Anda di halaman 1dari 40

ASUHAN KEPERAWATAN

CONGENITAL TALIPES EQUINOVARUS


(CTEV)
Ns. Susiana Jansen, M.Kep.Sp.Kep.An

Disusun Oleh:
Kelompok 2 - Kelas C
Keperawatan Anak Sakit Kronis dan Terminal
Anggota Kelompok

Intan Kusuma W Resti Nurmelita Muhammad Faturachman Yanuarti Khoirunnisa


2110711075 2110711078 2110711113 2110711129
Definisi

Congenital Talipes Equino Varus (CTEV) adalah yang juga biasa disebut Clubfoot atau kaki
pengkor merupakan salah satu kelainan bawaan pada kaki yang terpenting dalam
orthopaedi. CTEV merupakan istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan
deformitas umum dimana kaki berubah posisi normal yang umum terjadi pada anak-
anak.CTEV adalah deformitas yang meliputi fleksi dari pergelangan kaki, inversi dari
tungkai, adduksi dari kaki depan, dan rotasi media dari tibia (Pcinciles of Surgery,
Schwartz).Talipes berasal dari kata talus (ankle) dan pes (foot), menunjukkan suatu
kelainan pada kaki (foot) yang menyebabkan penderitanya berjalan pada ankle-nya.
Sedangkan equinovarus berasal dari kata equino (meng-kuda) dan varus (bengkok ke arah
dalam/medial). Insiden dari CTEV bervariasi, bergantung dari ras dan jenis kelamin.
Insiden CTEV di Amerika Serikat sebesar 1-2 kasus dalam 1.000 kelahiran hidup.
Perbandingan kasus laki-laki dan perempuan adalah 2:1. Keterlibatan bilateral didapatkan
pada 30-50% kasus.

M.Faturrachman- 113
Etiologi
Penyebab pasti dari CTEV sampai sekarang belum diketahui tetapi Ada beberapa
teori yang telah diajukan untuk menjelaskan etiologi CTEV, yaitu (Nordin, 2002) :

Primary germ
Faktor mekanik in plasma defect
utero
Intrauterina
Arrested fetal
development
Defek Pengaruh
Neuromuskuler lingkungan

Herediter

Intan Kusuma W- 075


Manifestasi Klinik

1. Pada Talipes Equinovarus didapatkan telapak kaki bayi yang mengarah ke dalam (sulit untuk
diluruskan), dengan tumit yang berputar ke dalam, dan otot kaki (betis) yang lebih kecil.
2. Positional equinovarus, yaitu terpuntirnya kaki kearah dalam karena posisi bayi pada saat didalam
kandungan (Our Life, 2012)
3. Deformitas serupa terlihat pada myelomeningocele and arthrogryposis. Ankle equinus dan kaki
supinasi (varus) dan adduksi (normalnya kaki bayi dapat dorso fleksi dan eversi, sehingga kaki dapat
menyentuh bagian anterior dari tibia). Dorso fleksi melebihi 90° tidak memungkinkan (Our Life, 2012).
4. Tumit tampak kecil dan kosong; pada perabaan tumit akan terasa lembut (seperti pipi) (Cahyono, 2012)
5. Karena bagian lateralnya tidak tertutup, maka leher talus dapat dengan mudah teraba di sinus
tarsalis. Normalnya leher talus tertutup oleh tulang navikular dan badan talus (Cahyono, 2012)
6. Maleolus medialis menjadi sulit diraba dan pada umumnya menempel pada tulang navikular. Jarak
yang normal terdapat antara tulang navikular dan maleolus menghilang (Cahyono, 2012)
7. Tulang tibia sering mengalami rotasi intemal (Cahyono, 2012).

Resti Nurmelita- 078


Patofisiologi
Teori Defek Neuromuskular
Teori defek neuromuscular berawal dari asumsi yang didasarkan pada studi morfometrik
yang menemukan predominan serat otot tipe I dibandingkan serat otot tipe II pada bagian
posterior kaki yang mengalami kompartemen. Selain itu, defek neuromuscular juga
muncul akibat kelainan neurologis yang menyebabkan ketidakseimbangan otot, seperti
yang ditunjukkan oleh pola neurogenik elektrofisiologis pada studi elektromiografi.
Ketidakseimbangan pertumbuhan yang dihasilkan diduga karena kelainan saraf tepi yang
mempengaruhi fungsi saraf tibial dan peroneal. Temuan lain yang mendukung teori ini
adalah adanya retraksi fibrosis pada jaringan lunak area posteromedial tungkai dan kaki.
Pemeriksaan histologis menunjukkan peningkatan jaringan fibrosa pada ligamen, fasia
otot, dan tendon.

