Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan adalah hak dasar setiap individu. Perawat terdaftar Filipina,
percaya pada layak dan martabat setiap manusia, mengakui tanggung jawab
utama untuk menjaga kesehatan di semua biaya. Tanggung jawab ini
meliputi promosi kesehatan, pencegahan penyakit, pengentasan
penderitaan, dan pemulihan kesehatan. Namun, ketika hal tersebut tidak
mungkin,bantuan menuju kematian yang damai adalah kewajibannya.
Untuk memikul tanggung jawab ini, perawat yang terdaftar harus
mendapatkan pengetahuan dan pemahaman aspek budaya, sosial, spiritual,
fisiologis, psikologis, dan ekologis manusia, memanfaatkan proses
terapeutik. Keanekaragaman budaya dan statuspolitik dan sosial ekonomi
adalah faktor yang melekat pada perawatan yang efektif.
Keinginan untuk rasa hormat dan keyakinan dari klien, rekan kerja,
rekan kerja, dan anggota komunitas memberikan insentif untuk mencapai
dan mempertahankan setinggi mungkin tingkat perilaku etis.
Keperawatan merupakan salah satu profesi yang mempunyai bidang
garap pada kesejahteraan manusia namun masih banyak masyarakat yang
tidak mengetahui apa saja yang harus dilakukan seorang perawat dalam
memenuhi kebutuhan pasiennya.
Peningkatan pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat merupakan
tantangan bagi profesi keperawatan dalam mengembangkan
profesionalisme dalam memberikan asuhan keperawatan yang
berkalitas.Untuk itu perawat memerlukan landasan komitmen yang tinggi
untuk meningkatkan potensi kerja seorang perawat.
Oleh karna itu, dibentuklah kode etik keperawatan yang menjadi acuan
dasar perawat dalam menjalankan profesinya.Dalam menghadapi pasien ,
seorang perawat harus mempunyai etika , karena yang dihadapi perawat
adalah juga manusia.Perawat harus memperlakukan pasien atau klien
secara bermartabat.
Dengan etika yang baik diharapkan seorang perawat bisa menjalin
hubungan yang lebih akrab dengan pasien. Dengan hubungan yang baik ini,
maka akan terjalin sikap saling menghormati dan menghargai diantara
keduanya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa sejarah singkat PNA Filipina
2. Apa itu pengertian kode etik menurut PNA Filipina
3. Apa fungsi kode etik keperawatan
4. Apa saja pasal kode etik menurut PNA Filipina

C. Tujuan
1. Mengetahui sejarah PNA Filipina
2. Mengetahui pengertian kode etik menurut PNA Filipina
3. Mengetahui fungsi kode etik di PNA Filiphina
4. Mengetahui pasal kode etik menurut PNA Filipina
BAB 2
TINJAUAN TEORI

A. Sejarah PNA Filipina


Didirikan pada 2 September 1922 sebagai Asosiasi Perawat Filipina
(FNA) dalam pertemuan 150 perawat yang dipimpin oleh Anastacia Giron
Tupas (Mrs. Tupas), FNA didirikan pada tahun 1924. Dewan Perawat
Internasional menerima FNA sebagai salah satu organisasi anggota selama
Kongres diadakan di Montreal, Kanada pada 8-13 Juli 1929. FNA menjadi
PNA (Philippine Nurses Association) pada tahun 1966, yang merupakan
tahun yang sama dengan kantor pada 1663 FT Benitez Street, Malate,
Manila diresmikan.
Saat ini ada total 368.589 perawat berlisensi (Februari 2005) di Filipina
dan menghasilkan rata-rata 13.000 perawat baru setiap tahun.
PNA dianugerahi Organisasi Profesional Terkemuka Terakreditasi oleh
Komisi Pengaturan Profesional pada tahun 2003 dengan mengungguli 40
asosiasi profesional lainnya dan lima kali dinominasikan untuk penghargaan
yang sama.
Afiliasi Internasional: Dewan Perawat Internasional; Organisasi
Kesehatan Dunia
Undang-Undang Keperawatan. Undang-Undang Keperawatan Filipina
Baru tahun 2002, Undang-undang Republik No. 9173, disahkan pada
Oktober 2002 dengan tujuan untuk meningkatkan standar keperawatan di
negara tersebut.
Pendidikan keperawatan. Ada sekitar 350 sekolah perawat di Filipina
yang diatur oleh Komisi Pendidikan Tinggi.

B. Pengertian kode etik menurut PNA Filipina


Kode etik merupakan sekumpulan prinsip etik yang disusun profesi yang
sah dan menjadi pedoman para anggotanya dalam bersikap dan bertindak
sesuai dengan standar profesi.

