Anda di halaman 1dari 17

REFARAT

PRETERM PREMATURE RUPTURE OF THE MEMBRANE


(PPROM)

Preceptor: Presenter By:


dr. Denny Hermatin, Sp.OG Zuraida 21174005

Bagian SMF/Ilmu Obgyn


RSUD Meuraxa 2023
PATOLOGI ANATOMI
Anatomi tulang pada CTEV

1. Talus mengarah kebawah, bagian leher berdiviasi ke tengah dan bagian


badan berotasi sedikit keluar dalam relasinya dengan tulang calcaneus.
2. Tulang Naviculare dan seluruh kaki depan(forefoot) bergeser ketengah dan
berotasi menjadi supinasi(varus).
3. Kulit dan jaringan dari betis dan sisi medial kaki akan menjadi pendek dan
tidak berkembang sepenuhnya.
4. Tibia: terjadi pemendekan.
5. Fibula: terjadi pemendekan.
6. Calcaneus: rotasi medial.
7. Cuboid: bersubluksasi medial diatas kepala calcaneus.
8. Naviculare: bersubluksasi medial diatas kepala talus.
9. Kaki depanmengalami adukksi dan suppinasi.
10. Otot: atropi pada otot kaki.
11. Tendon: dapat menjadi lebih tebal terkhusus pada tibialis posterior.
12. Kapsul persendian: kontraktur.
13. Ligamen ankle: kontraktur.
14. Fasia plantar: kontraktur.

Burger D, Aiyer A, Myerson MS. Evaluation and surgical management of the overcorrected
clubfoot deformity in the adult patient. Foot Ankle Clin. 2015; 20(4):587-99. DOI:10.1016/j.fcl.2015.07.006.
DEFINIS
I
CONGENITAL TALIPES EQUINOVARUS (CTEV)

CTEV adalah deformitas pada kaki dimana tumitnya terpuntir ke


dalam garis tungkai dan kaki mengalami plantar fleksi, disertai
meningginya tepi dalam kaki dan pergeseran bagian anterior kaki
sehingga terletak di media aksis vertikal tungkai (adduksi).

Staheli, Lynn. Clubfoot: Ponseti Management Third Edition [internet]. Global Health Education Low-cosr
Publications; 2009 [diakses tanggal 27 Maret 2017]; 4-8(3);175-193. Tersedia dari: www.global-help.org.
EPIDEMIOLOGI
- CTEV di Amerika Serikat sebesar 1-2 kasus dalam
1000 kelahiran.
- Perbandingan kasus laki-laki dan perempuan
adalah 2:1.
- CTEV bilateral didapatkan pada 30-50% kasus.
- Keluarga dengan riwayat CTEV, itu memiliki risiko
30 kali lebih besar untuk menderita CTEV.

2:1 30-50%
ETIOLOGI

– Faktor mekanik intrauterin.


– Penyebab mekanis air ketuban sedikit atau rahim sempit.
– Deformitas diyakini terjadi pada masa perkembangan awal janin
ketika kaki mulai terbentuk.
– Perkembangan fetus yang terhambat.
– Pola pewarisan poligenik.
– Environmental.
– Herediter.
– Defek neuromuskular dan tulang prenatal.
– Defek plasma primer.

Gary, W. Interventions for congenital talipes equinovarus (clubfoot). Pediatric Child Health
[internet]. 2015 [diakses tanggal 7 Agustus 2017];20(6):307-308. Tersedia dari: www.ncbi.nlm.nih.gov.
KLASIFIKASI

TYPICAL CLUBFOOT ATYPICAL CLUBFOOT


PATOFISIOLOGI

Congenital Talipes Equinovarus (CTEV) bukan merupakan malformasi embrionik. Kaki yang
pada mulanya normal akan menjadi clubfoot selama trimester kedua kehamilan. Clubfoot
jarang terdeteksi pada janin yang berumur dibawah 16 minggu. Oleh karena itu, seperti
developmental hip dysplasia dan idiopathic scoliosis, clubfoot merupakan deformasi
pertumbuhan (developmental deformation). Bentuk sendi-sendi tarsal relative berubah karena
perubahan posisi tulang tarsal. Forefoot yang pronasi menyebabkan arcus plantaris menjadi
lebih konkaf (cavus). Tulang-tulang metatarsal tampak flexi dan makin ke medial makin
bertambah flexi. Pertumbuhan yang terganggu pada fase tersebut akan menimbulkan
deformitas dimana dipengaruhi pula oleh tekanan intrauterine.

Patel, M. Clubfoot [internet]. Australia; 2017 [diperbarui tanggal 17 April 2017; diakses tanggal 27 April
2017];467(5);1146- 1153. Tersedia dari: www.emedicine.com.
MANIFESTASI KLINIS
 Kekakuan kaki.

 Hipoplasia tibia, fibula, dan tulang-tulang kaki ringan.

 Kaki bagian depan dan tengah inversi dan adduksi, ibu jari kaki terlihat relatif
memendek.

 Luas gerak sendi pergelangan kaki terbatas.

 Tulang kuboid mengalami pergeseran ke medial pada bagian distal anterior tulang
kalkaneus.

 Kedua kakinya berputar dan terplintir ke dalam sehingga alas kakinya menghadap ke
posteromedial.

 Pergelangan kaki dalam posisi equinus.

 Terdapat kelengkungan yang besar (cavus) dan talus menonjol keluar pada
permukaan dorsolateral kaki.

 Tumit biasanya kecil dan tinggi, terlihat kurus.

 CTEV tidak menyebabkan nyeri. Namun apabila tidak ditangani, CTEV ini dapat
mengakibatkan ketidaknyamanan dan kecatatan sejak masa kanak-kanak.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Foto polos MRI

CT-Scan Ultrasonografi (USG)

Angiografi

Desai, L. Oprescu, F. Bracing in The treatment of children with clubfoot; Past, present and future. Lowa orthopedic
journal [internet]. 2010 [diakses tanggal 7 agustus 2017];30:15-23. Tersedia dari www.ncbi.nlm.nih.gov.
DIAGNOSIS

 Diagnosis CTEV ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan


pemeriksaan penunjang (ultrasonografi, X- ray, dan MRI).

 Diagnosis awal CTEV pada bayi baru lahir ditegakkan berdasarkan gambaran
klinis. Pada pemeriksaan fisik ditemukan kaki belakang membentuk
equinovarus dengan adanya adduksi kaki depan dan adanya cavus.
DIAGNOSIS BANDING

METATARSUS ADDUCTUS
POSTURAL CLUBFOOT
(ATAU VARUS)

D K, S., Menasinkai, S. B. and Ramesh, B. R. (2016) ‘Study of Congenital Clubfoot in Newborns’,


International Journal of Anatomy and Research, 4(4.2), pp. 3072–3078. doi: 10.16965/ijar.2016.404.
PENATALAKSANAAN

Tujuan penatalaksanaan CTEV adalah:

1. Mencapai reduksi konsentrik dislukasi atau subluksasi sendi


talocalcaneonavicular.

2. Mempertahankan reduksi.

3. Mengembalikan alignment persendian tarsal dan pergelangan kaki yang normal.

4. Mewujudkan keseimbangan otot antara evertor dan invertor dan otot


dorsofleksor dan plantarfleksor.

5. Mendapatkan kaki yang mobile dengan fungsi dan weight bearing yang normal.

Zhang G, Zhang Y, Li M. A modified Ponseti method for the treatment of rigid idiopathic congenital
clubfoot. J Foot Ankle Surg. 2019;58(6):1192-6. DOI: 10.1053/j.jfas.2019.04.003.
PENATALAKSANAAN
TERAPI NON-
OPERATIF
Metode Ponseti Metode Prancis
TERAPI OPERATIF

Indikasi pemilihan penatalaksanaan terapi


operatif adalah adanya komplikasi yang
terjadi setelah terapi konservatif.

Koreksi jaringan lunak Koreksi jaringan keras


Koreksi jaringan lunak dilakukan pada bayi Operasi pada tulang atau osteotomi
dan anak dibawah 5 tahun. dilakukan setelah usia anak 5-10 tahun.
KOMPLIKASI PROGNOSIS

 Komplikasi terjadi pada terapi konservatif dan  Rata-rata 50% CTEV pada neonatus dapat diperbaiki
operatif. secara non-operatif. Ponseti melaporkan 89%
tingkat kesuksesan dengan menggunakan
 Pada terapi konservatif dapat terjadi dekubitus tekhniknya (termasuk tenotomi Achilles).
karena gips atau koreksi yang tidak lengkap.
 Asalkan terapi dimulai sejak lahir, deformitas
 Koreksi dari deformitas dapat menarik kulit sebagian besar selalu dapat diperbaiki walau
menjadi kencang sehingga aliran darah demikian, keadaan ini tidak dapat sembuh
terganggu. sempurna dan sering kambuh, terutama pada bayi
dengan kelumpuhan otot yang nyata atau disertai
 Infeksi.
penyakit neuromuskuler.

El Batti S, Solla F, Clément J-L, Rosello O, Oborocianu I, Chau E, et al. Initial treatment of congenital idiopathic
clubfoot: prognostic factors. Orthop Traumatol Surg Res. 2016;102(8):1081- 5. DOI:10.1016/j.otsr.2016.07.012.
KESIMPULAN

Congenital Talipes Equinovarus (CTEV) merupakan salah satu


deformitas pada bayi yang paling sering ditemui, dengan insidensi
1-2:1000 per kelahiran. Klinisnya, anak dengan CTEV mempunyai
hipotrofi arteritibialis anterior dalam penambahan terhadap atrofi
dari muskular sekitar betis. Untuk pemeriksaan radiologis,
metode evaluasi radiologis yang standar digunakan adalah foto
polosI. Penatalaksanaan CTEV meliputi dua aspek, yaitu non
operatif dan operatif.

Anda mungkin juga menyukai