Yanuarti Khoirunnisa- 129


Patofisiologi
Postulat lain yang mendukung teori cacat neuromuskuler adalah ketidakseimbangan
pertumbuhan otot akibat kelainan non-neurologis akibat subluksasi tulang tarsal tanpa
kelainan bentuk tulang saat masih janin. Teori ini tidak menjelaskan patologi secara rinci,
hanya menyebutkan serat otot abnormal pada embrio, yang gagal mencapai pertumbuhan
otot normal saat tumbuh, sehingga tekanan menumpuk di sisi itu. Ada juga dugaan bahwa
akumulasi tekanan ini menyebabkan malposisi berupa kaki pengkor.

Yanuarti Khoirunnisa- 129


Pathway

Yanuarti Khoirunnisa- 129


Penatalaksanaan

Terapi Konservatif Pembedahan

Intan Kusuma W - 075


X- Ray Pemeriksaan Penunjang
Dengan cara pengambilan foto radiologis
lateral dengan kaki yang ditahan pada posisi
maksimal dorsofleksi.Pemeriksaan pada kasus
clubfoot dapat dilakukan pada bayi usia 3-4
bulan, dengan dua sisi yaitu sisi
anteroposterior (AP) dan posisi lateral dalam
posisi stress dorsiflexion.

M.Fatur- 113

Pemeriksaan Penunjang

MRI
Pemeriksaan MRI dapat bermanfaat dalam
memperlihatkan kelainan talipes equinovarus pada
fetus, terlebih khusus bila dicurigai memiliki
kelainan kompleks. Dengan MRI dapat dideteksi
anomali tambahan, seperti pada sistem neurologik,
namun MRI dianggap tidak membantu dalam kasus
CTEV yang terisolasi.

M.Fatur- 113

Pemeriksaan Penunjang

Ultrasonografi (USG)

Diagnosis menggunakan ultrasound selama masa prenatal


dapat memperlihatkan serta mengkonfirmasi permukaan
plantar pedis, tibia, dan fibula pada satu sisi. Namun,
penemuan pada ultrasound tidak berkorelasi dengan
derajat keparahan CTEV dan tidak dapat digunakan sebagai
patokan terapi, berhubung tidak adanya pilihan
tatalaksana pada masa prenatal yang tersedia.

M.Fatur- 113
Komplikasi

Kekakuan dan
Infeksi
keterbatasan gerak,

Nekrosis
Overkoreksi
avaskular talus

Cahyono (2012)

Resti- 078
Kasus
Seorang pasien bayi laki-laki berusia 6 bulan dengan keluhan kaki kanan pengkor ke arah
dalam. Orang tua mengaku hal ini sudah dialami pasien sejak lahir. Riwayat trauma
disangkal. Pada pemeriksaan fisik, kesadaran kompos mentis, status generalis ditemukan
keadaan umum tampak sakit sedang. Pada pemeriksaan tanda-tanda vital dapatkan nadi
88x/menit, pernafasan 24 x/menit, suhu 36,7°C. Pada pemeriksaan lokalis kaki depan tidak
dapat diabduksikan dan dieversikan, kaki belakang tidak dapat dieversikan dari posisi varus.
Ibu jari kaki terlihat relatif memendek. Bagian lateral kaki cembung, bagian medial kaki
cekung dengan alur atau cekungan pada bagian medial plantar bagian belakang equinus.
Tumit tertarik dan mengalami inversi, ada lipatan kulit transversal yang ada di bagian atas
belakang sendi pergelangan kaki. Pada pemeriksaan penunjang berupa foto polos didapatkan
tampak gambaran seperti tangga dari tulang metatarsal pada forefoot varus. Berdasarkan
anamnesis dan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, pasien pada kasus ini
didiagnosis congenital talipes equinovarus (CTEV). Penatalaksanaan pada kasus ini adalah
pembedahan.
Kasus
Data Tambahan:

Setelah dilakukan Pembedahan pasien dipasang gips, tampak kemerahan di sekitar


area pembedahan.
PENGKAJIAN
Identitas Klien
Nama: An. X
Usia: 6 Bulan
Jenis Kelamin: Laki-laki
Tanda-tanda Vital:
N: 88x/menit
RR: 24x/menit
S: 36,7°C.
Keluhan Utama:
Kelainan pada kaki kanan anak X yang pengkor ke arah dalam.
Riwayat Penyakit
Riwayat Penyakit Dahulu: -

