Anda di halaman 1dari 30

Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)

PERTEMUAN KE 5

Iman dan Taqwa

MKWU
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)

Sub Pokok Pembahasan


1. Pengertian Iman, Taqwa dan Proses Lahirnya Iman.
2. Ruang Lingkup Rukun Iman.
3. Faktor-Faktor yang meningkatkan dan merusak Iman serta dampaknya terhadap
jiwa, akal dan akhlak.
4. Cara memperbaiki krisis iman.
5. Pentingnya iman bagi seorang muslim.
6. Iman dan Taqwa Melahirkan Sikap Tawakal Sebagai Implementasi Judgement and
Decision Making.
7. Cinta Tanah Air Salah Satu Ciri Orang Beriman.
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)

1. Tiga Sumber-Sumber Hukum Islam


dan interdependensinya
APA ITU IMAN DAN TAQWA?
Secara Etimologi
Berasal dari kata kerja “Aamana, Yu’minu, Imanan”, artinya percaya
Secara Terminologi
Iman adalah Tashdiqun bil qolbi wa qouwlun bi lisani wa a’maalun bil jawarih. Artinya membenarkan dengan penuh
keyakinan dan ikhlas dalam hati, mengucapkan dan mengikrarkan dengan lisan dan mempraktekkan dengan tingkah
laku.
Dari kedua definisi iman baik secara etimologi dan terminologi adalah:
Iman adalah: sikap batin yang terletak dalam hati (jiwa) tidak terlepas dari proses dan kondisi psikologis, juga kondisi
internal serta kondisi eksternal yang mempengaruhinya.
Iman adalah ikatan antara qalbu (hati) dengan ucapan dan prilaku dengan istilah lain: Iman adalah kesatuan,
keselarasan dan keserasian serta keseimbangan antara isi hati dengan ucapan dan perbuatan atau pandangan dan sikap
hidup yang berdasarkan ajaran Allah.
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)

Iman merupakan dasar atau pokok ajaran Islam, karena iman sangat menentukan
seseorang dalam mencintai Allah.
Iman sangat menentukan nilai kepribadian atau nilai kemanusian seseorang
secara mutlak, baik buruknya akhlak manusia tergantung imannya yang dimiliki.
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)

. Pengertian Taqwa

Secara etimologi, kata taqwa berasal dari kata waqa yaqi wiqayah artinya
takut, menjaga, memelihara dan melindungi.
Secara terminologi taqwa adalah melaksanakan keseluruhan aspek
kemanusiaan baik keyakinan, ucapan, maupun perbuatan secara konsisten
terhadap nilai-nilai ajaran islam.
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)

Pengertian taqwa dalam istilah lain adalah sikap mental seseorang


yang selalu ingat dan waspada terhadap sesuatu dalam rangka
memelihara dirinya dari dosa dan selalu berusaha melakukan
perbuatan-perbuatan yang baik dan benar, pantang berbuat salah dan
melakukan kejahatan terhadap orang lain, diri sendiri dan lingkungan .
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)

a. Dari aspek keyakinan yang mencerminkan nilai-nilai akidah Islam, iman kepada
Allah, para malaikat, kitab-kitab suci, para nabi, yaumil akhir, qodho dan qodar.
Instrument ketaqwaan merupakan jalan untuk memelihara fitrah iman.
b. Aspek ucapan yang mencerminkan nilai-nilai akhlak, seperti berkata jujur dan
menepati janji.
c. Dari aspek perbuatan yang mencerminkan nilai-nilai amal saleh menurut islam
seperti mendirikan shalat, membayar zakat, infak, sodakoh dan mengasihi sesama.
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)

PROSES LAHIRNYA IMAN


a. Proses intern adalah benih iman yang dibawa oleh orang tua semenjak dalam kandungan dengan mengenal
ajaran Allah SWT dan pembiasaan melaksanakan ajaran Allah dalam kehidupan sehari-hari.
b. Allah memerintahkan manusia untuk selalu mencari rizki yang halal. Makanan dan minuman yang halal yang
dikonsumsi manusia secara alamiah dalam tubuh manusia memproduksi spermatozoa dan ovum. Pertemuan
spermatozoa dan ovum tentunya atas dasar ketentuan yang digariskan dalam ajaran Allah merupakan benih
yang baik.
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)

c. Alqur’an mengisyaratkan bahwa proses penciptaan manusia secara sempurna dalam


kandungan ibu di usia kandungan sampai 4 bulan tidak hanya penciptaan secara fisik (QS. Al
Mu’minun, 23 : 12 - 14).
d. Setelah perkembangan embrio sempurna diciptakan, lalu Allah memasukan ruh pada fisik
manusia yang di dalamnya terdapat potensi akal, fikiran dan kalbu. Ruh manusia diciptakan
Allah S.W.T. dalam arwah sebelum diciptakannya universe ( alam semesta). Firman Allah
s.w.t. dalam surah al-Sajdah (32): 7 – 9 )
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)
Akal fikiran yang dimiliki manusia dengan segala keistimewaannya memiliki kekurangan karena tidak dapat mencari
kebenaran yang hakiki. Karena itu Allah dalam ruh manusia tidak hanya memberi potensi akal dan fikiran tetapi memberi
benih iman sebagai petunjuk dari Allah untuk bisa menerima ajaran Allah yang dibawa melalui perantara para Nabi. Sejak
tahapan yang sempurna inilah proses lahirnya iman pada manusia. Sebagaimana dijelaskan dalam Firman Allah S.W.T.
dalam QS. Al-A’raf : 172
Melalui Proses Tasdiqu bil qalbi yang disebut dengan proses afektif; Pengakuan dari hati atau jiwa secara ikhlas, kepada
Allah.
Melalui Proses Iqrarun Bil lisaan yang disebut dengan proses kognitif. Ikrar atau pengakuan yang sadar, paham bahwa
Tuhan yang disembah adalah Allah SWT.
Melalui proses ‘Amal bil Jawarih yang disebut dengan proses psikomotor (perbuatan) Iman atau keyakinan kepada Allah
dibuktikan dalam setiap amalan, perbuatan mengedepankan perintah Allah dalam situasi dan kondisi bagaimanapun juga
selalu berbuat yang baik, positif dengan ukuran Syariat Allah.
Proses ekstern, terdapat 5 prinsip

a. Prinsip pembinaan berkesinambungan


b. Prinsip internalisasi dan individualisasi
c. Prinsip sosialisasi
d. Prinsip konsistensi dan koherensi
e. Prinsip integrasi
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)

Ruang Lingkup Rukun Iman

Para ulama membagi ke dalam 4 (empat) pembahasan yaitu:


a. Ilahiyat membahas tentang Ketuhanan
b. Nubuwwat membahas tentang Utusan-utusan Allah SWT atau Rasul dan Para Nabi
c. Ruhaniyat membahas tentang Makhluk Ghaib seperti Jin, Iblis dan Malaikat
d. Sam’iyyat membahas tentang Alam Ghaib seperti alam kubur, akhirat, surga dan neraka
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)

Faktor yang Meningkatkan Iman dan Merusak serta Dampaknya terhadap


Jiwa, Akal, dan Akhlak.

a. Mempelajari dan mengenali perintah Allah dan Rosulnya serta meninggalkan larangan Allah dan
Rosulnya menurut Al Quran dan hadist sesuai dengan kemampuan dan tingkatkan pemahaman
(proses pengenalan).
b. Membiasakan diri mengerjakan perintah Allah dan Rosulnya dan meninggalkan yang dilarang-Nya
baik kesadaran sendiri maupun saat berada di lingkungan pergaulan (masyarakat) proses
pembiasaan.
c. Menumbuhkan raa cinta yang tulus dan ikhlas terhadap perintah Allah dan terhadap laranganan-
Nya sudah menjadi kebutuhan bukan sekedar membayar kewajiban kepada Allah dan Rosulnya.
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)

