PERTEMUAN KE 4
MKWU
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)
a. Al-Qur’an
Definisi Al-Qur’an
Al-Qur’an berasal dari kata نا+را++ ق-قرا++ ي-رأ++ قyang berarti bacaan atau sesuatu yang dibaca. Secara
terminologi Al-Qur.an adalah Kalamullah sebagai mu’jizat yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW
melalui perantara malaikat Jibril untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia dan
membacanya adalah ibadah. Dasar Al-Quran sebagai Sumber Hukum diantaranya dalam surat an-Nisa ayat 59
َ سو َل َوُأولِي اَأْل ْم ِر ِم ْن ُك ْم ۖ فَِإنْ تَنَا َز ْعتُ ْم فِي
ِ ش ْي ٍء فَ ُر ُّدوهُ ِإلَى هَّللا ُ ين آ َمنُوا َأ ِطي ُعوا هَّللا َ َوَأ ِطي ُعوا ال َّر
َ يَا َأيُّ َها الَّ ِذ
س ُن تَْأ ِوياًل َأ َ ٰ ۚ ون باهَّلل وا ْليوم اآْل خر
َ َحْ و رٌ ي
ْ َ
خ ك
َ لذ
ِ ِ ِ ِ ْ َ َ ِ ِ َ ُول ِإنْ ُك ْنتُ ْم تُْؤ ِمن ِ س ُ َوال َّر
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul-Nya, dan ulil amri diantar
kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah
(Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian.
Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya” (an-Nisa ayat 59).
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)
As-sunnah/Hadits
Secara harfiah, sunnah berarti tata cara, tradisi, atau pekerjaan, sedangkan hadits sering diartikan
sebagai berita, ucapan, atau sesuatu yang merupakan perkataan, perbuatan, dan penetapan
(taqrir) Rasulullah.
Pembagian Sunnah
Sunnah dapat dibagi kepada tiga bagian :
1.Sunnah Qouliyah, Yaitu sunnah dalam bentuk perkataan atau ucapan Rasulullah SAW, yang
menerangkan hukum-hukum, atau maksud al-Qur’an.
2. Sunnah Fi’liyah yaitu sunnah dalam bentuk perbuatan yang menerangkan tata cara
melaksanakan ibadah. Misalnya : cara berwudhu, shalat, haji dan sebagainya.
3. Sunnah Taqririyah, yaitu ketetapan Rasulullah SAW dengan diamnya terhadap perkataan,
perbuatan para sahabat tidak ditegur atau dilarang
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)
Kedudukan dan fungsi Sunnah
1. Bayan tafsir, yaitu menerangkan ayat-ayat yang sangat umum, mujmal dan musytarak. Seperti hadis :
“Shallu kama ra’aitumuunii ushallii” (Shalatlah kamu sebagaimana kamu melihatku shalat), adalah
tafsiran dari ayat al-Qur’an yang umum, yaitu
َّ َوَأقِي ُموا ال
َصاَل ةَ َوآتُوا ال َّز َكاة
Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat (QS. Al-Baqarah [2] : 110 ).
2. Bayan Taqrir, yaitu sunnah yang berfungsi memperkokoh dan memperkuat pernyataan al-Qur’an. Seperti
hadis yang berbunyi : “Shoumul liru’yatihi wafthiru liru’yathihi” (berpuasalah karena melihat bulan dan
berbukalah karena melihatnya ), adalah memperkokoh ayat al-Qur’an :
ُ َش ْه َر فَ ْلي
ُص ْمه َ ْفَ َمن
َّ ش ِه َد ِم ْن ُك ُم ال
Kaena itu, Barangsiapa diantara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya ) di bulan itu, maka hendaklah
ia berpuasa pada bulan itu…. (QS. Al-Baqarah [2] : 185).
3. Bayan Taudhih, yaitu menerangkan maksud dan tujuan sesuatu ayat al-Qur’an. Seperti pernyataan Nabi :
“Allah tidak mewajibkan zakat melainkan supaya menjadi baik harta-hartamu yang sudah dizakati”,
adalah taudhih (penjelasan) terhadap ayat al-Qur’an :
ٍ ِب َأل
يم ٍ ُه ْم بِ َع َذاyش ْر
ِّ َيل هَّللا ِ فَب َ ضةَ َواَل يُ ْنفِقُونَ َها فِي
ِ ِ سب َّ ون
َّ ِالذ َه َب َوا ْلف َ َوالَّ ِذ
َ ين يَ ْكنِ ُز
…dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkan pada
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)
Ijtihad
Ijtihad menurut bahasa pencurahan segenap kemampuan untuk mendapat sesuatu. Sedangkan
menurut istilah ialah usaha yang sungguh-sungguh seseorang (ulama), yang memiliki syarat-syarat tertentu,
menggunakan akal sekuat mungkin untuk menetapkan hukum berbagai persoalan yang terjadi saat ini
yang tidak terdapat secara eksplisit dalam al-Qur’an dan as-Sunnah. Orang yang berijtihad disebut mujta-hid.
