Anda di halaman 1dari 15

Congenital Talipes

Equino-varus (CTEV)
KELOMPOK 3
1. ADELLA AYUNDA ( P27226020050 )
2. AMALIA DESTI FITRIANI ( P27226020053 )
3. ANNISA MAHARANI ( P27226020055 )
4. ARUM HERDIKA YUANA ( P27226020057 )
5. DEA DELIA JUNIAR. M ( P27226020060 )
6. DHIYA FITRIYANI ( P27226020063 )
7. DYAH YUNIANTI ( P27226020064 )
8. KINANTI BASUKI ( P27226020077 )
9. MUHAMMAD SYAFII NAZHIR. G ( P27226020081 )
10. TIA AMBARWATI ( P27226020095 )
11. WAHYU ANGGI SAPUTRI ( P27226020098 )
12. ZAKIA RAHMA CHAIRANI ( P27226020101 )
PENGERTIAN CTEV

Congenital Talipes Equino-varus (CTEV) atau biasa


disebut Clubfoot merupakan deformitas yang umum
terjadi pada anak-anak.
Clubfoot  sering disebut juga CTEV (Congeintal
Talipes Equino Varus) adalah deformitas yang
meliputi fleksi dari pergelangan kaki, inversi dari
tungkai, adduksi dari kaki depan, dan rotasi media dari
tibia (Priciples of Surgery, Schwartz).
Talipes berasal dari kata talus (ankle) dan pes (foot),
menunjukkan suatu kelainan pada kaki (foot) yang
menyebabkan penderitanya berjalan pada ankle-nya.
Sedang Equinovarus berasal dari kata equino
(meng.kuda) dan varus (bengkok ke arah
dalam/medial).
Epidemiolog dan Etiologi
Jenis kelamin laki – laki beresiko dua kali lipat
mengalami CTEV dibandingkan wanita. Kejadian CTEV
meningkat pada pasien yang memiliki riwayat keluarga
menderita kelainan yang sama.
Kelainan ini dapat mengenai salah satu kaki baik
kanan maupun kiri ataupun dapat pula terjadi pada kedua
kaki. Teori terkait hipotesa penyebab kejadian CTEV
pertama kali dikemukakan Hippocrates, setelah itu
beberapa teori mulai bermunculan antara lain karena
kondisi dalam kandungan, kelainan pembentukan sendi
dan tulang, pertumbuhan syaraf, migrasi otot dan
kelainan pertumbuhan yang melatarbelakangi. Pada 20%
kasus, CTEV diasosiasikan dengan kelainan kongenital
lain.
Deformitas talipes terdiri dari :
Talipes varus Talipes equinus
Inversi atau Plantar fleksi dimana
membengkok ke dalam jari-jari lebih rendanh
daripada tumit

01 02 03 04
Talipes valgus Talipes calcaneus
Eversi atau Dorsofleksi dimana jari-
membengkok ke luar jari lebih tinggi daripada
tumit
PENYEBAB

Beberapa teori mengenai penyebab terjadinya CTEV:

 Teori kromosomal, yaitu defek sel germinativum yang


tidak dibuahi dan muncul sebelum fertilisasi.
 Teori embrionik, yaitu defek primer pada sel
germinativum yang dibuahi mengimplikasikan defek
 Teori otogenik, yaitu teori perkembangan yang
terhambat
 Teori fetus, yakni blok mekanik pada perkembangan
akibat intrauterine crowding.
 Teori neurogenik, yakni defek primer pada jaringan
neurogenik.
 Teori amiogenik, bahwa defek primer terjadi di otot.
MANIFESTASI KLINIS

1. Gejala klinis dapat ditelusuri melalui Riwayat keluarga dengan


melakukan pemeriksaan secara keseluruhan untuk mengidentifikasi adanya
abnormalitas.
2. Pemeriksaan dilakukan dengan posisi prone, dengan bagian plantar yang
terlihat, dan supine untuk mengevaluasi rotasi internal dan varus.
3. Selalu memeriksa gejala-gejala yang berhubungan (normalnya kaki bayi
dapat dorso fleksi dan eversi, sehingga kaki dapat menyentuh bagian
anterior dari tibia).
• Diagnosis

- Pada bayi yang normal dengan equinovarus postural,


kaki dapat mengalami dorsifleksi dan eversi hingga
jari-jari kaki menyentuh bagian depan tibia. “Passive
manipulation dorsiflexion → Toe touching tibia →
normal”.
- Bentuk dari kaki sangat khas.
- Terdapat ketidakseimbangan otot-otot tungkai bawah
- Tulang belakang harus diperiksa untuk melihat
kemungkinan adanya spina bifida.
PENATALAKSANAAN
● Terapi Konservatif
Penanganan harus diberikan sedini mungkin, antara hari
pertama dan kedua setelah lahir. Penanganan ini terdiri
dari manipulasi berulang dan strapping adesif yang
menjaga koreksi pada kelainan. Jika manipulasi ini tidak
memungkinkan untuk dikerjakan, dapat pula
dilakukan plaster cast yang ringan yang dapat
mempertahankan posisi kaki dengan lebih baik.
Pembedahan ( Operasi )

Beberapa penelitian mendukung kearah menunda pembedahan sampai


usia dapat berjalan dengan pertimbangan kaki yang lebih besar dan
keberadaan kekuatan alami berjalan kaki yang dapat mempertahankan
koreksi setelah pembedahan. Pembedahan tertunda ini cocok diterapkan
untuk kelainan yang kaku dan berat. Untuk kasus yang tidak terlalu berat,
usia 6 bulan cocok untuk dilakukan operasi dengan tetap dilanjutkan oleh
manipulasi dan cast sampai anak dapat berjalan. Tujuan utama operasi
CTEV adalah untuk melepaskan jeratan sendi (kapsul dan kontraktur
ligamen serta jaringan fibrosis). Selain itu memanjangkan tendon –
tendon sehingga kaki dalam posisi normal tanpa tekanan maupun tarikan.
KOMPLIKASI

Komplikasi dapat terjadi dari terapi konservatif maupun


operatif.
Infeksi dapat terjadi setelah operasi kaki clubfoot. Ini mungkin
membutuhkan pembedahan tambahan untuk mengurangi infeksi
dan antibiotik untuk mengobati infeksi.
Kaki bayi sangat kecil, strukturnya sangat sulit dilihat.
Pembuluh darah dan saraf mungkin saja rusak akibat operasi.
Banyak keadaan bisa menyebabkan deformitas clubfoot dengan
perubahan struktur serupa abnormalitas ini terbentuk selama
masa pertumbuhan capat tulang.
Pada saat bayi dilahirkan, deformitas kaki kongenital bisa tampak mirip satu
dengan lainnya, apapun etiologinya. yang terpenting adalah pengenalan dini
penyebab deformitas, sehingga rangkaian penatalaksanaan dapat segera
direncanakan dan keluarga penderita memperoleh informasi yang akurat,
prognosis yang realistik dan menghindari komplikasi iatrogenik akibat
kekeliruan dalam program penatalaksanaan clubfoot.
Keluarga penderita harus diberikan edukasi yang sejelas-jelasnya,
terutama mengenai kemungkinan terjadinya kekambuhan dan kelainan ini
tidak dapat terkoreksi sempurna atau normal, adanya gejala sisa.
PENCEGAHAN
Pencegahan pada CTEV ( clubfoot ) ini sulit untuk dilakukan  karena
faktor genetik sangat dominan, sehingga biasanya deteksi dini dan peran
aktif orangtua diperlukan karena clubfoot  dapat diikuti dengan cacat
bawaan di tempat lain. Jika dideteksi lebih awal, penanganan dapat
dilakukan saat periode emas (1-2 minggu setelah lahir), dengan harapan
angka kesembuhan lebih optimal.
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai