Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH TREND DAN ISSUE DALAM INFORMASI DAN

KOMUNIKASI KEPERAWATAN

---------

OLEH :
Nathalia T. Souhuwat (P2012024)
Kelas : A

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PASAPUA
AMBON
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala bimbingan-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah dengan judul “TREND DAN ISSUE

DALAM INFORMASI DAN KOMUNIKASI KEPERAWATAN”.

Adapun makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah Siatem Informasi Keperawatan agar
dapat menunjang proses belajar. Saya mengakui bahwa penulisan makalah ini jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran sangat di perlukan untuk membangun dan
memberikan saya sebuah masukan agar dapat menjadi lebih baik lagi di hari esok.

Semoga makalah yang saya buat dengan sederhana ini dapat berguna bagi para pembaca
sekalian.

Ambon, Januari 2022

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Saat ini dunia keperawatan semakin berkembang. Perawat dianggap sebagai
salah satu profesi kesehatan yang harus dilibatkan dalam pencapaian tujuan
pembangunan kesehatan baik didunia maupun di Indonesia. Salah satu tujuan
pembangunan kesehatan di Indonesia adalah pemerataan pelayanan kesehatan ke
seluruh daerah di Indonesia (Riskesdas, Balitbangkes, dan Kemenkes RI, 2016).
Teknologi informasi yang terus berkembang sekarang ini harus dicermati oleh
dunia kesehatan khususnya dunia keperawatan untuk membantu menjawab
permasalahan kesehatan yang ada. Semakin berkembangnya teknologi informasi
merupakan suatu peluang untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan dan
meningkatkan jangkauan pelayanan keperawatan bagi masyarakat di seluruh Indonesia,
termasuk masyarakat di daerah yang terpencil dan jauh (rural area).
Peran perawat adalah menjaga pasien mempertahankan kondisi terbaiknya terhadap masalah
kesehatan yang menimpa dirinya (Florence Nigthingale, 1954). Perawatan adalah suatu
bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang
di dasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spritual yang
komprehensif serta di tujukan kepada individu, keluarga, dan masyarakat baik sakit maupun
sehat yg mencakup seluruh siklus kehidupan manusia (Lokakarya keperawatan Nasional
1986). Keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan, ikut menentukan
menentukan mutu dari pelayanan kesehatan. Tenaga keperawatan secara keseluruhan
jumlahnya mendominasi tenaga kesehatan yang ada, dimana keperawatan memberikan
konstribusi yang unik terhadap bentuk pelayanan kesehatan sebagai satu kesatuan yang
relatif, berkelanjutan, koordinatif dan advokatif. Keperawatan sebagai suatu profesi
menekankan kepada bentuk pelayanan professional yang sesuai dengan standart dengan
memperhatikan kaidah etik dan moral. Perawat dalam menjalankan peran dan tanggung
jawabnya sangat dituntut memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang baik yang
dapat menunjang tindak prilaku profesionalnya . Pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
baik akan dapat diperoleh dalam lingkungan perguruan tinggi yang memiliki komitmen yang
kuat untuk mencetak perawat yang berkualitas.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Pengertian Trend dan Issue Dalam Keperawatan?
2. Apa Bentuk-bentuk Trend dan Issue Dalam Keperawatan?
3. Apa Manfaat Trend dan Issue Dalam Keperawatan?
4. Apa Faktor-faktor yang Mempengaruhi Trend dan Issue Dalam Keperawatan?
5. Bagaimana Peran Perawat Terhadap Trend dan Issue?
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui tentang trend dan issue dalam
keperawatan.
2. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui tentang bentuk-bentuk trend dan issue
dalam keperawatan.
3. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui tentang manfaat trend dan issue dalam
keperawatan.
4. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui tentang faktor yang mempengaruhi trend
dan issue dalam keperawatan.
5. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui tentang peran perawat terhadap trend dan
issue dalam keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Trend dan Issue Dalam Keperawatan


1. Trend adalah sesuatu yang sedang “menjamur” atau sedang disukai dan digandrungi
oleh orang banyak dan sesuai dengan fakta.Trend merupakan suatu alur yang menuju ke
arah mana pasar bergerak dan suatu pola dari peristiwa-peristiwa atau perilaku yang
sama-sama dialami oleh banyak orang. Trend juga merupakan hal yang sangat mendasar
dalam pendekatan analisa dan merupakan salah satu gambaran ataupun informasi yang
terjadi saat ini yang biasanya sedang populer di kalangan masyarakat
2. Issue adalah suatu peristiwa atau kejadiaan yang dapat di perkirakan terjadi atau tidak
terjadi pada masa mendatang dan merupakan sesuatu yang sedang di bicarakan banyak
orang tetapi masih belum jelas fakta atau buktinya.

