Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN PENDAHULUAN

ANTENATAL CARE (ANC) TRIMESTER II


Dosen Pengampu : Ns. Christine Aden, M.Kep, Sp.Kep.Mat

Disusun Oleh :

RUSMELY

NIM : 144012019000181

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA

JURUSAN D-III KEPERAWATAN RPL ANGKATAN III

2019
KONSEP DASAR

A. Pengertian

Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa

dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari fase

fertilitas hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40

minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan

berlangsung dalam tiga trimester, trimester satu berlangsung dalam 13 minggu,

trimester kedua 14 minggu (minggu ke-14 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13

minggu (minggu ke-28 hingga ke-40). Kehamilan adalah proses normal yang

menghasilkan serangkaian perubahan fisiologis dan psikologis pada wanita hamil.

Kehamilan adalah proses mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari

ovulasi, migrasi spermatozoa, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi pada uterus,

pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm. Kehamilan

Trimester II adalah kehamilan dengan usia 12 – 28 minggu.

B. Etiologi

Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut, yaitu :

1. Ovum

Ovum adalah suatu sel dengan diameter ± 0,1 mm yang terdiri dari suatu nucleus

yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh zona pellusida oleh kromosom

radiata

2. Spermatozoa

Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak gepeng

berisi inti, leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah dan ekor

yang dapat bergerak sehingga sperma dapat bergerak cepat.


3. Konsepsi

Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di tuba

falopi.

4. Nidasi

Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.

5. Plasentasi

Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk

pertukaran zaat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya.

C. Tanda dan Gejala

Tanda-tanda kehamilan dibagi menjadi dua, yaitu tanda yang tidak pasti dan

tanda pasti kehamilan.

Tanda yang tidak pasti (probable signs) atau tanda mungkin kehamilan yaitu

amenorhea, mual dan muntah, quickening, keluhan kencing, konstipasi, perubahan

berat badan, perubahan temperatur suhu basal, perubahan warna kulit, perubahan

payudara, perubahan pada uterus, tanda piskacek’s,perubahan-perubahan pada

serviks.

Tanda pasti kehamilan yaitu denyut jantung janin (DJJ), palpasi dan

pemeriksaan diagnostik kehamilan seperti rontgenografi, ultrasonografi (USG), fetal

electrografi (FCG) dan tes laboratorium/tes kehamilan.

Menurut Dewi (2011) tanda dan gejala kehamilan adalah sebagai berikut:

1. Tanda Pasti Kehamilan

o Gerakan janin yang dapat dilihat/ dirasa/ diraba, juga bagian-bagian janin.

o Denyut jantung janin

o Terlihat tulang-tulang janin dalam foto rontgen.

2. Tanda-Tanda Tidak Pasti Kehamilan (Presumptive)


o Amenorea

o Mual dan muntah (nausea and vomiting)

o Mengidam (ingin makanan khusus)

o Pingsan

o Tidak ada selera makan (anoreksia)

o Lelah (Fatigue)

o Payudara

o Miksi

o Konstipasi/Obstipasi

o Pigmentasi kulit

o Epulis

o Pemekaran vena-vena (varises)

3. Tanda-Tanda Kemungkinan Hamil

o Perut membesar

o Uterus membesar, terjadi perubahan dalam bentuk besar dan konsistensi

dari rahim.

o Tanda Hegar, yaitu adanya uterus segmen bawah rahim yang lebih lunak

dari bagian lain.

o Tanda Chadwick, yaitu adanya perubahan warna pada serviks dan vagina

menjadi kebiru-biruan.

o Tanda Piscaseck, yaitu adanya tanda yang kosong pada rongga uterus

karena embrio biasanya terletak di sebelah atas,dengan bimanual akan

terasa benjolan yang simetris.

o Kontraksi-kontraksi kecil pada uterus bila dirangsang (Broxton Hicks)

o Teraba Ballotement
o Reaksi kehamilan positif.

D. Patofisiologi

Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur

(ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel telur,

waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta sel mani

(sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan

sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembang oleh tuba falofi.

Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk

mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling

mudah dimasuki, masuklah salah satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur.

Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi = fertilitas).

Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh

rambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari

pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari. Untuk menyuplai darah ke sel-

sel makanan bai mudligah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan

bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani),

pembuahan (konsepsi = fertilitas), nidasi dan plasenta.

Adapun pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi pada trimester II

antara lain :

1. Sistem Sirkulasi

Janin mulai menunjukan adanya aktivitas denyut jantung dan aliran darah.

Dengan alat fetal ekokardiografi, denyut jantung dapat ditemukan sejak minggu ke-

12.
2. Sistem Respirasi

Janin mulai menunjukkan gerak pernafasan sejak usia sekitar 18 minggu.

Perkembangan struktur alveoli paru sendiri baru sempurna pada usia 24-26

minggu. Surfaktan mulai diproduksi sejak minggu ke-20, tetapi jumlah dan

konsistensinya sangat minimal dan baru adekuat untuk pertahanan hidup

ekstrauterin pada akhir trimester III.

