Anda di halaman 1dari 17

Teori Model Konsep Keperawatan Virginia Henderson

Posted on 2 Desember 2014 by novitakusumaa

A. Definisi Keperawatan Menurut Virginia Henderson

Virginia Henderson memperkenalkan definition of nursing (definisi keperawatan). Ia


menyatakan bahwa definisi keperawatan harus menyertakan prinsip keseimbangan fisiologis.
Definisi ini dipengaruhi oleh persahabatan dengan seorang ahli fisiologis bernama Stackpole.
Henderson sendiri kemudian mengemukakan sebuah definisi keperawatan yang ditinjau dari sisi
fungsional. Menurutnya tugas unik perawat adalah membantu individu baik dalam keadaan sehat
maupun sakit, melalui upayanya melaksanakan berbagai aktivitas guna mendukung kesehatan dan
penyembuhan individu atau proses meninggal dengan damai, yang dapat dilakukan secara mandiri
oleh individu saat ia memiliki kekuatan, kemampuan, kemauan atau pengetahuan untuk itu (tugas
perawat). Di samping itu, Henderson juga mengembangkan sebuah model keperawatan yang
dikenal dengan “The Activities of Living”. Model tersebut menjelaskan bahwa tugas perawat
adalah membantu individu dengan meningkatkan kemandiriannya secepat mungkin. Perawat
menjalankan tugasnya secara mandiri, tidak tergantung pada dokter. Akan tetapi perawat tetap
menyampaikan rencananya pada dokter sewaktu mengunjungi pasien.

B. Model Keperawatan Menurut Virginia Henderson

Virginia Henderson adalah ahli teori keperawatan yang penting yang telah memberi
pengaruh besar pada keperawatan sebagai profesi yang mendunia. Ia membuat model
konseptualnya pada awal 1960-an, ketika profesi keperawatan mulai mencari identitasnya sendiri.
Virginia Henderson adalah orang pertama yang mencarifungsi unik dalam keperawatan. Pada saat
ia menulis pada 1960-an ia dipengaruhi oleh aspek negatif dan positif dari praktik keperawatan pada
masa itu. Hal tersebut mencakup:
a. Authoritarian dan struktur hierarki di rumahsakit
b. Sering terdapat fokus satu pihak yaitu pada penyembuhan gangguan fungsi fisik
semata.
c. Fakta bahwa mempertahankan kontak pribadi dengan pasien merupakan hal yang
tidak mungkin dilakukan pada masa itu.
d. Adanya keanekaragaman pengalaman yang ia miliki selama karier keperawatannya
di Amerika Serikat di berbagai bidang layanan kesehatan.
Selain keinginan untuk menemukan fungsi unik dari keperawatan, perubahan sosial tidak
diragukan lagi untuk memainkan peranan besar dalam perkembangan pandangan dan ide-idenya.
Sebagai contoh, bukanlah suatu kebetulan bahwa ilmu perilaku memiliki pengaruh besar pada
pandangan dan pendapat kita tentang masyarakat pada tahun 1960-an. Oleh karena itu, inisiatifnya
diarahkan untuk memberikan perhatian yang lebih pada aspek-aspek psikososial dari perawatan
pasien.
Virginia Henderson diminta untuk mempublikasikan model konseptual oleh International
Council of Nurses (ICN). Konstribusi penting oleh Henderson (1966) adalah definisi keperawatan
berikut yang saat ini menjadi definisi yang sudah diterima secara umum : “Fungsi unik dari
keperawatan adalah untuk membantu individu sehat atau sakit, dalam hal memberikan kesehatan
atau pemulihan (kematian yang damai) yang dapat dilakukan tanpa bantuan jika ia memiliki
kekuatan, kemauan atau pengetahuan. Dan melakukannya dengan cara tersebut dapat
membantunya mendapatkan kemandirian secepat mungkin”.
Pembagian asuhan keperawatan menjadi empatbelas kebutuhan manusia ini menjadi pilar
dari model keperawatannya. Ia menyatakan bahwa :
1. Perawat harus selalu mengakui bahwa terdapat pola kebutuhan pasien yang harus dipenuhi.
2. Perawat harus selalu mencoba menempatkan dirinya pada posisi pasien sebanyak mungkin.
Sayangnya, tidak selalu memungkinkan bagi seseorang untuk menempatkan diri pada posisi
pasien, dan kalaupun memungkinkan hal tersebut tidak selalu pas. Pada situasi ini kebutuhan
pasien sulit untuk dipenuhi. Ketika Henderson berbicara mengenai kebutuhan, ia merujuk
pada semua kebutuhan dasar dari setiap manusia. Agar perawat dapat membantu pasien
memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut, diperlukan asuhan keperawatan dasar.

Oleh karena itu, Henderson menyimpulkan bahwa asuhan keperawatan dasar ada pada setiap
situasi keperawatan. Situasi tersebut sebagai contoh adalah :
a) Rumahsakit Umum
b) Rumahsakit Jiwa
c) Institusi untuk penderita cacat mental
d) Rumah perawatan
e) Perawatan di rumah

Jadi menurut Hendeson, lapangan kerja perawat tidak terbatas hanya di rumahsakit umum.
Henderson juga menekankan pada pentingnya merencanakan asuhan. Dalam modelnya ia
menggambarkan rencana keperawatan, metode eskematik untuk pengawasan asuhan. Perencanaan
yang cermat akan mengklarifikasi hal-hal berikut :
a) Urutan aktifitas yang harus dilakukan.
b) Aktifitas perawat yang harus dan tidak boleh dilakukan
c) Perubahan-perubahan yang harus dibuat

C. Hubungan Model Keperawatan dengan Paradigma Keperawatan

1. MANUSIA
Individu sebagai kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, jiwa dan raga adalah satu kesatuan.
Lebih lanjut lagi, individu dan keluarganya dipandang sebagai unit tunggal. Setiap manusia harus
berupaya untuk mempertahankan keseimbangan fisiologi dan emosional.

2. LINGKUNGAN
Henderson mendefinisikan lingkungan sebagai seluruh faktor eksternal dan kondisi yang
mempengaruhi kehidupan dan perkembangan manusia.

3. SEHAT & SAKIT


Sehat adalah kualitas hidup tertentu yang oleh Henderson dihubungkan dengan kemandirian.
Karakteristik utama dari sakit adalah ketergantungan dan berbagai tingkat inkapasitas individu
(pasien) untuk memuaskan kebutuhan manusianya. Menganggap bahwa sehat adalah kemandirian
dan sakit adalah ketergantungan dapat dipandang sebagai simplifikasi. Dapat juga dikatakan bahwa
sakit adalah keterbatasan kemandirian.