C. Fungsi kode etik keperawatan


1. Menunjukkan kepada masyarakat bahwa perawat diharuskan
memahami dan menerima kepercayaan dan tanggungjawab yang
diberikan kepada perawat oleh masyarakat.
2. Menjadi pedoman bagi perawat dalam berperilaku dan menjalin
hubungan keprofesian sebagai landasan dalam penerapan praktek etikal.
3. Menetapkan hubungan-hubungan profesional yang harus dipatuhi
4. Memberikan sarana pengaturan diri sebagai profesi.
D. Pasal kode etik menurut PNA Filipina
Dengan adanya PNA atau UUD keperawatan Filipina terbitnya tahun
2002 maka BON melakukan konsultasi dengan akreditasi organisasi profesi
nasional Filipina untuk menyusun kode etik keperawatan. Isi kode etik
keperawatan philiphina adalah :

1. Pasal 1 Pembukaan :
1) Kesehatan adalah hak dasar individu. Perawat Filipina
percaya nilai dan martabat manusia, mengakui tanggung jawab
utama untuk menjaga kesehatan dengan segala cara. Bertanggung
jawab dalam promosi kesehatan, pencegahan penyakit, mengurangi
penderitaan dan memelihara kesehatan.
2) Meningkatkan pengetahuan dan memahami aspek-aspek
budaya, sosial, spiritual, fisiologi dan ekologi penyakit,
memanfaatkan proses terapi.
3) Menghargai dan percaya terhadap klien, kolega dan tim
kerja lain untuk mecapai dan mempertahankan perilaku etik
terbaik.

2. Pasal 2 Perawat & masyarakat :


4) Prinsip etik :
a. Nilai-nilai, kebiasaan dan kepercayaan spiritual individu.
b. Kebebasan individu untuk membuat keputusan rasional dan
tanpa paksaan.
c. Perlu memberi informasi secara proses keperawatan yang
diberikan secara rahasia.
5) Perawat harus :
a. Memepertimbangkan pasien secara individu dan
kompeheren.
b. Menghargai kepercayaan spiritual dan jadi pertimbangan
pemberian diet dan perawatan.
c. Menjunjung tinggi hak-hak individu.
d. Mempertimbangkan budaya dan nilai-nilai pasien dalam
pelaksanaan perawatan.

3. Pasal 3 Perawat & praktik :


6) Prinsip prinsip etik :
a. Kehidupan manusia adalah tidak dapat di ganggu gugat.
b. Kualitas dan perawatan terbaik adalah tujuan praktik
keperawatan pasien.
c. Dokumentasi yang akurat terhadap kegiatan dan hasil
pelayanan perawatan adalah bukti tanggung jawab.
7)
8) Perawat harus :
a. Mengetahui definisi dan ruang lingkup praktik keperawatan
sesuai dengan UU keperawatan Filipina tahun 2002, BON
2003, peraturan pelaksanaan PNA 2002.
b. Sadar akan tugas dan tanggung jawab akan praktik klinik
c. Meningkatkan kompetensi pengetahuan, keterampilan dan
sikap yang kebutuhan.
d. Menjadi administrator bertanggung jawab membrikan
lingkungan yang nyaman untuk kebutuhan dan perkembangan
tugasnya.
e. Mengakui program profesi untuk sertifikasi spesialis dari
BON dan dewan sertifikasi spesialis keperawatan (NSCC).
f. Melaksanakan pelayanan keperawatan yang berkualitas
dana aman untuk standart praktik keperawatan optimum.
g. Menjamin bahwa modifikasi praktik masih
mempertimbangkan prinsip prinsip keperawatn yang aman bagi
pasien.
h. Bila memiliki wewenang akan bertanggung jawab sesuai
norma dan hukum untuk menurunkan kejadian praktek
keperawatan yang tidak efektif dan melanggar hukum.
i. Menjamin bahwa percatatan pasien hanya dapat di
keluarkan pada profesi yang tearlibat perawatanya dan jika di
butuhkan secara hukum.
9) Prinsip Etiks :
a. Menghormati hak hak pasien.
b. Memberikan semua informasi kepada pasien atau keluarga
kecuali .
c. Menjelaskan hak hak pasien bila ada konflik atas
perawatannya.
10) Prinsip prinsip etika
Perawat sadar bahwa kegiatannya berdasarkan dimensi
professional, etis, moral, dan legal
11) Perawat harus :
a. Menolak hadiah dan sejenisnyaDilarang emembuat iklan
yang merugikan profesi.
b. Melakukan tugas profesi sesuai Undang-undang.
c. Tidak mau menerima dan membayar komisi fee, honor lain
untuk mendapatkan rekomendasi untuk bujukan ke tenaga
kesehatan lainnya.
d. Mengjindai penyalahgunaan hak hak istimewa pasien dan
barang milik pasien.