Yanuarti Khoirunnisa- 129


PENGKAJIAN
Riwayat Penyakit Sekarang: An. X berusia 6 bulan dengan keluhan kaki kanan
pengkor ke arah dalam. Orang tua mengaku hal ini sudah dialami pasien sejak
lahir. Riwayat trauma disangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga: Dalam keluarga tidak ada yang memiliki riwayat
penyakit ini.
Riwayat Antenatal, Natal, dan Postnatal:
Antenatal: Selama kehamilan ibu dari An. X tidak merokok. minum alkohol,
dan cukup rutin minum suplemen dari puskesmas.
Natal: An. X lahir di bidan secara spontan, usia kehamilan 38 minggu, langsung
menangis. BB: 2900 gram, P: 50 cm.
Postnatal: Setelah dilahirkan An. X menginap dan dilakukan pemeriksaan
postnatal oleh bidan.

Yanuarti Khoirunnisa- 129


PENGKAJIAN
Riwayat Kesehatan Keluarga: -
Riwayat Imunisasi: Hep. B, Polio, BCG
Pola Fungsi Kesehatan
Pola Nutrisi: MPASI lunak dan ASI
Pola Eliminasi: Menggunakan pampers, konsistensi BAB cair, berwarna kuning,
dan berampas.
Pola Aktivitas: An. X terlihat kaku saat menggerakan kaki.
Pola Istirahat: An. X tidur sekitar 9-10 jam dalam sehari.
Pola Kebersihan diri: An. X diseka dengan air hangat 2x sehari.

Yanuarti Khoirunnisa- 129


Data Fokus

Data Subjektif Data Objektif

TTV:
N: 88x/menit
RR: 24x/menit
S: 36, 7°C
Ibu An. X mengatakan kaki An.X sulit Gerakan An. X tampak terbatas
digerakkan dan kaku. Fisik An. X terlihat lemah
Ibu An. X mengatakan An. X terlihat Kaki belakang tidak dapat dieversikan dari posisi
enggan menggerakkan kaki. varus.
Keluarga mengatakan An. X kaki kanan kaki depan tidak dapat diabduksikan dan
dieversikan
pengkor ke arah dalam.
kaki belakang tidak dapat dieversikan dari posisi
varus.
Ibu jari kaki terlihat relatif memendek.
Bagian lateral kaki cembung

Yanuarti Khoirunnisa- 129


Data Fokus

Data Subjektif Data Objektif

Bagian medial kaki cekung dengan alur atau


cekungan pada bagian medial plantar bagian
belakang equinus
Tumit tertarik dan mengalami inversi
Ada lipatan kulit transversal yang ada di
bagian atas belakang sendi pergelangan kaki.
Tampak gambaran seperti tangga dari tulang
metatarsal pada forefoot varus
Pasien diberi penatalaksanaan operasi
pembedahan
DT:
Pasien terpasang gips
Tampak kemerahan di sekitar area
pembedahan
Yanuarti Khoirunnisa- 129
Analisa data

Data Masalah Etiologi

DS :
Ibu An. X mengatakan kaki An.X sulit
digerakkan dan kaku.
Ibu An. X mengatakan An. X terlihat
enggan menggerakkan kaki. Gangguan Mobilitas Fisik
Keluarga mengatakan An. X kaki
(D. 0054)
kanan pengkor ke arah dalam Gangguan
SDKI Edisi I Cetakan III
DO : Muskuloskeletal
Gerakan An. X tampak terbatas Revisi hal. 124
Fisik An. X terlihat lemah

Kaki belakang tidak dapat dieversikan


dari posisi varus.
kaki depan tidak dapat diabduksikan
dan dieversikan
Intan Kusuma W - 075
Analisa data

Data Masalah Etiologi

kaki belakang tidak dapat dieversikan


dari posisi varus.
Ibu jari kaki terlihat relatif
memendek.
Bagian lateral kaki cembung
bagian medial kaki cekung dengan Gangguan Mobilitas Fisik
alur atau cekungan pada bagian (D. 0054)
Gangguan
medial plantar bagian belakang SDKI Edisi I Cetakan III
equinus Muskuloskeletal
Revisi hal. 124
Tumit tertarik dan mengalami inversi

Ada lipatan kulit transversal yang ada


di bagian atas belakang sendi
pergelangan kaki.
Tampak gambaran seperti tangga dari
tulang metatarsal pada forefoot varus
Intan Kusuma W - 075
Analisa data

Data Masalah Etiologi

DS:

DO:
Pasien diberikan penatalaksanaan
Risiko Infeksi (D.0142) Efek prosedur
operasi pembedahan
SDKI Edisi 1 Hal. 304 invasif
DT:
Pasien terpasang gips
Tampak kemerahan disekitar area
pembedahan

