pada anak
Putri Amalia Qurratu Ain – P17320319076
Program Studi Keperawatan Bogor
Poltekkes Kemenkes Bandung
Congenital Talipes Equino Varus
CTEV
Etiopatofisiologi
Faktor Mekanik Intra Uteri Herediter
Parker (1824) dan Browne (1939) Wynne dan Davis mengemukakan bahwa
mengatakn bahwa adanya adanya faktor poligenik mempermudah
oligohidramnion mempermudah fetus terpapar faktor-faktor eksterna
terjadinya penekanan dari luar karena (infeksi Rubella, penggunaan Talidomide).
keterbatasan gerak fetus.
02 Pirani
Sistem klasifikasi Pirani mengevaluasi 6 tanda klinis kontraktur
yang merupakan karakteristik klinis pada CTEV
Klasifikasi
CTEV
Manifestasi Klinis
1. Tidak adanya kelainan congenital lain
2. Berbagai kekakuan kaki
3. Hipoplasia tibia, fibula, dan tulang-tulang kaki ringan
4. Kaki bagian depan dan tengah inversi dan adduksi. Ibu jari kaki terlihat relatif memendek.
5. Bagian lateral kaki cembung, bagian medial kaki cekung dengan alur atau cekungan pada bagian medial plantar kaki.
Kaki bagian belakang equinus. Tumit tertarik dan mengalami inversi, terdapat lipatan kulit transversal yang dalam
pada bagian atas belakang sendi pergelangan kaki. Atrofi otot betis, betis terlihat tipis, tumit terlihat kecil dan sulit
dipalpasi.
6. Pada manipulasi akan terasa kaki kaku, kaki depan tidak dapat diabduksikan dan dieversikan, kaki belakang tidak
dapat dieversikan dari posisi varus.
7. Tulang kuboid mengalami pergeseran ke medial pada bagian distal anterior tulang kalkaneus.
8. Terdapat ketidakseimbangan otot-otot tungkai bawah yaitu otot-otot tibialis anterior dan posterior lebih kuat serta
mengalami kontraktur sedangkan otot-otot peroneal lemah dan memanjang. Otot-otot ekstensor jari kaki normal
kekuatannya tetapi otot-otot fleksor jari kaki memendek. Otot triceps surae mempunyai kekuatan yang normal.
9. Tulang belakang harus diperiksa untuk melihat kemungkinan adanya spina bifida. Sendi lain seperti sendi panggul,
lutut, siku dan bahu harus diperiksa untuk melihat adanya subluksasi atau dislokasi.
Terapi Konservatif
01
Pada terapi konservatif mungkin dapat terjadi masalah pada
kulit, dekubitus oleh karena gips, dan koreksi yang tidak
lengkap.
Terapi Operatif
02 1. Masalah luka dapat terjadi setelah operasi dan dikarenakan tekanan
dari cast.Ketika kaki telah terkoreksi, koreksi dari deformitas dapat
menarik kulit menjadi kencang, sehinggga aliran darah menjadi
Komplika
terganggu. Ini membuat bagian kecil dari kulit menjadi mati.
2. Infeksi dapat terjadi setelah operasi kaki clubfoot. Ini mungkin
membutuhkan pembedahan tambahan untuk mengurangi infeksi
si
dan antibiotik untuk mengobati infeksi.
Non-Operative
01
Pertumbuhan yang cepat selama periode infant memungkinkan
untuk penanganan remodelling. Penanganan dimulai saat
kelainan didapatkan dan terdiri dari tiga tahapan yaitu : koreksi
dari deformitas, mempertahankan koreksi sampai
keseimbangan otot normal tercapai, observasi dan follow up
untuk mencegah kembalinya deformitas.
Operatif
02
Indikasi dilakukan operasi adalah sebagai berikut :
Penatalaksanaan – Jika terapi dengan gibs gagal
– Pada kasus Rigid club foot pada umur 3-9 bulan
Pemeriksan Diagnostik
Deformitas ini dapat dideteksi secara dini pada saat prenatal dengan ultrasonography atau terdeteksi saat kelahiran.
Pemeriksaan radiologi dini tidaklah informatif dibandingkan dengan pemeriksaan fisik, dikarenakan hanya akan tampak
ossification center pada tulang tarsal, calcaneus, dan metatarsal.
Asuhan Keperawatan An. A
dengan CTEV
Pengkajian
1 0 Sudah
BCG
Hemoglobin
14.2 g/Dl 12.0-16.0
Hematokrit
45.25 % 37-47
Jumlah Eritrosit
4.5 /Ul 4.2-5.4
Jumlah Lekosit
4.0 /Ul 4.8-10.8
Jumlah Trombosit
350 10^3/ul 150-400
- Nadi: 112x/menit
- Nadi: 112x/menit
P:Intervensi dipertahankan
28.02.2 3 12.00 WIB 3.1 S: 28.02.21
1 12.10 WIB Memonitor tanda ansietas - Ny. S mengatakan masih panik
12.20 WIB 3.2 apabila anaknya dioperasi nantinya
12.45 WIB Menciptakan suasa terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan - Ny. S mengatakan paham bagaimana
3.3 teknik relaksasi nafas dalam
memahami situasi yang membuat ansietas O:
3.4 Ny. S masih tampak cemas
mengdiskusikan perencanaan yang realistis tentang peristiwa yang akan A : Masalah teratasi sebagian
datang P : Intervensi 1-5 dilanjutkan
3.5 melatih latih teknik relaksasi
Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
Tgl.01 Maret (09.00) An. A dilakukan tindakan operatif pada pukul 12.00 dibalikan kebangsal anak
12.30 1.1 mengidentifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan S:-
1.2 melibatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan pergerakan O:
1.3 menjelaskan tujuan mobilisasi - Kedua kaki anak Atampak diperban dikarenakan post op
1.4 mengajarkan keluarga dalam memobilisasikan anak dengan cara yang sederhana - Masih tampak bisa bergerak bebas
- TTV
- Suhu : 36,60C
- RR : 37 x/menit
- Nadi: 122x/menit
I:
- melakukan pengkajian nyeri pada luka bekas op
- melakukan tindakan pencegahn risiko infeksi
E:
Pasien an. A tampak meringis
- pasien an. A kakinya dibalut
- oran tua pasien mengatakan lega anaknya telah selesai operasi dengan selamat
R:
1.5Kaji nyeri
1.6 kaji risiko infeksi
Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
01.03.21 2 09.00WIB 2.1 S:
09.10 WIB mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi - Ny. S mengatakan siap anaknya dilakukan tindakan sesuai
09.20 WIB 2.2 dengan prosedur yang ada.
09.25 WIB menyediakan materi dan media pendidikan kesehatan O:
09.45WIB 2.3 - Ny. S tampak paham
10.05 WIB menjadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
-Ny. S menandatangani inform concent tindakan operativ
2.4
memberikan kesempatan untuk bertanya A : Masalah teratasi