3. Sistem Gastrointestinal

Janin mulai menunjukkan aktivitas gerakan menelan sejak usia gestasi 14

minggu. Gerakan mengisap aktif tampak pada 26-28 minggu. Secara normal janin

minum air ketuban 450 cc setiap hari. Mekonium merupakan isi yang utama pada

saluran pencernaan janin, tampak mulai usia 16 minggu.

Mekonium berasal dari :

o Sel-sel mukosa dinding saluran cerna yang mengalami deskuamasi dan rontok.

o Cairan/enzim yang disekresi sepanjang saluran cerna, mulai dari saliva sampai

enzim pencernaan.

o Cairan amnion yang diminum oleh janin, yang terkadang mengandung lanugo

(rambut-rambut halus dari kulit janin yang rontok). Dan sel-sel dari kulit

janin/membrane amnion yang rontok.

o Penghancuran bilirubin.

4. Sistem Saraf dan Neuromuskular

Sistem ini merupakan sistem yang paling awal mulai menunjukkan

aktivitasnya, yaitu sejak 8-12 minggu, berupa kontraksi otot yang timbul jika

terjadi stimulasi lokal. Sejak usia 9 minggu, janin mampu mengadakan fleksi alat-

alat gerak, dengan refleks-refleks dasar yang sangat sederhana.


5. Sistem Saraf Sensorik Khusus/Indra

Mata yang terdiri atas lengkung bakal lensa (lens placode) dan bakal bola

mata/mangkuk optic (optic cup) pada awalnya menghadap ke lateral, kemudian

berubah letaknya ke permukaan ventral wajah.

6. Sistem Urinarius

Glomerulus ginjal mulai terbentuk sejak umur 8 minggu. Ginjal mulai

berfungsi sejak awal trimester kedua dan dalam vesika urinaria dapat ditemukan

urine janin yang keluar melalui uretra dan bercampur dengan cairan amnion.

7. Sistem Endokrin

Kortikotropin dan Tirotropin mulai diproduksi di hipofisis janin sejak usia 10

minggu mulai berfungsi untuk merangsang perkembangan kelenjar suprarenal dan

kelenjar tiroid. Setelah kelenjar-kelenjar tersebut berkembang, produksi dan sekresi

hormon-hormonnya juga mulai berkembang.

Perubahan dan perkembangan janin pada usia kehamilan Trimester II (12-28

minggu) adalah :

 12 minggu

Bentuk wajah mulai lengkap, ada dagu dan hidung kecil. Jari-jari tangan dan

kaki terpisah penuh. Usus bayi talah teraba di rongga perut. Akibat

meningkatnya volume darah ibu, detak jantung janin meningkat. Panjang bayi

± 63 mm dan berat ± 14 gram

 13 minggu

Kelopak mata bayi merapat dan melindungi mata yang sedang berkembang.

Janin mencapai panjang ± 76 mm dan beratnya ± 19 gram


 14 minggu

Tiga bulan setelah pembuahan, panjangnya ± 80 -110 mm dan beratnya ± 25

gram. Lehernya semakin panjang dan kuat. Lanugo, rambut halus yang

tumbuh diseluruh tubuh dan melindungi kulit mulai tumbuh pada mingu ini

 15 minggu

Tulang dan sumsum tulang didalam sistem kerangka terus berkembang. Kulit

bayi masih sangat tipis sehingga pembuluh darah terlihat. Beratnya ± 49 gram

dan panjangnya ± 113 mm

 16 minggu

Bayi telah mempunyai tulang yang kuat dan mulai bisa mendengar suara.

Sistem peredaran darah mulai berfungsi. Panjangnya ± 116 mm dan beratnya ±

80 gram

 17 minggu

Panjangnya ± 12 cm dan beratnya ± 100 gram, bayi masih sangat kecil.

Lapisan lemak coklat mulai berkembang untuk menjaga suhu tubuh bayi

setelah lahir

 18 minggu

Panjang ± 14 cm dan beratnya ± 149 gram, bayi sudah bisa melihat cahaya

yang masuk dalam rahim dam mulai bergerak

 19 minggu

Tubuh bayi diselimuti verniks caseosa, semacam lapisan lilin yang melindung

kulit dari luka. Otak bayi telah mencapai jutaan saraf motorik kerenanya ia

mampu membuat gerakan seperti menghisap jempol. Beratnya ± 226 gram

dengan panjang ± 16 cm
 20 minggu

Setengah perjalanan telah dilaluui. Berat ± 260 gram dan panjang ± 18 cm.

Dibawah lapisan verniks, kulit bayi mulai membuat lapisan dermis, epidermis

dan subcutaneous, kuku tumbuh di minggu ini

 21 minggu

Usus bayi telah cukup berkembang sehingga bayi sudah mampu menyerap

atau menelan gula dari cairan lalu dilanjutkan sistem pencernaan menuju usus

besar. Berat ± 340 gram dan panjang ± 20 cm

 22 minggu

Indra bayi mulai berkembang dan pertumbuhan tubuh sudah mulai mirip

dengan pada saat bayi lahir

 23 minggu

Lemak semakin banyak, kulit mulai keriput. Bayi mulai menggerakan jari,

lengan dan kaki. Berat ± 450 gram

 24 minggu

Paru-paru bayi mulai mengambil oksigen meskipun belum bisa sempurna.

