Disusun Oleh:
Tasya Khoirunnisa
2110711134
Stase Maternitas
2022
BAB 1
KONSEP DASAR
A. Definisi
Persalinan Normal adalah proses persalinan yang melalui kejadian secara alami. Proses
persalinan terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-47 minggu) lahir spontan dengan
prensentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi pada ibu
maupun janin. Persalinan dimulai (inpartu) pada saat uterus berkontraksi dan menyebabkan
perubahan pada serviks (membuka dan menipis) dan berakhir dengan lahirnya plasenta
secara lengkap (Depkes RI, 2008). Persalinan dipengaruhi oleh dua hormon yang dominan
yaitu hormon estrogen dan progesteron. Hormon estrogen menyebabkan peningkatan
sensitifitas otot rahim dan memudahkan penerimaan rangsangan dari luar seperti
oxcytoksin, prostaglandin, dan rangsangan mekanisme. Sedangkan hormon progesterone
menurunkan sensitifitas otot rahim, menghambat rangsangan dari luar yang menyebabkan
relaksasi otot dan otot polos.
B. Anatomi Fisiologi
1).Alat Reproduksi Bagian Luar atau Eksternal.
Alat reproduksi bagian luar atau external terdiri dari Mons Veneris, labia mayora, labia
minora, klitoris, vestibulum. Mons veneris merupakan bagian yang menonjol didalam
simpisis terdiri dari jaringan lemak dan sedikit jaringan ikat. Labia mayora merupakan
kelanjutan dari mons veneris, berbentuk lonjong kedua bibir ini dibagian bawah bertemu
membentuk perineum, permukaan terdiri dari bagian luar tertutup rambut yang merupakan
kelanjutan dari rambut pada mons veneris. Bagian dalam : tanpa rambut merupakan selaput
yang mengandung kelenjar sebase lemak. Labia minora merupakan lipatan bagian dalam
bibir, tanpa rambut dari bagian atas klitoris. Klitoris merupakan bagian alat reproduksi luar
yang bersifat erektik mengandung banyak pembuluh darah dan serta saraf sensorif
sehingga sangat sensitif. Sedangkan vestibulum merupakan sebuah rongga disetiap isi yang
dibatasi oleh lipatan labia dan bersambung dengan vagina dan terdapat muara-muara
diantaranya : Interatus vagina adalah liang senggama, kelenjar bartolini, himen (selaput
darah), uretra.
2). Alat Reproduksi Bagian Dalam atau Internal.
Alat reproduksi bagian dalam atau internal terdiri dari vagina, uterus, tuba falopi, ovarium.
Vagina yaitu organ yang mempunyai banyak pembuluh darah dan selaput syaraf, tidak ada
kelenjar tetapi tetap basah oleh sekret dari serviks. Vagina juga
merupakan saluran merculus membranaus yang menghubungkan rahim dan vulva. Vulva
terletak antara kandung kemih dan rectum. Pada dinding vagina terdapat lipat melintang
disebut rugae terutama bagian bawah sel dinding vagina mengandung glikogen yang
menghasilkan asam susu dari pH 4,5 untuk memberikan proteksi terhadap infeksi. Uterus
merupakan jaringan otot yang kuat terletak antara dipelvis minor diantara kandung kemih
dan rectum.
Bentuk uterus seperti bola lampu (buah pear) dan gepeng ukuran uterus tergantung pada
usia, anak-anak 2-3 cm multipara 6- 8 cm, uterus memiliki fungsi antara lain :
mempersiapkan tempat untuk ovum yang telah mengalami vertilisasi, memberikan makan
ovum yang telah dibuahi selama masa kehamilan untuk mengeluarkan hasil konsepsi
setelah cukup umur untuk mengadakan involusi setelah kelahiran bayi.
a. Kala I dimulai dari pada saat persalinan sampai pembukaan lengkap (10 cm). Proses ini
terbagi dalam 2 fase. Fase laten (8 jam) servik membuka sampai 5 cm dan fase aktif (7 jam)
servik membuka diri 3 sampai 10 cm kontraksi lebih kuat dan sering selama fase aktif.
b. Kala II dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir, proses ini biasanya
berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi.
c. Kala III dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta yang berlangsung tidak
lebih dari 30 menit
d. Kala IV dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama pos partum. (Taber, 1994)
D. Pemeriksaan penunjang
1) Pemeriksaan Laboratorium
a. Pemeriksaan urine protein (Albumin) Untuk mengetahui adanya risiko pada keadaan
preeklamsi maupun adanya gangguan pada ginjal dilakukan pada trimester II dan III.
b. Pemeriksaan urin gula Menggunakan reagen benedict dan menggunakan diastic.
c. Pemeriksaan darah
2) Ultrasonografi (USG)
Alat yang menggunakan gelombang ultrasound untuk mendapatkan gambaran dari janin,
plasenta dan uterus.