Dari pengertian diatas dapat ditarik garis besar untuk trend dan issue keperawatan
merupakan sesuatu yang sedang di bicarakan banyak orang tentang peraktek ataupun
mengenai keperawatan baik itu berdasarkan fakta atau tidak, trend dan issue keperawatan
tentunya menyangkut aspek legal dan etis dalam dunia keperawatan.(Nasir, 2009)
Beberapa issue, keperawatan pada saat ini, Euthanasia adalah membunuh bisa dilakukan
secara legal. Itulah euthanasia, pembuhuhan legal yang sampai kini masih jadi
kontroversi. Pembunuhan legal ini pun ada beragam jenisnya. Secara umum, kematian
adalah suatu topik yang sangat ditakuti oleh publik. Hal demikian tidak terjadi di dalam
dunia kedokteran atau kesehatan. Dalam konteks kesehatan modern, kematian tidaklah
selalu menjadi sesuatu yang datang secara tiba-tiba. Kematian dapat dilegalisir menjadi
sesuatu yang dapat dipastikan tanggal kejadiannya. Euthanasia memungkinkan hal
tersebut terjadi.
Organisasi profesi keperawatan memerlukan suatu perubahan cepat dan dinamis serta
kemampuan mengakomodasi setiap kepentingan individu menjadi kepentingan organisasi
dan mengintegrasikannya menjadi serangkaian kegiatan yang dapat dirasakan
manfaatnya. Restrukturisasi organisasi keperawatan merupakan pilihan tepat guna
menciptakan suatu organisasi profesi yang mandiri dan mampu menghidupi anggotanya
melalui upaya jaminan kualitas kinerja dan harapan akan masa depan yang lebih baik
serta meningkat.
Komitmen perawat guna memberikan pelayanan keperawatan yang bermutu baik secara
mandiri ataupun melalui jalan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain sangat penting
dalam terwujudnya pelayanan keperawatan professional. Beberapa hal terkait dengan isu
ini, yang secara fundamental mesti dilakukan dalam penerapan teknologi dalam bidang
kesehatan dalam merawat pasien adalah :
1) Jaminan kerahasiaan dan jaminan pelayanan dari informasi kesehatan yang diberikan
harus tetap terjaga.
2) Pasien yang mendapatkan intervensi melalui telehealth harus diinformasikan potensial
resiko (seperti keterbatasan jaminan kerahasiaan informasi, melalui internet atau telepon)
dan keuntungannya.
3) Diseminasi data pasien seperti identifikasi pasien (suara, gambar) dapat dikontrol
dengan membuat informed consent (pernyataan persetujuan) lewat email.
4) Individu yang menyalahgunakan kerahasiaan, keamanan dan peraturan dan penyalah
gunaan informasi dapat dikenakan hukuman atau legal aspek.

Nilai professional yang melandasi praktik keperawatan dapat di kelompokkan dalam :


1. Nilai intelektual Nilai intelektual dalam praktik keperawatan terdiri dari :
a. Body of Knowledge
b. Pendidikan spesialisasi (berkelanjutan)
c. Menggunakan pengetahuan dalam berpikir secara kritis dan kreatif.

2. Nilai komitmen moral Pelayanan keperawatan diberikan dengan konsep altruistic, dan
memperhatikan kode etik keperawatan. Menurut Beauchamp & Walters (1989) pelayanan
professional terhadap masyarakat memerlukan integritas, komitmen moral dan tanggung
jawab etik. Aspek moral yang harus menjadi landasan perilaku perawat adalah :
a. Beneficience : Selalu mengupayakan keputusan dibuat berdasarkan keinginan
melakukan yang terbaik dan tidak merugikan klien. (Johnstone, 1994)
b. Fair : Tidak mendeskriminasikan klien berdasarkan agama, ras, sosial budaya, keadaan
ekonomi dan sebagainya, tetapi memperlakukan klien sebagai individu yang memerlukan
bantuan dengan keunikan yang dimiliki.
c. Fidelity : Berperilaku caring (peduli, kasih sayang, perasaan ingin membantu), selalu
berusaha menepati janji, memberikan harapan yang memadahi, komitmen moral serta
memperhatikan kebutuhan spiritual klien.
d. Non- Malefience : Tidak melukai atau tindak menimbulkan bahaya atau cidera bagi
orang lain. e. Kejujuran : Kejujuran adalah berarti dengan penuh dengan kebenaran nilai
ini diperlukan oleh pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada
setiap klien dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat mengerti.
f. Altruisme : Merupakan perilaku yang menggambarkan kepedulian dan kesejahteraan
orang lain. Sikap dari nilai altruisme yang ditampilkan perawat meliputi pemberian
perhatian.

