• Rales
Suara yang dihasilkan dari eksudat lengket pada
saluran – saluran halus pernapasan
mengembang pada inspirasi ( rales halus,
sedang, kasar )
Mis : Klien pneumonia dan TBC
• Ronchi
Nada rendah dan sangat kasar terdengar, baik
saat inspirasi maupun ekspirasi
Lanjutan suara tidak normal paru
• Wheezing
Bunyi yang terdengar “ ngii..k”. Bisa dijumpai
pada fase inspirasi maupun ekspirasi
Mis : Bronkitis akut dan asma
• Pleura Frction Rub
Bunyi yang terdengar “ kering “ seperti suara
gosokan amplas pada kayu
Mis : peradangan pleura
PERSIAPAN PEMERIKSAAN
• PENGENDALIAN INFEKSI
• LINGKUNGAN
• PERALATAN
• KLIEN
PERALATAN PEMERIKSAAN FISIK
MISTAR /
PENGGARIS 2 • ALAT UNTUK MENGUKUR TEKANAN VENA
JUGULARIS
BUAH
LIDI KAPAS
GARPU TALA
PALU HAMMER
SPEKULUM HIDUNG
SPEKULUM VAGINA
SPATEL LIDAH
Snelen chart
LANGKAH –LANGKAH TINDAKAN PEMERIKSAAN FISIK
1. Suara Napas
Vesicular
Suara napas vesikuler terdengar di semua lapang paru yang normal,
bersifat halus, nada rendah, inspirasi lebih panjang dari ekspirasi
Broncho-vesicular
Suara napas broncho – vesikular terdengar di daerah percabangan
bronkhus dan trachea, disekitar sternum dan regip interscapular.
Nadanya sedang, lebih kasar dibanding vesicular, inspirasi sama
panjang dengan ekspirasi
Bronchial
Suara napas bronchial di daerah trachea dan supra sternal notch.
Bersifat kasar, nada tinggi, inspirasi lebih pendek dibandingkan
dengan ekspirasi
2. Suara Ucapan
3. Suara tambahan
JANTUNG
• INSPEKSI
– Untuk melihat ada tidaknya denyutan apexs
jantung atau normal tidaknya gerakan
– Dengan inspeksi juga dapat dihitung frekuensi
nadi apikal apabila terlihat
b. Palpasi
• Palpasi jantung dilakukan untuk mengetahui
ukuran denyutan apeks jantung
• Normalnya tidak lebih dari 1 – 2 cm
• Bila lebih lebar dari ukuran normal, dicurigai
adanya pembesaran jantung
3. PERKUSI
• Untuk menentukan batas atas, batas kanan
dan kiri jantung.
• Diketahui ada tidaknya pembesaran jantung
• Batas atas jantung normalnya pada inter kosta
2 – 3, batas kanan linea sternalis, dan batas
kiri jantung di linea medio clavikula
AUSKULTASI
• Tindakan auskultasi untuk mendengarkan bunyi
jantung ( BJ ) I, II dan kemungkinan adanya bunyi
jantung tambahan ( BJ III )
• BJ I menutupnya katub tricuspidalis dan katub
mitral.
• BJ I didengarkan di ICS IV Linea sternalis kiri (
BJ I / T )
• BJ I di ICS V Linea medio clavicula kiri atau
pada lokasi ictus cordis / apek jantung ( BJ I / M )
Lanjutan auskultasi
• BJ II Untuk mendengarkan bunyi
menutupnya katub aorta ( BJ II/A ) dan
Pulmonalis ( BJ –II / P )
• BJ II / A didengarkan di ICS 2 Linea sternalis
kanan ]
• BJ II/ P dapat didengarkan di ICS 2 dan ICS 3
linea sternalis kiri.
Bunyi Jantung III
• Timbul akibat getaran derasnya pengisian
diastolika dari atrium kiri ke ventrikel kiri yang
sudah membesar
• Pada orang dewasa / tua, BJ III merupakan suatu
tanda dan gejala adanya payah jantung, edema,
dyspnea.
• Suara / irama bunyi jantung pada
decompensatio-cordis kiri disebut irama pacu
kuda ( gallop rhythm)
• BJ III didengarkan di daerah mitral, yaitu di ICS
V Linea Medio clavicula kiri
PAYUDARA
• Payudara diperiksa dengan cara inspeksi dan palpasi.
