Anda di halaman 1dari 52

“Asyhadu anla illaha ilallah, wa asyhadu anna

muhammadarusulullah
Roditubillahirobba wa bil islmamidiina, wa bil muhammadinya wa
rasulla, robbi zidni ‘ilma warzuqnifahma... Amien”
Pengantar
Sistem Muskuloskeletal

Dirwan Suryo Soularto


Fakultas Kedokteran
UMY
Sadarkah Kita??
‫لقد خلقنا اإلنسان في أحسن تقويم‬
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang
sebaik-baiknya (QS. At-Tien, 94; 4)
Apa & Bagaimanakah Kesempurnaan
Tubuh Kita??
Tujuan Perkuliahan (Belajar):
TIU :
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa dapat
mendiskusikan peran sistem muskuloskeletal
TIK :
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa dapat :
1. Menyebutkan fungsi sistem otot, tulang dan persendian
2. Menerangkan proses kejadian tulang
3. Menyebutkan struktur makroskopik dan mikroskopik otot
dan tulang
4. Mengklasifikasikan berbagai jenis tulang, otot dan
persendian
5. Menerangkan mekanisme kontraksi otot rangka
6. Menganalisis berbagai macam aksi otot rangka saat
melakukan gerakan
7. Mengaitkan sistem muskuloskeletal dengan sistem
lainnya antara lain sistem lokomotor, saraf (inervasi) dan
pembuluh darah (vascularisasi)
Materi Belajar
• Difinisi arthrologia • Proses Osteogenesis
• Klafisikasi arthrologia • Klasifikasi Tulang
Berdasarkan Bentuk
• Difinisi myologia • Klasifikasi Tulang
• Klasifikasi myologia Berdasarkan letak Dari
Sumbu Tubuh
• Otot skelet
• Fungsi Sceleton
• Mekanisme kontraksi
• Vascularisasi dan Inervasi
Tulang Secara Umum
• Cartilago
Sebaran :
SISTEM SKELETAL

Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Bagian Anatomi


Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Sebaran : Sistem Musculi

Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Bagian Anatomi


Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Pendahuluan
• Contoh-contoh kasus
– Bagaimana manusia bisa berbaring,
duduk, tegak berdiri & berlari?
– Mengapa orang lumpuh tidak bisa
bergerak?
– Seorang laki-laki pemain sepakbola, 25
tahun, pada saat bertanding tiba-tiba
mengalami kram tungkai kanan
– Seorang wanita, 60 tahun, setiap kali
sholat mengalami kesulitan untuk sujud
dan rukuk oleh karena sendi lutut
bengkak dan nyeri.
Pendahuluan........

• Topik:
– Systema skeletale
– Articulatio
– Systema musculare
– Systema nervosum
– Locomotor system
• Kinesiology
Systema Skeletale
SYSTEMA SKELETALE
• Tulang dan tulang rawan
(organ) menyusun sistem
rangka tubuh
• Skeleton (Latin) =
kerangka
• Osteon (Yunani)= tulang.
Os = untuk nama tulang
• Osteologia = ilmu tentang
tulang
• Tulang :
– Suatu jaringan penyambung yg
berkapur, membentuk sebagian
besar rangka dewasa, dr +/- 206
tulang
Systema skeletale.....

• Fungsi:
– Menegakkan & menyangga tubuh
– Alat gerak pasif (menyediakan pengungkit)
– Tempat menempel otot-otot skelet
– Memberi bentuk dasar tubuh
– Pelindung organ-organ dalam
– Penghasil sel-sel darah
– Penyimpanan calsium
• Komposisi :
– Sel jaringan (sel hidup)
– Matrik Kolagen  daya regang
– Isi Mineral  kekuatan geser dan tekan
Systema skeletale.....

• Komponen systema skeletale:


– Pars ossea
• Tahan terhadap kekuatan deformasi, kaku
& lebih berat
– Pars cartilaginosa
• Bahan keras, lentur & relatif ringan
Systema skeletale.....