4. KEPERAWATAN
Fungsi unik dari perawat adalah untuk membantu individu, baik apakah ia sakit atau sehat,
dalam peran tambahan atau peran pendukung. Tujuan dari keperawatan adalah untuk membantu
individu memperoleh kembali kemandiriannya sesegera mungkin. Namun demikian, keputusan
Henderson untuk meningkatkan kemandirian dan hanya melakukan sesuatu untuk pasien, jika ia
tidak dapat melakukannya maka sendiri tidak disetujui oleh profesi sebagai prinsip dasar asuhan
keperawatan sebelum Henderson menjelaskan lebih lanjut.
D. Konsep Utama Teori Virginia Henderson

A. MANUSIA.

Henderson melihat manusia sebagai individu yang membutuhkan bantuan untuk meraih
kesehatan, kebebasan atau kematian yang damai, serta bantuan untuk meraih kemandirian. Menurut
Henderson, kebutuhan dasar manusia terdiri atas 14 komponen yang merupakan komponen
penanganan perawatan. Ke-14 kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Bernafas secara normal.
2. Makan dan minum dengan cukup.
3. Membuang kotoran tubuh.
4. Bergerak dan menjaga posisi yang diinginkan.
5. Tidur dan istirahat.
6. Memilih pakaian yang sesuai.
7. Menjaga suhu tubuh tetap dalam batas normal dengan menyesuaikan pakaian dan mengubah
lingkungan.
8. Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat serta melindungi integumen.
9. Menghindari bahaya lingkungan yang bisa melukai.
10. Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengungkapkan emosi, kebutuhan, rasa takut atau
pendapat.
11. Beribadah sesuai dengan keyakinan.
12. Bekerja dengan tata cara yang mengandung unsur prestasi.
13. Bermain atau terlibat dalam berbagai kegiatan rekreasi.
14. Belajar mengetahui atau memuaskan rasa penasaran yang menuntun pada perkembangan
normal dan kesehatan serta menggunakan fasilitas kesehatan yang tersedia.

Keempat belas kebutuhan dasar manusia di atas dapat diklasifikasikan menjadi empat kategori,
yaitu komponen komponen kebutuhan biologis, psikologis, sosiologis dan spiritual. Kebutuhan
dasar poin 1 – 9 termasuk komponen kebutuhan biologis. Poin 10 dan 14 termasuk komponen
kebutuhan psikologis. Poin 11 termasuk kebutuhan spiritual. Sedangkan poin 12 dan 13 termasuk
komponen kebutuhan sosiologis.
Henderson juga menyatakan bahwa pikiran dan tubuh manusia tidak dapat dipisahkan satu sama
lain (inseparable). Sama halnya dengan klien dan keluarga, mereka merupakan satu kesatuan (unit).

B. KEPERAWATAN
Menurut Henderson, perawat mempunyai fungsi yang unik yaitu untuk membantu individu baik
dalam keadaan sehat maupun sakit. Sebagai anggota tim kesehatan, perawat mempunyai fungsi
independence di dalam penanganan perawat berdasarkan kebutuhan dasar manusia (14 kebutuhan
dasar manusia). Untuk menjalankan fungsinya, perawat harus memiliki pengetahuan biologis
maupun sosio.

C. KESEHATAN
Sehat adalah siklus hidup yang menjadi dasar seseorang dapat berfungsi bagi kemanusiaan.
Memperoleh kesehatan lebih penting dari pada mengobati penyakit. Untuk mencapai kondisi sehat,
diperlukan kemandirian dan saling ketergantungan. Individu akan meraih atau mempertahankan
kesehatan bila mereka memiliki kekuatan, kehendak serta pengetahuan yang cukup.
D. LINGKUNGAN
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan aspek lingkungan.
a. Individu yang sehat mampu mengontrol lingkungan mereka, namun kondisi sakit akan
menghambat kemampuan tersebut.
b. Perawat harus mampu melindungi pasien dari cedera mekanis.
c. Perawat harus memiliki pengetahuan tentang keamanan lingkungan.
d. Dokter menggunakan hasil observasi dan penilaian perawat sebagai dasar dalam memberikan
resep.
e. Perawat harus meminimalkan peluang terjadinya luka melalui saran-saran tentang konstruksi
bangunan dan pemeliharaannya.
f. Perawat harus tahu tentang kebiasaan sosial dan praktik keagamaan untuk memperkirakan
adanya bahaya.

Dalam pemberian layanan kepada klien, terjalin hubungan antara perawat dank lien.
Menurut Henderson ( dalam asmadi, 2008), hubungan perawat-klien terbagi dalam tiga tingkatan,
mulai dari hubungan sangat bergantung hingga hubungan sangat mandiri :
1) Perawat sebagai pengganti (substitute) bagi pasien
Pada situasi pasien yang gawat, perawat berperan sebagai pannganti (substitute) didalam
memenuhi kekurangan pasien akibat kekuatan fisik, kemampuan, atau kemauan pasien yang
berkurang. Disini perawat berfungsi untuk melengkapi.

2) Perawat sebagai penolong (helper) bagi pasien.


Setelah kondisi gawat berlalu dan pasien berada pada fase pemulihan, perawat berperan
sebagai penolong (helper) untuk menolong atau membantu pasien untuk mendapatkan kembali
kemandiriannya. Kemandirian ini bersifat relative, sebab tidak ada satupun manusia yang tidak
bergantung kepada orang lain. Meskipun demikian, perawat berusaha keras saling bergantung demi
mewujudkan kesehatan pasien.

3) Perawat sebagai mitra (partner) bagi pasien.


Sebagai mitra (partner), perawat dan pasien bersama-sama merumuskan rencana perawatan
bagi pasien. Meski diagnosisnya berbeda, setiap pasien tetap memiliki kebutuhan dasar yang harus
dipenuhi. Hanya saja, kebuhan dasar tersebut dimodifikasi berdasarkan kondisi patologis dan factor
lainnya, seperti usia, tabiat, kondisi emosional, status social atau budaya, serta kekuatan fisik dan
intelektual.

Kaitannya dengan hubungan perawat dan dokter, Henderson berpendapat bahwa perawat tidak
boleh selalu melaksanakan perintah dokter. Henderson sendiri mempertanyakan filosofi yang
membolehkan seorang dokter memberi perintah kepada pasien atau tenaga kerja lainnya. Tugas
perawat adalah membantu pasien dalam melakukan manajemen kesehatan ketika tidak ada tenaga
dokter. Rencana perawatan yang dirumuskan oleh perawat dan pasien tetap harus dijalankan
sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rencana pengobatan yang ditentukan oleh dokter.

E. Prinsip Dasar Model Keperawatan Menurut Henderson


a. Fungsi unik perawat.
b. Upaya pasien ke arah kemandirian.
c. Asuhan keperawatan berdasarkan kebutuhan dasar manusia.
d. Perencanaan yang akan diberikan
F. Aplikasi Teori Henderson dalam Proses Keperawatan
Definisi ilmu keperawatan Henderson dalam kaitannya dengan praktik keperawatan
menunjukkan bahwa perawat memiliki tugas utama sebagai pemberi asuhan keperawatan langsung
kepada pasien. Manfaat asuhan keperawatan ini terlihat dari kemajuan kondisi pasien, yang semula
bergantung pada orang lain menjadi lebih mandiri. Perawat dapat membantu pasien beralih dari
kondisi bergantung (dependent) menjadi mandiri (independent)dengan mengkaji, merencanakan,
mengimplemetasikan, serta mengevaluasi 14 komponen penangana perawatan dasar.

Pada tahap penilaian (pengkajian), perawat menilai kebutuhan dasar pasien berdasarkan 14
komponen diatas. Dalam mengumpulkan data, perawat menggunakan metode observasi, indra
penciuman, peraba, dan pendengaran. Setelah data terkumpul, perawat menganalisis data tersebut
dan membandingkannya dengan pengetahuan dasar tentang sehat-sakit. Hasil analisis tersebut
menghasilkan diagnosis keperawatan yang akan muncul. Diagnosis keperawatan, menurut
Henderson,dibuat dengan mengenali kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhannya dengan
atau tanpa bantuan, serta dengan mempertimbangkan kekuatan atau pengetahuan yang dimiliki
individu.