• Inspeksi :
– Untuk melihat bentuk simetris / tidak
– Adanya benjolan / tumor
– Bentuk putting
– Adanya kelainan kulit
– Ulkus
– Adanya bekas luka dan retraksi kulit daerah mamae akibat tarikan
ligamentum cowperi, seperti kulit jeruk ( peau d’orange ),
• Palpasi
– Untuk mengetahui kontur keras / lunak
– Adanya benjolan atau tumor
– Adanya cairan : darah, pus, cairan bening, air susu
a. Posisi pemeriksaan payudara
b. Inspeksi payudara
c. Lokasi dan cara palpasi
Lokasi palpasi
Kelainan Payudara
1. Nipple retraction
2. Nipple inversion
3. Tubercels
4. Peau d’orange
ABDOMEN
• Pembagian lokasi pemeriksaan
• Kuadran
a. Kuadran kanan atas
b. Kuadran kanan bawah
c. Kuadran kiri atas
d. Kuadran kiri bawah
Pembagian regio adalah sebagai berikut
a. Regio epigastrika
b. Regio hipokondria kanan
c. Regio hipokondria kiri
d. Regio lumbalis kanan
e. Regio lumbalis kiri
f. Regio umbilikal
g. Regio hypogastric / suprapubika
h. Regio iliaka kanan
i. Regio iliaka kiri
TEHNIK PEMERIKSAAN
• Dilakukan dengan tehnik inspeksi, auskultasi,
perkusi dan terakhir palpasi
1. Inspeksi
Kontur atau bentuk abdomen : datar, skapoid,
buncit ( rounded) apakah ada ascites ?
Scar, striae, vena, rashes, luka / bekas luka.
Apakah tampak pulsasi, bayangan, vena atau
masa?
Masuk, menonjol, hernia
2. Auskultasi
• Auskultasi dilakukan untuk mendengarkan
bunyi usus / peristaltik dan bruit vaskuler
• Catat frekuensi atau karakter bising usus
• Normal 5 – 35 kali permenit (Perry &Potter,
2005)
• Bising usus hiperaktif disebut BORBORYGMI
• Catat juga adanya bruit yang ditemukan
3. PERKUSI
• Perkusi dilakukan untuk mengetahui adanya cairan dalam
abdomen, gas atau udara
• Tehnik perkusi abdomen sama seperti tehnik perkusi pada
thorax
• Suara perkusi abdomen yang normal adalah TYMPANI
menjadi PEKAK merupakan batas cairan ascites yang ada,
kemudian klien dipindah posisi menjadi tidur miring.
• Apabila ada cairan, maka daerah lateral abdomen yang
berada di atas akan menjadi tympani karena cairan
berpindah ke bawah.
• Sebaliknya, daerah umbilikalis akan menjadi pekak yang
disebut ( Shifting dullness )
4. PALPASI
• Palpasi dilakukan secara ringan superfisial dan
palpasi dalam
• Palpasi ringan atau superfisial untuk mengetahu
adanya tanda nyeri tekan, distenmsi atau
ketegangan
• Palpasi dalam untuk mengetahui adanya massa
atau organ dalam seperti lien, batas hepar, ginjal
dan untuk mengetahu adanya iritasi peritoneal.
• Palpasi dilakukan di semua kuadran atau regio,
inguinal dan femoral.
GENETALIA
PENILAIAN REFLEK
0
Tidak ada respon
1+
Normal rendah dengan sedikit kontraksi
otot
2+
Normal dengan kekuaatan otot yang dapat
terlihat dan gerakan lengan atau tungkai
3+
Lebih cepat dari normal; tidak
mengindikasikan penyakit
4+
Hiperaktif dan sangat cepat; seringkali
berhubungan dengan gangguan medula
spinalis
• Capillary Refill Time (CRT) adalah tes yang
dilakukan cepat pada daerah dasar kuku untuk
memonitor dehidrasi dan jumlah aliran darah ke
jaringan
• Batas normal pengisian kapiler adalh 3 detik
DAFTAR PUSTAKA
1. Potter, P.A., Perry, A.G.P. (2005). Buku Ajar
Fundamental Keperawtaan , Konsep, proses dan
praktik Edisi 4 Volume 1. Alih bahasa: Yasmin Asih,
Made Sumarwati, Dian Evriyani, Laily Mahmudah,
Ellen Panggabean……. Enie Noviestari). Jakarta: EGC
2. Berman, Snyder, Kozier dan Erb, (2009). Buku Ajar
Praktik Keperawatan Klinis Edisi 5. Alih bahasa: Eni
Meiliya, Esty Wahyuningsih, Devi Yuliyanti.
Jakarta:EGC)
3. Potter, P.A., Perry, G.A.,Stockert, P.A., Hall, A.M
(2017). Fundamentals of Nursing, ninth edition. St
Louis Missourri; Elsevier