3. Otonomi, kendali dan tanggung gugat


Otonomi merupakan kebebasan dan kewenangan untuk melakukan tindakan secara
mandiri. Hak otonomi merujuk kepada pengendalian kehidupan diri sendiri yang berarti
bahwa perawat memiliki kendali terhadap fungsi mereka.Otonomi melibatkan
kemandirian, kesedian mengambil resiko dan tanggung jawab serta tanggung gugat
terhadap tindakannya sendiribegitupula sebagai pengatur dan penentu diri sendiri.
Kendali mempunyai implikasi pengaturan atau pengarahan terhadap sesuatu atau
seseorang. Bagi profesi keperawatan, harus ada kewenangan untuk mengendalikan
praktik, menetapkan peran, fungsi dan tanggung jawab anggota profesi. Tanggung gugat
berarti perawat bertanggung jawab terhadap setiap tindakan yang dilakukannya terhadap
klien.
2.2 Bentuk-bentuk Trend dan Issue Dalam Keperawatan
1. Trend Keperawatan Medikal Bedah dan Implikasinya di Indonesia :
Perkembangan trend keperawatan medikal bedah di Indonesia terjadi dalam berbagai bidang
yang meliputi:
a. Telenursing (Pelayanan Asuhan Keperawatan Jarak Jauh)
Menurut Martono, telenursing (pelayanan asuhan keperawatan jarak jauh) adalah upaya
penggunaan teknologi informasi dalam memberikan pelayanan keperawatan dalam bagian
pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau
antara beberapa perawat. Telenursing merupakan bagian dari telehealth atau
telemedicine dan beberapa bagian terkait dengan aplikasi bidang medis dan nonmedis
seperti telediagnosis, telekonsultasi dan telemonitoring (Durrani, Khoja, 2009).
Praktik telenursing dapat diaplikasikan dalam berbagai setting area keperawatan,
dan dapat berbentuk ambulatory care, call centers, home visit telenursing, bagian rawat
jalan dan bagian kegawatdaruratan. Telenursing juga dapat digunakan dalam ragam
yang sangat bervariasi, meliputi: via telepon (landline dan telepon seluler),
personaldigital assistants (PDAs), mesinfaksimili, internet by email, video dan
audioconferencing, teleradiologi, sistem informasi komputer bahkan melalui
telerobotics (Scotia, 2014).
Bentuk-bentuk telenursing dapat berupa triage telenursing, call-centerservices,
konsultasi melalui securee mail messaging system, konseling melalui hotlineservice,
audio atau videoconferencing antara pasien dengan petugas kesehatan atau dengan
sesama petugas kesehatan, discharge planning telenursing, home-visittelenursing dan
pengembangan websites sebagai pusat informasi dan real-time counseling padapasien. Menurut
Cady, et al. (2009) salah satu tujuan telehealth atau home visit
telenursing adalah untuk meningkatkan akses yang lebih komprehensif dan
meningkatkan kualitas layanan kesehatan. Dimana pasien dengan mudah memberikan
kabar tentang kondisi kesehatannya setelah proses pemulihan ataupun saat mula terkena
sakitnya kepada perawat, yang telah dipercaya dalam memberikan pelayanan kepada
pasiennya. Keuntungan dari teknologi ini yaitu mengurangi biaya kesehatan, jangkauan
tanpa batas akan layanan kesehatan, mengurangi kunjungan dan masa hari rawat,
meningkatkan pelayanan pasien sakit kronis, mengembangkan model pendidikan
keperawatan berbasis multimedia (Britton, Keehner, Still & Walden 1999). Tetapi sistem ini
justru akan mengurangi intensitas interaksi antara perawat dan klien dalam menjalin
hubungan terapieutik sehingga konsep perawatan secara holistik akan sedikit tersentuh oleh
ners. Sistem ini baru diterapkan dibeberapa rumah sakit di Indonesia, seperti di Rumah Sakit
Internasional. Hal ini disebabkan karena kurang meratanya penguasaan teknik informasi oleh
tenaga keperawatan serta sarana prasarana yang masih belum memadai.