Ijtihad yang dilakukan oleh beberapa ulama secara kolektif disebut Ijma’. Rasulullah SAW pernah bersabda
kepada Abdullah bin Mas’ud sebagai berikut. “Berhukumlah engakau dengan al-Qur’an dan as-Sunnah, apabila
sesuatu persoalan itu engkau temukan pada dua sumber tersebut. Apabila engkau tidak menemukannya pada dua
sumber itu, maka berijtihadlah.”
Kepada Ali bin Abi Thalib, beliau pernah menyatakan : “ Apabila engkau berijtihad dan ijtihadmu
benar, maka engkau mendapatkan dua pahala. Tetapi apabila ijtihadmu salah, maka engkau hanya
mendapatkan satu pahala”.
Muhammad Iqbal menanamkan ijtihad itu sebagai the principle of movement.
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)
Mahmud Syaltut berpendapat bahwa ijtihad atau yang biasa disebut arra’yu dengan mencakup
dua
pengertian :
1. Penggunaan pikiran untuk menemukan suatu hukum yang tidak ditentukan secara eksplisit
dalam
al-Qur’an dan as-Sunnah;
2. Penggunaan pikiran dalam mengartikan, menafsirkan, dan mengambil kesimpulan dari
sesuatu ayat
atau hadits.
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)
Metode ijtihad
Dalam berijtihad, para ulama telah membuat metode-metode ijtihad sebagai berikut.
1. Qiyas (Reasoning by analogy), yaitu menetapkan suatu hukum terhadap sesuatu hal yang tidak diterangkan
al-Qur’an dan as-Sunnah, dengan cara dianalogikan kepada hukum yang sudah jelas hukumnya dalam al-Qur’an
dan as-Sunnah, karena ada sebab yang sama.
Contoh : menurut QS. Al-Isra [17] : 23, seseorang tidak boleh berkata uf (ah) kepada orang tua. Maka hukum
memukul, menyakiti dan lain-lain terhadap orang tua juga dilarang atas dasar analogis tadi, karena sama-sama
menyakiti orang tua
2. Ijma’ (consensus) = ijtihad kolektif, yaitu kesepakatan ulama-ulama Islam dalam menentukan suatu
masalah ijtihadiyah. Hal ini pernah terjadi ketika Ali bin Abi Thalib mengemukakan Rasulullah tentang
kemungkinan adanya suatu masalah yang tidak dibicarakan al-Qur’an daN as-Sunnah, Rasulullah
menyatakan : “Kumpulkan orang-orang yang berilmu, kemudian jadikan persoalan itu sebagai bahan
musyawarah”.
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)
2. Wajib Muwaqqat ت { yلموقyyجباyلواyy }اYaitu : َو ْق ٍت ُم َح َد ٍد+++ ِب+ ْعلَه+++ار ُع ِف ِ ل َش++ ا+َماقَيَ َد ُه
“Kewajiban yang pelaksanaannya ditentukan dalam waktu tertentu”
Contoh : puasa ramadhan, shalat, haji
Wajib dari segi pihak yang
dituntut melaksanakan
ْ ِج ُبyل َواyy }اYaitu :ل ُم َكلِفِي َْن++ ْف َرا ِد ْا+َرْ ٍد ِمْنا+++ ِل َف+ ِمْن ُك+ُ ْعلَه+++ل َشاِر ُع ِف++َما طَلَبا
kewajiban: 1. Wajib Aini {ل َع ْينِ ُيyyا
“Sesuatu yang dituntut oleh syari untuk melaksanakannya dari setiap orang dari pribadi
mukallaf” Contoh : puasa, shalat
ْ ِج ُبyل َواyy }اYaitu : +رْ ٍد ِم ْنهُ ْم+++ ِل َف+ل ُم َكلِفِي َْناَل ِمْن ُك++ع ْا
2. Wajib Kifayah {ل ِك َفايَ ُةyyا ِ ل َش++َما طَلَبا
ِ ِمْن َمجْ ُم ْو+ُ ْعلَه+++ار ُع ِف
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)
e. Haram
Haram yaitu : yاعلهyyyبعلىفyاقy ويعyاركهyyمايثابعلىت
“Sesuatu yang diberi pahala orang yang meninggalkannya dan diberi dosa orang yang melakukannya”
Fungsi, Tujuan dan Keungulan Hukum
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)
Islam
). Zawajir
Fungsi ini terlihat dalam pengharaman membunuh dan berzina, yang disertai dengan ancaman hukum
atau sanksi hukum. Qishash, Diyat, ditetapkan untuk tindak pidana terhadap jiwa/ badan, hudud untuk
tindak pidana tertentu (pencurian , perzinaan, qazhaf, hirabah, dan riddah), dan ta’zir untuk tindak pidana
selain kedua macam tindak pidana tersebut.