Paru-paru sudah mulai memproduksi surfaktan untuk menjaga kantung udara

 25 minggu

Bayi sudah mulai mengedipkan mata. Indra yang lain juga mulai lebih

sempurna. Berat ± 650 -670 grsm dan panjang ±34 -37 cm

 26 minggu

Mata sudah bisa berkedip, otak mulai berfungsi mengembangkan fungsi indra

bayi. Berat ± 750 -780 gram dan panjang ± 35 – 38 cm


 27 minggu

Paru paru, hati dan sistem kekebalan masih harus dimatangkan. Akan tetapi

jika sudah dilahirkan 85% sudah bisa bertahan. Berat ± 870 -890 gram dan

panjang ± 36 -38 cm

 28 minggu

Berat ±1100 gram. Otak bayi mulai berkembang dan luas. Lapisan lemak

semakin berkembang dan rambut halus bertambah banyak

E. Pathway
F. Pemeriksaan Penunjang

1. Golongan darah
ABO dan RH untuk mengidentifikasi resiko terhadap inkompatibilitas
2. Usap vagina/rectal
Tes untuk neisseria gonorrhoea, Chlamydia
3. Tes serologi
Menentukan adanya sifilis, penyakit hubungan kelamin.
4. Skrining
Terhadap HIV, hepatitis, tuberculosis
5. Papanicoloan Smear
Mengidentifikasi neoplasia, herpeks simplex tipe II
6. Urinalisis
Skrining untuk kondisi medis (mis : pemastian kehamilan, infeksi, diabetes,
penyakit ginjal).

G. Penatalaksanaan

Adapun masalah-masalah pada kehamilan Trimester II antara lain :

1. Nyeri Ligamentum Rotundum

Etiologi : adanya hypertrofi dan perenggan ligament selama kehamilan dan adanya

tekanan dari uterus pada ligamen

Penanganan : penjelasan mengenai penyebab nyeri ligamen rotundum, tekuk lutut

ke arah abdomen, gunakan bantalan pemanas pada area yang terasa sakit jika

diagnose lain tidak ada larangan

2. Gusi Berdarah

Etiologi : Hormon estrogen meningkat menyebabkan aliran darah ke rongga mulut

mempercepat laju pergantian sel-sel pelapis epitel gusi

Penanganan : berkumurlah dengan air hangat / aitr garam, melalukan pemeriksaan

gisi teratur, menjaga gigi dan mulut dan flushing


3. Cloasma / Perubahan Warna Aerola

Etiologi : kecenderungan genetis pada peningkatan kadar estrogen dan mungkin

progesteron

Penanganan : menghindari sinar matahari secara berlebihan saat hamil

4. Flatus

Etiologi : Motilitas intestinal menurun mempercepat waktu pengkosongan

lambung, tekanan uterus terhadap usus besar

Penanganan : menghindari makanan yang mengandung gas, mengunyah makanan

secara sempurna, melaukan senam secara teratur, BAB tepat waktu sesuai

keinginan

5. Keputihan

Etiologi

 Hiperplasi mukosa vagina

 Peningkatan produksi lendir dan kelenjar endovesikal sebagai akibat dari

peningkatan kadar estrogen

Penanganan :

 Tingkatkan kebersihan dengan mandi tiap hari

 Memakai celana dalam yang terbuat dari katun dan hindri celana dalam yang

terbuat dari nilon

6. Sakit Punggung Atas / Bawah

Etiologi :

 Keletihan

 Penambahan ukuran payudara

 Spasme otot karena tekanan akar syaraf


 Kadar hormon yang meningkat menyebabkan castidage didalam sendi –sendi

menjadi lembek

 Kuvaktur dari vetebra umbosakral yang meningkat saat uterus terus membesar

Penanganan

 Anjurkan ibu untuk lebih banyak istrhat

 Gunakan bantal waktu tidur untuk meluruskan punggung

 Gunakan BH yang menompang dan dengan ukuran yang tepat

 Berjongkok dan bukan membungkuk untuk meningkat setiap benda agar kaki

(paha) dan bukan punggung yang akan menahan beban dan tenaganya

 Lebarkan kaki dan letakkan satu kaki sedikit di daerah kaki yang lainnya pada

waktu membungkuk agar terdapat dasar yang luas untuk kesinambungan.