Tahap perencanaan, menurut Henderson, meliputi aktivitas penyusunan rencan perawatan sesuai
kebutuhan individu termasuk di dalamnya perbaikan rencana jika ditemukan adanya perubahan
serta dokumentasi bagaimana perawat membantu individu dalam keadaan sehat atau sakit.
Selanjutnya, pada tahap implementasi, perawat membantu individu memenuhi kebutuhan dasar
yang telah disusun dalam rencana perawatan guna membantunya meninggal dalam keadaan damai.
Intervensi yang diberikan perawat sifatnya individual, bergantung pada prinsip fisiologis, usia, latar
belakang budaya, keseimbangkan emosional, dan kemampuan intelektual serta fisik individu.
Terakhir, perawat megevaluasi pencapaian kriteria yang diharapkan dengan menilai kemandirian
pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

H. Tujuan Keperawatan Menurut Henderson

Dari penjelasan tersebut tujuan keperawatan yang dikemukakan oleh Henderson adalah
untuk bekerja secara mandiri dengan tenaga pemberi pelayanan kesehatan dan membantu klien
untuk mendapatkan kembali kemandiriannya secepat mungkin. Dimana pasien merupakan makhluk
sempurna yang dipandang sebagai komponen bio, psiko, sosial dan spiritual yang mempunyai 14
kebutuhan. Menurut Henderson peran perawat adalah menyempurnakan dan membantu mencapai
kemampuan untuk mempertahankan atau memperoleh kemandirian dalam memenuhi 14 kebutuhan
dasar pasien. Faktor menurunnya kekuatan, kemauan dan pengetahuan adalah penyebab kesulitan
pasien dalam memperoleh kemandirian. Untuk itu diperlukan fokus intervensi yaitu mengurangi
penyebab dimana pola intervensinya adalah mengembalikan, menyempurnakan, melengkapi,
menambah, menguatkan, kemauan dan pengetahuan.
Selasa, 17 Januari 2012
VIRGINIA HENDERSON

KONSEP TEORI & MODEL KEPERAWATAN MENURUT VIRGINIA HENDERSON


Daughter of Minnie Alice York Henderson and Edward Eli Henderson.
Virginia Henderson lahir tahun 1897, anak ke lima dari 8 bersaudara di keluarganya. Ia asli
dari Kansas city, Mo. Henderson menghabiskan masa pertumbuhannya di Virginia karena ayahnya
membuka praktik hukum di Washington D,C.
Selama Perang Dunia I Henderson tertarik dengan ilmu perawatan. Maka tahun 1918 ia
memasuki Sekolah Perawat Militer di Washington D.C. Henderson lulus tahun 1921 dan
menempati posisi sebagai staf perawat di Henry Street Visiting Nurse Service di New York. Di
tahun 1922 Henderson mulai mengajar ilmu perawatan di Norfolk Prostetan Hospital di Virginia.
Lima tahun kemudian ia memasuki Teacher’s college di Universitas Colombia di mana ia berturt-
turut meraih gelar B.S dan M.A bidang pendidikan perawatan. Di tahun 1929 Henderson menjadi
supervisor pengajaran pada klinik Strong Memorial Hospital di Rochester, New York. Ia kembali
ke Teacher’s college di tahun 1930 sebagai pengajar, memberikan pelatihan proses analitis
perawatan dan praktik klinik hingga tahun 1948.
Henderson menikmati karirnya yang panjang sebagai seorang penulis an peneliti. Sementara
mengajar di Teacher’s college ia menulis ulang edisi ke empat tulisan Bertha Harmer Textbook of
the Principles and Practice of Nursing and practice of Nursing setelah kematian penulisnya. Edisi
ini diterbitkan tahun 1939. edisi kelima buku tersebut di terbitkan tahun 1955 dan memuat definisi
ilmu perawatan karya Henderson. Hnderson bergabung dengan universitas Yale sejak awal tahun
1950-an dan telah berbuat banyak bagi riset perawatan lebih jauh lewat perkumpulan ini. Mulai
tahun 1959 hingga 1971. henderson mengepalai Nursing Studies Indeks Project yang di sponsori
Yale. Nursing Studies Indeks ke dalam empat jilid di lengkapi dengan indeks biografi perawatan,
analisis, dan literatur sejarah sejak tahun 1900 hingga 1959.
Di tahun 1980-an Henderson masih aktif sebagai Research Associate Emeritus di Yale.
Prestasi Henderson dan pengaruhnya dalam profesi keperawatan telah memberikan lebih dari tuujh
gelar doctoral dan Christiane Reimann Award pertama kali untuknya.

1. Komponen-komponen yang mendasari model keperawatan Virginia Henderson :

THE ACTIVITIES OF LIVING


Definisi keperawatan menurut Virginia Hendorson (1966) adalah : Fungsi unik dari
keperawatan adalah membantu individu baik sehat atau sakit dalam melaksanakan aktivitas yang
mendukung kesehatan , penyembuhan atau meninggal dunia dengan damai, dimana individu
tersebut melakukannya dengan mandiri saat individu tersebut memiliki kekuatan, kemauan atau
pengetahuan.

KEYAKINAN DAN TATA NILAI


Fokus keperawatan adalah klien yang memiliki ketertarikan hidup secara individual selama
daurkehidupan bergerak dari ketergantungan kearah kemandirian sesuai dengan usia, kemauan atau
pengetahuan. Perawat merupakan penolong utama individu dalam melaksanakan aktifitas penting
untuk memelihara dan memulihkan kesehatan atau meninggal dunia dengan damai, dimana bantuan
yang diberikan oleh perawat dapat disebabkan oleh kurangnya pengetahuan kekuatan atau kemauan
klien melaksanakan 14 komponen keperawatan dasar Hal-hal yang harus diperhatikan selama
memberikan asuhan adalah: manusia mengalami perkembangan mulai dari konsepsi, meninggal
dunia melalui proses tumbuh kembang. Individu dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari mulai
ketergantung – Mandiri. Rentang ini dapat dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain : pola asuh
orang tua, lingkungan, latar belakang budaya, kesehatan dll
Individu dapat melaksanakan aktivitas sehari-hari dapat ditemui kondisi :
-Belum dapat melaksanakan aktifitas
-Terhambat melakukan aktifitas lagi
- Tidak dapat melakukan aktifitas lagi

KEBUTUHAN PASIEN (14) MENURUT VIRGINIA HENDERSON


1.Bernafas normal
2.Makan dan minum secara adekuat
3. Eliminasi normal

Deskripsi Konsep Sentral


1. Manusia :
Makhluk yang utuh, lengkap dan mandiri yang mempunyai 14 kebutuhan dasar manusia yang
meliputi :
1. Bernapas
2. Makan dan minum
3. Eliminasi
4. Mobilisasi
5. Tidur Istirahat
6. Berpakaian
7. Mempertahankan suhu tubuh
8. Menjaga kebersihan
9. Menghindari bahaya
10. Berkomunikasi
11. Bekerja
12. Bermain
13. Beribadah
14. Belajar

2. Masyarakat/lingkungan :
Semua kondisi eksternal yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan organisme

3. Kesehatan :
Dipandang sebagai kemampuan individu untuk melakukan 14 komponen asuhan
keperawatan tanpa bantuan (misal bernapas secara normal). Kesehatan adalah kualitas kehidupan
dasar untuk berfungsi dan memerlukan kemandirian dan saling ketergantungan. Jadi lebih kepada
kualitas kehidupan daripada kehidupan itu sendiri yang memungkinkan manusia bekerja secara
efektif dan mencapai atau mempertahankan kesehatan bila mereka mempunyai kekuatan, keinginan
atau pengetahuan yang diperlukan.

