Anda di halaman 1dari 12

cara penanggulangan CTEV (kaki pengkor) 20:14 | Author: ortotis prostetis

Pada

minggu

pertama

kehidupan,

bayi

yang

lahir

dengan club

foot sebaiknya menggunakan gips pada kakinya. Tujuannya adalah supaya terjadi koreksi secara pasif terhadap kelainan yang ada, gips ini diganti setiap 1 minggu untuk penyesuaian. CTEV (Congenital talipes equino varus) 0 February 25, 2011 by yuda handaya 1. Apa pengertian CTEV (congenital talipes equino varus)? Jawab: CTEV/ Club Foot adalah deformitas yang meliputi fleksi dari pergelangan kaki, inversi dari tungkai, adduksi dari kaki depan, dan rotasi media dari tibia (Priciples of Surgery, Schwartz). 2. Apa penyebab terjadinya penyakit ini? Jawab: Penyebab terjadinya penyakit ini tidak sepenuhnya diketahui. Terdapat beberapa teori tentang penyebabnya, antara lain : y Sindrom Edward, yang merupakan kelainan genetic pada kromosom nomer 18 y Pengaruh luar seperti penekanan pada saat bayi masih didalam kandungan dikarenakan sedikitnya cairan ketuban (oligohidramnion) y Dapat dijumpai bersamaan dengan kelainan bawaan yang lain seperti spina bifida y Penggunaan ekstasi oleh ibu saat sedang mengandung. 1. Sebutkan gejala klinisnya? Jawab: positional equinovarus, yaitu terpuntirnya kaki kearah dalam karena posisi bayi pada saat didalam kandungan. 2. Apa penanganan yang tepat untuk penyakit ini? Jawab: koreksi kelainan yang ada secara pasif, mempertahankannya dalam jangka waktu yang lama, dan mengamati perkembangan anak tersebut hingga akhir usia pertumbuhan, bayi yang lahir dengan club foot sebaiknya menggunakan gips pada kakinya. 3. Sebutkan diagnosa apa yang tepat untuk penyakit ini? Jawab: Kelainan ini mudah didiagnosis, dan biasanya terlihat nyata pada waktu lahir (early diagnosis after birth). Pada bayi yang normal dengan equinovarus postural, kaki dapat mengalami dorsifleksi dan eversi hingga jari-jari kaki menyentuh bagian depan tibia. Passive manipulation dorsiflexion ? Toe touching tibia ? normal. 4. Apa kemungkinan komplikasi yang akan terjadi pada penyakit ini? Jawab: keadaan ini sering tidak sembuh sempurna dan sering kambuh, terutama pada bayi dengan kelumpuhan otot yang nyata atau disertai penyakit neuromuskuler.

5. Jelaskan penatalaksanaanya yang tepat untuk penyakit ini? Jawab: 1. Non-Operative : Serial Plastering (manipulasi pemasangan gibs serial yang diganti tiap minggu, selama 6-12 minggu). Setelah itu dialakukan koreksi dengan menggunakan sepatu khusus, sampai anak berumur 16 tahun. 2.Operative Indikasi dilakukan operasi adalah sebagai berikut : y Jika terapi dengan gibs gagal (If palstering fail) y Pada kasus Rigid club foot pada umur 3-9 bulan Operasi dilakaukan dengan melepasakan karingan lunak yang mengalami kontraktur maupun dengan osteotomy. Osteotomy biasanya dilakukan pada kasus club foot yang neglected/ tidak ditangani dengan tepat. Kasus yang resisten paling baik dioperasi pada umur 8 minggu, tindakan ini dimulai dengan pemanjangan tendo Achiles ; kalau masih ada equinus, dilakuakan posterior release dengan memisahkan seluruh lebar kapsul pergelangan kaki posterior, dan kalau perlu, kapsul talokalkaneus. Varus kemudian diperbaiki dengan melakukan release talonavikularis medial dan pemanjangan tendon tibialis posterior.(Ini Menurut BuKu Appley). Pada umur > 5 tahun dilakukan bone procedure osteotomy. Diatas umur 10 tahun atau kalau tulang kaki sudah mature, dilakukan tindakanartrodesis triple yang terdiri atas reseksi dan koreksi letak pada tiga persendian, yaitu : art. talokalkaneus, art. talonavikularis, dan art. kalkaneokuboid. 1. Penyakit CTEV kebanyakan diderita oleh? Jawab: bayi baru lahir 1. Nama lain dari congenital talipus equino varus (CTEV) adalah? Jawab: club foot atau kaki bengkok. 1. Denis Browne adalah alat untuk? Jawab: bayi lahir dengan congenital talipus equino varus (CTEV) yang sudah berumur lebih dari 1 minggu. 1. Jika terapi dengan gibs gagal maka terapi apa yang tepat untuk menggantikanya pada bayi umur 3-9? Jawab: dapat dilakukan operasi. 1. Pengaruh luar seperti penekanan pada saat bayi masih didalam kandungan apakah bisa menyebabkan terjadinya penyakit congenital talipus equino varus (CTEV)? Jawab: bisa, dikarenakan sedikitnya cairan ketuban (oligohidramnion) yang akan menyebabkan terdesaknya bayi. 1. Apakah pengaruh kesehatan ibu dapat memacu timbulnya penyakit congenital talipus equino varus (CTEV)? Jawab: bisa, jika Penggunaan ekstasi oleh ibu saat sedang mengandung. 1. straight boots adalah alat untuk? Jawab: pada bayi dengan penyakit congenital talipus equino varus (CTEV) yang sudah berusia lebih dari 3 bulan sampai usia 3 tahun.