Selain masalah-masalah yang sudah disebutkan di atas ibu juga perlu memperhatikan

kebutuhan di masa Trimester II antara lain :

A. Energi dan Zat Gizi

Ibu memerlukan tambahan energi untuk perumbuhan janin plasenta dan

pertumbuhan jaringan-jaringan lainnya sebesar 77.000 kkal dan setara dengan

285 kkal/hari wanita hamil dianjurkan mengkonsumsi makanan mengandung

protein

B. Kebutuhan Zat Besi

Zat besi banyak dibutuhkan pada saat akan melahirkan untuk mengurangi

resiko kehilangan darah pada tubuh saat persalinan. Untuk itu kebutuhan zat besi

wanita hamil bertambah sebanyak 20 mg/hari daripada wanita yang tidak hamil
C. Kebutuhan makanan berserat

Yang harus diperhatikan ibu hamil untuk mengkonsumsi makanan yang

berserat TM II kehamilan, uterus semakin memesar dan semakin menekan usus

untuk mengurangi resiko obstipasi dinjurkan makan makananan yang berserat

D. Latihan dan relaksasi

Semakin tuanya kehamilan membuat tubuh lebih perlu adanya latihan atau

olahraga bagi ibu hamil dan relaksasi untuk melenturkan otot-otot panggul

E. Personal Hygiene

Dengan tetap menjaga kebersihan diri selama hamil membuat ibu nyaman

F. Seksualitas

Pada umumnya seksualitas pada kehamilan diperbolehkan jika dilakukan

dengan hati-hati pada akhir kehamilan

G. Informasi tentang tanda komplikasi persalinan / tanda bahaya TM II

 Keluarnya lendir yang berlebih pada vagina

 Perdarahan pervaginam

 Hilangnya gerakan janin

 Sakit kepala hebat

 Nyeri kepala berat

 Nyeri perut/ abdomen hebat

 Bengkak pada muka dan ekstrimitas


KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN

Pengkajian data dapat diperoleh dari 2 data :

1. Data Subyektif yaitu data yang didapat dari pertanyaan yang disampaikan dengan

menggunakan standar yang diakui.

Adapun data subyektif terdiri atas :

a) Identitas Ibu

1) Nama Ibu

Dikaji dengan jelas dan lengkap agar tidak terjadi kekeliruan dalam

memberikan asuhan keperawatan.

2) Umur Ibu

Dikaji untuk mengetahui apakah umur ibu termasuk risiko tinggi atau tidak.

3) Agama

Agama dinyatakan berhubungan dengan perawatan klien misal ada yang

dilarang oleh agama.

4) Pendidikan

Dikaji untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu sebagai dasar dalam

memberikan konseling asuhan keperawatan.

5) Pekerjaan

Dikaji untuk mengetahui tingkat ekonomi keluarga yang berhubungan

dengan kesejahteraan/nutrisi dan untuk mengetahui aktfitas pekerjaan ibu.

6) Alamat

Agar dapat mengenal klien dan tidak keliru dengan klien lainnya.
b) Alasan Datang

Dikaji untuk mengetahui tujuan utama klien datang ke tenaga kesehatan.

1) Keluhan Utama

Ditanyakan untuk mengetahui perihal yang mendorong klien datang ke

perawat.

2) Riwayat Menstruasi

Hal yang perlu ditanyakan menarche, siklus menstruasi, lamanya, banyak

darah yang keluar, menstruasi terakhir, adakah dismenorhoe, gangguan

sewaktu menstruasi, dan gejala premenstrual.

3) Riwayat Hamil Ini

(a) HPHT

Dikaji untuk mengetahui usia kehamilan.

(b) HPL

Dikaji untuk mengetahui hari perkiraan lahir, apakah bayi lahir

premature atau postmatur merupakan faktor predisposisi dari presentasi.

4) Riwayat Kesehatan Sekarang

Dikaji tanda dan gejala yang ditemukan ibu hamil untuk petunjuk dini

adanya respon wanita tersebut terhadap kehamilannya, mungkin diperkukan

terapi untuk mengatasi gejala dini atau penyelidikan lebih lanjut jika terdapat

gejala abnormal.

(a) Riwayat kesehatan yang lalu

Ditanyakan untuk mengetahui apakah ada hubungannya dengan masalah

yang dihadapi oleh klien.


(b) Riwayat penyakit sistemik

Untuk mengetahui apakah ibu menderita penyakit jantung, ginjal,

asma/TBC, hepatitis, DM, Hipertensi dan epilepsy.

(c) Riwayat penyakit keluarga

Untuk mengetahui apakah dalam keluarga ada yang menderita penyakit

menular dan penyakit menurun seperti hipertensi, DM, jantung, TBC.

(d) Riwayat keturunan kembar

Untuk mengetahui apakah dalam keluarga mempunyai keturunan

kembar atau tidak.

(e) Riwayat operasi

Untuk mengetahui apakah ibu pernah melakukan operasi atau tidak yang

berhubungan dengan tindakan kebidanan.

5) Riwayat Perkawinan

Dikaji untuk mengtehaui menikah berapa kali dan berapa lama menikah

karena status perkawinan ibu yang jelas atau teradi kehamilan diluar nikah

akan mengganggu keadaan psikologis ibu.

6) Riwayat KB

Bial ibu pernah mengikuti KB perlu ditanyakan jenis kontrasepsi, efek

samping, alasan berhenti (bila tidak memakai lagi), lamanya menggunakan

alat kontrasepsi.

7) Riwayat Kehamilan, Persalinan Dan Nifas Yang Lalu

(a) Kehamilan

Adakah gangguan seperti mual muntah berlebihan, hipertensi dan

perdarahan.
(b) Persalinan

Spontan atau buatan, lahir aterm atau premature, ada perdarahan waktu

persalinan atau tidak, ditolong oleh siapa dan dimana tempat melahirkan.