Dampaknya terhadap Jiwa, Akal, dan Akhlak.

a. Cinta kepada Allah dan Rasul dengan mengamalkan AlQuran dan Hadist
b. Pengabdian hanya kepada Allah ( Tawakal ) dalam semua aktivitas
c. Selalu interospeksi diri
d. Optimisme dalam memperjuangkan masa depan yakin Allah akan memberikan jalan keluar dari himpitan masalah
dan problematika.
e. Menepati janji dengan baik dan ihklas.
f. Tidak sombong dan selalu tawadhu’
g. Sederhana, hemat, cermat.
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)

Mandub/Sunnah dan Pembagiannya

ِ HHH‫اقَ ُب َعلَى َت‬H‫ َع‬HH‫ َواَل ُي‬H‫اعلِ ِه‬


Mandub ialah : Hِ ‫ار ِكه‬ ِ HHH‫ثَ ُاب َعلَى َف‬HH‫َما ُي‬
“ Sesuatu yang diberi pahala orang yang melakukannya dan tidak disiksa orang yang meninggalkannya”
Sunnah dari segi selalu dan tidak selalunya Nabi melakukan perbuatan Sunnah dibagi 2 :
1. Sunnah Muakkadah { ‫لسنة ا‬%%‫ا‬
Yaitu : Perbuatan yang selalu dilakukan oleh Nabi disamping ada keterangan yang menunjukan
bahwa perbuatan itu bukanlah wajib.
Contoh : shalat sunnat fajar
2. Sunnah Ghoir Muakkadah
{ُ‫ل ُمَؤ َك َدة‬HH‫ل ُسنَ ُة ْا‬HH‫}ا‬
Yaitu perbuatan yang pernah dilakukan oleh nabi tetapi nabi tidak melazimkan dirinya untuk berbuat
demikian.
Contoh : memberikan sedekah, shalat sunnah 4 rokaat sebelum juhur
Mubah
Mubah yaitu : ‫ ْناَل يَ ْف َع َل‬%َ‫ ا‬%ُ‫ ْف َع َل َولَه‬%%‫ ْن َي‬%َ‫ ا‬%ُ‫لَه‬%%%‫لتَ ْر ِك َف‬%%‫لفِ ْع ِل َوا‬%%‫ ْي َن ْا‬%%‫ل ُم َكلَ ُف َب‬%%‫ع ْا‬ َ ‫ل‬%%‫يَ َرا‬%‫َما َخ‬
ُ ‫شاِر‬
“Sesuatu yang diberi kemungkinan oleh pembuat hukum untuk memilih antara memperbuat dan meninggalkan. Ia
boleh melakukan atau tidak” Contoh : makan, tidur
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)

. Faktor yang Merusak


serta Dampaknya terhadap Jiwa, Akal, dan Akhlak.
a. Syirik dalam beribadah kepada Allah SWT.
b. Mengundi nasib dan bermain sihir.
c. Mempercayai bahwa semua agama itu sama.
d. Menjadikan agama dan hukum Islam sebagai bahan candaan.
e. Fasiq = Melakukan perbuatan dosa dan maksiat.
f. Hubbudunya = Mencintai kesenangan dunia dan mengabaikan bekal akhirat.
g. Kufur Nikmat = Tidak pandai bersyukur kepada Allah swt atas karunia yang diberikan Allah SWT.
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)

Faktor yang merusak serta dampaknya terhadap jiwa, akal, dan


akhlak.

a. Munculnya individu atau kelompok yang bodoh dan miskin.


b. Munculnya individu atau kelompok yang mengabaikan kepercayaan kepada Allah swt dan
mempertaruhkan hidupnya pada materi.
c. Munculnya individu atau kelompok kufur nikmat dengan diindikasikan perilaku yang rakus,
tamak, kikir, tidak pernah puas atas rezeki yang Allah berikan dan sebagainya.
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)

4. Cara Memperbaiki Krisis Iman

a. Menjauhkan diri dari hal-hal yang dilarang Allah SWT


b. Menumbuhkan sikap sabar dan syukur
c. Memiliki sikap pemaaf
d. Memiliki rasa malu
e. Seimbang antara keyakinan, ucapan dan perbuatan
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)

5. Iman dan Takwa Bagi Seorang Muslim

Iman sangat penting bagi kehidupan manusia dan sangat berpengaruh pada kebaikan jiwa dan pemikiran
manusia di antaranya adalah:
a. Membentuk dan menumbuhkan jiwa yang kuat dan sehat sehingga tidak cemas dan gelisah dan tidak takut
terhadap cobaan yang ada.
b. Dapat menjauhkan dan menanggulangi konflik kejiwaan yang bisa menyeret manusia kepada penyakit
mental dan penyakit jiwa lainnya.
c. Menuntun dan membentuk cara berfikir yang positif, konstruktif memilih dan memisahkan mana yang baik
dan mana yang benar, mana yang bermanfaat dan mana yang mudharat, mana yang berdosa dan mana yang
berpahala.
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)

Karakteristik orang beriman yang dijelaskan dalam Al Qur’an

1. Jika disebut nama Allah swt maka hatinya bergetar QS. Al Anfal ayat 2
2. Senantiasa tawakal yaitu bekerja keras berdasarkan kerangka ilmu Allah swt dan diiringi dengan do’a QS. Ali
Imran ayat 120
3. Tertib dalam melaksanakan sholat dan selalu menjaga keutamaannya QS. Al Mukminun ayat 2 dan 7.
4. Menafkahkan sebagian rezeki yang diterimanya QS. Al Anfal ayat 3
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)

Lanjutan ciri-ciri orang


beriman
. Menghindari perkataan yang tidak bermanfaat dan menjaga kehormatan QS. Al Mukminun ayat 3 dan 5
6. Memelihara amanah dan menepati janji QS. Al Mukminun ayat 6
7. Berjihad di jalan Allah swt dan suka menolong QS. Al Anfal ayat 74
8. Tidak meninggalkan pertemuan sebelum meminta izin. QS. an Nur ayat 62
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)

Pengaruh iman dan taqwa akan membentuk perilaku tawakkal pada seorang muslim sebagai dasar diri dalam menjalani kehidupan.
a. Iman dan taqwa melenyapkan kemusyrikan. QS. Al Fatihah ayat 1-7.
b. Iman dan taqwa menanamkan berani menghadapi kematian. QS. An Nisa ayat 78.
c. Iman dan taqwa menanamkan self help dalam kehidupan. QS. Hud ayat 6.
Iman dan taqwa memberikan ketenteraman jiwa QS. Al Ra’du ayat 28
5. Iman dan taqwa mewujudkan kehidupan yang baik (hayatan thayyibah). QS. An Nahl ayat 97.
6. Iman dan taqwa memelihara sikap ikhlas secara konsekuen. QS. Al An’am ayat 162.
7. Iman dan taqwa memberikan keuntungan. QS. Al Baqarah ayat 5.
Seorang hamba yang beriman pada Allah SWT akan taat menjalankan amal ibadah, menyembah hanya kepada Allah SWT semata dan tidak
menyekutukan-Nya dengan apa pun. Apabila menghadapi tantangan hambatan dan masalah, maka ia akan bertawakkal (berserah diri) kepada-
Nya. Ia meyakini bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah SWT.
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)