4. Pasal 4 Perawat dan rekan kerja


12) Prinsip prinsip etika :
a. Perawat memiliki solidaritas dengan semua tim kesehatan.
b. Perawat memprtahankan pertemanan dan kolabrasi dengan
kolega dan tim kesehatan.
13) Perawat harus :
a. Mempertahan peran identitas profesi saat bekerja tim.
b. Melakukan kegiatan kelompok tim kesehatan berdasarkan
standart Etikolegal.
c. Berpartisipasi dalam organisasi profesi.
d. Menghormati hak-hak rekan kerja lain.
e. Tidak bertindak yang merugikan profesi secara hukum.

5. Pasal 5 Perawat, masyarakat dan lingkungan


14) Prinsip-prinsip etika :
a. Menjaga kehidupan, HAM, peningkatan kesehatan
lingkungan sekitarnya.
b. Membentukjaring dengan masyarakat untuk
mempromosikan usaha-usaha kesehatan tingkat lokal.
15) Perawat harus :
a. Melengkapi diri dengan pengetahuan tentang sumber-
sumber kesehatan dan mengambil pasien dalam layanan
kesehatan masyarakat.
b. Berpartisipasi aktif dalam proyek dan kegiatan untuk
mengatasi masalah kesehatan masyarakat.
c. Sadar mempertimbangkan kewajiban sebagai warga negara.

6. Pasal 6 Perawat dan profesi


16) Prinsip-prinsip etika :
a. Memiliki komitmen dan berpartisipasi dalam pertumbuhan
perkembangan pendidikan berkelanjutan sebagai kewajiban
profesi.
b. Berkontribusi untuk meningkatkan kondisi sosial ekonomi
dan kesejahteraan perawat melalui peraturan yang berlaku.
c. Mempertahankan kesetiaan dan melindungi profesi
keperawatan pada posisi yang ideal.
17) Perawat harus :
a. Menjadi anggota organisasi akreditasi nasional.
b. Sangat taat kepada standart keperawatan.
c. Berusaha melaksanakan standart kerja dan perburuan.

7. Pasal 7 Administrasi pinalti, ketentuan pencabutan, dan efektifitas


18) Sertifikat perawat dapat dicabut kembali atau ditahan
sementara akibat pelanggaran undang undang.
19) Amandemen kode etik dilakukan akibat pencabutan atau
penggantian.
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Jadi kode etik keperawatan merupakan bagian dari etika kesehatan, yaitu
menerapkan nilai etika terhadapa bidang pemeliharaan atau pelayanan
kesehatan masyarakat.
Menyampaikan perhatian dan rasa hormat kepada klien, bila perawat
terpaksa menunda pelayanan maka perawat bersedia memberikan penjelasan
dengan ramah terhadap kliennnya. Menunjukkan kepada klien sikap
menghargai, berbicara kepada klien yang berorientasikan terhadap perasaan
klien. Sedangkan tanggung jawab perawat adalah suatu tindakan yang
dilakukan seorang perawat yang dapat dipertanggung jawabkan. Tanggung
jawab itu langsung atau tidak langsung.
Perawat hendaknya memiliki tanggung gugat artinya bila daa pihak yang
menggugat ia menyatakan sikap dan berani mengahdapinya. Terutama yang
berkaitan dengan kegiatan profesinya.
Perawat harus mampu menjelaskan kegiatan atau tindakan yang
dilakukan.

B. Saran
Kode etik keperawatan bukan sebagai syarat administrative, tetapi juga
berfungsi sebagai landasan bagi perawat dalam menjalankan profesinya.
Untuk itu setiap perawat diharapkan dapat benar-benar mengetahui dan
mengerti dari dibentuknya kode etik ini agar perawat dapat memberikan
asuhan keperawatan dengan lebih baik dan professional sesuia dengan kode
etiknya.
Agar seorang perawat memiliki etika yang baik, diperlukan
pembelajaran etika keperawatan secara dini.

C. Daftar Pustaka

Nila, I. (2001). Etika Kperawatan. Jakarta:Widya Medika.

Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)


Kurniadi, Anwar. Etika dan Hukum Keperawatan: Teori dan praktis di
praktik klinik- Ed. 1-Cet. 1.-Depok: Rajawali Pers, 2018.

Jurnal. Code Of Ethics For Nurse. PNA Filipina


Artikel-Detail.Kode Etik Keperawatan: Suhartina.

Anda mungkin juga menyukai