4. Keperawatan :
Fungsi unik perawat adalah membantu klien baik sehat maupun sakit, dalam melaksanakan
kegiatan yang berkontribusi pada kesehatan, pemulihan atau meninggal dengan damai. Kegiatan
yang akan dilakukan tanpa bantuan apabila mempunyai kekuatan/kemampuan, keinginan atau
pengetahuan. Juga melakukannya sedemikian rupa untuk membantu klien mandiri secepat mungkin.
TUJUAN ELEMEN UTAMA

1. Tujuan asuhan keperawatan :


Kemandirian dalam pemuasan 14 kebutuhan dasar

2. Klien :
Manusia yang utuh, lengkap dan mandiri yang mempunyai 14 komponen kebutuhan dasar

3. Peran perawat :
Peran pelengkap-tambahan untuk mempertahankan atau memulihkan kemandirian dalam pemuasan
14 kebutuhan dasar

4. Sumber kesulitan/masalah :
Tidak mempunyai kemampuan/kekuatan, kemauan atau pengetahuan

5. Fokus intervensi :
Defisit yang merupakan sumber kesulitan klien

6. Cara intervensi :
Tindakan untuk mengganti, melengkapi, menambah, membangkitkan atau meningkatkan kekuatan,
kemauan atau pengetahuan

7. Konsekuensi
a. Meningkatnya kemandirian dalam pemuasan 14 kebutuhan dasar manusia
b. Meninggal dengan damai

PENEGASAN-PENEGASAN TEORITIS
- Hubungan Perawat Pasien
Tiga tingkatan hubungan perawat pasien dapat di kenali :
1. perawat sebagai substitute (pengganti) bagi pasien.
2. perawat sebagai helper (penolong)
3. perawat sebagai partner (rekan) dengan pasien.
Pada saat-saat penyakitnya gawat, perawat kelihatan seperti “pengganti apa-apa yang pasien
kekurangan untuk membuatnya menjadi lengkap, utuh, atau bebas karena berkurangnya kekuatan
fisik, kemauan atau pengatahuan.
Selama kondisi pemulihan (convalescence), perawat membantu pasien meraih atau
mendapatkan kembali kemandiriannya. Henderson menyatakan “kemandirian adalah yang relatif.
Tidak ada satupun dari kata tidak bergantung dengan yang lain, tetapi kita berusaha keras bagi
saling bergantung meraih kesehatan, bukan bergantung dalam sakit.
Perawat harus bisa mencermati tidak hanya kebutuhan-kebutuhan pasien, tetapi juga
kondisi-kondisi tersebut dan kondisi patologis yang merubahnya. Perawat dapat mengubah
lingkungan dimana dia anggap perlu. Henderson percaya di setiap situasi para perawat yang
mengetahui reaksi-reaksi fisiologis dan psikologis terhadap suhu dadan, cahaya dan warna.
Perawat dan pasien selalu berusaha mencapai satu tujuan, apakah berupa kesembuhan atau
kematian yang damai. Salah satu tujuan perawat harus menjaga hari-hari pasien se normal mungkin.
Menjadikan sehat adalah tujuan penting alinnya oleh si perawat.
- Hubungan Perawat Dokter
Henderson menuntut tugas unik yang di miliki perawat dari para dokter. Rencana perawatan,
yang di rumuskan oleh perawt dan pasien bersama-sama, harus di jalankan dengan suatu cara untuk
mengusulkan rencana pengobatan yang di tentukan dokter.
Perawat sebagai anggota tim medis. Pekerjaan-pekerjaan perawat saling bergantungan
dengan pekerja-pekerja kesehatan lainnya. Perawat dan anggota tim lainnya saling membantu
menjalankan program perawatan penuh, tetapi mereka sebaiknya tidak melakukan pekerjaan-
pekerjaan milik orang lain. Henderson mengingatkan kita ”tidak seorang pun di dalam tim memberi
beban kepada anggota lainnya, dimana siapapun mereka tidak sanggup untuk melakukan tugas
khususnya tersebut.

BENTUK LOGIKA
Henderson nampaknya menggunakan bentuk penalaran logika deduktif untuk membangun
definisi ilmu perawatannya. Dia mena rik kesimpulan definisi ilmu perawatannya dan 14
kebutuhan-kebutuhan dari prinsip-prinsip fisiologis dan psikologis. Seseorang harus mempelajari
asumsi-asumsi dari definisi karya Henderson untuk menilai kecukupan logika tersebut.

PENERIMAAN OLEH KOMUNITAS KEPERAWATAN


Definisi ilmu perawatan Henderson karena berkaitan dengan praktik perawatan menunjukan
bahwa perawat yang melihat tugas utama mereka sebagai pemberi langsung perawatan kepada
pasien akan menemukan manfaat segera pada kemajuan pasien dari kondisi bergantung menjadi
mandiri. Henderson meyakini proses perawatan merupakan proses problem-sloving dan tidak hanya
khusus masalah perawatan.

MODEL KONSEP DAN TEORI KEPERAWATAN VIRGINIA HANDERSON


Perawat merupakan kebutuhan pokok manusia sebagaimana halnya dengan semua usaha
untuk memajukan kesejahteraan. Uraian tentang keperawatan yang baik yang harus dilakukan oleh
seorang perawat dengan sendirinya harus dimulai dengan uraian tentang definisi perawat itu sendiri.
Model konsep keperawatan yang dijelaskan oleh Virginia Handerson adalah model konsep
aktivitas sehari hari dengan memberikan gambaran tentang Fungsi utama perawat yaitu menolong
seseorang yang sehat/sakit dalam usaha menjaga kesehatan atau penyembuhan atau untuk
menghadapi kematiannya dengan tenang. Usaha tersebut dapat dilakukan sendiri oleh klien bila ia
sadar, berkemauan dan cukup kuat, oleh karena itu perawat berperan untuk memandirikan klien
sebagai kemampuan yang harus dimiliki.
Teori Handerson berfokus pada individu yang berdasarkan pandangannya, yaitu bahwa jasmani
(body) dan rohani (mind) tidak dapat dipisahkan.
Menurut Handerson, manusia adalah unik dan tidak ada dua manusia yang sama. Kebutuhan
dasar individu tercermin dalam 14 komponen dari asuhan keperawatan dasar(basic nursing
care).(pengantar profesi & praktek keperawatan professional, Kusnanto)Keperawatan menurut
Handerson dapat di definisikan membantu individu yang sakit dan sehat dalam melaksanakan
aktifitas yang memiliki kontribusi terhadap kesehatan dan penyembuhannya. Dimana individu
tersebut akan mampu mengerjakannya tanpa bantuan bila pasien memiliki kekuatan, kemauan dan
pengetahuan yang dibutuhkan dan hal ini dilaksanakan dengan cara membantu mendapatkan
kembali kemandiriannya secepat mungkin. (fundamental of nursing, perry & potter).
Dalam hal ini klien dianggap sebagai tokoh utama (central figure) dan menyadari bahwa tim
kesehatan pada pokoknya adalah membantu tokoh utama tadi. Usaha perawat menjadi sia-sia bila
klien tidak mengerti, tidak menerima atau menolak atas asuhan keperawatan, karenanya jangan
sampai muncul klien tergantung pada perawat/tim kesehatan. Jadi pada dasarnya tanggung jawab
seorang perawat adalah menolong klien dalam membantu klien dalam menjalankan pekerjaan-
pekerjaan yang biasanya dia lakukan tanpa bantuan.
Kebutuhan dasar manusia menurut Virginia handerson adalah makanan, perumahan,
pakaian, kasih saying, dan pujian, perasaan dibutuhkan, dan perasaan saling membantu sesamanya.
Semua orang mempunyai kebutuhan dasar yang sama, tetapi perlu disadari bahwa kebutuhannya itu
dipenuhi dengan berbagai macam cara, yang berbeda satu dengan yang lainnya. Artinya betapapun
arif dan bijaksananya atau bagaimanapun kerasnya usaha perawat, ia tidak mungkin pernah bisa
sepenuhnya menyelami atau memenuhi segala sesuatu yang diperlukan klien dalam mencapai
kebutuhan hidupnya. Hal itu disebabkan kesanggupan manusia untuk mengetahui kebutuhan orang
lain adalah sangat terbatas sekali.
Walaupun demikian perawat dapat melakukan beberapa hal yang dapat membantu
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan klien, diantaranya :
1. Menciptakan rasa kekeluargaan dengan klien.
2. Berusaha mengerti maksud klien
3. Berusaha untuk selalu peka terhadap ekspresi non verbal
4. Berusaha mendorong klien untuk mengekspresikan perasaannya.
5. Berusaha mengenal dan menghargai klien.
Pemahaman konsep teori keperawatan dari Virginia Handerson didasari kepada keyakinan dan
nilai yang dimilaikinya diantaranya : (konsep dasar keperawatan, Azis alimul H) Manusia akan
mengalami perkembangan mulai dari prtumbuhan dan perkembangandalam rentang kehidupan.
Dalam melaksankan aktifitas sehari – hari individu akan mengalami ketergantungan sejak lahir
hingga menjadi mandiri pada dewasa yang dapat dipengaruhi oleh pola asuh, lingkungan dan
kesehatan.
Dalam melaksanakan aktifitas sehari hari individu dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok
diantaranya terhambat dalam melakukan aktifitas, belum dapat melaksanakan aktifitas dan tidak
dapat melakukan aktifitas.
Dari penjelasan tersebut tujuan keperawatan yang dikemukakan oleh Handerson adalah Untuk
bekerja secara mandiri dengan tenaga pemberi pelayanan kesehatan dan membantu klien untuk
mendapatkan kembali kemandiriannya secepat mungkin. Dimana pasien merupakan mahluk
sempurna yang dipandang sebagai komponen bio, psiko, cultural, dan spiritual yang mempunyai
empat belas kebutuhan dasar. (Aplikasi model konseptual keperawatan, Meidiana D)
Menurut Handerson peran perawat adalah menyempurnakan dan membantu mencapai
kemampuan untuk mempertahankan atau memperoleh kemandirian dalam memenuhi empat belas
kebutuhan dasar pasien. Factor menurunnya kekuatan, kemauan dan pengetahuan adealah penyebab
kesulitan pasien dalam memperoleh kemandiriannya. Untuk itu diperlikan focus intervensi yaitu
mengurangi penyebab dimana pola intervensinya adalah mengembalikan, menyempurnakan,
melengkapi, menambah, menguatkan kekuatan, kemauan, dan pengetahuan.
Kerangka kerja praktek dari model konsep dan teori keperawatan Virginia Handerson
adalah praktek keperawatan yang membentuk klien untuk melaksanakan 14 kebutuhan dasar dari
Handerson. Dimana Virginia Handerson mengidentifikasikan 14 komponen tersebut dalam asuhan
keperawatan dasar pada tingkat asuhan individual, mengacu kepada aktivitas dalam kehidupan
sehari-hari dari seseorang, perawat membantunya dengan fungsi-fungsi ini, atau membuat kondisi
sehingga memungkinkan klien melakukan hal-hal berikut ini: Bernafas dengan normal
Bantuan yang dapat diberikan kepada klien oleh perawat adalah membantu memilih tempat tidur,
kursi yang cocok, serta menggunakan bantal, alas dan sejenisnya sabagai alat pembantu agar klien
dapat bernafas secara normal dan kekmampuan mendemonstrasikan dan menjelaskan pengaruhnya
kepada klien.
Kebutuhan akan nutrisi Perawat harus mampu memberikan penjelasan mengenai tinggi dan
berat badan yang normal, kebutuhan nutrisi yang diperlukan. Pemilihan dan penyediaan makanan,
dengan tidak lupa memperhatikan latar belakang dan social klien. Kebutuhan eliminasi Perawat
harus mengetahui semua saluran pengeluaran dan keadaan normalnya, jarak waktu pengeluaran,
dan frekuensi pengeluaran. Gerak dan keseimbangan tubuh Perawat harus mengetahui tentang
prinsip-prinsip keseimbangan tubuh, miring, dan bersandar. Kebutuhan isthirahat dan tidur.
Perawat harus mengetahui tentang pergerakan badan yang baik, dan juga mengajarkan
bagaimana cara mengontrol emosi yang baik.Kebutuhan berpakaian Perawat dasarnya meliputi
membantu klien memilihkan pakaian yang tepat dari pakaian yang tersedia dan membantu untuk
memakainya.Mempertahankan temperature tubuh atau sirkulasi
Perawat harus mengetahui physiologi panas dan bisa mendorong kearah tercapainya
keadaan panas maupun dingin dengan mengubah temperature, kelembapan atau pergerakan udara,
atau dengan memotivasi klien untuk meningkatkan atau mengurangi aktifitasnya.Kebutuhan akan
personal hygiene
Perawat harus mampu untuk memotivasi klien mengenai konsep konsep kesehatan bahwa
walaupun sakit klien tidak perlu untuk menurunkan standard kesehatannya, dan bisa menjaga tetap
bersih baik fisik maupun jiwanya. Kebutuhan rasa aman dan nyaman.
Perawat mampu melindungi klien dari trauma dan bahaya yang timbul yang mungkin
banyak factor yang membuat klien tidak merasa nyaman dan aman. Berkomunikasi dengan orang
lain dan mengekspresikan emosi, keinginan, rasa takut dan pendapat.
Perawat menjadi penterjemah dalam hubungan klien dengan tim kesehatan lain dalam
memajukan kesehatannya, dan membuat klien mengerti akan dirinya sendiri, juga mampu
menciptakan lingkungan yang teraupeutik.Kebutuhan spiritual
Perawat mampu untuk menghormati klien dalam memenuhi kebutuhan spiritualnya dan
meyakinkan pasien bahwa kepercayaan, keyakinan dan agama sangat berpengaruh terhadap upaya
penyembuhan.

Kebutuhan bekerja
Dalam perawatan dasar maka penilaian terhadap interprestasi terhadap kebutuhan klien sangat
penting, dimana sakit bisa menjadi lebih ringan apabila seseorang dapat terus bekerja Kebutuhan
bermain dan rekreasi
Perawat mampu memkilihkan aktifitas yang cocok sesuai umur, kecerdasan, pengalaman dan selera
klien, kondisi, serta keadaan penyakitnya.

Kebutuhan belajar.
Perawat dapat membantu klien belajar dalam mendorong usaha penyembuhan dan meningkatkan
kesehatan, serta memperkuat dan mengikuti rencana terapi yang diberikan

CONTOH APLIKASI TEORI KONSEP HENDERSON PADA PRAKTIK


KEPERAWATAN.

Pola nafas tidak efektif


ü Tinggikan kepala tempat tidur.
ü Dorong untuk latihan batuk/nafas dalam.
ü Beri bantalan pada pagar tempat tidur dan ajarkan pasien menggunakannya untuk isthirahat
tangan.

Gangguan pola tidur.