(c) Nifas

Adakah terjadi perdarahan atau infeksi, dan bagaimana laktasinya.

(d) Anak

Jenis kelamin, hidup atau mati, berat badan waktu lahir, panjang badan,

lingkar kepala dan lingkar dada

8) Pola Kebutuhan Sehari-Hari

(a) Nutrisi

Untuk mengetahui status gizi ibu pakah sudah memenuhi standar

makanan yang dibutuhkan seorang ibu hamil.

(b) Eliminasi

BAK ditanyakan adakah perubahan pola BAK sebelum dan sesudah

hamil sering kencing menyebabkan kandung kemih terasa penuh.

(c) Aktifitas

Untuk mengetahui aktifitas ibu berlebihan atau tidak dan adakah trauma

atau kecelakaan kerja.

(d) Istirahat

Wanita hamil dianjurkan untuk istirahat yang cukup yang teratur

khususnya sering kemajuan kehamilan. Istirahat yang cukup dapat

meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani untuk kepentingan

perkembangan janin.
(e) Personal hygiene

Dikaji kebiasaan ibu dalam menjaga kebersihan dirinya yaitu kebiasaan

mandi, gosok gigi bila kerusakan gigi tidak diperhatikan mengakibatkan

infeksi di rongga mulut dapat menjadi sarang infeksi yang menyebar

kemana-mana.

(f) Hubungan seksual

Dikaji untuk mengetahui pola hubungan seksual.

(g) Kebiasan psikologis, sosial dan ekonomi

 Psikologis perlu dikaji untuk mengetahui kehamilannya diterima

oleh dirinya, suami dan keluarga.

 Penggunaan obat-obatan atau jamu dikaji untuk mengetahui apakah

ibu mengkonsumsi sehingga membahayakan kehamilannya.

2. Data Objektif didapatkan melalui :

a) Pemeriksaan Fisik Umum

1) Keadaan umum

Untuk mengethaui keadaan klien dan kesan pertama pada klien

2) Kesadaran

Kesadaran sadar penuh akan mempermudah anamnesa

3) Tekanan darah

Diukur untuk mengetahui kenormalan dan sebagai dasar untuk memantau

tekanan darah selama kehamilan.

4) Nadi

Nadi dikatakan normal 60-100x/menit.


5) Suhu

Suhu normal pada ibu hamil adalah 36℃ dan 37℃, jika keadaan suhu

tinggi menunjukkan adanya infeksi.

6) Pernafasan

Apabila ibu sesak nafas akan berpengaruh pada janin dan sering terjadi

keguguran atau berat badan janin tidak sesuai dengan usia kehamilan.

7) Berat badan

Kehamilan berat badan yang berlebihan kemungkinan bayi besar sebab

janin besar dapat menyebabkan disproporsi, meskipun ukuran panggul

normal.

8) Tinggi badan

Berkaitan dengan kemungkinan panggul sempit bila tinggi badan kurang.

9) LILA

Untuk mengetahui keadaan gizi ibu, LILA normal pada ibu hamil tidak

kurang dari 23.5 cm.

b) Pemeriksaan Sistematis

Dilakukan dengan inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi untuk mengetahui

keadaan umum yang mempengaruhi kesehatan atau kehamilan persalinan ibu

meliputi :

1) Kepala

Perlu dikaji bagaimana kebersihan rambut, kulit kepala ada ketombe atau

tidak.

2) Muka

Apakah ada oedema , cloasma gravidarum atau tidak


3) Mata

Perlu dikaji apakah ibu mengalami anemia atau tidak dengan melihat

konjungtiva berwarna pucat atau tidak dan bagaimana skleranya.

4) Hidung

Untuk mengetahui apakah ada pembesaran polip pada hidung yang dpaat

berpengaruh pada jalan nafas.

5) Telinga

Untuk mengetahui keadaan telinga apakah terdapat serumen atau tidak.

6) Mulut

Perlu dikaji apakah ada stomatitis atau tidak dan gigi berlubang atau tidak.

7) Dada

Observasi apakah simetris atau tidak.

8) Perut

Mengetahui adakah luka bekas operasi ataukah nyeri tekan yang sekiranya

perlu pengawasan khusus saat persalinan.

9) Genetalia

Perlu dikaji untuk mengethaui adakah tanda-tanda penyakit kelamin yang

perlu diwaspadai.

10) Anus

Adakah hemoroid atau tidak.

c) Pemeriksaan Khusus Obstetri

1) Abdomen

(a) Inspeksi

Proses observasi yang idlaksnakan secara sistematis, observasi

dilaksanakan dengan menggunakan indera pennglihatan untuk


mengetahui pembesaran perut, adanya line alba/nigra, adanya striae

albican/livide kelainan dan pergerakan anak.

(b) Palpasi

Pemeriksaan palpasi dengan cara leopold

 Leopold 1 : untuk menentukan tinggi pundus uteri dan bagian

janin dalam fundus uteri, konsistensi uterus

 Leopold 2 : untuk menentukan batas samping rahim kanan dan

kiri, menentukan letak punggung janin, pada letak lintang

menentukan dimana kepala janin

 Leopold 3 : menetukan bagian terbawah janin

Leopold 4 : menentukan apakah bagian terbawah dari janin

tersebut sudah masuk pada pintu atas panggul / masih goyang.