Implementasi iman kepada Allah swt


Keyakinan dan ketundukan hanya ditujukan semata-mata kepada dan karena Allah.
Meyakini bahwa perjalaan hidup tidak bertentangan dengan syariat Allah.
Meyakini bahwa setiap diri akan dimintai pertanggungjawaban tentang apa yang dikerjakannya di dunia.
Meyakini bahwa Allah-lah yang menentukan segala sesuatu di dunia ini.
Implementasi iman kepada malaikat
Ketika manusia beriman dengan malaikat Allah, maka ia mewujudkan dalam kehidupan ini untuk selalu
menjalankan kebaikan, sebagaimana juga malaikat berbuat baik menjalankan perintah Allah. Manusia percaya
bahwa segala sesuatu yang dilakukan diawasi oleh Allah swt melalui malaikat Allah swt
Implementasi iman kepada kitab suci
Dapat diwujudkan dengan memiliki kepercayaan diri yang kuat akan kebenaran aturan Allah swt dalam kitab suci-
Nya. Maka ia akan menata hidupnya menyesuaikan dengan rencana Allah swt, sehingga hidupnya memiliki harapan
masa depan yang jelas dan pasti.
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)

IMPLEMENTASI IMAN KEPADA RASUL


Dapat diwujudkan dengan meneladani perilaku para Rasul dalam kehidupan.
Dapat direalisasikan dengan berusaha selalu berlaku jujur (shidiq), bertanggungjawab mengemban amanah,
menyampaikan nasehat/misi kebenaran (tabligh), dan berlaku cerdas dan bijaksana (fathonah).
Implementasi iman kepada hari akhir
Akan berdampak pada perilaku sehari-hari. Keimanan ini melahirkan keyakinan bahwa tidak ada yang sia-sia dalam
hidup ini, semua akan dihitung dan dicatat.
Diantara perilaku yang dapat mencerminkan iman kepada hari akhir adalah taat dan patuh beribadah, menjauhi
kemaksiatan, suka bersedekah, suka membantu orang lain, tidak silau pada gemerlap dunia, bersyukur, bersikap jujur
dan adil, selalu berusaha menjadi lebih baik, bersikap rendah hati, optimis dan lapang dada.
Implementasi iman kepada qadha dan qadar
Menumbuhkan kesadaran bahwa segala yang ada dan terjadi di alam semesta ini merupakan kehendak dan kuasa
Allah swt.
Maka sebagai orang yang beriman tidak boleh meratapi takdir, mencela bagian/nasib yang diberikan Allah swt.
Iman qadha dan qadar melahirkan sikap optimis, tidak mudah putus asa dan kecewa.
Orang beriman bila mendapat keberuntungan, ia bersyukur dan merasa bahwa semua karunia Allah swt. Ketika ia
mendapat kemalangan/musibah ia hadapi dengan sabar dan tabah.
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)

d. Mencintai tanah air dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai


dengan profesinya. Misalnya sebagai pejabat mengurus roda
pemerintahan dengan amanah, sebagai pengajar membimbing dan
mendidik generasi bangsa ini dengan amanah. Begitupun profesi-
profesi lainnya.
e. Sebagai warga negara berkewajiban mencintai dan mempertahankan
kesatuan NKRI .
f. Syari’at Islam mengajarkan untuk bersatu di jalan Allah dalam
mengelola apapun termasuk di dalamnya mengurus roda
pemerintahan bersatu dengan mengharap ridha Allah. Artinya
mencintai negara didasari dengan Iman kepada Allah. Diistilahkan
dengan cinta tanah air sebagian dari Iman.
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)
Fungsi Profetik Hukum Islam dalam Memuliakan
Kemanusiaan dan Kesucian Hukum Islam

Pengertian Profetik Agama


Profetik berasal dari bahasa inggris prophetical yang mempunyai makna Kenabian atau sifat yang ada
dalam diri seorang nabi. Yaitu sifat nabi yang mempunyai ciri sebagai manusia yang ideal secara spiritual-
individual, tetapi juga menjadi pelopor perubahan, membimbing masyarakat ke arah perbaikan dan melakukan
perjuangan tanpa henti melawan penindasan. Didalam sejarah, Nabi Ibrahim melawan Raja Namrud, Nabi
Musa
melawan Fir’aun, Nabi Muhammad yang membimbing kaum miskin dan budak belia melawan setiap
penindasan dan ketidakadilan. Dan mempunyai tujuan untuk menuju kearah pembebasan. Menurut Ali
Syari’ati dalam Hilmy (2008:179) para nabi tidak hanya mengajarkan dzikir dan do’a tetapi mereka juga
datang dengan
suatu ideologi pembebasan.