• Osteogenesis
– Osteogenesis encondralis /
osteogenesis cartilagenea
• Diawali pembentukan kartilago
• Misal : pada pembentukan tulang panjang
– Ostegonesis desmalis / osteogenesis
membranacea / osteogenesis
membranacea
• Berkembang langsung dari jaringan ikat
• Misal : pada pembentukan os calvaria,
sesamoidea atau patella
Bagian-bagian Tulang
 Bagian-bagian:
 Diaphysis
 Epiphysis
 metaphysis
 Struktur:
 Periosteum
 Endosteum
 Substantia compacta
 Substantia spongiosa
 Cavitas medularis
Klasifikasi berdasar bentuk
 Os longum: humerus, radius, phalanges dll
 Os breve: ossa carpi, ossa tarsi
 Os planum: costae, scapula, sternum
 Os irregulare: coxae, os sphenoidale dll
 Os pneumaticum: os frontale, os
ethmoidale, os maxillare dll
CARTILAGO:

• Jaringan cartilago, model (pra) tulang,


penyusun organ, di persendian (sendi
diarthrosis - gerak)
• Susunan
– Condrocytus, condroblastus (di pericondrium)
– Serabut collagen (tekanan), elastis (regangan)
– Matriks proteoglikan (mukopolisakarida): asam sulfat
chondroitin, asam hyaluronid
– Avaskulas & tanpa innervasi
– Selubung: pericondrium
Klasifikasi kartilago