(c) Auskultasi

Dilakukan untuk mengetahui denyut jantung janin.

2) Pemeriksaan panggul

Distasinsia spinarum normal 23-26 cm, distansia kristarum normal 26-29

cm, conjugate eksterna normal 18-20 cm, dan lingkar panggul normal 80

cm.

3) Anogenital

Adakah varices, luka, kemerahan, nyeri, adakah pembengkakan kelenjar

bartolini, atau kelainan yang lain.

d) Pemeriksaan Penunjang

Dilakukan untuk menegakkan diagnose dan untuk menentukan faktor resiko

meliputi usg untuk memastikan perkiraan klinis, mengidentifikasi kelainan

janin.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ansietas b/d kurang terpapar informasi

2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d perubahan napsu makan, mual/muntah, tidak

mengenal peningkatan kebutuhan metabolic

3. Kekurangan volume cairan b/d output berlebihan (muntah), peningkatan kebutuhan

cairan

4. Pola napas tidak efektif b/d penekanan/pergeseran diafragma

5. Perubahan eliminasi urin b/d penekanan pada vesika urinaria

6. Gangguan pola tidur b/d stress psikologik, perubahan pola tingkat aktivitas, sesak

7. Nyeri b/d perubahan fisik, pengaruh hormonal

8. Kelebihan volume cairan b/d perubahan, mekanisme regulator, retensi natrium/air

9. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan

C. PERENCANAAN KEPERAWATAN

1. Ansietas b/d kurang terpapar informasi

Tujuan : Kecemasan berkurang/hilang

Intervensi :

 Kaji, sifat, sumber dan manifestasi kecemasan

R/ mengidentifikasi perhatian pada bagian khusus dan menentukan arah dan

kemungkinan pilihan / intervensi.

 Berikan informasi tentang penyimpangan genetic khusus, resiko yang dalam

reproduksi dan ketersediaan tindakan/pilihan diagnosa.


R/ dapat menghilangkan ansietas berkenaan dengan ketidaktahuan dan membantu

keluarga mengenai stress, membuat keputusan, dan beradaptasi secara positif

terhadap pilihan.

 Kembangkan sikap berbagi rasa secara terus menerus

R/ kesempatan bagi klien/pasangan untuk memuji pemecahan situasi. Tingkat

kecemasan biasanya lebih tinggi pada pasangan yang telah melahirkan anak

dengan penyimpangan kromosom.

 Berikan bimbingan antisipasi dalam hal perubahan fisik/psikologis.

R/ dapat menghilangkan kecemasan/ depresi pada pasangan.

2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d perubahan napsu makan, mual/muntah, tidak

mengenal peningkatan kebutuhan metabolic

Tujuan : Kebutuhan nutrisi terpenuhi.

Intervensi :

 Tentukan keadekuatan kebiasaan asupan nutrisi dulu/sekarang dengan

menggunakan batasan 24 jam, perhatikan kondisi rambut, kuku dan kulit

R/ kesejahteraan janin/ibu tergantung pada nutrisi ibu selama kehamilan

sebagaimana selama 2 tahun sebelum kehamilan

 Berikan informasi tertulis/verbal yang tepat tentang diet prenatal dan suplemen

vitamin zat besi setiap hari.

R/ Meningkatkan kemungkinan klien memilih diet seimbang

 Perhatikan adanya mengidam. Kaji pilihan bahan bukan makanan dan tingkat

motivasi untuk makanannya.

R/ memakan bahan bukan makanan pada kehamilan mungkin dibiasakan pada

kebutuhan psikologis, fenomena budaya, respon terhadap lapar, dan atau respon

tubuh terhadap kebutuhan nutrisi.


 Timbang BB klien. berikan informasi tentang penambahan prenatal yang

optimum.

R/ ketidakadekuatan penambahan berat badan prenatal dan atau dibawah berat

badan normal masa kehamilan, meningkatkan resiko retardasi pertumbuhan

intrauterine (IUGR) pada janin dengan BBLR.

 Tinjau ulang frekuensi dan beratnya mual/muntah.

R/ mual/muntah trimester pertama dapat berdampak negative pada status nutrisi

prenatal, khususnya pada periode kritis perkembangan janin.

3. Kekurangan volume cairan b/d output berlebihan (muntah), peningkatan kebutuhan

cairan

Tujuan : Kebutuhan volume cairan terpenuhi.

Intervensi :

 Tentukan frekuensi/beratnya mual/muntah.

R/ peningkatan kadar hormone gonadotropin khorionik (HCG) perubahan

metabolisme KH dan penurunan motilistas gastric memperberat mual dan muntah

pada trimester pertama.

 Tinjau ulang riwayat kemungkinan masalah medis lain (ex ; ulkus peptikum,

gastritis, kolesistitis)

R/ membantu dalam mengenyampingkan penyebab lain. Untuk mengatasi

masalah khusus dalam mengidentifikasi intervensi

 Kaji suhu dan turgor kulit, membrane mukosa, TD, suhu, masukan/haluran.