Tentukan kebiasaan tidur biasanya dan perubahan yang terjadi.
Berikan tempat tidur yang nyaman dan beberapa milik pribadi mis : bantal, guling.
Tingkatkan regimen kenyamanan waktu tidur mis : mandi hangat, dan massage, segelas susu
hangat.
Dorong beberapa aktifitas fisik ringan selama siang hari dan jamin pasien berhenti aktifitas
beberapa jam sebelum tidur.
Instruksikan pasien untuk relaksasi.
Senin, 12 November 2012

makalah teori dan model keperawatan Virginia Hunderson

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Virginia Henderson mendefinisikan keperawatan sebagai “penolong individu, saat sakit
atau sehat, dalam melakukan kegiatan tersebut yang bertujuan untuk kesehatan, pemulihan , atau
kematian yang damai dan individu akan dapat melakukannya sendiri jika mereka mempunyai
kakuatan, keinginan, atau pengetahuan”(Harmer dan Henderson, 1955; Henderson, 1996). Proses
keperawatan mencoba melakukan hal tersebut dan tujuannya adalah kebebasan. Henderson dalam
teorinya mengategorikan empat belas kebutuhan dasar semua orang dan mengikutsertakan
fenomena dari ruang lingkup klien berikut ini : fisiologis, psikologis, sosiokultural, spiritual, dan
perkembangan. Bersama perawat dan klien bekerjasama untuk mendapatkan semua kebutuhan dan
mencampai tujuannya, tujuan keperawatan menurut Virginia Henderson 1955 bekerja secara bebas
dengan pekerja pelayan kesehatan lainnya (Tomey dan Alligood, 2006), membantu klien
mendapatkan kekuatannya lagi. Dan latar belakang untuk praktik menurut Henderson yaitu perawat
membantu klien melaksanakan empat belas dasar kebutuhan Henderson, 1966.
Model konsep keperawatan dijelasakan oleh Virginia Henderson adalah model konsep
aktivitas sehari-hari dengan memberikan gambaran tugas perawat yaitu mengkaji individu baik
yang sakit ataupun sehat dengan memberikan dukungan kepada kesehatan, penyembuhan serta agar
meninggal dengan damai.
Pemahaman konsep tersebut dengan didasari kepada keyakinan dan nilai yang dimilikinya
diantaranya : pertama, manusia akan mengalami perkembangan mulai dari pertumbuhan dan
perkembangan dalam rentang kehidupan; kedua, dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari individu
akan mengalami ketergantungan sejak lahir hingga menjadi mandiri pada dewasa yang dapat
dipengaruhi oleh polah asuh, lingkungan dan kesehatan; ketiga, dalam melaksanakan aktivitas
sehari-hari individu dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok diantaranya terhambat dalam
melakukan aktivitas, belum dapat melaksanakan aktivitas dan tidak dapat melakukan aktivitas.

BAB II
PEMBAHASAN

Teori Keperawatan Virginia Henderson


Virginia Henderson lahir di Kansas City, Missouri pada 1897. Ia tertarik dengan keperawatan
selama Perang Dunia I karena keinginannya untuk membantu personel militer yang sakit atau
terluka. Pada tahun 1918, ia belajar keperawatan di Sekolah Perawat Militer di Washington, D.C.
dan lulus pada 1921. Kemudian, ia meraih gelar B.S. dan M.A. di bidang pendidikan keperawatan
tahun 1926. Sejak 1953, ia menjadi asosiet riset di Yale UniversitySchool of Nursing. Ia menerima
gelar Honorary Doctoral dari Catholic University of America, Pace University, University of
Rochester, University of Western Ontario, dan Yale University. Bukunya yang di publikasikan
antara lain The Nature of Nursing (1960), Basic Principles of Nursing Care (1960), dan The
Principles and Practice of Nursing (1939).
Definisi Keperawatan Menurut Virginia Henderson
Virginia Henderson memperkenalkan definition of nursing (definisi keperawatan). Definisinya
mengenai keperawatan dipengaruhi oleh latar belakang pendidikannya. Ia menyatakan bahwa
definisi keperawatan harus menyertakan prinsip kesetimbangan fisiologis. Definisi ini dipengaruhi
oleh persahabatan Henderson dengan seorang ahli fisiologis bernama Stackpole. Henderson sendiri
kemudian mengemukakan sebuah definisi keperawatan yang ditinjau dari sisi fungsional.
Menurutnya, tugas unik perawat adalah membantu individu, baik dalam keadaan sakit maupun
sehat, melalui upayanya melaksanakan berbagai aktifitas guna mendukung kesehatan dan
penyembuhan individu atau proses meninggal dengan damai, yang dapat dilakukan secara
mandiri oleh individu saat ia memiliki kekuatan, kemampuan, kemauan, atau pengetahuan
untuk itu. Di samping itu, Henderson juga mengembangkan sebuah model keperawatan yang
dikenal dengan “The Actifities of Living”. Model tersebut menjelaskan bahwa tugas perawat adalah
membantu individu dalam meningkatkan kemandiriannya secepat mungkin. Perawat menjalankan
tugasnya secara mandiri, tidak tergantung pada dokter. Akan tetapi, perawat tetap menyampaikan
rencananya pada dokter sewaktu mengunjungi pasien.