3) Stetoskop Monokuler
Mendengar denyut jantung janin, daerah yang paling jelas terdengar DJJ, daerah tersebut
disebut fungtum maksimum.
4) Memakai alat Kardiotokografi (KTG)
Kardiotokografi adalah gelombang ultrasound untuk mendeteksi frekuensi jantung janin
dan tokodynomometer untuk mendeteksi kontraksi uterus kemudian keduanya direkam
pada kertas yang sama sehingga terlihat gambaran keadaan jantung janin dan kontraksi
uterus pada saat yang sama.
E. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Persalinan Kala I
1. Berikan dukungan dan suasana yang menyenangkan bagi parturien
2. Berikan informasi mengenai jalannya proses persalinan kepada parturien dan
pendampingnya.
3. Pengamatan kesehatan janin selama persalinan
A. Pengkajian keperawatan
Pengkajian
a. Data biologis/fisiologis
-Keluhan Utama
-Riwayat Keluhan Utama
b. Riwayat Kehamilan sekarang
-HPHT (hari pertama haid terakhir)
-Pemeriksaan kehamilan
-Imunisasi TT 2 kali (lengkap)
-Pergerakan janin pertama kali dirasakan
-keluhan selama kehamilan
c. Riwayat Keluarga Berencana
d. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang Lalu
e. Riwayat Reproduksi
-Riwayat haid (siklus haid, lamanya haid, ada tidaknya dismenore)
-Riwayat ginekologi (ada/tidak ada riwayat penyakit tumor, kanker, dan infeksi)
f. Riwayat kesehatan keluarga
B. Diagnosa keperawatan
Kala I: Nyeri persalinan b.d kontraksi uterus
Kala II: Nyeri persalinan b.d tekanan mekanis pada bagian presentasi
Kala III: Kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan aktif perdarahan
Kala IV: Risiko infeksi b.d gangguan integritas kulit; Risiko perdarahan b.dkomplikasi
pascapartum ( atoni uterus, retensi plasenta)
C. Rencana keperawatan
Kala I: Nyeri persalinan b.d kontraksi uterus
- Lakukan pengkajian nyeri komphrehensif yang meliputilokasi, karakteristik, onset
/durasi, frekuensi, kualitas,intensitas / beratnya nyeri danfaktor penceetus
- Observasi reaksi nonverbal dariketidaknyamanan
- Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologi (hypnosis,relaksasi, bimbingan
antisipatif,terapi musik, terapi bermain,terapi aktivitas dan aplikasi panas dingin)
Kala II: Nyeri persalinan b.d tekanan mekanis pada bagian presentasi
- Lakukan pengkajian nyerikomphrehensif yang meliputilokasi, karakteristik, onset /durasi,
frekuensi, kualitas,intensitas / beratnya nyeri danfaktor penceetus
- Observasi reaksi nonverbal dariketidaknyamanan
- Kendalikan faktor lingkunganyang dapat mempengaruhi respon pasien terhadap
ketidaknyamanan(suhu ruangan, pencahayaan,suara bising)
Kala III: Kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan aktif perdarahan
- Monitor status hidrasi (misalnyamembran mukosa lembab, denyutnadi adekuat dan
tekanandarahortostatik)
- Jaga intake / asupan yang akuratdan catat output pasien
- Pertahankan agar pasien tetaptirah baring jika terjadi pendarahan aktif
Kala IV: Risiko infeksi b.d gangguan integritas kulit; Risiko perdarahan b.dkomplikasi
pascapartum ( atoni uterus, retensi plasenta)
- Monitor tanda dan gejalainfeksi sistemik dan local
- Monitor adanya luka
- Kaji suhu badan pasien
D. Evaluasi keperawatan
Kala II: Nyeri persalinan b.d tekanan mekanis pada bagian presentasi
Kala III: Kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan aktif perdarahan
Kala IV: Risiko infeksi b.d gangguan integritas kulit; Risiko perdarahan b.d komplikasi
pascapartum ( atoni uterus, retensi plasenta)
PPNI, T. P. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI.
PPNI, T. P. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI.
PPNI, T. P. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI
https://www.academia.edu/43809470/LAPORAN_PENDAHULUAN_INTRANATAL