R/ indikasi dalam membantu untuk mengevaluasi tingkat/kebutuhan hidrasi.

 Anjurkan klien mempertahankan masukan/haluaran, tes urin dan penurunan BB

setiap hari

R/ membantu dalam menentukan adanya muntah yang tidak dapat dikontrol.


 Anjurkan peningkatan masukan minuman berkarbonat, makan enam kali sehari

dengan jumlah yang sedikit dan makanan tinggi karbohidrat (popcorn, roti kering

sebelum bangun tidur.

R/ membantu dalam meminimalkan mual/muntah dengan menurunkan keasaman

lambung.

4. Pola napas tidak efektif b/d penekanan/pergeseran diafragma

Tujuan : Pola pernapasan tak efektif tak terjadi.

Intervensi :

 Kaji status pernapasan (mis : sesak napas pada pergerakan tenaga kesehatan)

R/ menentukan luas/beratnya masalah yang terjadi pada kira-kira 60% klien

normal meskipun kapasitas vital meningkat, fungsi pernapasan diubah saat

kemampuan difragma untuk turun pada inspirasi berkurang oleh pembesaran

uterus.

 Dapatkan riwayat dan pantau masalah medis yang terjadi/ ada sebelumnya (mis :

alergi, rhinitis, asthma, masalah sinus, dan tuberculosis).

R/ masalah lain dapat terus mengubah pola pernapasan dan menurunkan

oksigenasi jaringan ibu/janin.

 Berikan informasi tentang rasional untuk kesulitan pernapasan dan program

aktivitas latihan yang realistis. Anjurkan sering istirahat, tambah waktu untuk

melakukan aktivitas tertentu, dan latihan ringan seperti berjalan.

R/ menurunkan kemungkinan gejala-gejala pernapasan yang disebabkan oleh

kelebihan.

 Tinjau ulang tindakan yang dapat dilakukan pasien untuk mengurangi masalah :

mis ; postur yang baik, menghindari merokok, makan sedikit tapi lebih sering,
dengan menggunakan posisi semi – fowler, untuk duduk atau tidur bila gejala

berat

R/ postur yang baik dan makan sedikit membantu memaksimalkan penurunan

diafragmatik meningkatkan ketersediaan ruang untuk ekspansi paru. Merokok

menurunkan persediaan oksigen untuk pertukaran ibu-janin, pengubahan posisi

tegak dapat meningkatkan ekspansi paru sesuai penurunan uterus gravid.

5. Perubahan eliminasi urin b/d penekanan pada vesika urinaria

Tujuan : Perubahan eliminasi teratasi

Intervensi :

 Berikan informasi tentang perubahan perkemihan sehubungan dengan trimester

ketiga.

R/ membantu klien memahami alas an fisiologi dan frekuensi berkemih

dan/nokturia pembesaran uterus trimester ketiga menurunkan kapasitas kandung

kemih mengakibatkan sering berkemih.

 Berikan informasi mengenaia perlunya masukan cairan 6 – 8 gelas sehari.

R/ mempertahankan tingkat cairan dan perfusi ginjal adekuat yang mengurangi

natrium diet untuk mempertahankan status isotonic

 Berikan informasi mengenai bahaya menggunakan diuretic dan penghilangan

natrium dan diet.

R/ kehilangan/pembatasan natrium dapat menekan regulator rennin-angiotensin-

aldosteron dan kadar cairan, mengakibatkan dehidrasi/hipovolemia berat.

 Anjurkan klien untuk melakukan posisi miring kiri saat tidur, perhatikan keluhan-

keluhan nokturia.

R/ meningkatkan perfusi ginjal memobilisasi bagian yang mengalami edema

dependent, edema berkurang pada pagi hari pada kasus edema fisiologi.
 Anjurkan klien untuk menghindari posisi tegak atau supine dalam waktu yang

lama.

R/ posisi ini memungkinkan terjadinya sindrom vena cava dan menurunkan aliran

vena.

6. Gangguan pola tidur b/d stress psikologik, perubahan pola tingkat aktivitas, sesak

Tujuan : Pola tidur teratur.

Intervensi :

 Tinjau ulang kebutuhan perubahan tidur normal berkenaan dengan kehamilan,

teruskan pola tidur saat ini.

R/ membantu mengidentifikasi kebutuhan menetapkan pola tidur yang berbeda

waktu tidur malam dan tidur siang lebih dini.

 Kaji tingkat insomnia dan respons klien terhadap penurunan tidur, anjurkan alat

Bantu untuk tidur seperti teknik relaksasi, membaca, mandi air hangat, dan

penurunan aktivitas tepat sebelum beristirahat.

R/ ansietas yang berlebihan, kegembiraan, ketidaknyamanan fisik, nokturia, dan

aktivitas janin dapat mempersulit tidur.

 Perhatikan keluhan kesulitan bernapas karena posisi. Anjurkan tidur pada posisi

semi fowler.