C. Model Keperawatan Virginia Henderson


Virginia Henderson adalah ahli teori keperawatan yang penting yang telah memberi pengaruh
besar pada keperawatan sebagai profesi yang mendunia. Ia membuat model konseptualnya pada
awal 1960-an, ketika profesi keperawatan mulai mencari identitasnya sendiri. Masalah intinya
adalah apakah perawat cukup berbeda dari profesi lain dalam layanan kesehatan dalam hal kinerja.
Pertanyaan ini merupakan hal yang penting sampai 1950-an, perawat lebih sering melakuakan
instruksi dokter. Virginia Henderson adalah orang pertama yang mencarifungsi unik dalam
keperawatan. Pada saat ia menulis pada 1960-an ia dipengaruhi oleh aspek negatif dan positif dari
praktik keperawatan pada masa itu. Hal tersebut mencakup:
- Autoritarian dan struktur hierarki di rumah sakit
- Sering terdapat fokus satu pihak yaitu pada penyembuhan gangguan fungsi fisik semata
- Fakta bahwa mempertahankan kontak pribadi dengan pasien merupakan hal yang tidak
mungkin dilakukan pada masa itu
- Adanya keanekaragaman pengalaman yang ia miliki selama karier keperawatannya di
Amerika Serikat di berbagai bidang layanan kesehatan
Selain keinginan untuk menemukan fungsi unik dari kaperawatan, perubahan sosial tidak
diragukan lagi memainkan peranan besar dalam perkembangan pandangan dan ide-idenya. Sebagai
contoh, bukanlah suatu kebetulan bahwa ilmi perilaku memiliki pengaruh besar pada pandangan
dan pendapat kita tentang masyarakat pada 1960-an. Oleh karena itu inisiatifnya diarahkan pada
memberikan perhatian lebih pada aspek-aspek psikososial dari perawatan pasien. Virginia
Henderson diminta untuk mempublikasikan model konseptual oleh International Council of Nurses
(ICN).
Konstribusi penting oleh Henderson (1966) adalah definisi keperawatan berikut yang saat ini
menjadi definisi yang sudah diterima secara umum :
“Fungsi unik dari perawat adalah untuk membantu individu, sehat atau sakit, dalam hal
memberikan kesehatan atau pemulihan (kematian yang damai) yang dapat ia lakukan tanpa
bantuan jika ia memiliki kekuatan, kemauan, atau pengetahuan. Dan melakukannya dengan cara
tersebut dapat membantunya mendapatkan kemandirian secepat mungkin.”
Henderson sangat dipengaruhi oleh Edward Thorndyke, yang banyak melakukan penelitian
dalam bidang kebutuhan manusia. Berdasarkan teori-teori Thorndyke dan definisinya sendiri
tentang keperawatan, Henderson memberi tugas keperawatan menjadi empat belas jenis tugas yang
berusaha untuk memenuhi kebutuhan manusia. Pembagian asuhan keperawatan menjadi empat
belas kebutuhan manusia ini menjadi pilar dari model keperawatannya. Ia menyatakan bahwa :
- Perawat harus selalu mengakui bahwa terdapat pola kebutuhan pasien yang harus dipenuhi
- Perawat harus selalu mencoba menempatkan dirinya pada posisi pasien sebanyak mungkin
Sayangnya, tidak selalu memungkinkan bagi seseorang untuk menempatkan diri pada posisi pasien,
dan kalaupun memungkinkan hal tersebut tidak selalu pas. Pada situasi ini kebutuhan pasien sulit
untuk dipenuhi.
Ketika Henderson berbicara mengenai kebutuhan, ia merujuk pada semua kebutuhan dasar dari
setiap manusia. Agar perawat dapat membantu pasien memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut,
diperlukan asuhan keperawatan dasar. Oleh karena itu Henderson menyimpulkan bahwa asuhan
keperawatan dasar ada pada setiap situasi keperawatan. Situasi tersebut sebagai contoh adalah :
- Rumah sakit umum
- Ø Rumah sakit jiwa
- Ø Institusi untuk penderita cacat mental
- Ø Rumah perawatan
- Ø Keperawatan distrik
- Ø Perawatan di rumah
Jadi menurut Henderson, lapangan kerja perawat tidak terbatas hanya di rumah sakit umum.
Henderson juga menekankan pada pentingnya merencanakan asuhan. Dalam modelnya ia
menggambarkan rencana keperawatan, metode skematik untuk pengawasan asuhan. Perencanaan
yang cermat akan mengklarifikasi hal-hal berikut :
- Urutan aktifitas yang harus dilakukan
- o Aktifitas perawat yang harus dan tidak boleh dilakukan
- o Perubahan-perubahan yang harus dibuat
- Kita dapat meringkas prinsip-prinsip dasar dari model Henderson sebagai berikut :
- o Fungsi unik dari keperawatan
- o Upaya pasien ke arah kemandirian
- o Asuhan keperawatan dasar berdasarkan kebutuhan dasar
- o Perencanaan asuhan yang akan diberikan
Prinsip-prinsip dasar tersebut menandai era baru bagi keperawatan. Perawat menyadari fungsi
dan keunikannya, dan kesadaran ini menandai era baru ketika profesi mulai menelaah sifat aktual
dari kerja keperawatan secara lebih kritis dari sebelumnya. Komitmen menuju kemandirian dan
autonomi pada pasien juga menandai era baru tersebut. Sebelumnya, terdapat kecenderungan bagi
perawat untuk mencoba melakukan semuanya bagi pasien. Penggunaan kerangka kerja berdasarkan
kebutuhan untuk membimbing pemberian asuhan dan terutama penekanan pada kebutuhan untuk
merencanakan asuhan merupakan prinsip yang sama pentingnya, karena menandai mulainya
perawat berpikir secara konstruktif tentang pekerjaannya.
Secara umum, aktifitas keperawatan harus didukung atau ditentukan oleh tindakan terapeutik dari
dokter.

Hubungan Model dengan Paradigma Keperawatan

Manusia
Individu sebagai kesatuan yang tidak dapat dipisahkan: jiwa dan raga adalah satu kesatuan.
Lebih lanjut lagi, indifidu dan keluarganya dipandang sebagai unit tunggal. Setiap manusia harus
berupaya untuk memepertahankan keseimbangan fisiologis dan emosional.

Lingkungan
Henderson mendefinisikan lingkungan sebagai seluruh faktor eksternal dan kondisi yang
memengaruhi kehidupan dan perkembangan manusia.

Sehat dan Sakit


Sehat adalah kualitas hidup tertentu, yang oleh Henderson dihubungkan dengan
kemandirian. Karakteristik utama dari sakit, adalah ketergantungan dan berbagai tingkat inkapasitas
individu (sekarang pasien) untuk memuaskan kebutuhan manusianya. Menganggap bahwa sehat
adalah kemandirian dan sakit adalah ketergantungan dapat dipandang sebagai simplifikasi. Dapat
juga dikatakan bahwa sakit adalah keterbatasan kemandirian.

Keperawatan
Fungsi unik dari perawat adalah untuk membantu individu, baik apakah ia sakit atau sehat,
dalam peran tambahan atau peran pendukung. Tujuan dari keperawatan adalah untuk membantu
individu memperoleh kembali kemandiriannya sesegera mungkin. Namun demikian, keputusan
Henderson untuk meningkatkan kemandirian dan hanya melakukan sesuatu untuk pasien jika ia
tidak dapat melakukannya sendiri tidak disetujui oleh profesi sebagai prinsip dasar asuhan
keperawatan sebelum Henderson menjelaskannya lebih lanjut.

E. Konsep Utama Teori Henderson


Konsep utama dalam teori Henderson mencakup manusia, keperawatan, kesehatan, dan
lingkungan.

Manusia.
Henderson melihat manusia sebagai individu yang membutuhkan bantuan untuk meraih
kesehatan, kebebasan, atau kematian yang damai, serta bantuan untuk meraih kemandirian. Menurut
Henderson, kebutuhan dasar manusia terdiri atas 14 komponen yang merupakan komponen
penanganan perawatan.

Ke 14 kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut:


1. Bernapas secara normal
2. Makan dan minum dengan cukup.
3. Membuang kotoran tubuh.
4. Bergerak dan menjaga posisi yang diinginkan.
5. Tidur dan istirahat.
6. Memilih pakaian yang sesuai.
7. Menjaga suhu tubuh tetab dalam batas normal dengan menyesuaikan pakaian dan
mengubah lingkungan.
8. Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat serta serta melindungi integumen.
9. Menghindari bahaya lingkungan yang bisa melukai.
10. Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengungkapkan emosi, kebutuhan, rasa takut, atau
pendapat.
11. Beribadah sesuai dengan keyakinan.
12. Bekerja dengan tata cara yang mengandung unsur prestasi.
13. Bermain atau terlibat dalam berbagai kegiatan rekreasi.
14. Belajar mengetahui atau memuaskan rasa penasaran yang menuntun pada perkembangan
normal dan kesehatan serta menggunakan fasilitas kesehatan yang tersedia.

Ke empatbelas kebutuhan dasar manudia di atas dapat di klarifikasikan menjadi empat kategori,
yaitu komponen kebutuhan biologis, psikologis, sosiologis, dan spiritual. Kebutuhan dasar poin 1-9
termasuk komponen kebutuhan biologis, poin 10 dan 14 termasuk komponen kebutuhan
psikologis, poin 11 termasuk kebutuhan spiritual, dan komponen 12 dan 13 termasuk komponen
kebutuhan sosiologis.
Henderson juga menyatakan bahwa pikiran dan tubuh manusia tidak dapat dipisahkan satu sama
lain (inseparable). Sama halnya dengan klien dan keluarga, mereka merupakan satu kesatuan (unit).
Menurut Henderson, keempatbelas kebutuhan dasar yang harus menjadi fokus asuhan
keperawatandipengaruhi oleh :
- Usia
- Kondisi emosional (mood dan temperamen)
- Latar belakang sosial dan budaya
- Kondisi fisik dan mental, termasuk : berat badan; kemampuan dan ketidakmampuan
sensorik, kemampuan dan ketidakmampuan lokomotif; status mental.