1. Cartilago hyalina
• Banyak dijumpai, dapat menulang
• Cartilago septi nasi, epiglottis, thyroidea,
cricoidea, bronchus, cartilago costalis,
cartilago articularis, cartilago embryonal,
discus epiphysealis
• Susunan: condrocytus bergerombol
matriks jernih-transparan, tembus cahaya
indeks bias serabut collagen sama dgn
matriks
2. Cartilago fibrosa
• Cartilago articularis temporomandibularis
• susunan: condrocytus tersebar
• serabut collagen tampak
3.Cartilago elastica
• Jarang menulang/kalsifikasi
• Cartilago auricula, tuba auditiva, cartilago
corniculata
• Susunan: serabut elastis pada matriks
ARTICULATIO
• Sendi, arthrosis, joints, junction
• Hubungan antar unsur skeletal
(tulang/cartilago)
• Alat gerak pasif
• Arthrologi
KLASIFIKASI
Berdasar ada-tidaknya gerakan
1. Synarthrosis : tidak ada gerakan
2. Amphiarthrosis: sedikit gerakan
3. Diartrosis: gerakan bebas
Berdasar jenis jaringan/struktur
penghubung
1. Articulatio fibrosa : Jaringan kollagen
– Synostosis
– Syndesmosis
– Gomphosis
2. Articulatio cartilaginea : cartilago
3. Articulatio synovialis : ruang
berstruktur /cavitas synovialis
Articulatio synovialis (diarthrosis)
• Gerakan bebas : Diarthrosis
• Dicirikan dengan 4 hal:
Cavitas synovialis
Cartilago articularis
Membrana synovialis
Capsula articularis
• Axis sendi dan gerakan
Axis transversal – flexi & extensi
Axis longitudinal – rotasi
Axis sagittal – abduksi & adduksi
Klasifikasi:
• Berdasar jumlah axis:
Uniaxial/monoaxial
Biaxial
Poliaxial
• Berdasrkan jumlah gerak/derajat
kebebasan
Derajat kebebasan Satu
Derajat kebebasan dua
Derajat kebebasan tiga
• Berdasarkan tulang penyusun
articulatio simplex
Articulatio composite/kompleks
Berdasar bentuk permukaan yang bersendi
Articulatio plana
Articulatio sellaris (saddle joint, pelana)
Ginglymus (hinge joint, engsel)
Articulatio trochoidea (pivot joint, putar,
pasak)
Articulatio condyloidea
Articulatio ellipsoidea
Artic. spheroidea (ball &socket
joint,globoidea)
SYSTEMA MUSCULARE
• Bertanggung jawab :
terjadinya gerakan
• Myologi (Yunani) ,
myocytus = sel otot,
musculus (Latin) , mus =
otot
• Fungsi lain otot skelet
– memberi bentuk 40-
45%BB (mis: m.
gluteus maximus)
– produksi panas
– posture/stabilisasi
sendi
Tipe : ada 3
1. Otot skelet (otot lurik) :
gerakan badan dan berpindah
2. Otot jantung
(myocardium):peredaran
darah:kontraksi jantung –
sistole & diastole
3. Otot polos: Menggerakkan
substansi dalam
saluran/viscera
berongga,misal : gerakan
peristaltik (usus)
OTOT SKELET
• Melekat pada tulang/kerangka
• Tidak semua otot tipe ini melekat pada
rangka
• misal : beberapa otot wajah (m.
orbicularis oculi/oris)
• Disebut : otot lurik, ada gambaran
gelap terang
• Filamen kontraktil : myosin & actin
(anisotropik &isotropik)
• Disebut : otot volunter, dapat dikontrol
• Kerja otot dapat otomatis
Serabut otot
– Fusi dari myocytus
– Tiap serabut otot
dibungkus:
endomysium
– Kumpulan serabut
membentuk:
fasciculus
– selubung fasciculus :
perimysium
– Kumpulan fasciculus
: satu otot (dgn
selubung:
epimysium)
Bagian otot dan
perlekatan pada
rangka
• Tempat melekat ,
bagian ujung venter:
origo & insertio
• Caput, venter dan
cauda
• Origo : lebih terfixir, di
proximal/pangkal
• Insertio : lebih mudah
bergerak, di
distal/ujung
Unit struktural & unit fungsional
• Unit struktural : serabut otot, dengan
sarcomere
• Unit fungsional: unit motoris, terdiri
atas:
– satu neuron motoris (motoneuron) di
Medulla Spinalis
– axon beserta cabang-cabang axonnya
– serabut-serabut yang dipersarafi axonnya
• Semakin memerlukan ketepatan gerak :
unit motoris dgn serabut jumlah
sedikit, misal : otot jari tangan
Kerja otot
• kontraksi memendek (gaya otot, panas)
• kontraksi cepat – unit motoris (tipe cepat :
tipe II, cepat lelah, anaerobik), kontraksi
lambat (tipe lambat: tipe I, tahan lelah,
aerobik)
• Otot dikontraksikan atas perintah langsung
oleh kehendak: otot agonist/prime mover
• Otot berrelaksasi karena ada kontraksi otot
agonist: otot antagonist (relaksasi =
memanjang)
Bentuk Aksi Otot
• Kontraksi isotonik, adalah
kontraksi otot dimana
tekanan/tonus relatif tetap
dan terjadi pemendekan
otot, maksimal setengah
kali ukuran semula
(Gambar A).
• Kontraksi isometrik, adalah
kontraksi otot di mana
ukuran panjang tetap,
tetapi tonus naik (Gambar
B & C)
• Kontraksi tetanik, adalah kontraksi otot yang
terus menerus.
• Kontraksi ritmik, adalah kontraksi otot berirama
• Kontraktur otot, adalah pemendekan otot
permanen (menetap) akibat kerusakan
neurogenik atau struktural.
• Insufisiensi otot aktif, adalah kontraksi otot yang
melewati panjang minimal otot.
• Insufisiensi otot pasif, adalah peregangan otot
melebihi batas maksimal keregangan batas
maksimal keregangan otot.
Otot berkontraksi untuk mencegah
gerakan sendi yang tak diinginkan
(bersifat komplementer dgn otot
agonist), sehingga otot agonis dapat
menggerakkan bagian distalnya sesuai
kehendak : otot synergist
• Otot berkontraksi untuk menstabilkan
bagian proximal extremitas, sewaktu
bagian distalnya digerakkan : otot
fixator
Alat-alat bantu otot
• Tendo : jaringan ikat, melekatkan otot
• Bursa:
kantong ceper, dilapisi membran synovial
(synovia)
memudahkan gerak, mengurangi gesekan
• mis: tendo melalui tulang, antar otot, antar
tendo
Sarung/vagina tendo synovial:
• kantong tubular membungkus tendo
• memudahkan gerakan, mengurangi gesekan
• mis: tendo melintas ligamenta
• Aponeurosis: lembaran tendo –untuk
perlekatan otot yang ceper
• Fascia:
Lembar fibrosa membungkus badan,di bawah
kulit
melindungi otot, mencegah penyebaran infeksi
dibedakan:
Fascia superficialis
Jaringan ikat antara dermis dan fascia profunda
lapisan superficialis berisi jaringan lemak dan
lapisan profunda berupa membranosa
Fascia profunda
melindungi & menyokong otot
bekerja sebagai sarung elastik/stocking
Penamaan otot /Nomenklatur
• Dasar : Bentuk otot, letak topographi,
arah & letak dalam posisi anatomis,
fungsi otot, ukuran
arah serabut, tempat melekat,bagian
dan kombinasi
TIPE OTOT SKELET