2. Trend Current issue dan kecenderungan dalam keperawatan jiwa


Trend current issue dalam keperawatan jiwa adalah masalah-masalah yang sedang hangat
dibicarakan dan dianggap penting. Masalah-masalah tersebut dapat dianggap ancaman atau
tantangan yang akan berdampak besar pada keperawatan jiwa baik dalam tatanan regional
maupun global. Ada beberapa tren penting yang menjadi perhatian dalam keperawatan jiwa di
antaranya adalah sebagai berikut :
a. Kecenderungan dalam penyebab gangguan jiwa
b. Trend peningkatan masalah kesehatan jiwa
c. Kesehatan jiwa dimulai masa konsepsi
d. Kecenderungan situasi di era global
e. Kecenderungan penyakit jiwa
f. Globalisasi dan perubahan orientasi sehat
g. Kecenderungan penyakit jiwa

3. Trend dan issue keperawatan komunitas


Pengaruh politik terhadap keperawatan professional. Keterlibatan perawat dalam politik sangat
terbatas. Walaupun secara individu ada beberapa nama seperti F.Nightingale, Lilian Wald,
Margaret Sunger, dan Lavinia Dock telah mempengaruhi dalam pembuatan di berbagai bidang
nampaknya perawat kurang di hargai sebagai kelompok. Gerakan wanita telah memberikan
inspirasi pada perwat mengenai masalah keperawatan komunitas. Kekuatan politik merupakan
kemampuan untuk mempengaruhi atau meyakinkan seseorang untuk memihak pada pemerintah
untuk memperlihatkan bahwa kekuatan dari pihak tersebut membentuk hasil yang diinginkan
(Rogge,1987). Perawat merasa tidak nyaman dengan politik karena mayoritas perawat adalah
wanita dan poolitik merupakan dominasi laki-laki (Marson,1990) . Keterlibatan perawat dalam
politik mendapatkan perhatian yang lebih besar dalam kurikulum keperawatan, organisasi
professional, dan tempat perawtan professional. Organisasi keperawatan mampu memgabungkan
semua upaya seperti pada Nursing Agenda For Healt Care Reform (Tri-council,1991). Strategi
spesifik pengintegrasian peraturan public dalam kurikulum keperawatan, sosialisasi dini,
berpartisipasi dalam organisasi profesi, memperluas lingkungan praktik klinik, dan menjalankan
tempat pelayanan kesehatan.

2.3 Manfaat Trend dan Issue Dalam Keperawatan


Pemanfaatan teknologi telehealth mempunyai banyak manfaat dan keuntungan bagi berbagai
pihak diantaranya pasien, petugas kesehatan dan pemerintah. Aspek kemudahan dan peningkatan
jangkauan serta pengurangan biaya menjadi keuntungan yang bisa terlihat secara langsung
Dengan adanya kontribusi telehealth dalam pelayanan keperawatan di rumah atau home care,
akan banyak sekali manfaat yang dapat dirasakan oleh pasien dan keluarga, perawat, instansi
pelayanan kesehatan dan termasuk juga pemerintah dalam hal ini adalah Departemen Kesehatan.
Namun demikian untuk bisa mengaplikasikan telehealth dalam bidang keperawatan banyak
sakali tantangan dan hambatannya misalnya: faktor biaya, sumberdaya manusia, kebijakan dan
perilaku. Peluang Perawat dalam Memanfaatkan Trend Issue Jurnal. Perawat sangat berpeluang
dalam menerapkan teknologi Telenursing ini dimana perawat dapat memanfaatkan komunikasi
pada telenursing sehingga pelayanan asuhan keperawatan dapat berjalan dengan baik.
Telenursing adalah penggunaan tekhnologi dalam keperawatan untuk meningkatkan perawatan
bagi pasien (Skiba, 1998) Telenursing menggunakan tehnologi komunikasi dalam keperawatan
untuk memenuhi asuhan keperawatan kepada klien. Teknologi berupa saluran elektromagnetik
(gelombang magnetik, radio dan optik) dalam menstransmisikan signal komunikasi suara, data
dan video. Atau dapat pula di definisikan sebagai komunikasi jarak jauh, menggunakan transmisi
elektrik dan optik, antar manusia dan atau computer. Salah satu contoh program tlehealth adalah
homecare. Sistem ini menyediakan audio dan video interaktif untuk hubungan antara lanjut usia
di rumah dan telehealth perawat. Perawat 6 memasukkan data data pasien secara elektronik dan
menganalisanya, kalau perlu untuk dilakukan kunjungan, perawat akan melakukan kunjungan ke
pasien.

