I. Definisi
CTEV atau Congenital Clubfoot merupakan kelainan bawaan pada kaki dan pergelangan kaki yang
berupa deformitas inversi, kombinasi equines dan varus dari hindfoot, serta adduksi dari sendi subtalar
dan midtarsal. Kondisi ini ditandai dengan beberapa komponen, yaitu: inversi (putaran kedalam) dan
adduksi (deviasi kedalam) dari forefoot, varus dari kalkaneus (tumit inversi), equinus (plantar fleksi),
kontraksi jaringan di sisi medial kaki, otot-otot evertor di sisi lateral kaki tidak berkembang, otot-otot
betis tidak berkembang, serta resistensi terhadap koreksipasif.
II. Klasifikasi
Terdapat banyak klasifikasi CTEV, belum ada yang digunakan secara universal. Pembagian yang
sering digunakan adalah postural atau posisional, serta fixed/rigid. Club foot postural atau posisional
bukan merupakan clubfoot sebenarnya. Sedangkan club foot jenis fixed atau rigid dapat digolongkan
menjadi jenis fleksibel (dapat dikoreksi tanpa operasi) atau resisten (membutuhkan terapi operatif,
walaupun hal ini tidak sepenuhnya benar - Ponseti). Beberapa jenis klasifikasi lain yang dapat ditemukan,
antara lain, adalah klasifikasi menurut Pirani, Goldner, DiMiglio, Hospital for Joint Diseases (HJD), dan
Walker.
2. Defek neuromuskuler
Beberapa peneliti masih berpendapat bahwa equinovarus adalah akibat dari adanya defek
neuromuskuler, walaupun ada beberapa studi yang menemukan gambaran histologis normal. Peneliti
menemukan adanya jaringan fibrosis padaotot, fascia, ligament dan tendon sheath pada club foot, hal ini
diperkirakan mengakibatkan kelainan pada tulang (Maranho et al, 2011). Adanya jaringan fibrosis ini
ditandai dengan terekspresinya TGF-beta dan PDGF pada pemeriksaan histopatologis, keadaan ini juga
berperan dalam kasus-kasus resisten (Herring, 2014).
5. Herediter
Pada janin perkembangan kaki terbagi menjadi dua fase, yaitu fase fibula (6,5 – 7 minggu kehamilan)
dan fase tibia (8-9 minggu kehamilan). Ketika terjadi gangguan perkembangan saat kedua fase tersebut,
maka kemungkinan terjadinya CTEV akan meningkat (Herring, 2014). Semua teori di atas belum dapat
menjelaskan secara pasti etiologi dari CTEV, namun kita dapat menyimpulkan bahwa penyebab CTEV
adalah multifactorial dan proses kelainan telah dimulai sejak limb bud development (Herring, 2014).
IV. Manifestasi Klinis
Gejala klinis dapat ditelusuri melalui riwayat keluarga yang menderita club foot atau kelainan
neuromuskuler, dan dengan melakukan pemeriksaan secara keseluruhan untuk
mengidentifikasi adanya abnormalitas.
Pemeriksaan dilakukan dengan posisi prone, dengan bagian plantar yang terlihat, dan supine
untuk mengevaluasi rotasi internal dan varus. Jika anak dapat berdiri ,pastikan kaki pada posisi
plantigrade, dan ketika tumit sedang menumpu, apakah pada posisi varus, valgus atau netral.
Deformitas serupa terlihat pada myelomeningocele and arthrogryposis.Oleh sebab itu agar
selalu memeriksa gejala-gejala yang berhubungan dengan kondisi-kondisi tersebut. Ankle
equinus dan kaki supinasi (varus) dan adduksi (normalnya kaki bayi dapat dorsofleksi dan
eversi, sehingga kaki dapat menyentuh bagian anterior dari tibia). Dorsofleksi melebihi 90°
tidak memungkinkan.
V. Pathway
Kompartemen syndrome