Katarak Imeralopi


Anatomi Fisiologi Indera Pengecap (Li
dah)
2. Indra Pengecap (Lidah)

Lidah berfungsi sebagai indra


pengecap (kemoreseptor cair).

Reseptor lidah adalah papilla


(tonjolan) yang terletak di permukaan
lidah dan di dalamnyaterdapat tunas
pengecap yang peka terhadap
molekul yang dapat larut dalam air liur.
Lidah manusia terdiri atas dua bagian-bagian yaitu bagian an
terior dan bagian posterior.
• Bagian anterior adalah bagian yang terlihat dan terletak di d
epan. Dua pertiga bagian dari panjang lidah kita merupakan
bagian anterior. Puncak anterior lidah berciri sempit dan tipi
s dan mengarah kedepan.
• Bagian posterior merupakan bagian lidah yang paling dekat
dengan tenggorokan. Mengisi sepertiga bagian dari panjang
keseluruhan lidah kita.
Anatomi Lidah

1. Papila
• Papila filiformis, merupakan papila yang berada di dorsum
linguae (punggung lidah) dan bentuknya serupa benang halus
(fili berarti benang)
• Papila sirkumvalata, yaitu papila yang berbentuk bulat (sirkum
berarti bulat) dan tersusun membentuk huruf V terbalik di bagian
belakang lidah
• Papila fungiformis, sesuai dengan namanya, berbentuk seperti
jamur dan berada di bagian depan lidah.
2. Sulcus Terminalis
Sulcus terminal memiliki bentuk seperti huruf V dan merupakan bagian
lidah yang memisahkan anterior dan posterior lidah. Permukaan anterior terdiri
atas puncak dan ujung lidah, sedangkan posterior terdiri atas akar lidah yang
berkaitan dengan tulang hyoid dan saraf saraf glossopharyngeal
3. Tonsil
Tonsil merupakan kumpulan dari jaringan getah bening (limfoid) yang
terletak di dalam rongga mulut
• Tonsil Palatina, merupakan tonsil yang sering disebut sebagai amandel dan
terletak di kiri dan kanan rongga mulut.
• Tonsil faringers, disebut juga sebagai adenoid dan terletak di bagian dinding
belakang nesofaring.
• Tonsil lingulis, merupakan tonsil yang terletak pada daerah pintu masuk
saluran nafas dan saluran pencernaan.
Peta Lidah

Penyebab munculnya rasa-rasa utama di lidah :


1. Rasa manis disebabkan oleh zat kimia organik, Penyebab munculnya
seperti glukosa dan asam amino. rasa-rasa lain tidak
2. Rasa asin disebabkan oleh ionisasi garamgaraman, berhubungan dengan
seperti natrium klorida. papilla lidah.
3. Rasa asam disebabkan oleh ion H+ suatu zat, seperti Contoh: Rasa pedas
asam sitrat (jeruk). disebabkan oleh zat
4. Rasa pahit disebabkan oleh perubahan struktur zat yang
kimia organik yang memiliki rasa manis. Rasa pahit mengiritasi permukaan
juga disebabkan oleh suatu zat yang bersifat racun/ lidah dan memberi
toksik. sensasi terbakar/panas
Your Picture Here

• Thrush (candiasis), disebabkan oleh


candida albicans yang tumbuh di atas
permukaan lidah.
• Macroglossia (lidah besar) dapat
Penyakit pada disebabkan karena inflamasi, trauma,
kanker atau penyebab yang berkaitan
Lidah dengan metabolisme
• Glossitis Atrofi, masalah dimana lidah
kehilangan teksturnya dan menjadi
halus. Hal ini bisa disebabkan karena
anemia atau kekurangan vitamin B.
Anatomi Fisiologi Indera Penciuman
(Hidung)
Your Picture Here

3. Indra Penciuman (Hidung)


Your Picture Here

Hidung merupakan organ tubuh yang berfungsi sebagai alat pernapasan dan indra
penciuman. Udara masuk ke dalam sistem pernapasan melalui rongga hidung.
Rongga hidung berisi serabut-serabut halus yang berfungsi untuk mencegah masuknya
benda-benda asing yang menggangu proses pernapasan

Udara yang dihirup akan masuk rongga hidung (kavum nasi). Ujung hidung
ditunjang oleh tulang rawan dan pangkal hidung ditunjang oleh tulang nasalis. Oleh
septum nasalis rongga hidung dibagi menjadi dua, kanan dan kiri.

