Anda di halaman 1dari 21

LEGISLASI KEPERAWATAN

LEGISLASI
 Legal adalah sah
 Aspek legal dalam keperawatan adalah sah

untuk melakukan tindakan sesuai dengan


rambu-rambu profesinya
 Perawat mempunyai hak dan kemampuan

untu melakukan suatu tindakan keperawatan


sesuai standar yang berlaku, oleh karena itu
perlu ketetapan dan ketentuan hukum yang
mengatur hak dan kewajiban yang
berhubungan erat dengan tindakannya
Pengertian
 Legislasi praktek keperawatan merupakan
ketetapan hukum yang mengatur hak dan
kewajiban seorang perawat dalam melakukan
praktek keperawatan
 Legislasi praktek keperawatan di Indonesia

diatur melalui Surat Keputusan Menteri


Kesehatan
 Permenkes No.HK.02.02/148/I/2010
mengatur tentang izin dan penyelenggaraan
praktek perawat
Prinsip Dasar Legislasi Praktik
Keperawatan
 Harus jelas membedakan tiap kategori tenaga
keperawatan
 Badan yang mengurus legislasi bertanggung

jawab atas sistem keperawatan


 Pemberian lisensi berdasarkan keberhasilan

pendidikan dan ujian sesuai ketetapan


 Memperinci kegiatan yang boleh dan tidak

boleh dilakukan perawat


Tujuan Legislasi Keperawatan
 Tujuan Umum : Melindungi masyarakat dan
perawat
 Tujuan :

◦ Mempertahankan dan meningkatkan mutu


pelayanan keperawatan
◦ Melindungi masyarakat atas tindakan yang
dilakukan
◦ Menetapkan standar pelayanan keperawatan
◦ Menilai boleh tidaknya praktik
◦ Menilai kesalahan dan kelalaian
KREDENSIAL
 Proses untuk menentukan dan
mempertahankan kompetensi keperawatan.
 Proses kredensial merupakan salah satu cara

profesi keperawatan mempertahankan


standar praktik dan akuntabilitas persiapan
pendidikan anggotanya
 Kredensial meliputi :

◦ Lisensi, registrasi,sertifikasi dan akreditasi


 Lisensi
◦ Pemberian lisensi adalah pemberian izin kepada
seseorang yang memenuhi persyaratan oleh badan
pemerintah yang berwenang, seb diperkenankan
melakukan pekerjaan dan praktek yang telah
ditetapkan
◦ Tujuan lisensi adalah menbatasi pemberian
kewenangan hanya bagi yang kompeten
melaksanakan praktik keperawatan dan meyakinkan
masy bahwa yang melakukan praktek mempunyai
kompetensi yang diperlukan
 Registrasi
◦ Pencatuman nama seseorang dan informasi lain
pada badan resmi milik pemerintah maupun non
pemerintah. Perawat yag telah terdaftar diizinkan
memakai sebutan register nurse
◦ Untuk dapat terdaftar perawat harus telah
menyelesaikan pendidikan keperawatan dan lulus
ujian dari badan pendaftaran dengan nilai yang
diterima
 Sertifikasi
◦ Proses pengabsahan bahwa seorang perawat telah
memenuhi standar minimal kompetensi praktek
pada area spesialisasi tertentu
 Akreditasi
◦ Proses pengukuran dan pemberian status akreditasi
kepada institusi ,program atau pelayanan yang
dilakukan oleh organisasi atau badan pemerintahan
tertentu
Kegunaan Legislasi Keperawatan
 Memberikan rambu-rambu dalam pelayanan
kes, agar terhindar dari pelayanan kes yang
bermasalah
 Mencapai terwujudnya derajat kes yang
optimal
 Mendoreong tenaga kes untuk menambah,

mengasah, dan memperdalam


pengetahuannya dan ketrampilan pada bid
kes
 Sebagai alat untuk meningkatkan hasil guna
dan daya guna penyelenggaraan
pembangunan kesehatan
 Pemberi kepastian dan perlindungan hukum

terhadap pemberi dan penerima jasa


pelayanan kesehatan
Fungsi Legislasi Keperawatan
 Memberikan perlindungan kepada masy terhdp
pelay kep yang diberikan
 Memelihara kualitas pelayanan kep yang
diberikan
 Memberikan kejelasan batas kewenangan setiap
kategori tenaga keperawatan
 Menjamin adanya perlindungan hukum bagi
perawat
 Memotivasi pengembangan profesi
 Meningkatkan profesionalisme tenaga
keperawatan
 Dalam Permenkes , baik perawat dan
masyarakat sebagai pengguna jasa pelayanan
terlindungi dari segi hukum , jadi perawat
yang menjalankan praktik mandiri harus
memiliki SIPP ( Surat Izin Praktik Perawat )
dan STR ( Surat Tanda Registrasi ) yang
diperoleh setelah melalui uji kompetensi
 SIPP
Surat ini merupakan bukti tertulis yang
diberikan kepada perawat untuk menjalankan
praktik keperawatan perorangan atau kelompok,
dimana yang bersangkutan mendapat izin untuk
melakukan praktek perawat.
Pejabat yang berwenang menerbitkan SIPP adalah
kantor dinas kabupaten dimana yang
bersangkutan akan melaksanakan praktek
keperawatan
 Perawat profesional harus memahami batasan
legal yang mempengaruhi praktik sehari-hari
mereka. Hal ini dikaitkan dengan penilaian yang
baik dan menyuarakan pembuatan keputusan
yang menjamin asuhan keperawatan yang aman
 Perawat harus mengetahui tentang hak-hak
legal dan bertanggung jawab yg berhub dengan
praktek kep, sehingga dapat melaksanakn
tugasnya dgn aman untuk semua pihak
Kewajiban Perawat
 Perawat wajib memetuhi peraturan RS
 Perawat wajib mengadakan perjanjian tertulis
dengan RS
 Perawat wajib memberikan pelayanan keperawatan
sesuai standar profesi kep
 Perawat wajib menghormati hak- hak pasien
 Perawat wajib merujuk klien
 Perawat wajib bekerja sama dengan tenaga kes
lain
 Perawat wajib memberikan informasi tentang
tindakan kep yang dilakukan terhdp pasien
 Perawat wajib mendokumentasikan semua
tindakan keperawatan
 Perawat wajib meningkatkan mutu pelayanan

kep sesuai standar profesi kep


 Perawat wajib mengikuti perkemb IPTEK
 Perawat wajib merahasiakan sesuatu yang

diketahui tentang klien


Hak Perawat
 Memperoleh perlindungan hukum dalam
melaksanakan tugas sesuai profesinya
 Mengembangkan diri melalui kemampuan

spesialisasi sesuai latar belakang


pendidikannya
 Mendapatkan informasi lengkapdari klien
 Meningkatkan pengetahuannya berdasarkan

IPTEK
`
 Diberlakukan adil dan jujur oleh RS maupun
klien dan kelg nya
 Mendapatkan jaminan perlindungan terhadap

resiko kerja berkaitan dengan tugasnya


 Diikut sertakan dalam penyusunan program

kebijakan di rumah sakit


 Menolak pihak lain bila melakukan tindakan

yang bertentangan dengan perundang-


undangan, standar profesi dan kode etik
perawat
 Mendapatkan penghargaan yang layak dari
jasa proesinyasesuai peraturan dan ketentuan
yang berlaku di RS.

Anda mungkin juga menyukai