1: musculus
fusiformis
2: musculus biceps
3: musculus
1 2 biventer
3
4 4: musculus
planus
5: musculus
intersectiones
6: musculus
unipennatus
7: musculus
bipennatus
5 6 77
“fan” shape Circular shape
Fungsi Otot
 Otot penggerak utama: otot yang menghasilkan
gerakan (pada arah yang diinginkan)
 Otot antagonis: otot yang menghaluskan dan
mengendalikan kecepatan/kekuatan gerak
 Otot fiksasi: otot yang menstabilan sendi,
memelihara sikap dan posisi sendi
 Otot sinergis: bentuk khusus otot fiksasi yang
berfungsi melawan gerak sendi yang tak
diinginkan pada sikap otot penggerak utama
Flexion of the wrist:
 Agonists: m. flexor carpi radialis & ulnaris
 Antagonists: m. extensorum (of the wrist)
 Synergists:m. flexor digitorum
 Fixator: m. triceps brachii
Flexion of the wrist

agonists antagonists synergist fixator


Klinis
 Injeksi intramuscular:
pada otot yang ukurannya adekuat, vasa
darah banyak
 M. deltoideus
 M. gluteus maximus
 M. vastus lateralis
OTOT POLOS
• Struktur seperti otot skelet, tanpa gelap-
terang- polos
• Pada saluran viscera : serabut sirkuler &
longitudinal
• Innervasi : otonom, misalnya:
• Saraf symphatis : Otot bronchus-
bronchodilatasi
Otot arteria di tubuh-vasokontriksi , arteria
coronaria - vasodilatasi
Saraf parasymphatis: Otot bronchus-
bronchokontriksi Otot usus – hiperperistalsis
Otot arteria di tubuh- vasodilatasi
OTOT JANTUNG (MYOCARDIUM)
• Serabut saling berhubungan (discus
intercalatus)
• Struktur tipe otot skelet
• Kerja otonom
• Pace maker: NSA – Nodus SinuAtrialis
• Sistem konduksi :
NAV – Nodus AtrioVentrikularis
Berkas Atrioventricularis: His-Purkinye
• Dipengaruhi saraf otonom: saraf
parasymphatis: Frekuensi & Tekanan turun
saraf symphatis: Frekuensi & Tekanan naik
• Kontraksi jantung : Sistolik (relaksasi:
diastolik)
Arsitektur serabut
• Arah serabut : arah gaya/tarikan serabut, misal:
• paralel (berjalan paralel, mis:m. rectus
abdominis)
• miring (bulu, pennatus, mis: m. flexor
hallucis longus)
• fusiform (kumparan, mis : m. biceps
brachii)
• lebar (m. latissimus dorsi)
• cincin (melingkar, mis: m. orbicularis oris)
• konvergensi (segitiga, mis: m. pectoralis
mayor)
Referensi
• Ernest, WA., 2012, Quick Review :
Anatomi Klinik, Halaman 27-40, Bina Rupa
Aksara, Jakarta.
• Moore, KL., Agur, AMR., 2002, Anatomi
Klinis Dasar, halaman 8-18, Penerbit
Hipokraes, Jakarta
• White, JS., 2006, Gross Anatoy, USMLE
Road Map, Lange Medical Books/McGraw-
Hill, New York.
Doa Penutup

Anda mungkin juga menyukai