1. Sebutkan insidensi dari penyakit congenital talipus equino varus (CTEV)? Jawab: 1. Insidensi adalah sekitar 1 dari 1000 kelahiran 2. Pria > Wanita, dengan 65% kasus terjadi pada pria 3. Pada 30-40% kasus terjadi bilateral 1. Sebutkan klasifikasi penyakit congenital talipus equino varus (CTEV)? Jawab: 1. Postural Club foot 2. Congenital Club foot : 1. Simple 2. Rigid pada kasus yang rigid, perlu tindakan operasi. 3. Syndromic Club foot associated with : @ Artrogryposis Multiplex Congenital atau amioplasia ? suatu kelainan kongenital yang berkaitan dengan penggantian otot dengan jaringan fibrosa pada saat lahir, sehingga mengakibatkan hilangnya mobilitas sendi, dan berkaitan dengan deformitas seperti misalnya CHD, talipes equinovarus, dislokasi lutut. @ Myelomeningocel. Pada kasus ini terjadi imbalance otot sehingga terjadi club foot tipe rigid.

CTEV ( Conginetal Talipes Equinus Varus )


Adalah suatu kondisi di mana kaki pada posisi : 1. 2. 3. Jadi Plantar flexi talocranialis karena m. Tibialis anterior lemah. Inversi ankle karena m. Peroneus longus, brevis dan tertius lemah. Adduksi subtalar dan midtarsal. telapak kaki menghadap ke dalam dan lutut varus.

ETIOLOGI : 1. 2. 3.

Semasa kehamilan, ibu mengalami kekurangan kalsium. Usia kandungan 7-8 bulan terjadi trauma. Infeksi virus polio.

CTEV ada dua macam, yaitu : 1. Struktural, disebabkan oleh tulang yang berubah. 2. Postural, disebabkan oleh jaringan lunak yaitu otot mengalami layuh satu sisi. Penyebab layuh adalah APM ( Anterior Polio Myelitis ) Gambaran CTEV : y m.Tibialis anterior------------------------------- over stretch
y y y y y

m.Peroneus longus, brevis dan tertius----------- over stretch m.Gastroc--------------------------------------- contractur m.Soleus---------------------------------------- contractur m.Tibialis posterior------------------------------ contrctur otot-otot Plantar flexor lainnya------------------ contractur

TERAPI : 1. Jika penyebabnya berupa kontraktur, maka diberikan stretching, jika tidak bisa baru menggunakan orthopet. 2. Jika terjadi karena struktural atau sudah di kondisi struktural, maka penanganannya denganorthopet. Teknik stretching : 1. ATTEN BEROUGH --> Stretching secara konvensional, stretching dilakukan dengan melawan arah kecacatan, yaitu Dorsi flexi Eversi Abduksi. 2. SHAROD A BROWN --> Stretching dengan memanfaatkan reflek, yaitu : 1. Gerak ke arah Inversi Adduksi Plantar flexi. 2. Begitu muncul reaksi melawan, langsung dilakukan assisted aktif ke arah Eversi Abduksi Dorso flexi. 3. Bila sudah kuat, di tambah dengan memberikan tapping pada sisi peroneal. 4. Cara ini bisa ditambah dengan es, dengan catatan usia bayi di atas 6 bulan. Untuk kondisi dengan Talus yang menonjol ke dorsal dan m.Gastroc yang memendek, dilakukan stretching manipulasi, yaitu : jari-jari tangan terapis memegang m.Gastroc dan ibu jari tangan memegang Talus. Jari-jari menarik m.Gastroc dan ibu jari menekan Talus ke plantar. Untuk pasien yang telah dewasa, CTEV bisa dikoreksi dengan operasi osteotomi, yaitu dengan mengangkat tulang Talus. Namun tindakan operasi ini, pasien cenderung akan mengalami drop footoleh karena m. Tibialis anterior yang terlalu lama terulur dan tidak pernah digunakan.

