Anda di halaman 1dari 4

Laporan Pendahuluan

R.Praktek

: BCH RSUPN Cipto Amngunkusumo


CTEV (Congenital Talipes Equino Varus)

Clubfoot adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan deformitas


umum dimana kaki berubah/bengkok dari keadaan atau posisi normal. Beberapa dari
deformitas kaki termasuk deformitas ankle disebut dengan talipes yang berasal dari
kata talus (yang artinya ankle) dan pes (yang berarti kaki). Deformitas kaki dan ankle
dipilah tergantung dari posisi kelainan ankle dan kaki. Deformitas talipes diantaranya
:
-

Talipes varus : inversi atau membengkok ke dalam

Talipes valgus : eversi atau membengkok ke luar

Talipes equinus : plantar fleksi dimana jari-jari lebih rendanh daripada tumit

Talipes calcaneus : dorsofleksi dimana jari-jari lebih tinggi daripada tumit

Clubfeet yang terbanyak merupakan kombinasi dari beberapa posisi dan angka
kejadian yang paling tinggi adalah tipe talipes equinovarus (TEV) dimana kaki
posisinya melengkung kebawah dan kedalam dengan berbagai tingkat keparahan.
Unilateral clubfoot lebih umum terjadi dibandingkan tipe bilateral dan dapat terjadi
sebagai kelainan yang berhubungan dengan sindroma lain

seperti aberasi

kromosomal, artrogriposis (imobilitas umum dari persendian), cerebral palsy atau


spina bifida.
Frekuensi clubfoot dari populasi umum adalah 1 : 700 sampai 1 : 1000 kelahiran
hidup dimana anak laki-laki dua kali lebih sering daripada perempuan. Berdasarkan
data, 35% terjadi pada kembar monozigot dan hanya 3% pada kembar dizigot. Ini
menunjukkan adanya peranan faktor genetika
I.

Patofisiologi

Penyebab pasti dari clubfoot sampai sekarang belum diketahui. Beberapa ahli
mengatakan bahwa kelainan ini timbul karena posisi abnormal atau pergerakan yang
terbatas dalam rahim. Ahli lain mengatakan bahwa kelainan terjadi karena
perkembangan embryonic yang abnormal yaitu saat perkembangan kaki ke arah
fleksi dan eversi pada bulan ke-7 kehamilan. Pertumbuhan yang terganggu pada fase

tersebut akan menimbulkan deformitas dimana dipengaruhi pula oleh tekanan


intrauterine.
II.

Evaluasi diagnostik

Deformitas ini dapat dideteksi secara dini pada saat prenatal dengan ultrasonography
atau terdeteksi saat kelahiran.
III.

Management therapeutik

Pertumbuhan yang cepat selama periode infant memungkinkan untuk penanganan


remodelling. Treatment dimulai saat kelainan didapatkan dan terdiri dari tiga tahapan
yaitu : 1) koreksi dari deformitas, 2) mempertahankan koreksi sampai keseimbangan
otot normal tercapai, 3) observasi dan follow up untuk mencegah kembalinya
deformitas.
Koreksi dari CTEV adalah dengan manipulasi dan aplikasi dari serial cast yang
dimulai dari sejak lahir dan dilanjutkan sampai tujuan koreksi tercapai. Koreksi ini
ditunjang juga dengan latihan stretching dari struktur sisi medial kaki dan latihan
kontraksi dari struktur yang lemah pada sisi lateral. Manipulasi dan pemakaian cast
ini diulangi secara teratur (dari beberapa hari sampai 1-2 bulan dengan interval 1-2
bulan) untuk mengakomodir pertumbuhan yang cepat pada periode ini. Jika
manipulasi ini tidak efektif, dilakukan koreksi bedah untuk memperbaiki struktur
yang berlebihan, memperpanjang atau transplant tendon. Kemudian ektremitas
tersebut akan di cast sampai tujuan koreksi tercapai.
IV.

Prognosis

Beberapa kasus menunjukkan respon yang positif terhadap penanganan, sedangkan


beberapa kasus lain menunjukkan respon yang lama atau tidak berespon samasekali
terhadap treatmen. Orangtua harus diberikan informasi bahwa hasil dari treatmen
tidak selalu dapat diprediksi dan tergantung pada tingkat keparahan dari deformitas,
umur anak saat intervensi, perkembangan tulang, otot dan syaraf. Fungsi kaki jangka
panjang setelah treatmen secara umum baik tetapi hasil study menunjukkan bahwa
koreksi saat dewasa akan menunjukkan kaki yang 10% lebih kecil dari biasanya
(Aronson & Puskarich, 1990).
V.

Perawatan

Asuhan keperawatan pada anak dengan koreksi non bedah sama dengan perawatan
pada anak dengan anak dengan penggunaan cast. Anak memerlukan waktu yang
lama pada koreksi ini, sehingga perawatan harus meliputi tujuan jangka panjang dan
tujuan jangka pendek. Observasi kulit dan sirkulasi merupakan bagian penting pada
pemakaian cast. Orangtua juga harus mendapatkan informasi yang cukup tentang
diagnosis, penanganan yang lama dan pentingnya penggantian cast secara teratur
untuk menunjang penyembuhan. Tugas perawat antara lain meminta pada dokter
bedah ubtuk memberikan penjelasan dan intruksi yang adekuat pada orangtua,
memberikan support emosional, mengajar orangtua tentang perawatan cast
(termasuk observasi terhadap komplikasi), dan menganjurkan orangtua untuk
memfasilitasi tumbuh kembang normal pada anak walaupun ada batasan karena
deformitas atau therapi yang lama.
VI.

Perawatan cast meliputi :

Biarkan cast terbuka sampai kering

Posisikan ektremitas yang dibalut pada posisi elevasi dengan diganjal bantal pada
hari pertama atau sesuai intruksi

Observasi ekteremitas untuk melihat adanya bengkak, perubahan warna kulit dan
laporkan bila ada perubahan yang abnormal

Cek pergerakan dan sensasi pada ektremitas secara teratur, observasi adanya rasa
nyeri

Batasi aktivitas berat pada hari-hari pertama tetapi anjurkan untuk melatih otototot secara ringan, gerakkan sendi diatas dan dibawah cast secara teratur.

Anjurkan istirahat yang lebih banyak pada hari-hari pertama untuk mencegah
injury

Jangan biarkan anak memasukkan sesuatu ke dalam cast, jauhkan benda-benda


kecil yang bisa dimasukkan ke dalam cast oleh anak

Rasa gatal dapat dukurangi dengan ice pack, amati integritas kulit pada tepi cast
dan kolaborasikan bila gatal-gatal semakin berat

Intruksikan pada klien atau keluarga untuk tidak mengenai cast dengan air
(berenang, berendam)

Bila klien mengalami inkontinensia, lindungi cast dengan plester waterproof atau
plastik.

Daftar Pustaka :
Wong, Donna L., Whaley & Wongs Nursing Care of Infants and Children, Fifth
Edition, Mosby Company, Missouri,1995

Anda mungkin juga menyukai