2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Trend Dan Issue Keperawatan


1. Faktor agama dan adat istiadat
Agama serta latar belakang adat-istiadat merupakan faktor utama dalam membuat keputusan etis.
Setiap perawat disarankan untuk memahami nilai-nilai yang diyakini maupun kaidah agama
yang dianutnya. Untuk memahami ini memang diperlukan proses. Semakin tua dan semakin
banyak pengalaman belajar, seseorang akan lebih mengenal siapa dirinya dan nilai-nilai yang
dimilikinya.Indonesia merupakan negara kepulauan yang dihuni oleh penduduk dengan berbagai
agama/kepercayaan dan adat istiadat.
2. Faktor social
Berbagai faktor sosial berpengaruh terhadap pembuatan keputusan etis. Faktor ini antara lain
meliputi perilaku sosial dan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi, hukum, dan peraturan
perundang-undangan. Perkembangan sosial dan budaya juga berpengaruh terhadap sistem
kesehatan nasional. Pelayanan kesehatan yang tadinya berorientasi pada program medis lambat
laun menjadi pelayanan komprehensif dengan pendekatan tim Kesehatan
3. Faktor ilmu pengetahuan dan tekhnologi
Pada era abad 20 ini, manusia telah berhasil mencapai tingkat kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang belum dicapai manusia pada abad sebelumnya. Kemajuan yang telah dicapai
meliputi berbagai bidang. Kemajuan di bidang kesehatan telah mampu meningkatkan kualitas
hidup serta memperpanjang usia manusia dengan ditemukannya berbagai mesin mekanik
kesehatan, cara prosedur baru dan bahan-bahan/obat-obatan baru. Misalnya, Ibuibu yang
mengalami kesulitan hamil dapat diganti dengan berbagai inseminasi. Kemajuan-kemajuan ini
menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan etika.
4. Faktor legislasi dan keputusan juridis
Perubahan sosial dan legislasi secara konstan saling berkaitan. Setiap perubahan sosial atau
legislasi menyebabkan timbulnya tindakan yang merupakan reaksi perubahan tersebut. Legislasi
merupakan jaminan tindakan menurut hukum sehingga orang yang bertindak tidak sesuai hukum
dapat menimbulkan konflik. Saat ini aspek legislasi dan bentuk keputusan juridis bagi
permasalahan etika kesehatan sedang menjadi topik yang banyak dibicarakan. Hukum kesehatan
telah menjadi suatu bidang ilmu, dan perundang-undangan baru banyak disusun untuk
menyempurnakan perundang-undangan lama atau untuk mengantisipasi perkembangan
permasalahan hukum kesehatan.
5.Faktor dana atau keuangan
Dana atau keuangan untuk membiayai pengobatan dan perawatan dapat menimbulkan konflik.
Untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat, pemerintah telah banyak berupaya dengan
mengadakan berbagai program yang dibiayai pemerintah.
6. Faktor pekerjaan
Perawat perlu mempertimbangkan posisi pekerjaannya dalam pembuatan suatu
keputusan. Tidak semua keputusan pribadi perawat dapat dilaksanakan, namun harus
diselesaikan dengan keputusan/aturan tempat ia bekerja. Perawat yang mengutamakan
kepentingan pribadi sering mendapat sorotan sebagai perawat pembangkang. Sebagai
konsekuensinya, ia mendapatkan sanksi administrasi atau mungkin kehilangan pekerjaan.

7. Faktor Kode etik keperawatan


Kelly (1987), dikutip oleh Robert Priharjo, menyatakan bahwa kode etik merupakan
salah satu ciri/persyaratan profesi yang memberikan arti penting dalam penentuan,
pertahanan dan peningkatan standar profesi. Kode etik menunjukkan bahwa tanggung
jawab kepercayaan dari masyarakat telah diterima oleh profesi. Untuk dapat mengambil
keputusan dan tindakan yang tepat terhadap masalah yang menyangkut etika, perawat
harus banyak berlatih mencoba menganalisis permasalahan-permasalahan etis.

8. Faktor Hak-hak pasien


Hak-hak pasien pada dasarnya merupakan bagian dari konsep hak-hak manusia. Hak
merupakan suatu tuntutan rasional yang berasal dari interpretasi konsekuensi dan
kepraktisan suatu situasi.Pernyataan hak-hak pasien cenderung meliputi hakhak warga
negara, hak-hak hukum dan hak-hak moral. Hak-hak pasien yang secara luas dikenal
menurut Megan (1998) meliputi hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang adil
dan berkualitas, hak untuk diberi informasi, hak untuk dilibatkan dalam pembuatan
keputusan tentang pengobatan dan perawatan, hak untuk diberi informed concent, hak
untuk mengetahui nama dan status tenaga kesehatan yang menolong, hak untuk
mempunyai pendapat kedua(secand opini), hak untuk diperlakukan dengan hormat, hak
untuk konfidensialitas (termasuk privacy), hak untuk kompensasi terhadap cedera yang
tidak legal dan hak untuk mempertahankan dignitas (kemuliaan) termasuk menghadapi
kematian dengan bangga.
2.5 Peran Perawat Terhadap Trend Issue
Peran perawat dalam penerapan trend isue pada yaitu dapat melakukan perannya sebagai
pemberi asuhan keperawatan Care giver dengan lebih baik. Pemberian asuhan
keperawatan akan lebih baik dengan adanya Telehealth atau Telenursing yang berbasis
teknologi. Dengan adanya teknologi nursing ini perawat hendaknya dapat melakukan
tindakan keperawatan dengan lebih efisien dan tepat. Perawat juga dapat sebagai
motivator dalam kesehatan kepada klien agar dapat mempertahankan kesehatannya dan
lebih menigkatkan lagi kesehatannya. Perawat juga harus 8 berlaku jujur kepada pasien
terhadap apa yang terjadi pada diri pasien. Dan berlaku adil kepada pasien tidak
membedakan pasien satu dengan yang lainnya, tidak membedakan ras, agama, dan
kedudukannya.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Telenursing membantu pasien dan keluarganya untuk berpartisipasi aktif dalam
perawatan, terutama sekali untuk self management pada penyakit kronis. Hal itu
memungkinkan perawat untuk menyediakan informasi secara akurat dan tepat waktu dan
memberikan dukungan secara langsung (online). Kesinambungan pelayanan ditingkatkan
dengan memberi kesempatan kontak yang sering antara penyedia pelayanan kesehatan
dan pasien dan keluarga-keluarga merek Telenursing saat ini semakin berkembang pesat
di banyak Negara.
Trend paraktik keperawatan meliputi berbagai praktik di berbagai tempat praktik dimana
perawat memiliki kemandirian yang lebih besar. Perawat secara terus menerus
meningkatkan otonomi dan penghargaan sebagai anggota tim asuhan keperawatan. Peran
perawat meningkat dengan meluasnya fokus asuhan keperawatan. Trend dalam
keperawatan sebagai profesi meliputi perkembangan aspek-aspek dari keperawatan yang
mengkarakteristikan keperawatan sebagai profesi meliputi: pendidikan, teori, pelayanan,
otonomi, dan kode etik.

3.2 Saran
Bagi perawat Indonesia dapat meningkatkan lagi kualitasnya sebagai perawat dan
memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan agar tidak
terjadinya kelalaian atau malpraktek.
DAFTAR PUSTAKA

Padila(2018). Home Visit Berbasis Sistem Informasi Manjemen Telenursing. Jurnal Keperawatan
Silampari

Nasir, Abdul.2009. Pengantar komunikasi bagi siswa perawat. Penerbit : Salemba


Medika. Jakarta. Reza,Ica.2014.Trend dan issue dalam komunikasi
keperawatan.https://icarezahardiansyah.wordpress.com/2016/12/19/makalah-trenddan-
issue/. Diaskes pada tanggal 25 maret 2018. Jam : 20.00 wib. 10 Novria, Eka. 2012.
Trend dan issue dalam komunikasi
keperawatan.http://ekanovriadytanjung.blogspot.co.id/2013/04/tren-dan-isu-
keperawatankomunitas.html. Diaskes pada tanggal 25 maret 2018. Jam : 20.05 wib.
Novria, Eka .2013. trend dan issue dalam komunikasi keperawatan dan
komunitas.http://ekanovriadytanjung.blogspot.co.id/2013/04/tren-dan-isu-
keperawatankomunitas.html. Diaskes pada tanggal 25 maret 2018. Jam : 20.15

Anda mungkin juga menyukai