Keperawatan.
Perawat mempunyai fungsi unik untuk membantu individu, baik dalamkeadaan sehat maupun
sakit. Sebagai anggota tim kesehatan, perawat mempunyai fungsi independence di dalam
penanganan perawatan berdasarkan kebutuhan dasar manusia (14 komponen di atas). Untuk
menjalankan fungsinya, perawat harus memiliki pengetahuan biologis maupun sosial.

Kesehatan.
Sehat adalah kualitas hidupyang menjadi dasar seseorang dapat berfungsi bagi kemanusiaan.
Memperoleh kesehatan lebih penting daripada mengobati penyakit. Untuk mencapai kondisi sehat,
diperlukan kemandirian dan saling ketergantungan. Individu akan meraih atau mempertahankan
kesehatan bila mereka memiliki kekuatan, kehendak, serta pengetahuan yang cukup.

Lingkungan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan aspek lingkungan:
1. Individu yang sehat mampu mengontrol lingkungan mereka, namun kondisi sakit akan
menghambat kemampuan tersebut.
2. Perawat harus mampu melindungi pasien dari cedera mekanis.
3. Perawat harus memiliki pengetahuan tentang keamanan lingkungan.
4. Dokter menggunakan hasil observasi dan penilaian perawat sebagai dasar dalam
memberikan resep.
5. Perawat harus meminimalkan peluang terjadinya luka melalui saran-saran tentang
konstruksi bangunan dan pemeliharaannya.
6. Perawat harus tahu tentang kebiasaan sosial dan praktik keagamaan untuk memperkirakan
adanya bahaya.
Dalam pemberian layanan kepada klien, terjalin hubungan antara perawat dan klien. Menurut
Henderson, hubungan perawat-klien terbagi dalam tiga tingkatan, mulai dari hubungan sangat
bergantung hingga hubungan sangat mandiri.
Perawat sebagai pengganti (subtitute) bagi pasien.
Perawat sebagai penolong (helper) bagi pasien.
Perawat sebagai mitra (partner) bagi pasien.
Pada situasi pasienyang gawat, perawat berperan sebagai pengganti (subtitute) di dalam
memenuhi kekurangan pasien akibat kekuatan fisik, kemampuan, atau kamauan pasien yang
berkurang. Di sini perawat berfungsi untuk “melengkapinya”. Setelah kondisi gawat berlalu dan
pasien berada pada fase pemulihan, perawat berperan sebagai penolong (helper) untuk menolong
atau membantu pasien mendapatkan kembali kemandiriannya. Kemandirian ini sifatnya relatif,
sebab tidak ada satu pun manusia yang tidak bergantung pada orang lain. Meskipun demikian,
parawat berusaha keras saling bergantung demi mewujudkan kesehatan pasien. Sebagai mitra
(partner), perawat dan pasien bersama-sama merumuskan rencana perawatan bagi pasien. Meski
diagnosisnya berbeda, setiap pasien memiliki kebituhan dasar yang harus dipenuhi. Hanya saja,
kebutuhan dasar tersebut dimodifikasiberdasarkan kondisi patologis dan faktor lainnya, seperti usia,
tabiat, kondisi emosional, status sosial atau budaya, serta kekuatan fisik dan intelektual.
Kaitannya dengan hubungan perawat-dokter, Henderson berpendapat bahwa perawat tidak boleh
selalu tunduk mengikuti perintah dokter. Henderson sendiri mempertanyakan filosofi yang
membolehkan seorang dokter memberi perintah kepada pasien atau tenaga kesehatan lainnya.
Tugas perawat adalah membantu pasien dalam melakukan manajemen kesehatan ketika tidak ada
tenaga dokter. Rencana perawatan yang dirumuskan oleh perawat dan pasien harus dijalankan
sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rencana pengobatan yang ditentukanoleh dokter.
Hubungan perawat-pasien-dokter menurut Henderson dapat digambarkan sebagai berikut.
Tujuan Keperawatan Menurut Henderson
Dari penjelasan tersebut tujuan keperawatan yang dikemukakan oleh Handerson adalah untuk
bekerja secara mandiri dengan tenaga pemberi pelayanan kesehatan dan membantu klien untuk
mendapatkan kembali kemandiriannya secepat mungkin. Dimana pasien merupakan mahluk
sempurna yang dipandang sebagai komponen bio, psiko, cultural, dan spiritual yang mempunyai
empat belas kebutuhan dasar.(Aplikasi model konseptual keperawatan, Meidiana D). Menurut
Handerson peran perawat adalah menyempurnakan dan membantu mencapai kemampuan untuk
mempertahankan atau memperoleh kemandirian dalam memenuhi empat belas kebutuhan dasar
pasien. Factor menurunnya kekuatan, kemauan dan pengetahuan adalah penyebab kesulitan pasien
dalam memperoleh kemandiriannya. Untuk itu diperlukan fokus intervensi yaitu mengurangi
penyebab dimana pola intervensinya adalah mengembalikan, menyempurnakan, melengkapi,
menambah, menguatkan kekuatan, kemauan, dan pengetahuan.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Konsep keperawatan yang dirumuskan oleh Virginia Henderson dalam definisinya tentang teori
keperawatan dan empat belas komponen asuhan keperawatan dasar, tidak rumit dan cukup jelas.
Oleh karena itu, dapat digunakan sebagai panduan untuk praktik keperawatan oleh sebagian besar
perawat tanpa kesulitan. Banyak idenya disajikan dan digunakan di seluruh dunia baik di negara
maju maupun negara berkembang untuk memandu kurikulum keperawatan dan praktek. Hal ini
divalidasi oleh permintaan untuk publikasi ICN, yang pada 1972 berada di cetakan ketujuh.
Jika saran dapat dibuat untuk meningkatkan konsep keperawatan Henderson, itu adalah
penggabungan teori. Sebagai contoh, akan menarik untuk melihat bagaimana holisme atau teori
sistem umum menjelaskan hubungan antara komponen asuhan keperawatan dasar. Konfirmasi dari
ada tidaknya daftar komponen yang diprioritaskan diperlukan untuk memperjelas apa yang perawat
harus dilakukan jika masalah yang diajukan adalah selain fisik.
Mengingat waktu di mana Henderoson dipublikasikan kepada definisi keperawatan, ia pantas
banyak mendapat pujian sebagai pemimpin dalam pengembangan praktik keperawatan, pendidikan,
dan, lisensi. Karyanya harus dianggap sebagai awal dan dorongan bagi perawat mengejar gelar
akademis tertinggi. Ini sangat penting untuk analisis praktik keperawatan dan untuk
mengidentifikasi dan menguji teori dasar untuk perawatan pasien.

3.2 Saran
Diharapkan kepada pembaca agar lebih banyak lagi mempelajari tentang teori-teori
keperawatan yang lain. Setelah mengetahui pengetahuan tentang teori keperawatan menurut
Virginia Henderson yang telah diuraikan dalam makalah ini, diharapkan mahasiswa mampu
memahami teori ini, karena teori ini juga sangat penting bagi perawat untuk menjelenkan praktik
keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA
Asmadi, Ns. S. Kep. 2005. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG.
Basford, Lynn dan Slevin, Oliver. 2006. Teori dan Praktik Keperawatan.Jakarta : Penerbit Buku
Kedokterran ECG.
Si Torus, DR. Ratna S. Kp, M. App, Sc. 2005. Model Praktik Keperawatan Profesional di Rumah
Sakit. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta : Salemba Medika.
Potter dan Perry. 2006. Fundamental Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG.

Anda mungkin juga menyukai