Intan Kusuma W - 075


Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan Mobilitas Fisik (D. 0054) b.d gangguan Muskuloskeletal d.d
Gerakan An. X tampak terbatas, fisik An. X terlihat lemah, kaki depan
tidak dapat di abduksikan dan dieversikan, kaki belakang tidak dapat di
eversikan, kaki depan tidak dapat diabduksikan dan dieversikan, kaki
belakang tidak dapat dieversikan dari posisi varus, Ibu jari kaki terlihat
relatif memendek, bagian lateral kaki cembung, bagian medial kaki
cekung dengan alur atau cekungan pada bagian medial plantar bagian
belakang equinus, tumit tertarik dan mengalami inversi.
2. Risiko infeksi (D.0142) b.d efek prosedur invasif d.d penatalaksanaan yang
diberikan adalah operasi, pasien terpasang gips, tampak kemerahan di
sekitar area pembedahan

Intan Kusuma W - 075


Intervensi
No.
Tujuan dan Kriteria hasil Perencanaan
Dx

1 Dukungan Ambulasi (I.06171) SIKI Edisi 1 Cetakan II



Setelah dilakukan tindakan Hal. 22

keperawatan selama 2x24 jam
Observasi

diharapkan masalah keperawatan

Identifikasi adanya keluhan fisik
Gangguan Mobilitas Fisik dapat

Identifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi
teratasi dengan kriteria hasil:

Mobilitas Fisik (L. 05042) SLKI Edisi



Terapeutik
1 Cetakan II Hal.65

1. Pergerakan ekstremitas Libatkan keluarga untuk membantu pasien


meningkat dalam meningkatkan ambulasi



2. gerakan terbatas menurun Edukasi

3. kelemahan fisik menurun Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi

Resti-078
Intervensi
No.
Tujuan dan Kriteria hasil Perencanaan
Dx

Pencegahan Infeksi (I.14539) SIKI Edisi 1


Cetakan II Hal. 278
Observasi
Identifikasi tanda dan gejala infeksi
Terapeutik
berikan perawatan kulit pada area luka
2 cuci tangan sebelum dan sesudah
kontrak dengan pasien dan lingkungan
pasien
Edukasi
Jelaskan tanda dan gejala infeksi
ajarkan cara memeriksa kondisi luka
operasi Resti-078
EVIDENCE BASED
PRACTICE

Judul Artikel Pembahasan



Pada penelitian ini Intervensi diberikan kepada kedua


PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA pasien dengan kondisi Congenital Talipes Equinovarus
GANGGUAN POLA BERJALAN AKIBAT yaitu Stretching, dan terapi latihan berupa strengthening
CONGENITAL TALIPES EQUINOVARUS DI dan latihan berjalan. Hasil dan pemberian Intervensi
YPAC KOTA MAKASSAR (2023). berdasarkan hasil dan evaluasi pada kasus Congenital

Talipes Equinovarus adalah terjadinya peningkatan nilai
kekuatan otot Quadriceps Femoris.

Resti-078
Implementasi
Waktu &
No. Dx Tindakan Hasil
Tanggal

Kaki depan pasien tampak tidak


21 Mei 2023
Mengidentifikasi adanya keluhan dapat di abduksikan dan
08. 00 1
fisik dieversikan serta kaki bagian

belakang tidak dapat di eversikan

kaki pasien tampak sulit untuk


21 Mei 2023 Mengidentifikasi toleransi fisik
1 menompang tubuhnya dan di
08. 05 melakukan ambulasi
rencanakan operasi

Keluarga mengatakan sudah


21 Mei 2023 Menjelaskan tujuan dan prosedur
1 mengerti tentang tujuan dan
08. 10 ambulasi
ambulasi

Resti-078
Implementasi

Waktu &
No. Dx Tindakan Hasil
Tanggal

Melibatkan keluarga untuk Keluarga mengatakan bersedia


21 Mei 2023
1 membantu pasien dalam untuk meningkatkan ambulasi
08. 15
meningkatkan ambulasi pasien

Resti-078
Implementasi

Waktu &
No. Dx Tindakan Hasil
Tanggal

22 Mei 2023 Mengidentifikasi adanya keluhan kaki pasien sulit bergerak karena
1
08. 00 fisik luka operasi

22 Mei 2023 Mengidentifikasi toleransi fisik kaki klien masih sulit untuk
1
08. 10 melakukan ambulasi bergerak karena baru saja operasi