R/ pada posisi rekumben, pembesaran uterus serta organ abdomen menekan

diafragma hingga membatasi ekspansi paru, penggunaan posisi semi fowler

memungkinkan diafragma menueun, membantu mengembangkan ekspansi paru

dengan optimal.
 Evaluasi tingkat kelelahan, anjurkan klien untuk istirahat

R/ peningkatan retensi cairan, penambahan berat badan dan pertumbuhan janin

semua memperberat perasaan lelah, khususnya pada multipara dengan anak lain

dan atau kebutuhan lain.

7. Nyeri b/d perubahan fisik, pengaruh hormonal

Tujuan : Nyeri berkurang/hilang

Intervensi :

 Kaji secara terus menerus ketidaknyamanan klien.

R/ data dasar terbaru untuk merencanakan perawatan

 Kaji status pernapasan klien.

R/ penurunan kapasitas pernapasan saat uterus menekan diafragma,

mengakibatkan dispnea khususnya pada multigravida, yang tidak mengalami

kelegaan dengan ikatan antara bayi dalam kandungannya.

 Perhatikan adanya keluhan ketegangan pada punggung dan perubahan cara jalan.

R/ lordosis dan regangan otot disebabkan pengaruh hormone (relaxing-

progesteron) pada sambungan pelvis dan perpindahan pusat gravitasi sesuai

dengan pembesaran uterus.

 Perhatikan adanya kram pada kaki. Anjurkan klien untuk meluruskan kaki dan

mengangkat telapak kaki bagian dalam ke posisi dorsofleksi, menurunkan

masukan susu, sering mengganti posisi dan menghindari berdiri/duduk lama.

R/ menurunkan ketidaknyamanan berkenaan dengan perubahan kadar kalsium/

ketidakseimbangan kalsium-fosfor atau karena tekanan dari pembesaran uterus,

pada saraf yang menyuplai ekstremitas bawah.

 Kaji adanya/frekuensi konsistensi Braxton hicks. Berikan informasi mengenai

fisiologi aktivitas uterus.


R/ kontraksi ini dapat menciptakan ketidaknyamanan pada multigravida pada

trimester II maupun ke-III. Primigravida biasanya tidak mengalami

ketidaknyamanan ini sampai trimester akhir. Saat efek perubahan progesterone

pada aktivitas uterus menurun dan kadar oksitosin meningkat.

8. Kelebihan volume cairan b/d perubahan, mekanisme regulator, retensi natrium/air

Tujuan : Kelebihan volume cairan teratasi.

Intervensi :

 Pantau berat badan secara teratur

R/ mendeteksi perubahan berat badan kelebihan dan retensi cairan yang tidak

kelihatan yang potensial patologis.

 Kaji adanya tanda-tanda HAK, perhatikan tekanan darah, pantau lokasi/luasnya

edema, masukan atau haluaran cairan.

R/ indicator edema patologis, meskipun HKK karena retensi cairan berlebihan

biasanya tidak terlihat sampai akhir minggu ke-10 kehamilan, dapat terjadi diawal

khususnya pada klien dengan frekuensi predisposisi seperti DM, penyakit ginjal.

 Berikan informasi tentang diet (mis ; peningkatan protein, tidak menambahkan

garam meja, menghindari makanan dan minuman tinggi natrium).

R/ nutrisi adekuat, khususnya peningkatan protein menurunkan kemungkinan

HAK natrium berlebihan dapat memperberat retensi air (terlalu sedikit natrium

dapat mengakibatkan dehidrasi).

 Anjurkan meninggikan ekstremitas secara periodic selama sehari.

R/ edema fisiologis dari ektremitas bawah terjadi di penghujung hari adalah

normal, tetapi harus dapat diatasi dengan tindakan sederhana.


9. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan

Tujuan : Klien dapat toleransi terhadap aktivitas.

Intervensi :

 Tentukan siklus tidur bangun yang normal dan komitmen terhadap pekerjaan,

keluarga, komunitas dan diri sendiri.

R/ membantu menyusun prioritas yang realistic dan waktu untuk menguji

komitmen.

 Anjurkan tidur siang 1 sampai 2 jam setiap hari.

R/ istirahat untuk memenuhi kebutuhan metabolic berkenaan dengan

pertumbuhan jaringan ibu/janin

 Pantau kadar Hb. Jelaskan peran zar besi dalam tubuh ; anjurkan mengkonsumsi

suplemen zat besi setiap hari, sesuai indikasi.

R/ kadar Hb rendah mengakibatkan kelelahan lebih besar karena penurunan

jumlah pembawa oksigen.


DAFTAR PUSTAKA

Bandiyah. 2009. Kehamilan, Persalinan & Gangguan Kehamilan. Yogyakarta: Nuha


Medika.

Dewi. 2011. Buku Ajar Bidan. Yogyakarta : Mediaction.


Hani. 2011. Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta : Salemba Medika.
Hartanto, H. 2013. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.
Heryani, Reni. 2010. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu Nifas dan Menyusui. Jakarta: Trans
Info Media.
Prawihardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono
Prawihardjo.
Romauli, Suryanti. 2011. Asuhan Kebidanan Konsep Dasar : Asuhan Kehamilan.
Yogyakarta:Nuha Medika

Anda mungkin juga menyukai