4). Tandhim wa Islah al-Ummah
Fungsi hokum Islam selanjutnya adalah sebagai sarana untuk mengatur sebaik mungkin dan
memperlancar proses interaksi sosial, sehingga terwujudlah masyarakat yang harmonis, aman, dan
sejahtera.Tujuan Hukum Islam secara umum adalah dar-ul mafaasidi wa jalbul mashaalih (mencegah
terjadinya kerusakan dan mendatangkan kemaslahatan), mengarahkan manusia pada kebenaran
untuk mencapai kebahagiaan hidup mereka dunia dan akhirat, dengan jalan mengambil segala yang
berguna dan mencegah yang mudlarat dalam kehidupan manusia.
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)
Imam Al-Ghazali dalam kitab Al-Mustofa menyatakan bahwa, tujuan hukum Islam ada 5 yang disebut
ad-dharuriyyah al-khamsah.
Memelihara keturunan di dalam Islam adalah hal yang sangat penting. Karena itu,meneruskan keturunan
harus melalui perkawinan yang sah menurut ketentuan Islam yang ada dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah
dan dilarang melakukan perbuatan zina, hukum, kekeluargaan, dan hukum kewarisan yang ada dalam
Al-Qur’an merupakan hukum yang erat kaitannya dengan pemurnian keturunan dan pemeliharaan
keturunan
. (an-Nisa:23;.Al-Isra :32)
Aplikasi hukum Islam secara kaffah tentu benar-benar dapat membentuk suatu komunitas yang ideal dan
teratur atas dasar keadilan, keteguhan, dan kehidupan yang baik serta kemajuan yang utama. Kelebihan
hukum Islam
tergambar dari karakteristiknya, sebagaimana yang dijelaskan oleh Hasbi Ash Shiddieqy di dalam bukunya
Falsafah Hukum Islam, yang terdiri atas tiga aspek yaitu
1. Takammul
Takammul berarti utuh, sempurna, bulat dan tuntas. Meskipun waktu terus berjalan dan berganti hukum
Islam tetap cocok untuk diterapkan.
2. Wasathiyah
Wasathiyah berarti keseimbangan atau harmoni. Hukum Islam menginginkan keseimbangan tidak terlalu
berat ke kanan maupun ke kiri.
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)
Harakah
Setiap muslim harus berusaha memperdalam pengetahuannya tentang ajaran agama Islam, sesuai
dengan kemampuannya, dan dilakukan sepanjang hidupnya (long life education). derajat di sisi
Tuhan-nya.
“Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majelis”,
maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan:
“Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman
di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS 58:11, Al Mujaadilah)
Setiap muslim seharusnya memanfaatkan keimanan dan pemahamannya tentang Islam dalam
aktivitas amal shalih sesuai dengan kemampuannya. yang dimiliki menjadi bermanfaat bagi dirinya
dan masyarakat pada umumnya.
”Dan katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu’min
akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui
akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.
(QS 9:105, At Taubah)”.
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)
Fungsi Profetik Agama adalah bahwa agama sebagai sarana menuju kebahagiaan yang juga memuat
peraturan-peraturan yang mengondisikan terbentuknya batin manusia yang baik, yang berkualitas,
yaitu manusia yang bermoral (agama sebagai sumber moral).
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)
1. Menjadikan al-Qur’an dan Sunnah sebagai sumber hukum dalam memahami dan
mengamalkan
ajaran Islam dan sebagai sumber hukum dalam menyelesaikan dan memutuskan suatu
hukum.
2. Tidak memandang hal-hal yang bersifat keduniaan yang tidak ditentukan oleh al-Qur’an,
namun tetap mengacu pada sifat Basyariah Rasulullah sebagai syariat.
3. Tidak menjadikan paham, mahzab, aliran sebagai keputusan akhir yang mutlak karena
bersifat
dapat dibantah. Suatu hukum dari ijtihad bersifat debatable (yang dapat dibantah, debat)
bukan
merupakan keputusan final.
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)
Daftar Pustaka
1. Tafsir Al-Qur’an
2. Prof. Dr. H. Amir Syarifuddin, Ushul Fiqih
3. Drs. H. Mujilan, MA, Pendidikan Agama Islam
4. Prof. Muhammad Abu Zahroh, Ushul Fiqih
5. Abdul Hamid Halim, Mabadi Awaliah
6. Eungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, Al Islam
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)
Thank You!
Any Questions?