Resti-078
Implementasi

Waktu &
No. Dx Tindakan Hasil
Tanggal

mencuci tangan sebelum kontrak


22 Mei 2023 Perawat melakukan cuci tangan
2 dengan pasien dan lingkungan
13. 10 sebelum masuk keruangan pasien
pasien

22 Mei 2023 Mengidentifikasi tanda dan gejala


2 Kaki pasien tampak kemerahan
13. 15 infeksi

Resti-078
Implementasi

Waktu &
No. Dx Tindakan Hasil
Tanggal

22 Mei 2023
memberikan perawatan kulit Tidak terdapat nanah pada luka
13. 18 2
pada area luka namun luka tampak kemerahan

Keluarga tampak memahami


22 Mei 2023
2 Jelaskan tanda dan gejala infeksi terkait tanda dan gejala yang
13. 25
perawat jelaskan

Resti-078
Implementasi

Waktu &
No. Dx Tindakan Hasil
Tanggal

Keluarga mengatakan mengerti


22 Mei 2023 Mengajarkan cara memeriksa
2 cara memeriksa kondisi luka
13. 27 kondisi luka operasi
operasi.

Resti-078
Evaluasi Keperawatan

Hari/Tanggal/Jam No. DX Evaluasi Tindakan

S:
Keluarga mengatakan bersedia untuk meningkatkan
ambulasi pasien
Keluarga mengatakan sudah mengerti tentang tujuan dan
ambulasi

Minggu,21 Mei 2023 1 O:


Kaki depan pasien tampak tidak dapat di abduksikan dan
dieversikan serta kaki bagian belakang tidak dapat di
eversikan
Pasien tampak belum bisa duduk
A: Masalah ambulasi teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan

Fatur- 113
Evaluasi Keperawatan

Hari/Tanggal/Jam No. DX Evaluasi Tindakan

S: -

Minggu,22 Mei 2023 1 O:


Pasien tampak bisa duduk
A: Masalah ambulasi teratasi
P: Intervensi dihentikan

Fatur- 113
Evaluasi Keperawatan

Hari/Tanggal/Jam No. DX Evaluasi Tindakan

S:
Keluarga mengatakan mengerti cara memeriksa kondisi
luka operasi

O:
Senin,23 Mei 2023 2 Keluarga tampak memahami terkait tanda dan gejala yang
perawat jelaskan
Kaki pasien tampak kemerahan
Tidak terdapat nanah pada luka namun luka tampak
kemerahan
A: Masalah pencegahan infeksi teratasi
P: Intervensi dilanjutkan

Fatur- 113
Kesimpulan
Congenital Talipes Equino Varus (CTEV) adalah yang juga biasa disebut Clubfoot
atau kaki pengkor merupakan salah satu kelainan bawaan pada kaki yang
terpenting dalam orthopaedi. Penyebab dari CTEV belum sepenuhnya dimengerti.
CTEV umumnya merupakan isolated birth defect dan diperkirakan idiopatik,
meskipun kadang muncul bersamaan dengan myelodysplasia, arthrogryposis, atau
kelainan kongenital multiple namun ada beberapa teori yang menjelaskan bahwa
CTEV dapat disebabkan oleh faktor mekanik in utero, defek neuromuskuler,
primary germ plasma defect, arrested fetal development, dan herediter. CTEV
dapat menimbulkan bberapa gejala dan penatalaksanaan yang dilakukan untuk
menanganinya ialah menggunakan terapi konservatif dan pembedahan. untuk
pemeriksaan CTEV ini biasanya akan menggunakan X-Ray, MRI, dan
Ultrasonografi (USG). Komlikasi yang dapat ditimbulkan berupa infeksi, kekakuan
dan keterbatasan gerak, nekrosis avaskular talus, dan overkoreksi.
Daftar Pustaka
Angganugraha, I. (2018). CONGENITAL TALIPES EQUINOVARUS (CTEV). Ilmu Bedah FK Universitas
Udayana.

https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_dir/dbf1776e35dff8f5002eec3f30ab87 d3.pdf

“Congenital Talipes Equinovarus (CTEV).” RSUD Mangusada,


https://rsudmangusada.badungkab.go.id/promosi/read/42/congenital-talipes-equinovarus-ctev.
Accessed 22 May 2023.

Erawan, T., Anshar, A., Lisnawati, L., Muthiah, S., & Thahir, M. (2023). PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI
PADA GANGGUAN POLA BERJALAN AKIBAT CONGENITAL TALIPES EQUINOVARUS DI YPAC KOTA
MAKASSAR. Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar, 14(2), 17-26.
Any Question

Anda mungkin juga menyukai