Fungsi Profetik Agama adalah bahwa agama sebagai sarana menuju kebahagiaan yang juga memuat
peraturan-peraturan yang mengondisikan terbentuknya batin manusia yang baik, yang berkualitas,
yaitu manusia yang bermoral (agama sebagai sumber moral).
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)

Fungsi Profetik Agama


Dalam mengatasi krisis Kebudayaan dan kemanusiaan menjelaskan dan mengubah fenomena
social masyarakat yang salah atau kurang baik seperti :
1. Dalam politik atau paham yang tidak sehat dan merugikan tatanan masyarakat.
2. Dalam keamanan dan kebebasan yang nyaris menabrak rambu-rambu hukum dan norma serta nilai
yang ada.
3. Dalam Reduksionisme (Penurunan kualitas ilmu pengetahuan)
4. Dalam Materialisme (kebendaan)
5. Dalam Kultural (kebudayaan, peradaban) seperti globalisasi (Ends of Pluralisme)
6. Dalam Ekologi (lingkugan), seperti ketidakseimbangan kehidupan dalam masyarakat
baik materi dan non materi, baik lahir maupun batin.
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)

Dalam Mengatasi/Merevitalisasi keberagaman dalam menjalankan Agama

1. Menjadikan al-Qur’an dan Sunnah sebagai sumber hukum dalam memahami dan
mengamalkan
ajaran Islam dan sebagai sumber hukum dalam menyelesaikan dan memutuskan suatu
hukum.

2. Tidak memandang hal-hal yang bersifat keduniaan yang tidak ditentukan oleh al-Qur’an,
namun tetap mengacu pada sifat Basyariah Rasulullah sebagai syariat.

3. Tidak menjadikan paham, mahzab, aliran sebagai keputusan akhir yang mutlak karena
bersifat
dapat dibantah. Suatu hukum dari ijtihad bersifat debatable (yang dapat dibantah, debat)
bukan
merupakan keputusan final.
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)

6. Taat Kepada Allah


Ketaatan kepada Allah menempati posisi ketaatan tertinggi. Sebagai seorang muslim, tidak ada
satupun di duina ini yang dapat mengalahkan ketaatan kita kepada Allah SWT. Saat Allah menginginkan sesuatu dari kita, kita harus
mentaati-Nya. Inilah makna keislaman kita kepada Allah SWT. Menunaikan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya merupakan
cara menunjukan kepada Allah SWT. Diantara
contoh taat kepada Allah SWT yaitu :

a. Melaksnakan shalat 5 waktu dengan ikhlas


b. Menunaikan zakat
c. Berpuasa di bulan Ramadhan
d. Melaksanakan ibadah haji bagi yang mampu
e. Bebuat baik dan berbakti kepada kedua orang tua
f. Menjaga sopan santun
g. Jujur memegang amanah
h. Sabar ketika mendapatkan musibah
i. Bersyukur mendapat rizki
j. Berkata yang benar
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)

Daftar Pustaka
 
1. Tafsir Al-Qur’an
2. Prof. Dr. H. Amir Syarifuddin, Ushul Fiqih
3. Drs. H. Mujilan, MA, Pendidikan Agama Islam
4. Prof. Muhammad Abu Zahroh, Ushul Fiqih
5. Abdul Hamid Halim, Mabadi Awaliah
6. Eungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, Al Islam
Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU)

Thank You!

Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai