Disusun Oleh :
RUSMELY
NIM : 144012019000181
2019
KONSEP DASAR
A. Pengertian
dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari fase
fertilitas hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40
minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan
trimester kedua 14 minggu (minggu ke-14 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13
minggu (minggu ke-28 hingga ke-40). Kehamilan adalah proses normal yang
Kehamilan adalah proses mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari
ovulasi, migrasi spermatozoa, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi pada uterus,
pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm. Kehamilan
B. Etiologi
1. Ovum
Ovum adalah suatu sel dengan diameter ± 0,1 mm yang terdiri dari suatu nucleus
yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh zona pellusida oleh kromosom
radiata
2. Spermatozoa
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak gepeng
berisi inti, leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah dan ekor
Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di tuba
falopi.
4. Nidasi
5. Plasentasi
Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk
Tanda-tanda kehamilan dibagi menjadi dua, yaitu tanda yang tidak pasti dan
Tanda yang tidak pasti (probable signs) atau tanda mungkin kehamilan yaitu
berat badan, perubahan temperatur suhu basal, perubahan warna kulit, perubahan
serviks.
Tanda pasti kehamilan yaitu denyut jantung janin (DJJ), palpasi dan
Menurut Dewi (2011) tanda dan gejala kehamilan adalah sebagai berikut:
o Gerakan janin yang dapat dilihat/ dirasa/ diraba, juga bagian-bagian janin.
o Pingsan
o Lelah (Fatigue)
o Payudara
o Miksi
o Konstipasi/Obstipasi
o Pigmentasi kulit
o Epulis
o Perut membesar
dari rahim.
o Tanda Hegar, yaitu adanya uterus segmen bawah rahim yang lebih lunak
o Tanda Chadwick, yaitu adanya perubahan warna pada serviks dan vagina
menjadi kebiru-biruan.
o Tanda Piscaseck, yaitu adanya tanda yang kosong pada rongga uterus
o Teraba Ballotement
o Reaksi kehamilan positif.
D. Patofisiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur
(ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel telur,
waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta sel mani
(sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan
sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembang oleh tuba falofi.
Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk
mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling
mudah dimasuki, masuklah salah satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur.
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh
rambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari
pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari. Untuk menyuplai darah ke sel-
sel makanan bai mudligah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan
bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani),
antara lain :
1. Sistem Sirkulasi
Janin mulai menunjukan adanya aktivitas denyut jantung dan aliran darah.
Dengan alat fetal ekokardiografi, denyut jantung dapat ditemukan sejak minggu ke-
12.
2. Sistem Respirasi
Perkembangan struktur alveoli paru sendiri baru sempurna pada usia 24-26
minggu. Surfaktan mulai diproduksi sejak minggu ke-20, tetapi jumlah dan
3. Sistem Gastrointestinal
minggu. Gerakan mengisap aktif tampak pada 26-28 minggu. Secara normal janin
minum air ketuban 450 cc setiap hari. Mekonium merupakan isi yang utama pada
o Sel-sel mukosa dinding saluran cerna yang mengalami deskuamasi dan rontok.
o Cairan/enzim yang disekresi sepanjang saluran cerna, mulai dari saliva sampai
enzim pencernaan.
o Cairan amnion yang diminum oleh janin, yang terkadang mengandung lanugo
(rambut-rambut halus dari kulit janin yang rontok). Dan sel-sel dari kulit
o Penghancuran bilirubin.
aktivitasnya, yaitu sejak 8-12 minggu, berupa kontraksi otot yang timbul jika
terjadi stimulasi lokal. Sejak usia 9 minggu, janin mampu mengadakan fleksi alat-
Mata yang terdiri atas lengkung bakal lensa (lens placode) dan bakal bola
6. Sistem Urinarius
berfungsi sejak awal trimester kedua dan dalam vesika urinaria dapat ditemukan
urine janin yang keluar melalui uretra dan bercampur dengan cairan amnion.
7. Sistem Endokrin
minggu) adalah :
12 minggu
Bentuk wajah mulai lengkap, ada dagu dan hidung kecil. Jari-jari tangan dan
kaki terpisah penuh. Usus bayi talah teraba di rongga perut. Akibat
meningkatnya volume darah ibu, detak jantung janin meningkat. Panjang bayi
13 minggu
Kelopak mata bayi merapat dan melindungi mata yang sedang berkembang.
gram. Lehernya semakin panjang dan kuat. Lanugo, rambut halus yang
tumbuh diseluruh tubuh dan melindungi kulit mulai tumbuh pada mingu ini
15 minggu
Tulang dan sumsum tulang didalam sistem kerangka terus berkembang. Kulit
bayi masih sangat tipis sehingga pembuluh darah terlihat. Beratnya ± 49 gram
16 minggu
Bayi telah mempunyai tulang yang kuat dan mulai bisa mendengar suara.
80 gram
17 minggu
Lapisan lemak coklat mulai berkembang untuk menjaga suhu tubuh bayi
setelah lahir
18 minggu
Panjang ± 14 cm dan beratnya ± 149 gram, bayi sudah bisa melihat cahaya
19 minggu
Tubuh bayi diselimuti verniks caseosa, semacam lapisan lilin yang melindung
kulit dari luka. Otak bayi telah mencapai jutaan saraf motorik kerenanya ia
dengan panjang ± 16 cm
20 minggu
Setengah perjalanan telah dilaluui. Berat ± 260 gram dan panjang ± 18 cm.
Dibawah lapisan verniks, kulit bayi mulai membuat lapisan dermis, epidermis
21 minggu
Usus bayi telah cukup berkembang sehingga bayi sudah mampu menyerap
atau menelan gula dari cairan lalu dilanjutkan sistem pencernaan menuju usus
22 minggu
Indra bayi mulai berkembang dan pertumbuhan tubuh sudah mulai mirip
23 minggu
Lemak semakin banyak, kulit mulai keriput. Bayi mulai menggerakan jari,
24 minggu
25 minggu
Bayi sudah mulai mengedipkan mata. Indra yang lain juga mulai lebih
26 minggu
Mata sudah bisa berkedip, otak mulai berfungsi mengembangkan fungsi indra
Paru paru, hati dan sistem kekebalan masih harus dimatangkan. Akan tetapi
jika sudah dilahirkan 85% sudah bisa bertahan. Berat ± 870 -890 gram dan
panjang ± 36 -38 cm
28 minggu
Berat ±1100 gram. Otak bayi mulai berkembang dan luas. Lapisan lemak
E. Pathway
F. Pemeriksaan Penunjang
1. Golongan darah
ABO dan RH untuk mengidentifikasi resiko terhadap inkompatibilitas
2. Usap vagina/rectal
Tes untuk neisseria gonorrhoea, Chlamydia
3. Tes serologi
Menentukan adanya sifilis, penyakit hubungan kelamin.
4. Skrining
Terhadap HIV, hepatitis, tuberculosis
5. Papanicoloan Smear
Mengidentifikasi neoplasia, herpeks simplex tipe II
6. Urinalisis
Skrining untuk kondisi medis (mis : pemastian kehamilan, infeksi, diabetes,
penyakit ginjal).
G. Penatalaksanaan
Etiologi : adanya hypertrofi dan perenggan ligament selama kehamilan dan adanya
ke arah abdomen, gunakan bantalan pemanas pada area yang terasa sakit jika
2. Gusi Berdarah
progesteron
4. Flatus
secara sempurna, melaukan senam secara teratur, BAB tepat waktu sesuai
keinginan
5. Keputihan
Etiologi
Penanganan :
Memakai celana dalam yang terbuat dari katun dan hindri celana dalam yang
Etiologi :
Keletihan
menjadi lembek
Kuvaktur dari vetebra umbosakral yang meningkat saat uterus terus membesar
Penanganan
Berjongkok dan bukan membungkuk untuk meningkat setiap benda agar kaki
(paha) dan bukan punggung yang akan menahan beban dan tenaganya
Lebarkan kaki dan letakkan satu kaki sedikit di daerah kaki yang lainnya pada
Selain masalah-masalah yang sudah disebutkan di atas ibu juga perlu memperhatikan
protein
Zat besi banyak dibutuhkan pada saat akan melahirkan untuk mengurangi
resiko kehilangan darah pada tubuh saat persalinan. Untuk itu kebutuhan zat besi
wanita hamil bertambah sebanyak 20 mg/hari daripada wanita yang tidak hamil
C. Kebutuhan makanan berserat
Semakin tuanya kehamilan membuat tubuh lebih perlu adanya latihan atau
olahraga bagi ibu hamil dan relaksasi untuk melenturkan otot-otot panggul
E. Personal Hygiene
Dengan tetap menjaga kebersihan diri selama hamil membuat ibu nyaman
F. Seksualitas
Perdarahan pervaginam
A. PENGKAJIAN
1. Data Subyektif yaitu data yang didapat dari pertanyaan yang disampaikan dengan
a) Identitas Ibu
1) Nama Ibu
Dikaji dengan jelas dan lengkap agar tidak terjadi kekeliruan dalam
2) Umur Ibu
Dikaji untuk mengetahui apakah umur ibu termasuk risiko tinggi atau tidak.
3) Agama
4) Pendidikan
5) Pekerjaan
6) Alamat
Agar dapat mengenal klien dan tidak keliru dengan klien lainnya.
b) Alasan Datang
1) Keluhan Utama
perawat.
2) Riwayat Menstruasi
(a) HPHT
(b) HPL
Dikaji tanda dan gejala yang ditemukan ibu hamil untuk petunjuk dini
terapi untuk mengatasi gejala dini atau penyelidikan lebih lanjut jika terdapat
gejala abnormal.
Untuk mengetahui apakah ibu pernah melakukan operasi atau tidak yang
5) Riwayat Perkawinan
Dikaji untuk mengtehaui menikah berapa kali dan berapa lama menikah
karena status perkawinan ibu yang jelas atau teradi kehamilan diluar nikah
6) Riwayat KB
alat kontrasepsi.
(a) Kehamilan
perdarahan.
(b) Persalinan
Spontan atau buatan, lahir aterm atau premature, ada perdarahan waktu
persalinan atau tidak, ditolong oleh siapa dan dimana tempat melahirkan.
(c) Nifas
(d) Anak
Jenis kelamin, hidup atau mati, berat badan waktu lahir, panjang badan,
(a) Nutrisi
(b) Eliminasi
(c) Aktifitas
Untuk mengetahui aktifitas ibu berlebihan atau tidak dan adakah trauma
(d) Istirahat
perkembangan janin.
(e) Personal hygiene
kemana-mana.
1) Keadaan umum
2) Kesadaran
3) Tekanan darah
4) Nadi
Suhu normal pada ibu hamil adalah 36℃ dan 37℃, jika keadaan suhu
6) Pernafasan
Apabila ibu sesak nafas akan berpengaruh pada janin dan sering terjadi
keguguran atau berat badan janin tidak sesuai dengan usia kehamilan.
7) Berat badan
normal.
8) Tinggi badan
9) LILA
Untuk mengetahui keadaan gizi ibu, LILA normal pada ibu hamil tidak
b) Pemeriksaan Sistematis
meliputi :
1) Kepala
Perlu dikaji bagaimana kebersihan rambut, kulit kepala ada ketombe atau
tidak.
2) Muka
Perlu dikaji apakah ibu mengalami anemia atau tidak dengan melihat
4) Hidung
Untuk mengetahui apakah ada pembesaran polip pada hidung yang dpaat
5) Telinga
6) Mulut
Perlu dikaji apakah ada stomatitis atau tidak dan gigi berlubang atau tidak.
7) Dada
8) Perut
Mengetahui adakah luka bekas operasi ataukah nyeri tekan yang sekiranya
9) Genetalia
perlu diwaspadai.
10) Anus
1) Abdomen
(a) Inspeksi
(b) Palpasi
(c) Auskultasi
2) Pemeriksaan panggul
cm, conjugate eksterna normal 18-20 cm, dan lingkar panggul normal 80
cm.
3) Anogenital
d) Pemeriksaan Penunjang
janin.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d perubahan napsu makan, mual/muntah, tidak
cairan
6. Gangguan pola tidur b/d stress psikologik, perubahan pola tingkat aktivitas, sesak
C. PERENCANAAN KEPERAWATAN
Intervensi :
terhadap pilihan.
kecemasan biasanya lebih tinggi pada pasangan yang telah melahirkan anak
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d perubahan napsu makan, mual/muntah, tidak
Intervensi :
Berikan informasi tertulis/verbal yang tepat tentang diet prenatal dan suplemen
Perhatikan adanya mengidam. Kaji pilihan bahan bukan makanan dan tingkat
kebutuhan psikologis, fenomena budaya, respon terhadap lapar, dan atau respon
optimum.
cairan
Intervensi :
Tinjau ulang riwayat kemungkinan masalah medis lain (ex ; ulkus peptikum,
gastritis, kolesistitis)
Kaji suhu dan turgor kulit, membrane mukosa, TD, suhu, masukan/haluran.
setiap hari
dengan jumlah yang sedikit dan makanan tinggi karbohidrat (popcorn, roti kering
lambung.
Intervensi :
Kaji status pernapasan (mis : sesak napas pada pergerakan tenaga kesehatan)
uterus.
Dapatkan riwayat dan pantau masalah medis yang terjadi/ ada sebelumnya (mis :
aktivitas latihan yang realistis. Anjurkan sering istirahat, tambah waktu untuk
kelebihan.
Tinjau ulang tindakan yang dapat dilakukan pasien untuk mengurangi masalah :
mis ; postur yang baik, menghindari merokok, makan sedikit tapi lebih sering,
dengan menggunakan posisi semi – fowler, untuk duduk atau tidur bila gejala
berat
Intervensi :
ketiga.
Anjurkan klien untuk melakukan posisi miring kiri saat tidur, perhatikan keluhan-
keluhan nokturia.
dependent, edema berkurang pada pagi hari pada kasus edema fisiologi.
Anjurkan klien untuk menghindari posisi tegak atau supine dalam waktu yang
lama.
R/ posisi ini memungkinkan terjadinya sindrom vena cava dan menurunkan aliran
vena.
6. Gangguan pola tidur b/d stress psikologik, perubahan pola tingkat aktivitas, sesak
Intervensi :
Kaji tingkat insomnia dan respons klien terhadap penurunan tidur, anjurkan alat
Bantu untuk tidur seperti teknik relaksasi, membaca, mandi air hangat, dan
Perhatikan keluhan kesulitan bernapas karena posisi. Anjurkan tidur pada posisi
semi fowler.
dengan optimal.
Evaluasi tingkat kelelahan, anjurkan klien untuk istirahat
semua memperberat perasaan lelah, khususnya pada multipara dengan anak lain
Intervensi :
Perhatikan adanya keluhan ketegangan pada punggung dan perubahan cara jalan.
Perhatikan adanya kram pada kaki. Anjurkan klien untuk meluruskan kaki dan
Intervensi :
R/ mendeteksi perubahan berat badan kelebihan dan retensi cairan yang tidak
biasanya tidak terlihat sampai akhir minggu ke-10 kehamilan, dapat terjadi diawal
khususnya pada klien dengan frekuensi predisposisi seperti DM, penyakit ginjal.
HAK natrium berlebihan dapat memperberat retensi air (terlalu sedikit natrium
Intervensi :
Tentukan siklus tidur bangun yang normal dan komitmen terhadap pekerjaan,
komitmen.
Pantau kadar Hb. Jelaskan peran zar besi dalam tubuh ; anjurkan mengkonsumsi