Sumber : Materi kuliah Akademi Fisioterpi Surakarta

RONGGA PANGGUL
PELVIS
Panggul panggul. 2. os coccygis dan os sacrum, bagian dari columna vertebralis, membentuk dinding posterior rongga panggul. Os coxae sendiri masing-masing sebenarnya terdiri dari 3 tulang kecil yang bersatu, yaitu os ilium, os ischium dan os pubis. dibentuk oleh 4 (empat) buah

(Panggul)
tulang :

1. os coxae kiri dan kanan, membentuk dinding lateral dan anterior rongga

RONGGA PANGGUL
Rongga panggul dibagi atas dan bawah oleh bidang apertura pelvis superior (dalam obstetri Apertura sering promontorium disebut pelvis os sebagai superior sacrum pintu di atas panggul, oleh bagian PAP). : posterior dibentuk

- linea iliopectinea (linea terminalis dan pecten ossis pubis) di bagian lateral - symphisis os pubis di bagian anterior

Inklinasi panggul
adalah sudut yang terbentuk antara bidang yang melalui apertura pelvis superior dengan bidang horisontal (pada keadaan normal sebesar 60). Bagian di atas / kranial terhadap apertura pelvis superior disebut sebagai pelvis spurium (pelvis major), merupakan bagian bawah / kaudal daripada rongga abdomen. Makna obstetriknya adalah untuk menahan alat-alat dalam rongga perut dan menahan uterus yang berisi fetus yang terus bertambah besar secara bermakna mulai usia kehamilan bulan ketiga. Bagian di bawah / kaudal terhadap apertura pelvis superior disebut sebagai pelvis verum (pelvis minor), merupakan rongga panggul yang sangat menentukan kapasitas untuk jalan lahir bayi pada waktu persalinan (verum=sebenarnya, disebut juga true pelvis).

Dinding-dinding rongga panggul


1. dinding anterior : pendek, dibentuk oleh corpus, rami dan symphisis ossium pubis 2. dinding posterior : dibentuk oleh permukaan ventral os sacrum dan os coccygis serta muskulus pyriformis yang membentang pada permukaan ventral os sacrum dan diliputi oleh fascie pelvis. 3. dinding lateral : dibentuk oleh bagian os coxae di bawah apertura pelvis superior, membrana obturatoria, ligamentum sacrotuberosum, ligamentum sacrospinosum, dan

muskulus

obturator

internus

dengan

fascia

obturatoria.

4. dinding inferior / dasar panggul : dibentuk oleh diaphragma pelvis (mm.levator ani, mm coccygei, fascia diaphragmatis pelvis, trigonum urogenitale) yang berfungsi menahan alat-alat rongga panggul. Diaphragma pelvis membagi lagi rongga panggul bagian bawah menjadi bagian rongga panggul utama (bagian atas diaphragma pelvis) dan bagian perineum (bagian bawah diaphragma pelvis).

PELVIS

VERUM

Mempunyai pintu masuk yaitu apertura pelvis superior, dan pintu keluar apertura pelvis inferior (dalam obstetri disebut sebagai pintu bawah panggul, PBP). Apertura pelvis inferior merupakan dua segitiga yang bersekutu pada alasnya (pada garis yang menghubungkan kedua tuber ischiadica), dibentuk oleh : 1. segitiga bagian dorsal, trigonum anale, dibentuk oleh kedua ligamentum sacrotuberosum dan puncaknya terletak pada os coccygis. 2. segitiga bagian ventral, trigonum urogenitale, dibentuk oleh ramus inferior os pubis dan ramus inferior os ischium kiri dan kanan, dan puncaknya terletak pada symphisis os pubis. Cavum pelvis (rongga panggul) yang mempunyai kepentingan obstetrik pada proses persalinan adalah rongga yang terletak antara pintu masuk dan pintu keluar panggul tersebut, berupa saluran pendek yang melengkung dengan bagian cekung menghadap ke depan.

KLASIFIKASI

PANGGUL

CALDWELL-MOLOY

Ada 4 tipe panggul dasar / karakteristik, menurut klasifikasi Caldwell-Moloy :


1. tipe gynaecoid : bentuk pintu atas panggul seperti ellips melintang kiri-kanan, hampir mirip lingkaran. Diameter transversal terbesar terletak di tengah. Dinding samping panggul lurus. Merupakan jenis panggul tipikal wanita (female type). 2. tipe anthropoid : bentuk pintu atas panggul seperti ellips membujur anteroposterior. Diameter transversal terbesar juga terletak di tengah. Dinding samping panggul juga lurus. Merupakan jenis panggul tipikal golongan kera (ape type). 3. tipe android : bentuk pintu atas panggul seperti segitiga. Diameter transversal terbesar terletak di posterior dekat sakrum. Dinding samping panggul membentuk sudut yang makin sempit ke arah bawah. Merupakan jenis panggul tipikal pria (male type). 4. tipe platypelloid : bentuk pintu atas panggul seperti kacang atau ginjal. Diameter transversal terbesar juga terletak di tengah. Dinding samping panggul membentuk sudut yang makin lebar ke arah bawah. N.B : Pada banyak kasus, bentuk panggul merupakan tipe campuran.

PERBEDAAN

BENTUK

PANGGUL

WANITA

DAN

PRIA

1. Pada wanita, dinding pelvis spurium dangkal, SIAS menghadap ke ventral. Pada pria, dinding pelvis spurium tajam / curam, SIAS menghadap ke medial. 2. Pada wanita, apertura pelvis superior berbentuk oval. Pada pria, apertura pelvis superior berbentuk heart-shaped, lengkung, dengan promontorium os sacrum menonjol ke anterior. 3. Pada wanita, pelvis verum merupakan segmen pendek suatu kerucut panjang. Pada pria, pelvis verum merupakan segmen panjang suatu kerucut pendek. 4. Pada wanita, ukuran-ukuran diameter rongga panggul lebih besar (perbedaan sampai sebesar 0.5-1.5 cm) dibandingkan ukuran-ukuran diameter rongga panggul pria. 5. Pada wanita, apertura pelvis inferior berbentuk bundar, diameter lebih besar. Pada pria, apertura pelvis inferior berbentuk lonjong dan kecil. 6. Pada wanita, angulus subpubicus adalah sudut lebar / besar. Pada pria, angulus subpubicus merupakan sudut tajam / kecil.

BEBERAPA UKURAN PANGGUL WANITA YANG MEMILIKI MAKNA / KEPENTINGAN OBSTETRIK


Diameter anteroposterior pintu atas panggul (conjugata interna, conjugata vera) Jarak antara promontorium os sacrum sampai tepi atas symphisis os pubis. Tidak dapat diukur secara klinik pada pemeriksaan fisis. Secara klinik dapat diukur conjugata diagonalis, jarak antara promontorium os sacrum dengan tepi bawah symphisis os pubis, melalui pemeriksaan pelvimetri per vaginam. Diameter obliqua pintu atas panggul Jarak dari sendi sakroiliaka satu sisi sampai tonjolan pektineal sisi kontralateralnya (oblik/menyilang). Diameter transversa pintu atas panggul

Diameter terpanjang kiri-kanan dari pintu atas panggul. Bukan sungguh diameter karena tidak melalui titik pusat pintu atas panggul.
Diameter / distantia interspinarum pada rongga panggul

Jarak antara kedua ujung spina ischiadica kiri dan kanan. Diameter anteroposterior pintu bawah panggul

Jarak antara ujung os coccygis sampai pinggir bawah symphisis os pubis. Diameter transversa pintu bawah panggul

Jarak antara bagian dalam dari kedua tuberositas os ischii. Diameter sagitalis posterior pintu bawah panggul

Jarak antara bagian tengah diameter transversa sampai ke ujung os sacrum.

BIDANG

HODGE

Bidang-bidang sepanjang sumbu panggul yang sejajar dengan pintu atas panggul, untuk patokan/ukuran Bidang adalah Bidang adalah Bidang adalah Bidang bidang sejajar bidang sejajar H-I H-I Hodge bidang pintu atas panggul, kemajuan persalinan (penilaian Hodge dengan setinggi Hodge setinggi spina batas tepi tepi atas Hodge bawah penurunan presentasi janin). I simfisis. II simfisis III ischiadica IV

adalah bidang sejajar H-I setinggi ujung bawah os coccygis

PERKIRAAN UKURAN RATA-RATA PANGGUL WANITA NORMAL


Pintu atas panggul (pelvic inlet) Diameter transversa (DT) + 13.5 cm. Conjugata vera (CV) +12.0 cm. Jumlah rata-rata kedua diameter minimal 22.0 cm. Pintu tengah panggul (mid pelvis) Distansia interspinarum (DI) + 10.5 cm. Diameter anterior posterior (AP) + 11.0 cm. Jumlah rata-rata kedua diameter minimal 20.0 cm. Pintu bawah panggul (pelvic outlet)

Diameter anterior posterior (AP) + 7.5 cm. Distansia intertuberosum + 10.5 cm. Jumlah rata-rata kedua diameter minimal 16.0 cm.
Bila jumlah rata-rata ukuran pintu-pintu panggul tersebut kurang, maka panggul tersebut kurang sesuai untuk proses persalinan pervaginam spontan.

Model soal : 1. Panggul dibentuk tulang-tulang os.coxae, os.coccygeus dan os.sacrum, dimana os coxae terdiri dari tulang berikut ini, kecuali : a. b. 2. os ilium os pubis c. Os.ischium d. Os.vertebralis

Os.coccygeus dan os.sacrum sebenarnya merupakan bagian dari : a. os coxae c. Os. pubis

b. 3.

os. Vertebralis

d. Os. ischium

Bentuk panggul yang paling ideal untuk melahirkan adalah : a. b. tipe platepoid tipe ginekoid c. Tipe android d. Tipe antropoid

4.

Diameter rongga panggul yang bermakna dalam menentukkan proses penurunan bagian terbawah janin pada proses persalinan adalah : a. Diameter anteroposterior pintu atas panggul (conjugata interna, conjugata vera b. c. d. Diameter obliqua pintu atas panggul Diameter transversa pintu atas panggul. Diameter / distantia interspinarum pada rongga panggul

5.

BIDANG HODGE adalah Bidang-bidang sepanjang sumbu panggul yang sejajar


dengan pintu atas panggul, untuk patokan/ukuran kemajuan persalinan (penilaian penurunan presentasi janin). Hodge I adalah : a. b. c. d. adalah bidang pintu atas panggul, dengan batas tepi atas simfisis. adalah bidang sejajar H-I setinggi tepi bawah simfisis adalah bidang sejajar H-I setinggi spina ischiadica.

adalah bidang sejajar H-I setinggi ujung bawah os coccygis

Penilaian dan Diagnosis CTEV Pada Bayi

PENILAIAN DAN PEMERIKSAAN

Gejala klinis dapat ditelusuri melalui riwayat keluarga yang menderita clubfootatau kelainan neuromuskuler, dan dengan melakukan pemeriksaan secara keseluruhan untuk mengidentifikasi adanya abnormalitas.

y y

Pemeriksaan dilakukan dengan posisi prone, dengan bagian plantar yang terlihat, dan supine untuk mengevaluasi rotasi internal dan varus. Jika anak dapat berdiri , pastikan kaki pada posisi plantigrade, dan ketika tumit sedang menumpu, apakah pada posisi varus, valgus atau netral. Deformitas serupa terlihat pada myelomeningocele and arthrogryposis. Oleh sebab itu agar selalu memeriksa gejala-gejala yang berhubungan dengan kondisi-kondisi tersebut.

Ankle equinus dan kaki supinasi (varus) dan adduksi (normalnya kaki bayi dapat dorso fleksi dan eversi, sehingga kaki dapat menyentuh bagian anterior dari tibia). Dorso fleksi melebihi 90 tidak memungkinkan.

PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
y y

Tiga komponen utama pada deformitas dapat terlihat pada pemeriksaan radiologi. Equinus kaki belakang adalah plantar flexi dari kalkaneus anterior (serupa dengan kuku kuda) seperti sudut antara axis panjang dari tibia dan axis panjang dari kalkaneus (sudut tibiocalcaneal) lebih dari 90

Pada varus kaki belakang, talus terkesan tidak bergerak terhadap tibia. Pada penampang lateral, sudut antara axis panjang talus dan sudut panjang dari kalkaneus (sudut talocalcaneal) adalah kurang dari 25, dan kedua tulang mendekati sejajar dibandingkan posisi normal.

Pada penampang dorso plantar, sudut talocalcaneal adalah kurang dari 15, dan kedua tulang tampak melampaui normal. Juga axis longitudinal yang melewati talus bagian tengah (midtalar line) melewati bagian lateral ke bagian dasar dari metatarsal pertama, dikarenakan bagian depan kaki terdeviasi kearah medial.

Pada penampang lateral, tulang metatarsal tampak menyerupai tangga. Kaki Normal 60-90 on lateral view Clubfoot >90 (hindfoot equinus) on lateral view

Pengukuran Sudut tibiocalcaneal Sudut Talocalcaneal

25-45 on lateral view, 15-40 <25 (hindfoot varus) on lateral view, <15 on DP view (hindfoot varus) on DP view None (forefoot supination) on lateral view, increased (forefoot supination) on DP view

Metatarsal convergence

Slight on lateral view, slight on DP view

DIAGNOSIS
y

Bentuk dari kaki sangat khas.

y y

Kaki bagian depan dan tengah inversi dan adduksi. Ibu jari kaki terlihat relatif memendek. Bagian lateral kaki cembung, bagian medial kaki cekung dengan alur atau cekungan pada bagian medial plantar kaki. Kaki bagian belakang equinus. Tumit tertarik dan mengalami inversi, terdapat lipatan kulit transversal yang dalam pada bagian atas belakang sendi pergelangan kaki. Atrofi otot betis, betis terlihat tipis, tumit terlihat kecil dan sulit dipalpasi.

Pada manipulasi akan terasa kaki kaku, kaki depan tidak dapat diabduksikan dan dieversikan, kaki belakang tidak dapat dieversikan dari posisi varus. Kaki yang kaku ini yang membedakan dengan kaki equinovarus paralisis dan postural atau positional karena posisi intra uterin yang dapat dengan mudah dikembalikan ke posisi normal. Luas gerak sendi pergelangan kaki terbatas. Kaki tidak dapat didorsofleksikan ke posisi netral, bila disorsofleksikan akan menyebabkan terjadinya deformitas rocker-bottom dengan posisi tumit equinus dan dorsofleksi pada sendi tarsometatarsal. Maleolus lateralis akan terlambat pada kalkaneus, pada plantar fleksi dan dorsofleksi pergelangan kaki tidak terjadi pergerakan maleoulus lateralis terlihat tipis dan terdapat penonjolan korpus talus pada bagian bawahnya.

Tulang kuboid mengalami pergeseran ke medial pada bagian distal anterior tulang kalkaneus. Tulang navicularis mengalami pergeseran medial, plantar dan terlambat pada maleolus medialis, tidak terdapat celah antara maleolus medialis dengan tulang navikularis. Sudut aksis bimaleolar menurun dari normal yaitu 85 menjadi 55 karena adanya perputaran subtalar ke medial.

Terdapat ketidakseimbangan otot-otot tungkai bawah yaitu otot-otot tibialis anterior dan posterior lebih kuat serta mengalami kontraktur sedangkan otot-otot peroneal lemah dan memanjang. Otot-otot ekstensor jari kaki normal kekuatannya tetapi otot-otot fleksor jari kaki memendek. Otot triceps surae mempunyai kekuatan yang normal.

Tulang belakang harus diperiksa untuk melihat kemungkinan adanya spina bifida. Sendi lain seperti sendi panggul, lutut, siku dan bahu harus diperiksa untuk melihat adanya subluksasi atau dislokasi. Pmeriksaan penderita harus selengkap mungkin secara sistematis seperti yang dianjurkan oleh R. Siffert yang dia sebut sebagai Orthopaedic checklist untuk menyingkirkan malformasi multiple.

DIAGNOSIS BANDING
y

Postural clubfoot- disebabkan oleh posisi fetus dalam uterus. Kaki dapat dikoreksi secara manual oleh pemeriksa. Mempunyai respon yang baik dan cepat terhadap serial casting dan jarang akan kambuh kembali.

Metatarsus adductus (atau varus)- adalah deformitas pada metatarsal saja. Kaki bagian depan mengarah ke bagian medial dari tubuh. Dapat dikoreksi dengan manipulasi dan mempunyai respon terhadap serial casting.

Anda mungkin juga menyukai