Hidung berfungsi sebagai indra pembau (kemoreseptor gas). Reseptor


hidung adalah saraf olfaktori yangterletak pada langit-langit rongga hidung yang peka
terhadap molekul bau (odoran).

Hidung
Your Picture Here

• Daerah pernapasan dilapisi epitelium silinder dan sel epitel berambut yang
mengandung sel lendir. Sekresi sel itu membuat permukaan nares basah
dan berlendir.
• Pada dinding lateral terdapat tiga tonjolan yang diselaputi epitelium
pernapasan, yaitu: Konka nasalis superior , Konka nasalis medius dan
Konka nasalis inferior
• Di rongga hidung bagian atas terdapat sel-sel reseptor atau ujung- ujung
saraf pembau. Ujung-ujung saraf pembau ini timbul bersama dengan
rambut-rambut halus pada selaput lendir yang berada di dalam rongga
hidung bagian atas
Your Picture Here

A. Membrane Mukosa Olfaktorius


Sel reseptor olfaktorius terletak dibagian mukosa hidung yang khusus, yaitu
membrane mukosa olfaktorius yang berpigmen kekuningan.
B. Bulbus Olfaktorius
Pada bulbus olfaktorius, akson reseptor bersinap dengan dendrite primer sel mitral
dan tufted cells untuk membentuk sinap globular kompleks yang disebut glomerolus
olfaktorius. Tufted cell (sel berumbai) lebih kecil dari pada sel mitral dan memilki
akson yang tipis, tetapi kedua jenis sel mengirim aksonnya menuju korteks penghidu
serta bagian otak lain.
C. Korteks Olfaktorius
Akson sel mitral dan sel tufted berjalan ke posterior melalui stria olfaktorius
intermedia dan stria olfaktorius lateral ke korteks olfaktorius. Akson sel mitral berakhir
di dendrite apical sel pyramid di korteks olfaktorius.

Hidung
Fisiologi Indera Penciuman
• Saat inspirasi, udara masuk melalui nares anterior, lalu naik ke atas setinggi konka me
dia kemudian turun kearah nasofaring, sehingga udara berbentuk lengkungan atau ark
us.
• Pengatur kondisi udara, fungsi ini dilakukan dengan cara mengatur kelembaban udara
dan mengatur suhu.
• Sebagai penyaring dan pelindung, fungsi ini berguna untuk membersihkan udara inspi
rasi dari debu dan bakteri dan dilakukan oleh rambut (vibrissae) pada vestibulum nasi,
silia, palut lendir dan enzim yang dapat menghancurkan beberapa bakteri yang disebu
t lisozim.
• Resonansi oleh hidung penting untuk kualitas suara ketika berbicara dan menyanyi. S
umbatan hidung akan menyebabkan resonansi berkurang atau hilang, sehingga terde
ngar suara sengau (rinolalia).
• Indera penciuman dapat menciptakan memori yang bertahan lama, khusunya jika bau
itu khas misalnya bau rumah sakit atau bau makanan favorit atau makanan yang tidak
disukai. Inflamasi mukosa hidung mencegah zat berbau menjangkau area penciuman
di hidung menyebabkan hilangnya indera penciuman (anosmia) contohnya : flu.
Penyakit-penyakit pada hidung

1 Flu

2 Rhinitis Allergica

3 Sinusitis

4 Polip Hidung

Anosmia
5
Anatomi Fisiologi Indera Pendengaran
(Telinga)
4. Indra Pendengaran (Telinga)

Masing-masing telinga terdiri dari tiga bagian : telinga luar, telinga


tengah, dan dalam.

• Bagian luar dan tengah banyak menyalurkan gelombang suara


dari udara ke telinga dalam yang berisi cairan, dimana energi
suara mengalami penguatan dalam proses ini.
• Telinga dalam berisi dua sistem sensorik berbeda : koklea, yang
mengandung reseptor untuk mengbah gelombang suara menjadi
impuls saraf sehingga kita dapat mendengar dan apparatus
vetibularis, yang penting bagi sensasi keseimbangan.
Telinga Luar

Telinga luar terdiri dari pinna (daun telinga), meatus auditorius eksternus
(saluran telinga), dan membran timpani (gendang telinga).
• Pinna, lipatan menonjol tulang rawan berlapis kulit mengumpulkan
gelombang suara dan menyalurkannya ke telinga luar. Pintu masuk saluran
telinga dijaga oleh rambut-rambut halus. Kulit yang melapisi saluran
mengandung kelenjar keringat modifikasi yang menghasilkan serumen (tahi
kuping), suatu
sekresi lenket yang menjebak partiket-partikel kecil asing.
• Membran timpani, yang membentang merintangi pintu masuk ke telinga
tengah, bergetar ketika terkena gelombang suara.
• Bagian dalam gendang telinga yang menghadap ke rongga telinga tengah
juga terpajan ke tekanan atmosfer melalui tuba eustachius(auditorius), yang
menghubungkan telinga tengah ke faring.
Telinga Tengah dan Dalam
Telinga tengah merupakan suatu rongga kecil dalam tulang pelipis (tulang
temporalis) yang berisi tiga tulang pendengaran (osikula), yaitu maleus (tulang
martil), inkus (tulang landasan), dan stapes (tulang sanggurdi). Ketiganya saling
berhubungan melalui persendian . Tangkai maleus melekat pada permukaan
dalam membran tympani. berfungsi untuk menjaga keseimbangan tekanan
antara kedua sisi membrane tympani

Telinga dalam disebut juga sebagai labirin. Labirin tulang telinga dalam terbagi
menjadi 3 yaitu :
• Koklea (Rumah Siput), berbentuk seperti tabung bengkok ke belakang lalu
berlilit mengelilingi tulang dan membentuk seperti kerucut di ujungnya. Koklea
berfungsi sebagai reseptor karena memiliki sel–sel saraf di dalamnya.
• Vestibuli,adalah bagian yang terdiri dari sakula dan utrikula.
• Kanalis Semisirkularis (Saluran Setengah Lingkaran), merupakan saluran
setengah lingkaran yang terdiri dari 3 saluran semisirkularis yang tersusun
menjadi satu kesatuan dengan posisi yang berbeda.
Lanjutan...
Diskiminasi nada (yaitu kemampuan membedakan antara berbagai
frekuensi gelombang suara yang datang) bergantung pada bentuk dan sifat
membran basilaris, yang menyempit dan kaku diujung jendela ovalnya serta
lebar dan lentur di ujung helikotremanya. Diskriminasi intensitas (kekuatan)
bergantung pada amplitudo getaran.

Jalannya rangsangan berupa suara ke otak:


1. Getaran suara dari luar masuk melalui daun telinga, saluran telinga, membran
timpani,
dan tulang pendengaran (martil, landasan, sanggurdi).
2. Getaran kemudian diterima tingkap oval dan masuk ke skala vestibular dan kemudian
melingkari koklea sampai menuju skala timpani dan ke luar melalui tingkap bulat.
3. Gerakan di atas menyebabkan membran basiler bergetar dan menyebabkan sel
rambut pada organ korti bersentuhan dengan membran tektorial.
4. Sel-sel reseptor kemudian mengirim impuls ke saraf auditori (VIII), lalu ke lobus
temporalis otak untuk diinterpretasikan sebagai suara.
Peran Kanalis Semisirkularis Dan Organ Otolit
Kanalis semisirkularis mendeteksi akselerasi atau deselarasi kepala
rotasional atau angular, misalnya ketika kita mulai tau berhenti berputar
jungkir balik, atau menengok.

Organ otolit memberi informasi tentang posisi kepala relatif terhadap


gravitasi (yaitu kepala miring statik) dan juga mendeteksi perubahan
kecepatan gerakan lurus (bergerak dalam garis lurus ke manapun
arahnya).
Gangguan pada Telinga
• Gangguan telinga yang disebabkan oleh luka pada telinga bagian l
uar yang telah terinfeksi atau otitis sehingga mengeluarkan nanah
• Penumpukan kotoran sehingga menghalangi getaran suara untuk s
ampai ke gendang telinga
• Keruskan gendang telinga, misalnya, gendang telinga pecah. Peca
hnya gendang telinga dapat disebabkan oleh dua hal yaitu kapasit
as suara yang didengar terlalu kuat dan terkena benda yang tajam
• Otosklerosis, adalah kelainan pada tulang sanggurdi yang ditandai
dengan gejala tinnitus (dering pada telinga) ketika masih kecil.
• Presbikusis, adalah perusakan pada sel saraf telinga yang terjadi p
ada usia manula.
• Rusaknya reseptor pendengaran pada telinga bagian dalam akibat
dari pendengaran suara yang amat keras
Anatomi Fisiologi Indera Peraba
(Kulit)
5. Indra Peraba (Kulit)
Stratum
Korneum

Stratum Stratum
Basale Lusidum

LAPISAN
EPIDERMIS

Stratum Stratum
Spinosum Granulomus
LAPISAN DERMIS

Stratum korneum (lapisan tanduk) adalah lapisan kulit terluar yang terdiri atas beberapa
sel gepeng yang mati, tidak berinti, dan protoplasmanya telah berubah menjadi keratin
(zat tanduk).

Stratum ludisum, yang berada tepat di bawah stratum korneum, merupakan lapisan sel-
sel gepeng tanpa inti dengan protoplasma yang berubah menjadi protein.

Stratum granulosum (lapisan keratohialin) merupakan 2-3 lapis sel-sel gepeng dengan
sitoplasma berbutir kasar dan terdapat inti diantaranya. Butir-butir kasar ini terdiri atas
keratohialin. Laisan ini tidak terdapat pada mukosa, dan tampak jelas pada telapak
tangan dan kaki.
d. Stratum spinosum (stratum malphigi) yang terdiri atas beberapa lapis
sel berbentuk polygonal yang besarnya berbeda-beda karena proses
mitosis. Diantara sel-sel stratum spinosum terdapat jembatan-
jembatan antar sel ( intercelluler bridges) . Perlekatan antara jembatan
-jembatan ini membentuk penebalan bulat kecil yang disebut nodolus
bizzozero. Diantara sel-sel spinosum terdapat pula sel lengerhans.
Sel-
sel stratum spinosum ini banyak mengandung glikogen.
e. Stratum basale, yang terdiri satas sel-sel yang berbentuk kubus yang
tersusun vertical pada perbatasan dermo-epidermal berbaris seperti pagar.
Lapisan ini merupakan lapisan epidermis yang paling bawah. Lapisan ini ter

diri atas dua jenis sel, yaitu :


• Sel-sel yang berbentuk kolumnar dengan protoplasma basofilik, inti lonjong
dan besar, dihubungkan satu dengan yang lain oleh jembatan antar sel.
• Sel pembentuk melanin (melanosit) merupakan sel-sel berwarna mudah,
dengan sitoplasma basofilik dan inti gelap, dan mengandung butir pigmen
( melanosomes ).
Lapisan dermis adalah lapisan di bawah
epidermis yang jauh lebih tebal daripada
epidermis. Lapisan ini terdiri dari lapisan
elastic dan fibrosa padat dengan element-
element seluler dan folikel rambut

a. Pars papilare yaitu bagian yang menonjol ke


epidermis, berisi ujung serabut saraf dan
pembuluh darah.

b.Pars retikulare, yaitu bagian di bawahnya yang menonjol kearah


subkutan. Bagian ini terdiri atas serabut- serabut penunjang
misalnya serabut kolagen, elastic dan retikulin.. Serabut kolagen
untuk memberikan kekuatan pada kulit. Serabut elastic untuk
memberikan kelenturan pada kulit, dan serabut retikulin yang
terdapat pada sekitar kelenjar dan folikel rambut memberikan
kekuatan pada
bagian tersebut.
3. Lapisan subkutis, yang terdiri dari kumpulan sel-
sel lemak dan diantara gerombolan ini berjalan
serabut-serabut jaringan ikat dermis. Sel- sel
lemak ini bentuknya bulat dengan inti tekanan
traumatic mekanis yang menimpa pada kulit,
isolator panas atau untuk mempertahankan suhu,
penimbunan kalori, dan tambahan untuk
kecantikan tubuh. Di bawah subkutis terdapat
serabut otot, kemudian baru terdapat otot.
ADNEKSA KULIT

Merupakan struktur yang berasal dari epidermis


tetapiberubah bentuk dan fungsinya, terdiri dari
kelenjar keringat, kelenjar sebasea, rambut dan
kuku.

Kelenjar
Kuku Rambut
kulit
Kelenjar Kulit

a. kelenjar keringat
(glandula sudorifera )
b. Kelenjar palit (glandula sabasea)
terletak di seluruh permukaan
Kelenjar ekrin yang
kecil kecil, terletak kulit manusia, kecuali di telapak
dangkal di dermis tangan dan kaki. Kelenjar palit
dengan secret yang
encer
biasanya terdapat di samping
akar rambut dan muaranya
Kelenjar apokrin
terdapat pada lumen akar rambut
yang lebih besar, ( folikel rambut ).
terletak lebih dalam
dan secretnya lebih
kental.
 2) Kuku, adalah sel epidermis kulit-kulit yang telah berubah
tertanam dalam palung kuku mnurut garis lekukan pada
kulit. Bagian kuku yang terbenam dalam kulit jari disebut
akar kuku (nail root ) bagian yang terbuka di atas dasar
dan yang paling ujung adalah bagian kuku yang bebas.
Kulit tipis yang menutupi kuku di bagian proksimal
disebut opinikium, sedangkan kulit yang ditutupi bagian
kuku be bas disebut hiponikium. Sisi kuku yang
mencekung membentuk alur kuku (nail groove ). 

3) Rambut terdiri atas akar rambut dan batang rambut. Ada


dua jenis tipe rambut yaitu rambut halus, tidak
berpigmen yang terdapat pada bayi disebut lanugo, dan
rambut kasar, berpigmen, mempunyai medulla, dan
terdapat pada orang dewasa. Komposisi rambut terdiri
atas karbon 50,60 %, hydrogen 6,36 %, nitrogen 17,14
%, sulfur 5,0%, dan oksigen 20,80%. Rambut yang
normal dan sehat mengkilat, elastis, tidak mudah patah,
dan dapat menyerap air.
SENSASI PADA INDERA PERABA

a. Korpuskula Pacini : tekanan


Korpuskula Pacini (vater pacini) ditemukan di jaringan subkutan
pada telapak tangan, telapak kaki, jari, puting, periosteum,
mesenterium, tendo, ligamen dan genetalia eksterna. Bentuknya
bundar atau lonjong, dan besar (panjang 2 mm, dan diameter 0,5 –
1 mm). Bentuk yang paling besar dapat dilihat dengan mata
telanjang, karena bentuknya mirip bawang.

b. Korpuskula Ruffini : panas


Korpuskulus ini ditemukan pada jaringan ikat termasuk
dermis dan kapsula sendi. Mempunyai sebuah kapsula
jaringan ikat tipis yang mengandung ujung akhir saraf
yang menggelembung. Korpuskulus ini merupakan
mekanoreseptor, karena mirip dengan organ tendo golgi.
c. Korpuskula Krause : dingin
Korpuskulus gelembung (krause) ditemukan di daerah
mukokutis (bibir dan genetalia eksterna), pada dermis
dan berhubungan dengan rambut. Korpuskel ini
berbentuk bundar (sferis) dengan diameter sekitar 50
mikron. Mempunyai sebuah kapsula tebal yang
menyatu dengan endoneurium.

d. Korpuskula Meissner : sentuhan


Korpuskulus peraba (Meissner) terletak pada papila
dermis, khususnya pada ujung jari, bibir, puting dan
genetalia. Bentuknya silindris, sumbu panjangnya tagak
lurus permukaan kulit dan berukuran sekitar 80 mikron
dan lebarnya sekitar 40 mikron. Sebuah kapsul jaringan
ikat tipis menyatu dengan perinerium saraf yang
menyuplai setiap korpuskel. Pada bagian tengah
korpuskel terdapat setumpuk sel gepeng yang tersusun
transversal.
e. Korpuskula ujung saraf terbuka: rasa
nyeri
Serat saraf sensorik aferen berakhir
sebagai ujung akhir saraf bebas
pada banyak jaringan tubuh dan
merupakan reseptor sensorik utama
dalam kulit.Serat akhir saraf bebas ini
merupakan serat saraf yang tak
bermielin, atau seratsaraf bermielin
berdiameter kecil, yang semua telah
kehilangan pembungkusnya sebelum
berakhir, dilanjutkan serat saraf
terbuka yang berjalan di antara sel
epidermis.

Anda mungkin juga menyukai